PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengukur kejadian dan keparahan penyakit
bercak daun coklat pada tanaman ubi kayu (Manihot esculenta).
BAB II
METODE PRAKTIKUM
∑𝐧 × 𝐯
𝐒𝐞𝐯𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 =
N×V
*keterangan
n = jumlah tanaman yang tergolong dalam suatu kategori serangan
v = skor pada setiap kategori serangan
N = jumlah tanaman yang diamati
V = skor untuk kategori terberat
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
kerusakan kerusakan kerusakan kerusakan kerusakan kerusakan
Daun ke- penyakit penyakit penyakit penyakit penyakit penyakit
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
% Skor % skor % skor % skor % skor % Skor
1 60 4 30 3 25 2 20 2 29 2 30 2
2 5 1 2 1 3 1 3 1 4 1 10 1
3 75 5 75 5 72 4 40 3 23 2 50 3
4 2 1 8 1 2 1 3 1 3 1 5 1
5 90 5 95 5 95 5 95 5 91 5 95 5
6 20 3 45 3 28 2 35 3 35 3 35 2
7 15 3 13 2 5 1 10 1 10 1 15 1
8 25 3 18 2 12 1 25 3 21 2 25 2
9 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 1
10 65 4 70 5 78 4 30 3 83 5 75 4
11 55 4 63 4 75 4 70 4 41 3 40 3
12 15 3 18 2 8 1 10 1 8 1 15 1
13 5 1 7 1 3 1 3 1 5 1 5 1
14 65 4 80 5 70 4 70 4 79 4 85 4
15 70 5 83 5 87 5 75 5 84 5 90 5
16 45 4 58 4 50 3 90 5 87 4 62 4
17 20 3 22 2 10 1 15 2 9 1 20 1
18 70 5 72 5 84 5 75 5 82 5 88 4
19 95 5 79 5 92 5 90 5 85 5 95 5
20 5 1 27 3 7 1 5 1 7 1 10 1
∑nxv 65 64 52 56 53 51
NxV 100 100 100 100 100 100
Severitas
0,65 0,64 0,52 0,56 0,53 0,51
penyakit
Rata-rata
severitas 0,56
penyakit
∑n × v
Severitas Penyakit =
N×V
(5 × 1) + (0 × 2) + (5 × 3) + (5 × 4) + (5 × 5)
=
20×5
65
= = 0,65
100
= 65 %
3.3. Pembahasan
Selama praktikum ini, mahasiswa diajarkan mengenai perhitungan intensitas
penyakit melalui kejadian dan keparahan penyakit pada daun ubi kayu yang
terserang penyakit bercak daun. Secara umum, penyakit bercak daun coklat bukan
merupakan penyakit penting karena tidak menyebabkan tanaman mati, tetapi di
lapangan menunjukkan bahwa pada varietas rentan dan kondisi lingkungan
mendukung, penyakit bercak daun coklat akan berkembang hingga menyerang
seluruh daun. Pada kondisi demikian, penyakit tersebut dapat menyebabkan
kehilangan hasil yang besar (Saleh dan Muslikul, 2011). Kehilangan hasil yang
disebabkan oleh penyakit bercak daun coklat pada varietas tanaman yang rentan
dapat mencapai 20-30% (Saleh dkk., 2013).
Intensitas penyakit atau biasa disebut kejadian penyakit merupakan proporsi
individual inang atau organ yang terkena penyakit tanpa mempedulikan seberapa
berat penyakitnya. Sedangkan severitas penyakit atau keparahan penyakit adalah
proporsi permukaan inang terinfeksi terhadap total permukaan inang yang
teramati.
Pada praktikum ini, tiap kelompok mengamati 20 helai daun ubi kayu
dengan tingkat kejadian dan keparahan penyakit yang berbeda – beda.
Berdasarkan dari tabel hasil pengamatan yang terdiri dari 6 kelompok. Tingkat
severitas penyakit paling ringan terdapat pada kelompok 6 sebesar 0,51 %
sedangkan severitas penyakit terbesar terdapat pada kelompok 1 yaitu 0,65 %.
Dan rata – rata severitas penyakit 0,56 %. Untuk kejadian penyakit, semua
kelompok memiliki nilai kejadian penyakit 100 %.
Hal ini menggambarkan bahwa semua tanaman terserang penyakit, akan
tetapi tingkat keparahannya berbeda – beda.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Bahwa penyebab penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur C.
Henningsii. Penyakit ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil 20 – 30 %.
penyakit bercak daun coklat bukan merupakan penyakit penting karena tidak
menyebabkan tanaman mati, tetapi di lapangan menunjukkan bahwa pada varietas
rentan dan kondisi lingkungan mendukung, penyakit bercak daun coklat akan
berkembang hingga menyerang seluruh daun.
Dari hasil yang diperoleh dari pengamatan terhadap daun ubi kayu dapat
diketahui bahwa semua daun terkena serangan Cercospora henningsii. nilai
insidensi penyakitnya 100%. Keparahan penyakit tertinggi didapatkan dengan
severitas penyakit 0,65%.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Idawati, dan Suryaatmaja. 2012. Janji Singkong. Majalah Trubus No. 509.
Hal 26-31.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2015. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di
Kota Bandar Lampung Tahun 2011 - 2015. {Online}. Tersedia pada :
https://bandarlampungkota.bps.go.id/statictable/2017/01/11/125/luas-
panen-dan-produksi-tanaman-pangan-di-kota-bandar-lampung-tahun-
2011-2015.html. Diakses pada : 02 November 2018.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2016. Luas panen, produktivitas, produksi tanaman
ubikayu seluruh provinsi. Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Calvert, L.A. and J.M. Thrtesh. 2002. The viruses and virus diseases of cassava
pp:237-260 In R.J. Hillocks, J.M. Thrtesh, and A.C. Belloti (Ed.).
Cassava:Biology, production and utilization. CAB International.
Hillocks, R.J. and K. Wydra. 2002. Bacterial, fungal, and nematode diseases In
R.J. Hillocks , J.M. Thresh, and A.C. Belloti. 2002. Cassava. Biology,
production and utilization. CABI Publishing. P:261-280.
Saleh, N., Mudji, R., Sri, W. I., Budhi, S. R., Sri, W. 2013. Hama, penyakit dan
gulma pada tanaman ubi kayu: Identifikasi dan pengendaliannya. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 85 hlm.
2 1
3 5
4 1
5 5
6 3
7 3
8 3
9 1
10 4
11 4
12 3
13 1
14 4
15 5
16 4
17 3
18 5
19 5
20 1
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Produksi Tanaman Kacang-Kacangan
(MKB5309)
Disusun Oleh :
Yoga Pratama 1610631090159
Kelas 5 C