Anda di halaman 1dari 2

Nama : Miftah Ma’ruf Tanggal : 20-12-2018

NIM : A24170167 Asisten : 1. Eka


Kelompok :2 2. Indah
3. Mentari

Tujuan
Praktikum ini bertujuan mempelajari populasi cacing tanah sebagai indikator kesuburan tanah

Hasil Pengamatan
Tabel 1. Jumlah dan bobot pada lokasi bervegetasi gulma berdaun lebar dan rumput.
Vegetasi Jenis Jumlah/Bobot Petak contoh Rata-rata
cacing 1 2 3 4 5
tanah
Gulma Jenis 1 Jumlah 25 22 15 21 10 19
daun lebar Bobot/cacing 1,55 1,62 1,25 1,40 0,44 1,25
(gr)
Rumput Jenis I Jumlah 3 - - - 2 1
Bobot/cacing 1 - - - 0,1 0,22
(g)

Tabel 2. Faktor fisik dan biologi tanah


Petak contoh Tanah Bervegtasi Gulma Berdaun Lebar Tanah Bervegtasi Rumput
/Faktor Penentu 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Suhu (oC) 28,8 29,7 27,3 28 30,1 33,6 36,9 32,2 37,3 35,7
pH tanah 6,8 7,1 6,8 6,9 7,2 5,8 5,7 6,4 6,0 5,8
Intensitas 1980 1525 994 916 1456 ≥20000
Cahaya (Lux)
Jenis Tanaman Gulma pohon tinggi berdaun lebar Rumput

Kecapatan angin 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 - - - - -


(m/s)
Kelembapan (%) 74,4 72,4 79,7 74,9 72,5 66,3 60,8 64,5 100 69

Pembahasan
Populasi organisme tanah didominasi oleh kelompok mikroba (fungi, bakteri). Proses daur
ulang energi dan hara di dalam tanah banyak diperankan oleh produsen dan pengurai (decomposer),
sehingga bahan organik di dalam tanah cepat mengalami penyusutan. Apabila di dalam tanah tidak
tersedia organisme pengurai/dekomposer, bahan organik akan tetap utuh dan dapat mengganggu sistem
produksi tumbuhan. Oleh karena itu, kondisi ekosistem tanah perlu dipulihkan melalui pengkayaan
kandungan bahan organik untuk menarik kembali fauna tanah ke dalam tanah (Subowo dan Purwani
2013).
Cacing tanah merupakan salah satu kelompok invertebrata yang termasuk ke dalam kelas
oligochaeta dan dari filum Annelida. Cacing tanah merupakan makrofauna yang keberadaannya di
dalam tanah dipengaruhi oleh tutupan lahan. Populasinya dipengaruhi oleh makanan yang tersedia pada
ekosistem tersebut, yang berasal dari serasah tanaman dan berbagai sisa organik dari organisme lain,
serta kondisi iklim mikro. Kepadatan populasi cacing tanah dipengaruhi oleh faktor fisika, kimia, dan
biologi pada lingkungan hidupnya. Habitat cacing tanah termasuk padatan mineral yang berukuran
kurang dari 2 makrometer, seperti tanah liat sampai massa yang lebih besar seperti batuan. Kesuburan
cacing tanah di suatu habitat sangat dipengaruhi oleh perbedaan suhu, suhu yang ekstrem tinggi atau
rendah dapat mematikan cacing tanah. Umumnya cacing tanah hidup pada pH 4,5-6,6, tetapi dengan
bahan organik tanah pada pH 3. Cacing tanah memerlukan kelembaban yang cukup, dan tidak mampu
hidup pada kondisi kering atau daerah padang pasir (Fitri dkk. 2015).
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa populasi cacing tanah
lebih banyak terdapat pada vegetasi ternaungi berdaun lebar dibandingkan populasi cacing tanah pada
vegetasi rumput. Hal ini terjadi akibat perbedaan faktor biotik dan faktor abiotik pada vegetasi tersebut.
Pada vegetasi berdaun lebar suhu udara relatif lebih kecil dibandingkan pada vegetasi rumput sehingga
cacing lebih nyaman pada kondisi suhu di vegetasi berdaun lebar. Kelembaban udara pada vegetasi
berdaun lebar lebih tinggi dibandingkan kelembaban udara pada vegetasi rumput. Pada vegetasi rumput
terjadi pengalihan fungsi lahan menjadi lapangan terbuka sehingga mengakibatkan tekstur tanah
menjadi liat dan padat.

Simpulan
Keberadaan populasi cacing tanah sebagai indikator kesuburan tanah di pengaruhi oleh faktor
biotik dan faktor abiotik. faktor abiotik yang mempengaruhi populasi cacing tanah yaitu suhu, Ph tanah
dan kelembaban. Sedangkan faktor biotik yang menyebabkan penurunan populasi cacing tanah salah
satunya adalah aktivitas manusia seperti kegiatan peralihan fungsi lahan. Populasi cacing tanah pada
vegetasi ternaungi lebih besar dibandingkan pada vegetasi rumput.

Daftar Pustaka
Fitri N, Nida Q, Mulyono. 2015. Populasi kacang tanah di kawasan ujung Seurudong Desa Sawang
Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Prosiding Seminar Nasional Biotik. 2(1):187-
189.
Subowo G, Purwani J. 2013. Pemberdayaan sumber daya hayati tanah mendukung pengembangan
pertanian ramah lingkungan. Jurnal Litbang Pertanian. 32(4) : 173-179.

Anda mungkin juga menyukai