Disusun Oleh :
Salsabila Safitri Armei Rihadi 1610631090135
Kelas 5 C
2.1 Tujuan
Agar mahasiswa mengenal dan mengetahui jenis-jenis pestisida, kandungan
bahan aktif, dan bahan campuran pestisida, bentuk aplikasi pestisida, dan bahaya-
bahaya pestisida.
BAB II
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
- Insektisida Decis 25 EC
- Pulpen - Insektisida Avidor 25WP
- Kertas HVS - Fungisida ZPT Amistar TOP 325 SC
- Kamera - Pupuk Cair Top Tan Platinum
- Tabung reaksi - Pestisida Organik Organeem
- Pupuk Tanah LB10
- Pupuk Hayati PGPR Rhizoma X
Produsen
Kode formulasi
Jenis pestisida
No. pendaftaran
Jenis pestisida
Nama dagang
Kode formulasi
No. pendaftaran
Bahan aktif
Bentuk formulasi
Jenis sasaran
Jenis pestisida
kandungan
Jenis sasaran
Jenis
Nama
sasaran
dagang
Jenis kandungan
pestisida
produsen
produsen
Jenis
sasaran
Nama
dagang
Jenis
formulasi
Peringatan
No. batch
bahaya
Nama
dagang
Jenis sasaran
pestisida
kandungan
Nama
dagang
Jenis
sasaran
Jenis
pestisida
No. kandungan
pendaftaran
produsen
6.1 Pembahasan
Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia yang beracun yang
digunakan untuk mengendalian organisme pengganggu pada tanaman yang bersifat
merugikan. Pad apraktikum kali ini yaitu mengenal jenis-jenis pestisida seperti:
Avidor 25 WP, dengan jenis insektisida yang dapat membunuh hama pada padi
seperti wereng coklat, cabai hama thrips, dan semangka hama thrips dan kutu daun.
Pada Avidor 25 WP terdapat bahan aktif yaitu Imidakloprid 25%, dengan bentuk
formulasi tepung kering agak pekat yang harus dicampur dengan air sehingga saat
digunakan untuk aplikasi menjadi bentuk suspensi. Avidor 25 WP diprosuksi oleh CV.
Saprotan Utama. Decis adalah insektisida sistemik, yang bekerja pada serangga dengan
cara kontak dan lambung. Pada saat pengaplikasiannya harus melihat informasi yang
terdapat pada kemasan seperti harus menggunakan pelindung seperti penutup kepala,
sarung tangan, dan sepatu boot agar badan tidak terkena pestisida tersebut, mencuci
tangan setelah menggunakannya, dan tidak boleh terkena hewan ternak.
AmistarTOP 325 SC, dengan jenis Fungisidat ZPT yang digunakan untuk
mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur seperti tanaman bawang
merah, cabai, jagung, kubis, kakao, dan kedelai. AmistarTOP memiliki bahan aktif
yaitu Azoksistrobin 200 g/L dan Difenokonazol 125 g/L dengan cara kerja yang lebih
cepat mengendalikan penyakit jamur, dan AmistarTOP 325 SC mengandung Zat
Pengatur Tumbuh (ZPT) yang berfungsi meningkatkan kualitas hasil panen.
AmistarTOP berbentuk cair dan pada saat diaplikasikan menjadi bentuk emulsi.
AmistarTOP diproduksi oleh PT. Syngenta Indonesia. Pada saat pengaplikasiannya
harus melihat informasi yang terdapat pada kemasan seperti harus menggunakan
pelindung seperti penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu boot agar badan tidak
terkena pestisida tersebut,tidak boleh makan, minum, dan merokok saat pengaplikasian,
dan mencuci tangan setelah menggunakannya.
TopTan Platinum, jenis pupuk cair yang diaplikasikan menjadi bentuk larutan.
Bahan aktif yang terkandung adalah C-Organik 6,38%, N total 0,76%, P2O5 0,18%, Pb
0,0189 ppm, Cd 0,0180 ppm, dan As 0,001 ppm. TopTan diproduksi oleh CV. Global
Nusantara, Jawa Barat. TopTan dapat berperan sebagai penyubur tanaman dan tanah.
Organeem, yaitu jenis pestisida Organik yang berbentuk cair namun saat
diaplikasikan menjadi emulsi. Organeem mengandung bahan aktif Azarakhtin 0,8-
1,4%. Organeem diproduksi oleh Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat.
Organeem dapat digunakan untuk hama Helicoverpa armigera, Spodoptera litura,
Plutella maculipennis, dan Nilaparvata lugens.
LB10, jenis pupuk tanah dengan bentuk cair dan saat diapliksikan menjadi
bentuk larutan. LB10 dapat digunakan pada tanaman padi dan jagung, kacang-
kacangan, cabaii, tomagt, dan terong yang dapat meningkatkan kesuburan tanah karena
mengandung mikroorganisme yang diproses melalui fermentasi dengan mikrobakteri.
LB10 terdapat kandungan Azotobacter, Rhizobium BPF, Lactobacillus, Pseudomonas,
Azospirilium, dan Selulotik. LB10 diproduksi oleh CV, Hijau Lestari.
RhizomaX, jenis pupuk hayati PGPR dengan bentuk formulasi tepung atau
padatan dan saat diaplikasikan menjadi bentuk suspensi. RhizomaX diproduksi oleh
WISH Indonesia, Bogor. RhizomaX mengandung PGPR yang berfungsi memproduksi
hormone tumbuh, meningkatkan ketersediaan dan penyerapan unsur hara oleh akar,
serta menginduksi ketahanan tanaman terhaadap serangan hama dan penyakit.
RhizomaX mengandung Rhizobium sp, Bacillus polymixa, Pseudomonas flourescens,
dan Bacillus megatherium.
BAB IV
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini mengenal jenis-jenis pestisida seperti Avidor 25WP,
Decis 25EC, AmistarTOP 325SC, TopTan Platinum, Organeem, LB10, dan
RhizomaX. Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi
organisme yang dianggap merugikan. Pestisida dapat dibedakan berdasarkan
formulasinya yaitu cair atau konsentrat, tepung, dan butiran.
DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto, P. 2006. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisus, Jakarta
LAMPIRAN