Dosen:
Hagia Sophia Khairani, SP, M.Si
Asisten:
1. Putri Chairunnisa A34160002
2. Tia Nofitri A34160035
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengukur intensitas penyakit tanaman dengan peubah
insidensi penyakit dan saveritas penyakit pada tanaman contoh.
Pembahasan
Pengamatan pengukuran penyakit yang di lakukan setiap kelompok memiliki
cara pandang yang berbeda dalam menentukan luas gejala penyakit dan skoring
sehingga data hasil yang didapatkan tidak seragam seluruh kelompok. Mengingat tidak
adanya resep langsung dalam mengukur penyakit maka seorang pengamat harus
memiliki strategi umum dalam menganalisanya yaitu pengetahuan tentang tanaman
sakit dan tanaman sehat. Perbedaan hasil yang didapatkan diakibatkan oleh cara
pandang yang berbeda yang dilakukan oleh setiap kelompok karena pengukuran
penyakit pada tanaman memerlukan penelaahan mendalam mengenai perkembangan
penyakit pada tanaman dilapangan mengenai tingkat keparahan serangannya.
Pengukuran penyakit tanaman di lapangan dimaksudkan untuk mengukur seberapa
besar tingkat kerusakan penyakit dilapangan karena akan mempengaruhi produksi dan
produktivitas tanaman serta tingkat perkembangan patogen (Tim Pengajar 2013).
Intensitas penyakit merupakan proporsi individual inang yang terkena penyakit
tanpa memperdulikan tingkat keparahannya sedangkan saveritas penyakit atau tingkat
keparahan penyakit merupakan proporsi permukaan inang terinfeksi terhadap total
permukaan inang yang teramati. Besarnya penyakit digolongkan kedalam serangan
ringan, sedang dan berat yang dinyatakan dalam skala skoring. Semakin tinggi skoring
penyakit maka tingkat keparahan penyakit tanaman semakin tinggi. Cepat lambatrnya
bergantung pada jenis penyakit dan jenis tanaman yang terserang, penyakit bercak daun
akibat Cercospora arachidicola dan Pyricularia oryzae dapat mengurangi hasil hingga
50%. Serangan bercak daun dapat menurunkan jumlah polong dan bulir, jumlah biji,
dan bobot biji pertanaman (Jusfah 1985).
Pengukuran intensitas penyakit memberikan manfaat yang besar bagi petani
untuk mengantisipasi pengendalian penyakit sesuai tingkat keparahan penyakit dan
upaya pengendalian dini penyakit agar biaya yang digunakan tidak berlebih kurang
hasil oleh penyakit ini. Skoring terhadap penyakit tanaman beguna untuk
membandingkan fakta yang terjadi pada tanaman diagram skor secara subjektif (Jusfah
1985).
SIMPULAN
Tanaman yang terkena penyakit dapat diduga dengan cara mengamati tingkat
penyakit yang menyerang tanaman dengan peubah insidensi penyakit dan saveritas
penyakit. Intensitas penyakit dinyatakan dalam kejadian penyakit dan keparahan
penyakit. Intensitas penyakit dinyatakan dalam kejadian penyakit akibat serangan
pathogen yang dapat menyebabkan tanaman mati dan tidak berproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Gustina M, Ratih S, Nurdin M, Suharjo R. 2016. Inventarisasi patogen di pertanaman
nanas (Ananas comosus L.) varietas queen di Desa Astomulyo, Kecamatan
Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Agrotek Tropika. 4(3):205-210.
Jusfah J. 1985. Pengaruh Cercospora personata Terhadap Hasil Kacang Tanah.
Jakarta (ID): Kongres Nasional VIII PFI.
Nurhayati. 2011. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan. Palembang (ID): Universitas
Sriwijaya.
Tim Pengajar. 2013. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan (S1). Malang(ID): Universitas
Brawijaya.