Anda di halaman 1dari 29

PETUNJUK PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

DISUSUN OLEH:

Pudji Widodo, Sugiharto, Asrul Sahri Siregar, Norman Arie Prayoga, Muh. Sulaiman
Dadiono, Rima Oktavia Kusuma, Purwo Raharjo, Riviani, Nunung Komalawati

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO

2021
BIOLOGI DASAR
Pendahuluan
Biologi meliputi suatu sains tentang kehidupan fisik binatang (zoologi) dan tumbuhan
(botani). Biologi merupakan ilmu pengetahuan tentang organisme hidup yang meliputi studi
tentang embriologi, anatomi, fisiologi, sitologi, morfologi, taksonomi, ekologi, genetika, dan
evolusi.
Lingkup Biologi berdasarkan tingkat organisasi
Contoh:
1. Tingkat Ekosistem – danau
2. Tingkat komunitas – semua organisme di danau
3. Tingkat populasi – kelompok ikan gabus
4. Tingkat organisme – ikan gabus
5. Tingkat sistem organ – sistem syaraf
6. Tingkat organ – otak
7. Tingkat jaringan – jaringan syaraf
8. Tingkat selular – sel syaraf
9. Tingkat molekul – molekul DNA

Proses dalam sains


1. observasi
2. bertanya
3. pengumpulan informasi
4. membuat hipotesis
5. menguji hipotesis secara eksperimental
6. membuat kesimpulan

Di dalam praktikum Biologi Dasar dilakukan observasi tentang struktur dan perkembangan
tumbuhan, terutama yang dekat atau berinteraksi dengan lingkungan perairan. Taksonomi hewan
di sekitar lahan basah seperti kolam, sungai, dan sawah. Selain itu juga diamati ekologinya yang
antara lain meliputi rantai makanan yang ada di ekosistem tersebut. Pada praktikum ini juga
dipelajari fisiologi dari Pistia sebagai salah satu tumbuhan pakan ikan. Di sini juga diamati
pengaruh limbah terhadap reaksi ikan.

1
ACARA I. MIKROSKOP

Pendahuluan
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains.
Mikroskop berasal dari Bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat, jadi mikroskop
adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil bagi mata manusia secara langsung.
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil (mikroskopis).
Ada beberapa jenis mikroskop untuk saat ini, karena pada masing-masing mikroskop yang
dibuat mempunyai fungsi maupun kegunaan tersendiri dalam sebuah pengamatan, sehingga
memiliki perbedaan dalam tingkat pembesaranya. Jenis-jenis mikroskop tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop jenis ini mempunyai tiga lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan
lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terdapat pada kedua ujung tabung
mikroskop,lensa okuler pada mikroskop ada dua jenis yaitu berlensa tunggal (monokuler)
dan berlensa ganda (binokuler), sedangkan untuk lensa kondensor itu sendiri berperan
untuk menerangi objek dan lensa-lensa lainya. Dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah yang maksimal. Selain itu mikroskop cahaya juga mempunyai
pembesaran yang maksimum yaitu 1.000x.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop ini hanya dapat digunakan untuk benda yang relative besar, biasanya
benda yang diamati dengan mikroskop stereo ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen yang terdapat pada mikroskop ini hamper sama dengan mikroskop cahaya
namun ada sedikit yang membedakan yaitu pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya, hal ini yang membuat
mikroskop stereo dapat melihat objek yang diamati terlihat seperti tiga dimensi.
c. Mikroskop Elektron
Mempunyai pembesaran sampai 1.000.000X. Mikroskopelektron terdapat dua tipe
yaitu Transmission Electron Microscope (TEM) dam Scanning Electron Microscope
(SEM). Electron digunakan sebagai pengganti cahaya.

Cara Penggunaan Mikroskop


1. Letakkan diatas meja yang statis dan rata

2
2. Sambungkan saklar ke sumber listrik
3. Tekan tombol ON
4. Letakkan sediaan di atas meja benda
5. Atur kondesor dan diafragma sesuai lensa objektif yang digunakan
Jika menggunakan lensa objektif 10 X maka kondensor rapat ke bawah dan diafragma
tertutup
 Jika lensa objektif 40 X maka kondensor agak ke tengah dan diafragma setengah
terbuka.
 Jika menggunakan lensa objektif 100 X maka kondensor rapat ke atas dan
diafragma terbuka.
6. Putar makrometer untuk mencari lapangan pandang.
7. Fokuskan dengan menggunakan mikrometer sehingga kelihatan gambar yang jelas.
8. Setelah selesai pemeriksaan mikroskop dimatikan dengan cara meneka tombol OFF dan
simpan pada tempat yang telah disediakan.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: bagian optik, yang
terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki
dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek ata meja preparat, pemutar halus dan kasar,
penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya.
Tujuan: Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan manfaatnya, macam mikroskop, dan
penggunaannya.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah mikroskop, alat tulis, benang jahit dengan 3 warna
berbeda, selotip, gunting dan kamera.
Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang disiapkan.
2. Amati dan catat bagian serta fungsi dari masing-masing bagian mikroskop.
3. Pelajari dan praktekan cara menggunakan mikroskop yang benar dengan cara:
3.a. rekatkan 3 buah benang berbeda warna dengan perkiraan ketinggian
berbeda di bawah lensa objektif.
3.b. aturlah mikroskop sampai mendapat fokus dari benang dengan ketinggian
tertinggi dari meja preparat lalu didokumentasikan.
3.c. lakukan langkah yang sama (langkah 3.b) untuk ketinggian sedang dan
tertendah.

3
LEMBAR PENGAMATAN PENGENALAN MIKROSKOP
Nama: _La'aiba Aina Mardiyah___________________________
NIM:_L1B021026_________
Hari / Tanggal: Selasa, 12 Oktober 2021___________________________
Tempat: Susukan, Kabupaten Semarang________________ Tanda tangan ______________
Tuliskan nama bagian-bagian mikroskop:

Keterangan:
1 =Lensa okuler 9 =Penggeser spesimen kanan kiri
2 =Tabung Mikroskop
10 =Tombol power
3 =Revolver
11 =Pengatur intensitas cahaya
4 =Sendi Inklinasi
12 =Sumber cahaya
5 =Lensa objektif
13 =Doafragma
6 = Penggeser spesimen maju mundur
14 =Meja preparat
7 =Makrometer
15 =Penjepit preparat
8 =Mikrometer
16 =

4
Lembar Tugas
Sebutkan nama dan fungsi dari masing-masing bagian yang ada di mikroskop !

No Nama Bagian Fungsi

Lensa okuler Melihat objek, bayangan yang dihasilkan Maya, Tegak,


1 diperbesar

Tabung mikroskop Menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif


2

Revolver Mengganti perbesaran lensa objektif


3

Sendi Inklinasi Mengunci tabung mikroskop , agar tidak bergerak, ( nggak


4 geser-geser)

Lensa objektif Untuk melihat bayangan, bayangan objek yang dihasilkan


5 Nyata, terbalik, diperkecil

Penggeser spesimen maju Menggerakkan preparat ke depan- belakang


6 mundur

Makrometer Memfokuskan lensa secara kasar, dengan menaik turunkan


7 meja preparat

Mikrometer Memfokuskan objek secara halus


8

Penggeser Spesimen kanan Menggeser preparat ke kanan dan ke kiri


9 kiri

Tombol power Menghidupkan dan mematikan mikroskop


10

Pengatur intensitas cahaya Mengatur intensitas cahaya


11

Sumber cahaya Mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop


12

Diafragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke


13 kondensor

Meja preparat Untuk meletakkan preparat yang akan diamati


14

Penjepit preparat Menjepit preparat supaya tidak bergeser


15

5
ACARA II. TAKSONOMI HEWAN
Pendahuluan
Taksonomi hewan merupakan ilmu tentang klasifikasi, identifikasi, dan tatanama
hewan.Secara umum hewan yang dijumpai di sekitar kolam ikan, sungai, dan sawah meliputi
antara lain Zooplankton, Mollusca, Crustacea, Insecta, Ikan, Amphibia, Reptilia, Aves, dan
Mammalia. Ada banyak hewan yang berpotensi sebagai makanan ikan misalnya ikan Gurami
menyukai laron, rayap, anjing tanah, jangkrik, dan belalang.
Hewan dapat dibagi manjadi sepuluh filum (phylum) yaitu protozoa, porifera, coelenterata,
platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda dan chordata
(Organisasi.org, 2006).
1. Phylum Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja dengan ukuran yang
mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa dapat hidup di air, di dalam tubuh
makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya dapat sendiri (soliter) atau dalam
koloni. Contohnya: amoeba.
2. Phylum Porifera
Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena tubuhnya berpori-pori mirip spon
hidup di air dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh organ tubuhnya. Contohnya:
bunga karang, spons, grantia.
3. Phylum Coelenterata
Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel misalnya ubur-
ubur dan polip. Simetri tubuh coelenterata adalah simetris bilateral, hidup di laut. Misalnya
hydra, koral, polip, dan ubur-ubur.
4. Phylum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris
bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih
kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang atau
manusia. Contohnya antara lain: planaria, cacing pita (Fasiola saginata), cacing hati (Fasiola
hepatica), polikladida.
5. Phylum Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetri bilateral
dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak memiliki sistem peredaran darah. Contoh
cacing gilig: cacing askaris, cacing akarm, cacing tambang, cacing filaria.

6
6. Phylum Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan
berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida
sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya
cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah.
7. Phylum Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan
biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat
kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska:
kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput.
8. Phylum Echinodermata
Echinodermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah
lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah
berkembang dengan baik. Misalnya teripang atau ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar
pasir, bintang laut, lilia laut.
9. Phylum Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ
tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh arthropoda terbagi atas segmen-segmen yang
berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh: laba-laba, lipan, kalajengking, belalang,
caplak, kaki seribu, udang, lalat, kecoa.
10. Phylum Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf
belakang dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang besar dan ada yang kecil dengan
otak yang terlindung tengkorak untuk berfikir. Contoh chordata adalah ikan, katak, burung
puyuh, beruk, kucing, dan lain sebagainya.
Tujuan: Mengetahui jenis-jenis hewan yang berpotensi sebagai pakan ikan
Alat dan Bahan:
Alat yang digunakan adalah alat tulis, plastik bening, dan sarung tangan. Bahan yang
digunakan adalah organisme sampel.
Cara Kerja:
1. Siapkan organisme sampel yang akan diamati.
2. Amati dan catat nama umum/nama lokal, nama ilmiah dan bagian pada
organisme sampel yang dapat dimakan oleh ikan.

7
LEMBAR PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HEWAN YANG BERPOTENSI
SEBAGAI PAKAN IKAN

Nama: _______________________________ NIM:__________


Hari / Tanggal: ___________________________
Tempat: __________________________________ Tanda tangan ______________
Tabel 1. Klasifikasi Hewan yang ditemukan di ____________________________
Annelida
No Nama umum Nama ilmiah Bagian yang dimakan

Mollusca
No Nama umum Nama ilmiah Bagian yang dimakan

Arthropoda
No Nama umum Nama ilmiah Bagian yang dimakan

Chordata
No Nama umum Nama ilmiah Bagian yang dimakan

8
Lembar Tugas
Tuliskan nama hewan yang berpotensi dijadikan sebagai pakan ikan
a. _______________ , b. _________________ , c. ________________

1. Apa saran saudara agar ikan yang hidup di _______________ tersebut dapat hidup dengan
nyaman dan berkembang biak dengan baik?

Jawab: ________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

9
ACARA III. STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN DESKRIPSI
TUMBUHAN
Pendahuluan
Struktur Vegetatif Tumbuhan
Semua bagian tumbuhan yang secara langsung atau tidak langsung berguna untuk
menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu yang berguna untuk penyerapan, pengolahan,
pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan. Struktur vegetatif ini meliputi: akar (radix),
batang (caulis) dan daun (folium), sedangkan bagian lain dari ketiga bagian tersebut dapat
dianggap merupakan metamorfosis ketiga bagian pokok tersebut misalnya:
1. kuncup 5. umbi
2. bunga 6. rimpang
3. duri 7. umbi lapis
4. alat pembelit
Reproduksi vegetatif
Reproduksi atau perbanyakan tumbuhan dapat dengan cara vegetatif maupun cara
generatif. Di dalam daur hidup tumbuhan tingkat tinggi ada dua fase yaitu:
1. Fase vegetatif (aseksual) meliputi pertumbuhan akar dan tajuk
2. Fase generatif (seksual) yaitu pertumbuhan bunga, buah, dan biji
Reproduksi vegetatif akan menghasilkan klon yaitu semua keturunan tumbuhan tuggal yang
dihasilkan dengan cara vegetatif. Cara ini ada yang alami maupun buatan
Contoh perkembangan vegetatif alami:
1. stolon pada strawberry (Fragraria vesca)
2. rimpang (rhizome) pada empon-empon (Zingiberaceae)
3. akar horizontal pada lidah mertua (Sanseviera)
Contoh perkembangan vegetatif buatan:
1. setek (cutting) biasa dilakukan pada ketela pohon (Manihot esculenta)
2. menempel (okulasi) misalnya pada mangga (Mangifera indica)
3. menyambung (grafting) pada Bougainvillaea

Organ Reproduktif Tumbuhan


Alat perkembangbiakan tumbuhan pada Angiospermae (tumbuhan berbunga) dapat berupa
bunga, buah, dan biji.

Struktur bunga dasar, Bunga lengkap memiliki:


1. sepal – bagian paling bawah dan luar, sering berwarna hijau, fungsi melindungi kuncup,
calyx.

10
2. petal – lebar, pipih, sering berwarna cerah, mungking berlekatan, berfungsi daya tarik,
corolla
3. stamen – terdiri dari filament dan anthera, fungsi pembentukan microspora
4. carpel – (pistil) organ reproduktif betina, terdiri dari stigma, stylus, dan ovarium dengan
satu atau lebih ovulum (bakal biji).
Deskripsi
Deskripsi tumbuhan merupakan gambaran tumbuhan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung arti yang utuh. Jadi, deskripsi adalah tulisan yang disusun untuk
menggambarkan suatu tumbuhan. Deskripsi dapat bervariasi dari pendek, sampai panjang
tergantung jumlah dan kelengkapan tumbuhan yang dideskripsikan. Hal ini juga tergantung
pada kemampuan pembuat deskripsi dalam merenungkan pikirannya menjadi deskripsi.
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui karakter-karakter yang perlu diperhatikan dalam mengenal tumbuhan
2. Mengetahui cara membuat deskripsi suatu spesies tumbuhan
Alat dan Bahan:
Masing-masing mahasiswa mencari tumbuhan di sekitar kolam ikan, sungai, atau sawah,
diutamakan yang berpotensi sebagai pakan ikan.
Cara Kerja:
1. Sampel tumbuhan yang telah diambil dicatat karakter vegetatif dan
generatifnya.
2. Perhatikan urutannya yaitu dari karakter paling umum ke paling khusus, dari
yang paling besar ke yang paling kecil, dari pangkal ke ujung.
3. Perhatikan tanda baca:
Koma (,) untuk memisahkan sifat;
titik koma (;) untuk memisahkan karakter;
titik (.) untuk memisahkan organ satu sama lain.
4. Hasil pengamatan di tulis pada Lembar pengamatan .

11
LEMBAR PENGAMATAN TUMBUHAN AKUATIK
Nama: _______________________________ NIM: ______________
Hari / Tanggal: ___________________________
Tempat: ___________________________________________________________

Setelah melihat gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut ini dengan menulis atau
memilih jawaban yang benar:
1. Nama lokal tumbuhan ini adalah apu-apu sedangkan nama ilmiahnya
adalah .................................................
2. Habitat tumbuhan ini adalah di .......................... atau ..........................
3. Tumbuhan ini termasuk:
a. Herba
b. Semak
c. Liana
d. Pohon
4. Tataletak daunnnya:
a. Berhadapan
b. Bersilangan
c. Spiral
d. Tidak beraturan
5. Bentuk ujung daunnya
a. Lancip

12
b. berlekuk
c. Membundar
d. Lurus
6. Perbanyakan tumbuhan tersebut dengan
a. Cangkok
b. Stek
c. Biji
d. bunga
7. Persebaran tumbuhan tersebut melalui media
a. angin
b. Burung
c. Air
d. Luwak
8. Antara satu individu dengan yang lain pada tumbuhan apu-apu,
dihubungkan oleh
a. Akar
b. Tangkai daun
c. Daun
d. Stolon
9. Tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan baik pada habitat
a. dengan kadar garam tinggi
b. dengan kadar asam tinggi
c. Air tawar
d. Tercemar berat
10. Manfaat tumbuhan tersebut selain sebagai tempat berteduh bagi benih
ikan, dapat juga untuk
a. Sumber pencemar perairan
b. Fitoremediasi
c. Hiasan di sawah
d. Menakut-nakuti hewan di sawah

13
ACARA IV. FISIOLOGI HEWAN AIR
Pendahuluan
Sirkulasi darah pada ikan merupakan proses fisiologis yang penting. Ikan
memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya sekali selama
setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh datang
ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang, dan
darah beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh. Arah peredaran darah
pada jantung ikan:

Ada tiga macam pembuluh darah yaitu:


1. Arteri adalah saluran darah yang berfungsi membawa darah dari jantung ke
jaringan.
2. Vena adalah saluran darah yang berfungsi membawa darah dari jaringan menuju
jantung.
3. Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang berlokasi di jaringan yang
menghubungkan arteri dan vena.
Dalam sekali peredaran, darah ikan beredar melalui jantung sebanyak satu kali. Sehingga,
peredaran darahnya dinamakan sistem peredaran darah tunggal. Darah yang beredar melalui
pembuluh darah, oleh karenanya disebut sistem peredaran darah tertutup. Seekor ikan
mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan utama, yaitu satu satu atrium (serambi) dan satu
ventrikel (bilik). Proses peredaran darahnya, dimulai dengan darah dipompa oleh jantung,
tepatnya ventrikel. Kemudian, darah mengalir menuju insang yakni tempat terjadinya
pengambilan oksigen oleh darah dan pengeluaran karbondioksida lewat dinding kapiler. Kapiler
insang membawa darah kaya oksigen ke seluruh pembuluh kapiler yang terdapat pada bagian
tubuh ikan. Selanjutnya, darah akan kembali keatrium jantung melalui pembuluh balik (vena).

14
Tujuan: Mengetahui sistem peredaran darah pada ikan dan perbedaan antara pembuluh
darah arteri dan vena.
Alat dan bahan:
Alat yang digunakan adalah mikroskop binokuler, objek glass, pipet tetes, alat tulis,
kamera, wadah ikan dan sendok. Bahan yang digunakan adalah larva ikan Gurame
(Osphronemus gouramy L.) dan air.
Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. ambil dan letakan 1 larva ikan Gurame pada objek glass menggunakan pipt
tetes atau sendok
3. amati dan gambar peredaran darah larva ikan gurame menggunakan mikroskop
4. amati dan catat perbedaan antara arteri dan vena pada larva ikan gurame

15
LEMBAR PENGAMATAN FISIOLOGI HEWAN AIR

Nama: _______________________________ NIM:__________


Hari / Tanggal: ___________________________
Tempat: __________________________________ Tanda tangan ______________
Gambar:

Gambar 1. Mikroskopis Sistem Sirkulasi Gambar 2. Skematis Sistem Sirkulasi


Peredaran Darah Pada Ikan Gurame Peredaran Darah Pada Ikan Gurame

Lembar Tugas
Tuliskan perbedaan antara arteri dan vena !
Karakter pembeda Arteri Vena
Arah aliran darah
Warna darah
Kecepatan mengalir
Ketebalan dinding pembuluh
Kadar O2
Ph
Diameter pembuluh
Jumlah klep

16
ACARA V. FISIOLOGI TUMBUHAN

Pendahuluan
Fisiologi adalah bagian dari biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi
secara fisik dan kimiawi. Di dalam fisiologi tumbuhan digunakan berbagai metode ilmiah untuk
mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan
menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan tumbuhan.
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi fisiologi dari tumbuhan tertentu, misalnya adanya
limbah di lingkungan dapat menyebabkan tumbuhan mengalami perubahan panjang akar,
perubahan kandungan klorofil dan lain sebagainya. Dalam praktikum ini dipelajari pengaruh
limbah terhadap fisiologi tumbuhan Pistia stratiotes (Araceae). Di sini diamati perubahan yang
terjadi pada tumbuhan tersebut setelah diberi perlakuan kadar konsentrasi garam berbeda..
Pada tumbuhan, daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari
melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Dengan adanya faktor
lingkungan seperti limbah, secara fisiologis dapat berpengaruh terhadap tumbuhan P. stratiotes.
Di sini diamati pengaruh limbah tersebut setelah beberapa hari. Pengamatan terutama morfologi
dan warna dari akar dan daun tumbuhan tersebut.
Tujuan: Mempelajari pengaruh salinitas garam terhapad morfologi tanaman pakan ikan.
Alat dan bahan:
Alat yang digunakan adalah botol percobaan 4 buah, gelas ukur, plastic, sendok atau
pengaduk. bahan yang digunakan adalah garam, tumbuhan air (Pistia stratiotes, Eichornia
crassipes, Hydrilla verticillata, Azzola pinnata), air dan label.
Cara Kerja:
1. Sediakan 3 buah botol percobaan
2. Buatlah medium air dengan konsentrasi garam 0%, 2,5%, 5% dan 7,5%
(konsentrasi 2,5% = 2,5 g garam + 97,5 ml air)
3. Medium dibagi ke dalam 4 botol percobaan, masing-masing satu botol
percobaan. Setiap botol dilabeli sesuai dengan konsentrasinya
4. Masukkan satu tumbuhan kayu apu ke dalam masing-masing botol percobaan
5. Lakukan pengamatan dan catat perubahan yang tampak pada masing-masing
botol percobaan pada hari ke-0 sampai hari ke-7

17
LEMBAR PENGAMATAN FISIOLOGI TUMBUHAN AIR
Nama: _______________________________ NIM:__________
Hari / Tanggal: ___________________________
Tempat: __________________________________ Tanda tangan ______________
Tabel pengamatan
No Konsentrasi Pengamata Perubahan yang tampak Keterangan
Garam n hari ke Warna daun ∑ Daun ∑ Daun
hidup mati
1 0% 0
1
2
3
4
5
6
7
2 2,5% 0
1
2
3
4
5
6
7
3 5% 0
1
2
3
4
5
6
7
4 7,5% 0
1
2
3
4
5
6
7

18
Lembar Tugas
1. Jelaskan mengenai perubahan warna daun. Mengapa hal itu bisa terjadi?
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Bagaimana peran ____________ di lingkungan perairan, apabila perairan tersebut
tergenang oleh garam laut?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Bagaimana perbandingan tumbuhan pada tiap konsentrasi?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
19
ACARA VI. EKOLOGI
Pendahuluan
Ekologi adalah ilmu tentang interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Interaksi ini bisa meliputi baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Di dalam ekologi dipelajari pembahasan tentang ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara
lain meliputi suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi membahas mengenai hal-hal sebagai berikut: 1) perpindahan energi dan materi
dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-
faktor yang menyebabkannya; 2) perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda
dalam faktor-faktor yang menyebabkannya; 3) terjadi hubungan antarspesies (interaksi
antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kini
ekolog berfokus pada ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui
seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora). Pada
setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu
langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4 - 5 langkah saja. Dengan kata lain, semakin
pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Ada dua tipe dasar rantai makanan: 1) Rantai makanan rerumputan (grazing food chain).
Misalnya: tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora. 2) Rantai makanan sisa (detritus food
chain). Bahan mati mikroorganisme (detritivora = organisme pemakan sisa) predator dan
bangkai.

Tujuan:
1. Mengetahui faktor biotik, detritus, dan faktor aboitik yang ada dalam suatu ekosistem.
2. Mengetahui rantai makanan yang ada di suatu ekosistem.

Alat dan Bahan:


Alat yang digunakan adalah transek kuadran ukuran 1 m x 1 m, sarung tangan, spidol
permanen, label, kalkulator dan plastik bening. Bahan yang digunakan adalah alcohol atau
formalin, organisme sampel dan air.

20
Cara Kerja:
1. Letakkan transek kuadran ukuran 1 m x 1 m di suatu ekosistem akuatik.
2. Amati dan catat jumlah organisme yang berukuran makro yang terdapat
didalam area transek.
3. Masukan organisme yang ditemukan kedalam plastik bening dan beri alkohol
atau formalin secukupnya.
4. Tentukan faktor abiotic, biotik dan detritus yang ada di ekosistem.
5. Lakukanlah pengamatan dan buatlah rantai makanan yang ada di ekosistem.
6. Hitung kepadatan organisme yang ditemukan.

Rumus Perhitungan Kepadatan:


D = Jumlah individu tiap spesies yang ditemukan / Luas petak (plot) contoh
Keterangan:
D = Density atau kepadatan populasi (individu/m2)

21
LEMBAR PENGAMATAN EKOLOGI
Nama: _______________________________ NIM: _____________
Hari / Tanggal: ___________________________
Tempat: __________________________________ Tanda tangan ______________
Tabel 1. Ekosistem _____________________________
Lingkungan / Faktor
No Nama spesies
Biotik Detritus Abiotik

Tabel .2 Rantai makanan di __________________________________________

Produsen Konsumen tingkat I Konsumen tingkat II Konsumen tk III

1 1 1 1

3 2

5 3 2

7 4

22
Lembar Tugas
Faktor abiotik yang mutlak diperlukan oleh spesies tersebut?
________ , ________, ________

Faktor biotik yang mutlak diperlukan oleh spesies tersebut?


________ , ________, ________
Apa yang mungkin terjadi jika konsumen tingkat I tidak ada? Berikan contohnya.
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
Perhitungan Kepadatan

23
ACARA VII. PLANKTONOLOGI
Pendahuluan
Planktonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan plankton. Istilah plankton
pertama kali diperkenalkan oleh Victor Hensen tahun 1887 untuk membedakan organisme hidup
dengan partikel abiotik yang tersuspensi didalam perairan. Plankton adalah jasad atau organisme
yang hidup melayang dalam air, tidak bergerak atau bergerak sedikit dan selalu mengikuti
pergerakan/arus air. Ilmu planktonologi sangat penting dalam kegiatan budidaya ikan, karena
plankton merupakan primer producer dalam suatu ekosistem. Selain itu, dengan mempelajari
planktonologi kita akan lebih mengetahui tentang plankton, mulai dari jenisnya, sifatnya,
persebarannya, dan manfaatnya.
Metode pengambilan sampel plankton meliputi: 1) metode kualitatif yaitu metode yang
bertujuan untuk mengetahui jenis–jenis plankton; 2) metode kuantitatif yaitu untuk mengetahui
kelimpahan plankton yang berkaitan dengan distribusi waktu dan tempat. Jenis Peralatan
Sampling Plankton antara lain sampling menggunakan tabung/botol air (Water bottle) (Omori
dan Ikeda, 1992).
Jenis-jenis Plankton secara umum:
a) Fitoplankton
Fitoplankton (phyto = tanaman dan planktos = pengembara atau disebut juga plankton
nabati) adalah plankton berasal dari tumbuhan yang ukurannya sangat kecil, umumnya
fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm) dan tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Tetapi ketika dalam jumlah besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air
karena mangandung klorofil dalam sel-selnya mengingat fitoplankton merupakan komponen
autotrof, yaitu berfungsi sebagai produsen. Karena fitoplankton dapat mensintesis sendiri bahan
organik melalui fotosintesis menjadikannya sebagai dasar dari sebagian besar rantai makanan
dalam ekosistem laut dan air tawar. Karena kemampuan ini fitoplankton disebut sebagai
produsen primer.
b) Zooplankton
Zooplankton atau disebut juga plankton hewani adalah plankton berasal dari sisa-sisa
hewan yang bersifat heteritrofik, yaitu tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Maka
hidup zooplankton bergantung pada ketersediaan bahan organik dari fitoplankton, sehingga
disebut sebagai makhluk konsumen. Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi
ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu
meter).
Plankton berdasarkan ukuran:
• Megaplankton >20mm
24
• Makroplankton 2-20mm
• Mesoplankton 0.2-2mm
• Mikroplankton 20-200μm
• Nanoplankton 2-20μm
• Pikoplankton 0.2-2μm
• Femtoplankton <0.2 μm
Siklus hidup Plankton:
• Holoplankton, merupakan plankton yang siklus hidupnya sepenuhnya sebagai makhluk
hidup mengapung. Contohnya: alga, copepoda,
• Meroplankton, Organisme yang siklus hidupnya mengapung pada fase tertentu (tahap
larva) dan setelah berkembang berubah menjadi nekton atau bentik. Contohnya: Larva
sea urchin, larva bintang laut, larva cacing laut, larva crustasea dan larva ikan

Tujuan: mengetahui jenis-jenis plankton yang ada di suatu ekosistem dan mengetahui perbedaan
antara fitoplankton dengan zooplankton.

Alat dan bahan


Alat yang digunakan adalah plankton net no. 25, ember bervolume 10 L, botol vial,
object glass, cover glass, mikroskop, pipet tetes, kamera dan alat tulis. Bahan yang digunakan
adalah air sampel yang berisi plankton.
Cara kerja:
1. Siapkan plankton net No. 25 dan tempatkan botol vial pada slot vial di
plankton net.
2. Ambil air yang diperkirakan mengandung plankton menggunakan plankton net
No. 25 sebanyak 100 L (10 ember bervolume 10 L).
3. Lepas botol vial pada plankton net dan tambahkan 3 ml formalin kedalamnya,
tutup lalu homogenkan untuk kemudian lakukan proses identifikasi dan
perhitungan plankton.
4. Ambillah 1 tetes sampel air menggunakan pipet tetes
5. Teteskan sampel air tersebut di atas object glass kemudian ditutup dengan
cover glass
6. Amatilah sampel air dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran lemah
kemudian perbesaran kuat
7. Catatlah jenis dan jumlah plankton tiap spesies atau berdasarkan jenis secara
umum yang terlihat dan hitung kelimpahannya dengan rumus (David, 1955):
25
N= (n x A/B x C/D x 1/E) x 103

Keterangan:

N = Kelimpahan plankton (individu/ L)

n = Jumlah plankton tiap spesies yang tercacah dalam satu preparat

A = Luas permukaan cover glass 22 x 22 m (484 mm2)

B = Luas 1 lapangan pandang (πr2 = 2260,97 mm2)

C = Volume sampel air yang tersaring (30 ml)

D = Volume sampel air pada preparat dibawah mikroskop (0,06 ml)

E = Volume air sampel yang disaring (100 liter)

26
LEMBAR PENGAMATAN PLANKTONOLOGI
Nama: _______________________________ NIM:__________
Hari / Tanggal: ___________________________
Tempat: __________________________________ Tanda tangan ______________

Tabel Pengamatan

Gambar 1 (Fitoplankton) Gambar 2 (Zooplankton)

Keterangan: Gambar 1 Keterangan: Gambar 2


1. ______________________ 1. ______________________
2. ______________________ 2. ______________________
3. ______________________ 3. ______________________
4. ______________________ 4. ______________________
5. ______________________ 5. ______________________
6. ______________________ 6. ______________________
7. ______________________ 7. ______________________
8. ______________________ 8. ______________________
9. ______________________ 9. ______________________
10. ______________________ 10. ______________________

Lembar Tugas
Uraikan perbedaan antara fitoplankton dengan zooplankton !

27
DAFTAR PUSTAKA

Asisten Sistematika Hewan. 2015. Laporan Sistematika Hewan I. Laboraturium Sistematika


Hewan, UNSOED.

Duta, Herliana. 2012. Ichtilogy. http://perikanansmkn1ktpg.blogspot.co.id/2012/10/ ichthyologi-


a.html. Diakses 5 Oktober 2015.

Blogspot.com. 2011. Mikroskop. http://microscope-sale.blogspot.com Diakses 10 September


2011.

Campbell NA, LG Mitchell, and JB Reece. 2000. Biology: Concept and Connections. 3rd
edition. An imprint of Addision Wesley Longman Inc. San Francisco.

Kimball, JW. 1991. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Loveless, AR. 2001. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Penerbit PT
Gramedia. Jakarta.

Organisasi.org. 2006. Klasifikasi Hewan Kerajaan/Kingdom Animalia - Pembagian


Jenis/Macam atau Kategori Binatang Terbagi Menjadi 10 Filum/Phylum.
http://organisasi.org/klasifikasi_hewan_kerajaan_kingdom_animalia_pembagian_jenis_ma
cam_atau_kategori_binatang_terbagi_menjadi_10_filum_phylum. Diakses 16 Oktober
2012.

Purves, Bill dan Sadava, David. 2004. Life The Science of Biology 7th Edition. Sinauer

Associates Inc. New York.Xamherbal.com. 2011. Pembuluh Darah Arteri dan Vena.
http://xamherbal.com/pembuluh-darah-arteri-dan-vena/ Diakses. 5 September 2011.

Yudianto, S.A. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan (Apa dan Mengapa). Penerbit Tarsito.
Bandung.

28

Anda mungkin juga menyukai