Anda di halaman 1dari 74

Instrumen Dasar Laboratorium Medik

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
Materi Ke-1

“Instrumen Dasar Laboratorium Medik”

Titin Aryani, S.Si., M.Sc

INSTRUMENTASI DAN MEDIA REAGENSIA


2018
Tujuan Pembelajaran

1. Mengenal berbagai macam alat gelas, fungsi dan cara penggunaan


alat gelas, kayu, porselen, plastik serta penyimpanan dan
perawatannya
2. Mengenal berbagai macam neraca, fungsi dan cara penggunaan,
serta penyimpanan dan perawatannya
3. Mengenal berbagai macam mikroskop, fungsi dan cara
penggunaan, serta penyimpanan dan perawatannya
4. Mengenal berbagai macam sentrifuse, fungsi dan cara
penggunaan, serta penyimpanan dan perawatannya
5. Memahami jurnal terkait instumen sentrifuse
PENDAHULUAN

• Peralatan lab dasar ini merupakan alat yang berinteraksi


langsung dengan bahan atau objek praktikum, dan tidak
merusaknya.
• Peralatan dasar ini terdiri dari 3 bahan utama, yaitu:
– Bahan gelas,
– Bahan Porselen,
– Bahan Plastik.
Bahan Gelas

• Memiliki sifat khusus, yaitu tahan panas terutama merk Pyrex.


• Bahan gelas yang digunakan merupakan campuran dari
senyawa-senyawa yang diformulasikan menjadi :
– Gelas Borosilikat, sifat tahan terhadap kenaikan suhu yang
mendadak, kurang tahan terhadap senyawa alkali tetapi
lebih tahan terhadap senyawa asam.
– Gelas Soda Lime, sifat kaca yang tidak kusam jika
dipanaskan.
Bahan Porselen

• Memiliki sifat khusus, yaitu:


– Tahan terhadap suhu sangat tinggi.
– Tidak tembus sinar, karena di glatsir.
Bahan Plastik

• Bahan ini memiliki sifat yang beragam, tergantung dari bahan


penyusunnya. Sifatnya seperti:
– Keras atau lentur.
– Tembus sinar (translucent).
– Tembus pandang (transparant).
– Tidak tembus sinar (opaque).
• Bahan penyusunnya berupa: Polythene, Polypropylene, PVC
(Polyvinyl chlorida), dan Styrene. Karakter lebih jelas sebagai
berikut:
Bahan Logam

• Terbuat dari besi atau kuningan.


• Bahan besi biasanya dilapisi nikel atau krom agar tidak cepat
berkarat.
Pemeliharaan & Penyimpanan Alat
1. Alat gelas dibersihkan dengan sabun detergen dengan menggunakan
sikat yang sesuai. (dapat dilihat di bawah).
2. Alat plastik bersihkan gunakan spons agar tidak tergores.
3. Alat gelas yang telah bersih terlihat jika seluruh alat menjadi basah.
Bila belum bersih tampak kumpulan air (titik-titik air) pada
permukaan alat.
4. Minyak atau kerak dapat dihilangkan dengan cara merendam selama
satu malam dalam
Asam sulfat (pekat) + Kalium dikromat (3 % aq)
1bagian : 9 bagian

5. Setelah itu cuci dengan air mengalir.


Pemeliharaan & Penyimpanan Alat
6. Alat gelas yang telah bersih perlu dikeringkan terlebih dahulu pada
rak pengering sbb:

7. ALat logam dapat dicuci dengan sabun dan kemudian dikeringkan


sebelum disimpan.
Penyimpanan

• Alat gelas dipisahkan dengan alat logam,


• Alat gelas seperti tabung reaksi, pipet, dan pipa buret dapat
ditempatkan pada rak khusus.
• Termometer dibersihkan dengan air, kemudian dikeringkan dan
biarkan pada suhu ruangan, baru masukkan pada tempatnya untuk
disimpan.
• Alat logam misalnya statif, batang statif tidak perlu dilepas dari
dasar statif, dan diletakkan di atas meja.
• Alat logam yang sejenis disimpan pada tempat yang sama dan
usahakan agar tetap dalam keadaan kering.
PENIMBANGAN

Kuantitatif  dipakai timbangan analitik

(analytical balance atau “macro” balance)


(kepekaan/sensitifitas 0,1 mg/0,0001 g)
Semimicro balance:
sensitifitas  0,01 mg

Micro balance:
sensitifitas  0,001 mg = 1 mcg
NERACA ANALITIK DIGITAL

 Mengukur massa benda dengan batas ketelitian hingga 0,001 g


 Kapasitas beban yang ditimbang neraca ini adalah maksimal 200 g
NERACA ANALITIK MANUAL

 Mengukur massa benda dengan batas ketelitian hingga 0,1 g


 Kapasitas beban yang ditimbang neraca ini adalah maksimal 210 g
Timbanganakurat(accurate)analitik
Timbangan  kasar (rough)->Gram balance dan
Milligram balance

Penimbangan 20 mg di neraca analitik, maka

Kesetimbangan penimbangan = (0,1 mg/20 mg)* 100


% = 0,5 %

Untuk 100 mg, kesetimbangan penimbangan = 0,1 %

Timbangan  kapasitas/kemampuannya tertentu !


Mengacu pada banyaknya analit atau konstituen yang
akan dianalisis dalam sampel, maka analisis kuantitatif
dibedakan sbb:
1. > 1 %  major constituent
2. 0,01 – 1 %  minor
3. < 0,01 %  trace

Berdasarkan jumlah atau banyaknya sampel yang ditimbang,


analisis kuantitatif dibedakan :
1. > 0,1 g  analisis makro
2. 10-100 mg  analisis semimikro
3. 1 – 10 mg  analisis mikro
4. order mcg  analisis ultramikro
Dalam Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995
: Timbang saksama” ?

• Penimbangan harus dilakukan dengan menggunakan alat


timbangan yang ketidakpastian pengukurannya
(kesalahan acak & sistematik), tidak lebih dari 0,1 %

• Misal: ditimbang 50 mg  kesalahan mutlak tidak lebih


dari 50 mcg !
Ketidakpastian pengukuran
• Dinyatakan memenuhi syarat, jika :

Pada penimbangan ulang tidak kurang dari 10 kali, maka


tiga kali nilai simpangan bakunya dibagi dengan jumlah
yang ditimbang tidak lebih dari 0,001.
Jenis Kelas timbangan: 4 macam
• Kelas I (Kelas M), dengan anak timbangan untuk kalibrasi,
kapasitas rendah, kepekaan dan ketelitiannya tinggi, tersedia 1-
500 mg; toleransi 5 mg; dapat dipakai menimbang < 20 mg
sampel.

• Kelas 2 (Kelas S) timbangan analitik & laboratorium untuk


analisis rutin; untuk menimbang > 20 mg

• Kelas 3 (Kelas S-1)  timbangan lab dengan ketelitian sedang,


untuk menimbang > 50 mg

• Kelas 4 (Kelas P)  timbangan lab dengan ketelitian sedang,


untuk menimbang > 100 mg
Jenis-Jenis Mikroskop

1. Mikroskop Cahaya/lampu

Mikroskop cahaya
memanfaatkan cahaya sebagai
media.

Mikroskop cahaya memiliki tiga


lensa,yaitu lensa okuler, lensa
objektif, dan kondensor.
2. Mikroskop Stereo
• Komponen utama mikroskop stereo
hampir sama dengan mikroskop
cahaya. Menggunakan cahaya
pantulan.
• Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa obyektif. Batas perbesaran
200x.
• Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah:
• (1) kita dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati,
• (2) sumber cahaya berasal dari atas
sehingga obyek yang tebal dapat
diamati.
3. Mikroskop Elektron

Bagian mikroskop elektron


yang mengatur
pencahaayan adalah
komponen eletrokstatis dan
elektrodinamikanya.

Mikroskop jenis ini banyak


digunakan di laboratorium
medis maupun badan Scanning Transmission
penelitian, dimana Electron Electron
keunggulannya adalah Microscopy Microscopy
mampu memperbesar (SEM) untuk (TEM)
objek hingga jutaan kali penampakan Untuk
permukaan penampakan
lipat.
benda. fokus area
terkecil benda.
Bagian-bagian Mikroskop Cahaya
Binokuler
Tabung Okuler

Lensa Okuler Prisma

Pemutar Lensa objektif Pegangan Mikroskop

 Filter
Lensa objektif

Meja Sediaan

Mikrometer
Cermin Makrometer

Kaki Mikroskop/Landasan Kondensor dan Diafragma


Cara Penggunaan Mikroskop

Sumber Cahaya :
– Listrik
– Cahaya Matahari

Cara Penggunaan :
• Letakkan objek di meja sediaan
• Atur cahaya (kondensor dan diafragma)
• Amati objek melalui okuler dengan objektif 10x
• Beri minyak imersi, putar ke objektif 100x
• Fokus menggunakan mikrometer
Cara Memindahkan Mikroskop
 Mikroskop adalah barang yang sangat peka, oleh
karena itu cara membawa yang benar sangatlah
penting.!

Selalu lihat manual instruction microscope untuk


cara memegang yang benar.

!! Jangan menjatuhkan mikroskop! Yang akan


menyebabkan kalibrasi dari optik dapat
menyimpang.
• Untuk membawa mikroskop, pegang tangkainya dengan
satu tangan. Letakkan tangan yang satu lagi pada bagian
bawah untuk menopangnya.

• Jangan mengayun atau melambungkan, atau


menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop itu.

• Janganlah mencoba mengangkat mikroskop pada tubuh


tabungnya. Akan ada bagian dari mikroskop yang terlepas
dan jatuh ke lantai bila memegangnya secara demikian.
Tempat Penyimpanan

 Bila tidak digunakan, gunakan tutup


mikroskop.
 Biasakan meletakkan silika anti jamur
pada mikroskop.
 Silica gel mempunyai sifat higroskopis
sehingga area sekitar mikroskop tidak
akan lembab.
Tempat Penyimpanan :

-Jauh dari lalu lalang orang


-Jauh dari sumber getaran
-Ruangan yang bersih / tidak berdebu
-Ruangan yang tidak lembab
-Tempatkan di meja yang tidak goyang
-Bila tidak digunakan dlm jangka waktu lama, simpan di kotak
kayu yang ada lampunya dan letakkan silica gel di dalamnya
Perawatan Mikroskop

 Alat-alat yang digunakan untuk membersihkan:


1. Blower/peniup debu
2. Cairan pembersih
lensa (eter : alkohol =
4:1)
3. Cotton bud/tusuk gigi
4. Tissue lensa
5. Kaca pembesar
Membersihkan mikroskop

 BODY/ FRAME MICROSCOPE


Pertama-tama kita bersihkan
permukaan body, frame microscope
dengan kuas atau tissue

Jangan bersihkan kaca dan lensa


dengan kuas !!
• Kita tidak dapat mengobservasi dengan baik dan jelas dengan
mikroskop yang kotor atau slide yang kotor. Peralatan harus
dibersihkan setiap saat akan digunakan.

• Gunakan kain yang lembut untuk membersihkan bagian


logamnya. Bersihkan kaca dan semua lensanya. Akan tetapi,
harus berhati-hati, sebab debu adalah musuh lensa yang
terbesar.

• Kaca optik yang dipakai untuk membuat lensa dapat tergores


dengan mudahnya.

• Debu harus dibersihkan dari kaca dan lensa dengan penyemprot


berbentuk lampu atau kotoran disingkirkan dengan sikat bulu
onta.
• Tentu saja semakin sedikit debu yang mengenai lensa
semakin berkuranglah kemungkinan terjadi goresan.
• Jadi, jagalah selalu lubang pengintai pada tabung untuk
mencegah pengotoran debu pada bagian belakang objektif.
• Pakailah penutup debu dari plastik pada mikroskop
 LENSA-LENSA

Untuk membersihkan debu dari permukaan lensa,


dapat digunakan blower, air gun atau tissue
pembersih (lens tissue)
Mempersiapkan Tissue Pembersih

 Tissue pembersih dilipat mengelilingi sebatang kayu


(arah lipatan sesuai gambar)
 Jangan menggunakan ujung yang tajam karena akan
menyebabkan lensa tergores!
 Membersihkan lensa dgn cairan pembersih
 Eter : Alkohol (4 bagian : 1 bagian)
 *Eter & alkohol : PA (ProAnalis)

 Membersihkan lensa : dengan gerakan spiral (memutar), usapkan


dari bagian dalam ke arah luar lensa
 Membersihkan filter

1 2

3 4

 Gunakan kertas yang digulungkan pada jari anda dengan kertas


tisu lensa seperti diatas lalu mulailah membersihkan filter.
Bagian-bagian yang perlu dibersihkan

Lensa eyepiece
bagian atas Lensa objektif

lensa bagian  Filter


atas dari
condenser

Hindari membersihkan lensa Kaca diafragma


bagian dalam dari eyepiece
dengan menggunakan larutan
pembersih
• Hal-hal yang harus diperhatikan
• Jangan sekali-kali mencelupkan lensa objektif  ke dalam xilen
atau etanol karena dapat menyebabkan lensa terkelupas
(detached).
• Jangan sekali-kali membersihkan komponen penyangga atau
meja objek dengan xilen atau aseton
• Jangan sekali-kali membiarkan mikroskop, dengan minyak
imersi yang melekat pada lensa objektif.
• Bersihkan minyak imersi yang melekat setiap hari. Larutan
bersabun umumnya dapat digunakan sebagai pembersih.
• Catatan:
• Jangan menggunakan etanol 95%, xilen, atau toluen untuk
membersihkan lensa karena zat-zat ini dapat melarutkan
semen.
• Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan
xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan
merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan
menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali
produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
• Permukaan optis dapat dibersihkan dengan cairan pembersih
khusus yang mengandung:
• 80% petroleum eter
• 20% 2-propanol.
Centrifuge
Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada
kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat
terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemisahan antara
filtrate dan substrat.
Prinsip kerja alat centrifuge adalah dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Makin cepat putarannya maka semakin tinggi pula gaya yang
dihasilkan.

Komponen utama pada alat ini adalah motor.Pada motor terdapat


rotor dan stator, Jika dialiri arus listrikmaka diantara rotor dan stator
akan timbul medan ma gnet secara bergantian.

Jadi pada prinsipnya, mekanisme kerja centrifuge yaitu merubah


energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran dan
berdasarkan perbedaan dalam kepadatan dari unsur – unsur
campuran dalam cairan.
Pada dasarnya Centrifuge berfungsi untuk memisahkan
partikulat padat dalam cairan. Sebagai contoh:

U/
u/ U/ pemeriksaan
memisahkan pemeriksaan mikroskopis
serum Hematokrit urine
Kelemahan dan Kelebihan

1. Swing Out / Horizontal Rotor


Keuntungan :
◦ Menghasilkan butiran endapan yang
terdistribusi merata
◦ Dapat disesuaikan dengan berbagai
tabung
◦ Bisa untuk volume tunggal yang besar

Kerugian :
◦ Kecepatannya terbatas
◦ Menimbulkan gesekan yang tinggi
(bunyi,panas, kecepatannya lambat)
◦ Ada bagian bergerak yang lebih banyak
2. Fixed Angle Rotor
Keuntungan :
◦ Bisa berkecepatan tinggi
◦ Memberikan jalur pemisahan yang lebih
pendek
◦ Memberikan dukungan tube yang lebih
maksimum
◦ Menghasilkan gesekan dan panas yang
lebih sedikit

Kerugian :
◦ Menghasilkan butiran endapan yang
tidak rata
◦ Memiliki kapasitas yang lebih terbatas
◦ Membuat tube menerima tekanan yang
tinggi
◦ Tips tube, tube tanpa tutup tidak bisa
diisi penuh.
3. Drum Rotor
Keuntungan :
◦ Menghasilkan butiran endapan yang
terdistribusi merata
◦ Memiliki kapasitas besar

Kerugian
◦ Terbatas pada micro-volume tube
◦ Tidak dapat menghasilkan tenaga yang
sama dengan angle rotor
4. Windshield Rotor
Keuntungan :
◦ Mengurangi tingkat gesekan dan
panas
◦ Meningkatkan kecepatan potensial
dari swing- out rotor

Kerugian :
◦ Meningkatkan cost rotor
◦ Meningkatkan berat rotor
◦ Memerlukan tempat yang lebih
besar untuk menampung
winshield
Hal-hal yang harus diperhatikan:

◦ Selama sample diputar, tutup harus dalam keadaan tertutup rapat


◦ Penempatan sample harus dalam keadaan seimbang dan simentris
◦ Jangan letakkan alat terlalu dekat dengan tembok dibelakangnya
◦ Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap minggu
atau bila tumpahan atau ada
tabung yang pecah.
◦ Gunakan tabung dengan ukuran dan type yang sesuai untuk tiap centrifuge.
◦ Beban harus dibuat seimbang sebelum centrifuge dijalankan.
◦ Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka tabung
mudah pecah waktu
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan centrifuge:
1) Centrifuge harus diletakkan dalam posisi yang datar air.
2) Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap minggu
atau bila tumpahan atau ada tabung yang pecah.
3) Gunakan tabung dengan ukuran dan type yangsesuai untuk tiap centrifuge.
4) Beban harus dibuat seimbang sebelum centrifuge dijalankan.
5) Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum
centrifuge dijalankan.
6) Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka tabung
mudah pecah waktu dicenrifuge karena adanya gaya setrifugal yang kuat
menekan tabung kaca ke dasar wadah.
Aplikasi Centrifugasi

1. Pemisahan Darah dengan Plasma atau Serum


2. Pemisahan Sedimen dari Urine
3. Pemisahan protein-protein dalam sample
4. Pemisahan sukrosa, selulosa, virus dan beragam makromolekul
lainnya
5. Pemisahan bubuk kapur dari air
6. Pemisahan lemak dari susu untuk membuat susu skim (skimmed
milk)
7. Pemisahan komponen urin dari darah dalam analisis forensik
Jurnal Penelitian

“Variasi Konsentrasi Alfa Siklodekstrin dan Waktu Sentrifugasi Dalam Preparasi


Serum Lipemik Pada Pemeriksaan Glukosa Metode GOD-PAP”

Anda mungkin juga menyukai