Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGENALAN DAN PEMELIHARAAN

ALAT-ALAT LABORATORIUM

Untuk memenuhi tugas matakuliah Teknik Laboratorium yang dibimbing oleh:


Indra Kurniawan S.Si, M.Si dan Dra. Amy Tenzer, M.S.

Disusun Oleh: Kelompok 3/Offering-A

Deinul Fitriyanti (200341617242)

Ilham Maulana (200341617283)

Nahidah Adila Farrasia (200341617301)

Vivi Nur Fadila Kusuma Wati (200341617226)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Oktober 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran tuhan yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya penulis
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengenalan dan Pemeliharaan Alat-Alat
Laboratorium” ini sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Teknik Laboratorium, sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Ibu Dra.Amy
Tenzer,M.S , sebagai dosen pengampu Mata Kuliah. Selain itu makalah ini juga dibuat bertujuan
untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang pengenalan dan tata cara pemeliharaan Alat-
Alat Laboratorium bagi penulis dan pembaca.

Ucapan Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam
mengerjakan makalah ini meskipun dalam kondisi/situasi yang sedang sulit seperti saat ini.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki beberapa kesalahan dan bisa dikatakan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
dan penyampain dalam materi ini. Selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
memotivasi kami untuk menjadi lebih baik dari para pembaca khususnya Mahasiswa S1
Pendidikan Biologi 2020. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekaligus penulis.

Malang,10 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………..3

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………3

1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...4

1.3 TUJUAN………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………5

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………14

3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….....15
BAB 1

PENDAHULUAN

4.3 LATAR BELAKANG

Alat-alat laboratorium biologi umumnya terdiri dari bhan logam, kayu dan kaca.
Perawatan alat tersebut dikakukan dengan cara menyimpan alat pada tempat yang cukup kering
dan tidak terkena cahaya matahari. Perawatan alat sebaiknya dilakukan secara sesuai bergantung
pada kondisi ruang penyimpanan alat dan penempatan alat pada posisi yang tepat.

Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk menghasilkan bayangan
melalui pemantulan,pembiasan, atau polarisasi cahaya. Alat optik biasanya dibagi menjadi 2
yaitu alat optik ilmiah misalnya mata , dan alat optik buatan misalnya kacamata,lup, mikroskop ,
teleskop dan masih banyak lagi

Pengetahuan akan alat-alat laboratorium dan cara penggunaannya selain penting bagi
mahasiswa juga berguna bagi tenaga pengajar untuk mempermudah melakukan kegiatan belajar
mengajar.sehingga dengan mengetahui pemeliharaannya dengan baik pembelajaran pun menjadi
tertib.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.) Apa saja fungsi dari alat-alat Laboratorium(Alat-Alat Optik dan Elektrik di laboratorium)?

2.) Bagaimana cara menggunakan beberapa alat- alat optik laboratorium dengan baik?

3). Bagaimana cara pemeliharaan beberapa alat alat optik dan Elektrik di laboratorium?

1.3 TUJUAN

1.) Mengetahui fungsi beberapa alat-alat optik dan Elektrik di Laboratorium

2.) Mengetahui cara menggunakan beberapa alat-alat optik dan Elektrik di Laboratorium

3.) Mengetahui cara memelihara beberapa alat-alat optik dan Elektrik di Laboratorium.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Alat-alat Optik

Alat optik adalah alat yang berupa benda bening yang digunakan untuk menghasilkan
bayangan melalui pemantulan,pembiasan atau polarisasi cahaya. Alat optik terdiri dari alat optik
alamiah dan alat optik buatan. Alat Optik alamiah misalnya mata Alat Optik Buatan misalnya
seperti kacamata, lup, mikroskop, teleskop, kamera, proyektor dan masih banyak lagi.

1. Mikroskop

Mikroskop adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengamati benda-benda yang kecil
dan tidak dapat dilihat secara langsung menggunakan mata telanjang. Mikroskop ada
berbagai macam jenis yaitu :

1) Mikroskop Stereo

 Fungsi mikroskop stereo ialah untuk melihat suatu benda dengan realistis gambar
tiga dimensi, Mikroskop stereo juga bisa melihat keseluruhan permukaan objek
dengan kedalaman perspektif.

 Cara penggunaan :

1. Periksalah mikroskop yang akan dipakai, bersihkan meja kacanya dengan lap
dan lensanya dengan kertas lensa

2. Gunakan meja sediaan untuk melihat objek yang tidak transparan dan
penyinaran dari atas, sedangkan untuk mengamati objek yang transparan
sebaiknyamenggunakan sinar dari bawah dan meja sediaan kaca yang
bening. Akan tetapi dalam prakteknya tergantung dari kelengkapan
mikroskop dan selera si pengamat

3. Objek yang diamati dapat kering dan dapat pula basah atau terendam air ,
dengan meletakkannya diatas kaca objek, dalam cawan ataupun langsung
diatas meja akca

4. Aturlah jarak kedua lensa okuler sehingga sesuai dengan jarak kedua mata,
jika telah sesuai, lapangan optik akan terlihat bulat sempurna

5. Dengan kedua mata , objek dilihat melalui lensa okuler , fokuskan objek
dengan memutar sekrup pengarah

 Cara perawatan dengan membersihkan lensa depan objektif menggunakan air


suling, karena bila menggunakan air organic dapat merusak perekat pada lensa
objektik

2) Mikroskop Elektron

 Kegunaan mikroskop electron adalah sama seperti mikroskop yang lain yaitu untuk
mengamati objek yang tidak bisa dilihat menggunakan mata namun kekuatan pada
mikroksop electron ini sangat tinggi yaitu ( puluhan sampai ratusan ribu kali),
sehingga mikroorganisme yang tidak dapat dilihat menggunakan mikrsokop biasa,
dapat dilihat menggunakan mikroskop ini

 Cara penggunaan :

1. Jaga jarak mata dan okuler untuk mencegah kelelahan mata diperlukan penjagaan
jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler
dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan
pandang tampak sebesar besarnya dan setajam tajamnya, selain itu mata yang
sebelah lagi harus terbuka

2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran


lemah(missal 10x)
3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara
perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati
meskipun belum terbentuk dengan jelas. Untuk memperoleh gambar yang lebih
jelas, sekrup pemutar halus harus diputar

4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan


pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diaamati dengan menggunakan
lensa dengan pembesaran yang lebih kuat misalnya 40xd dengan cara memutar
revolver

5. Hal yang perlu diingat, selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh
mempergunakan sekrup pemutar kasar untuk mendapatkan gambar yang baik
(focus) Cukup digunakan sekrup pemutar halus

 Cara pemeliharaan mikroskop electron adalah membersihkan lensa depan


obyektif agar gambar tidak kabur saat penelitian, caranya dengan memutar
lensa okuler, dan memutar juga lensa depan objektif sambil melihat mana
yang kabur lalu membersihkan lapisan kotor yang bergerak . lensa yang
kotor dibersihkan menggunakan kertas transerat atau kertas lensa. Serta
membersihkan kondensor.

2. Lup/Kaca Pembesar

 Kegunaan lup/kaca pembesar adalah digunakan untuk


memperbesar/memperjelas tulisan dan obyek komponen-komponen kecil
yang susah dilihat dengan mata telanjang

 Cara menggunakan lup

1. Mata berakomodasi maksimum

Bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata/ Punctum
Proksimum(PP), benda yang diamati harus diletakkan di antara titik
focus dan lensa

-kelemahan : mata cepat lelah


- keuntungan : Perbesaran bertambah( maksimum)

-Sifat bayangan : maya, tegak dan diperbesar

2. Mata tak berakomodasi

Maka lup harus membentuk bayangan di titik titik jauh tak hingga,

Benda yang dilihat harus diletakkkan di titik focus (So = f)

Keuntungannya : mata tak cepat lelah

Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)

 Cara perawatan:

Cara membersihkan dengan mengelap lensa dengan menggunakan lap


yang sudah dibasahi alcohol kemudian mengelapnya lagi dengan lap
yang steril

3. Polarimeter

 Kegunaan polarimeter yaitu untuk mengukur besaran yang terjadi akibat interaksi suatu
senaywa organic dengan cahaya terpolarisasi

 Cara penggunaan adalah :

1. Letakkan polarimeter horizontal diatas meja

2. Nyalakan lampu natrium dan atur posisi lampu tersebut agar cahaya
yang masuk tepat lurus dalam tabung

3. Ambil tabung kosong pada tempat tabung , lalu ukur rotasi

4. Letakkan tabung yang berisi larutan uji pada tempatnya


5. Masukkan larutan uji kedalam tabung polarimeter sampai tepat
penuh, hindarkan adanya gelembung udara kemudian tutup sampai
rapat

6. Letakkan tabung yang berisi larutan uji pada tempatnya

7. Amati melalui okuler alat dan putarakanlah skala sampai tidak


terdapat lagi perbedaan terang gelap atau sama terang, baca dan
catat besar rotasi optik larutan uji

8. Ulangi sampai 6 kali ,3 kali searah jarum jam, dan 3 kali berlawanan
jarum jam

Perhitungan

Keterangan : a : rotasi optik , I: panjang tabung polarimeter, C:


konsentrasi zat dalam dalam gram/100 mL

Catatan : skala polarimeter ada dua bentuk skala yaitu; skala


bahagian atas yang digunakan untuk menentukan sudut putar
melaluli dari 0derajat-360derajat dan skala bagian bawah untuk
menentukan sudut putar gula

 Cara Perawatan :

1. Arus listrik yang diberikan pada alat harus stabil sehingga digunakan
stabilizer

2. Meja yang digunakan untuk menyimpan harus meja permanen

3. Suhu ruang penempatan alat stabil

4. Alat tidak terkena cahaya langsung

5. Tempat tabung sampel pada rangkaian alat harus terjaga kebersihannya

6. Pembersihan bagian tersebut dilakukan dengan cara dibersihkan


menggunakan tisu yang dibasahi alcohol

7. Pastikan prisma analisator dalam keadaan baik jangan sampai tergores


4. Refraktometer

 Kegunaan refractometer yaitu untuk mengukur nilai konsentrasi bahan atau zat yang
mudah terlarut seperti gula,garam,protein dan macam macam lain yang sejenis.

Dengan kata lain refraktometer digunakan dalam menentukan kadar materi terlarut dalam
suatu larutan

 Cara Penggunaan refraktometer :

- Sebelum dipakai, refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke


bawah

- Pada bagian prisma refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal


aquadest atau larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi
seluruh permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mngambil cairan
sampel yang ingin diukur

- Tutup secara hati hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke


posisi awal. Prisma jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.

- Untuk mendapat hasil salinitas , tengok kedalam ujung bulat


reflaktometer bakal terlihat satu angka skala atau lebih. Skala salinitas
biasanya bertanda 0/00 yang berarti’ bagian per seribu” dari 0 di dasar
skala hingga 50 di ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis
pertemuan bagian putih dan biru

 Cara Perawatan :

1. Setelah dipakai refraktometer wajib dibersihkan hingga kering menggunakan tissue


atau kain lembut

2. Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering

3. Jangan sekali kali menyentuh lensa bagian optik dengan tangan, apabila lensa kotor

Segera bersihkan dengan kertas lensa


4. Jangan meninggalkan prisma masih dalam keadaan basah oleh sampel, bila
refraktometer tidak digunakan lagi

5. Apabila alat tidak digunakan lebih baik ditutup saja


Pengertian Alat-alat Elektrik

Alat-alat Elektrik adalah suatu alat yang dibuat atau dipergunakan manusia berdasarkan
prinsip pada sistem elektronika. Dibawah ini adalah alat-alat Elektrik yang ada di laboratorium :

1. Neraca Digital
Neraca berfungsi untuk mengukur massa benda, massa itu adalah jumlah molekul pada
suatu benda.
a. Neraca Digital
Merupakan neraca yang cara kerjanya menggunakan tenaga listrik berarus lemah
dan indikator nya berupa angka digital.
Neraca digital dibagi menjadi 2 :
- Neraca teknis digital

Fungsinya untuk menimbang zat dalam jumlah kecil dan memiliki ketelitian
hingga 0.1 gram (100 mg). Neraca ini banyak digunakan karena
penggunaannya yang praktis dan hemat ruang
- Neraca analitis digital

Neraca ini memiliki ketelitian yang tinggi ingga 0,0001 gram atau 0,1 mg
dimana dalam penggunaanya neraca ini digunakan sebagai instrumen
pembantu dalam melakukan uji kuantitatif pemeriksaan kimia. Neraca ini
dilengkapi tutup dari gelas atau plastik untuk menghindari masuknya udara
dan debu karena alat ini sangat sensitif.
Cara Penggunaan Neraca :
 Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan
neraca ini harus secara halus dan hati-hati.
 Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam
penimbangan.
 Cara Penggunaan penimbangan yang meliputi:
1. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan
ditimbang, sendok dan kaca arloji .
2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca
(terutama piring-piring neraca).
Penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada
neraca dan timbangan pada posisi nol, timbang piring kemudian baru
ditimbang zatnya. Hasilnya akan muncul kelayar. Demikian pula setelah
penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula.

2. Lemari Asam

Kegunaannya sebagai tempat mereaksikan senyawa yang pekat atau yang berbahaya
yang menghasilkan gas/uap/kabut, dan tempat untuk penggunaan bahan kimia yang
mudah menguap (asam, oksidator kuat). Lemari asam/fume hood menyedot semua gas-
gas yang terbentuk dari senyawa kimia atau gas yang mudah menguap dengan
menggunakan motor blower dan dibuang di udara bebas.
Cara Penggunaan :
1. Tekan tombol “ON” Lamp Switch dan Fan Switch pada tombol kontrol
utama ON/OFF.
2. Pastikan exhaust dan lampu penerangan beroperasi sebelum memulai
pekerjaan.
3. Saat menggunakan lemari asam, jaga wajah Anda di luar pembatas kaca. Bekerja
setidaknya 6 inci dari pembatas kaca.
4. Gunakan alat pelindung diri seperti kaca mata percikan (splash goggles) dan sarung
tangan anti asam.
5. Apabila menggunakan peralatan besar di dalam lemari asam, tempatkan peralatan
pada balok agar aman dan praktis, untuk memungkinkan aliran udara di bawahnya.
6. Pembatas kaca lemari asam harus tetap tertutup, kecuali saat lemari asam
digunakan untuk bekerja.
7. Jika alarm aliran udara berbunyi, hentikan penggunaan, dan tutup pembatas kaca
sepenuhnya.
8. Setelah selesai bekerja matikan, tekan tombol “OFF” Lamp Switch dan Fan Switch
pada tombol kontrol utama ON/OFF.
3. pH Meter

Digunakan untuk mengukur asam dan basa (pH). Di dalam alat tersebut terdapat suatu
cairan yang berfungsi sebagai pengukur pH pada bahan-bahan yang semi-padat.
Selain itu PH meter juga bisa digunakan untuk mengukur kualitas pada air yang ada
disekeliling kita.
Cara Penggunaan :
1. Ambil sampel air yang mau di ukur kadar pHnya (letakkan dalam wadah).
2. Nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter.
3. Masukkan pH meter ke dalam wadah yang berisi air yang akan di uji.
4. Pada saat di celupkan ke dalam air, skala angka akan bergerak acak.
5. Tunggu hingga angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah.
6. Hasil akan terlihat di display digital.
Cara Perawatan :
Bersihkan dengan mengunakan Lap pembersih dan jika selesai penggunaan simpan di
tempat yang aman dan letakkan di wadah kemasan seperti semula.

4. Sentrifuge

Kegunaannya untuk memisahkan larutan dengan berat molekul yang berbeda


berdasarkan gaya sentrifugal, contohnya pada darah, urine dan pemurnian protein. Gaya
sentrifugal adalah gaya yang bekerja ke arah luar dari titik pusat putaran.

Cara Penggunaan Sentrifuge :


1. Cara pengoperasian
 Periksa spesifikasi elektrik alat untuk mengetahui tegangan yang dibutuhkan
 Hubungkan pesawat dengan jala-jala PLN
 Letakkan sampel dalam alat dengan posisi diagonal (berhadapan) untuk
menjaga keseimbangan rotor.
 Tutup kembali  tempat sampel
 Atur kecepatan yang dibutuhkan
 Tentukan waktu yang dibutuhkan dengan tombol switch timer untuk
menghidupkan alat maka indikator akan menyala
 Alat akan bekerja sesuai dengan timer yang ditentukan
 Jika alat selesai digunakan cabut alat dari hubungan jala-jala PLN.

Anda mungkin juga menyukai