Secondary Heading
“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
SLIDE 2
Materi/BAB Ke-
JUDUL MATERI
AAS-AES 8
Instrumentasi SSA
A. Sumber Sinar
B. Sumber atomisasi
1. Atomisasi dengan nyala (Flame SSA)
2. Generasi Hidrida (Hydride Generation Methode)
3. SSA Tungku Grafit (Graphite Furnace)
4. Atomisasi dengan Metode Penguapan (Vapour
Generation methode)
C. Sistem Pengabut
1. Pengabut (nebulizer)
2. Ruang Semprot (spray chamber)
3. Burner
AAS-AES 22
2. Generasi Hidrida
(Hydride Generation Methode)
Teknik ini dapat diterapkan untuk beberapa macam logam
yaitu : As, Sb, Se, Sn, Te, Bi.
Hidrida dibentuk dengan cara mereaksikan cuplikan
dengan natrium borohidrida (NaBH4) atau dilakukan dengan
memberikan reduktor dari KI dan SnCl2, ditambah Zn dan
asam kuat.
hidrida logam yang terbentuk dialirkan ke sel gas panas
menggunakan aliran argon/nitrogen dan dialirkan ke dalam
sel gas di atas nyala Ar-H2 atau udara-asitilena.Selanjutnya
akan teratomisasi menjadi atom-atom bebas.
3. SSA Tungku Grafit(Graphite Furnace)
• Mempunyai efesiensi atomisasi 90%
• Digunakan tabung silinder dari grafit terkompresi
dengan atau tanpa pelapisan grafit pirolitik sebagai
Tungku grafit
• Tungku dipanaskan dengan listrik yang dapat diatur
suhunya sesuai kebutuhan.
• Proses dalam tungku : penguapan pelarut (1000C-
2000C), pengabuan bahan organic (6000C-10000C),
setelah itu gas inert dialirkan dan kemudian logam
diuapkan (15000C-30000C) dan absorbansinya
diukur.
AAS-AES 25
Graphite Furnace AAS
• Tidak digunakan gas pembakar, tapi digunakan gas inert
yang dialirkan ke graphite furnace untuk mencegah oksidasi.
• Proses di GFA:
1. Drying or desolvation
Pengeringan atau penguapan larutan
2. Ashing
Pengabuan yaitu memecah ikatan unsur
yang dianalisis dengan unsur lain atau
menghilangkan senyawa-senyawa organik
3. Atomization
pengatoman
Furnace
1. Pengabut (nebulizer)
berfungsi mengubah larutan menjadi butir-
butir kabur. Pengabut yang digunakan adalah
tipe pneumatic dimana gas dialirkan melalui
lubang mulut (orifice) dan menyebabkan udara
menjadi vakum dan menarik larutan melalui
kapiler.
-Terbuat dari logam tahan asam
- Kecepatan penyedotan nebulizer biasanya
3-7 ml/menit
2. Ruang Semprot (spray chamber)
AAS-AES 41
AAS-AES 42
Spectral interference
• Disebabkan oleh overlapping absrobsi atom
analit dan atom bebas lainnya dalam sampel
(2 spektral dalam 1 panjang gelombang)
• Solusi:
Menghilangkan material penghalang dengan
ekstraksi solvent Background correction dari
instrumen
Chemical interference
• Disebabkan oleh variasi reaksi kimia antar
komponen dalam sampel, seperti:
• Pada flame, interferensi phosphate yang
berkaitan dengan unsur alkali tanah (Ca, Mg,
dll)
• Pada GFA, elemen target berhamburan saat
pengabuan karena komponen klorin, dll.
Chemical interference
• Solusi:
Menghilangkan material penghalang dengan
pertukaran ion dan ekstraksi solvent
• Ekstraksi elemen target
• Menggunakan flame N2O/C2H2
• Penambahan interference suppresant seperti
Sr dan La atau EDTA untuk golongan alkali tanah
• Menggunakan matrix modifier pada GFA
• Analisa menggunakan metode standar addisi
Physical Interference
• Disebabkan oleh interferensi dari fluida karena
sifat dari sampel tertentu seperti, viskositas
dan tegangan permukaan.
• Jika viskositas sampel tinggi, maka
pembakaran tidak sempurna sehingga akan
mengganggu analisa selanjutnya.
Physical interference
• Solusi:
Analisa menggunakan metode standar addisi
• Untuk flame, lakukan pengenceran 10-50 kali
atau pengenceran dengan acetone atau
butanol.
• Untuk GFA, gunakan pirolitik / platform
graphite tube
Spektrofotometri
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri
dari:
1. Spektrometer :alat menghasilkan sinar
dari spektrum dan panjang gelombang
tertentu
2. Fotometer :alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi.
Spektrofotometer
Spektro UV-VIS 52
Spektrofotometer
Spektro UV-VIS 53
Spektro UV-VIS 54
Jenis-jenis Spektrofotometer berdasarkan
sumber cahaya
3. Spektrofotometer UV-Vis
Ultraviolet:
: 190 - 400 nm
Visibel (sinar tampak):
: 400 - 700 nm
Spektro UV-VIS 62
Spektrofotometri UV
Dasar analisis:
- senyawa harus memiliki kromofor dan auksokrom
yang memadai
Spektro UV-VIS 63
Spektrofotometri Visibel
Dasar analisis:
- Senyawa asli/asal harus berwarna
- Bila senyawa asli tidak berwarna, dapat
diubah menjadi senyawa berwarna dengan cara:
a. pembentukan senyawa komplek
b. memperpanjang kromofor
Spektro UV-VIS 64
. Monokromator
• Fungsi : penyeleksi panjang gelombang
• Filter optik.
(Berupa lensa berwarna, dimana cahaya yang
diteruskan sesuai dengan warnanya lensa yang
dikenai cahaya)
Bagaimana memilih kuvet ??
Cells
UV Spectrophotometer
Quartz (crystalline silica)
Visible Spectrophotometer
Glass
IR Spectrophotometer
NaCl
Cover
Spektro UV-VIS 69
Macam-macam detektor :
• Hantaran foto
• Dioda foto
• Detektor panas
Syarat-syarat sebuah detektor :
P
T=
Po
Sinar Diserap
A=εbc
A = Absorban
ε = koefisien ekstingsi molar
b = tebal larutan ( kuvet )
C = konsentrasi larutan
Spektro UV-VIS 75
Absorption of visible light
Where has the energy that was within the photons gone to ?
Spektro UV-VIS 76
Transmission and Color
Syarat:
Nilai Abs.baku dan Nilai Abs.sampel
berdekatan
Spektro UV-VIS 80
Chan dkk., 2004, p.14.
2. Multiple-Point Calibration
Syarat:
Tidak diperbolehkan adanya Ekstrapolasi
Spektro UV-VIS 81
Spektro UV-VIS 82
Kurva kalibrasi Mn
std (µg/L) Absorbansi
0 -0.0001
10 0.0005
20 0.0011
30 0.0015
40 0.0020
50 0.0025
60 0.0031
0.0035
0.0025
0.0020
0.0015
0.0010
0.0005
0.0000
0 10 20 30 40 50 60 70
-0.0005
Contoh sampel
Sampel Absorbansi Konsentrasi
sampel 1 0.0015 29.2558
sampel 2 0.0015 29.2558
sampel 3 0.0015 29.2558
Evaluasi Linearitas
Syarat Linearitas:
Coeffcient of determination ( r2 ) ≥ 0.997
Spektro UV-VIS 86
Chan dkk., 2004, p.14.
3. One Standard Calibration
for Each Strength