Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

M.K. PROTEKSI TANAMAN (TIB101)


PERHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT BERCAK DAUN
CERCOSPORA KACANG TANAH

Dhea Ayu Amelia


J1307211013
Paralel 2/Senin

Asisten Praktikum:
Siti Aysyah Daulay, S.P
Sismiyati, S.P

Dosen Praktikum:
Fitrianingrum Kuniawati, S.P, M.Si

TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan
utama dan sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola menu makanan
penduduk Indonesia. Permintaan kacang tanah terus meningkat, baik untuk industri
pangan maupun untuk konsumsi sehingga diperlukan usaha peningkatan produksi
kacang tanah untuk mengimbangi laju peningkatan permintaan tersebut.

Penyakit bercak daun merupakan penyakit penting pada kacang tanah. Gejala
penyakit bercak daun dapat ditemui sejak awal pertumbuhan, yaitu 30 hari setelah
tanam. Penyakit bercak awal disebabkan oleh Cercospora arachidicola dan pada
umur lebih lanjut penyakit bercak juga dapat muncul yang disebabkan oleh C.
personatum. Gejala bercak awal adalah munculnya bercak cokelat yang dikelilingi
oleh halo berwarna kuning sedangkan penyakit bercak lanjut mempunyai bercak yang
lebih gelap kehitaman dan tanpa halo. Penyakit karat dapat terjadi bersamaan dengan
penyakit bercak, namun seringkali gejala penyakit karat yang disebabkan oleh
Puccinia arachidicola muncul setelah penyakit bercak daun. Penyakit karat ditandai
dengan munculnya pustul (uredinium) berwarna oranye pada permukaan bawah daun
yang kemudian berkembang menjadi nekrosis dan menyebabkan daun mengering.
Ketahanan kacang tanah terhadap penyakit bercak dan karat dipengaruhi oleh gen-
gen tahan dan faktor lingkungan.

Untuk mengendalikan Cercospora arachidicola ini dengan cara memberi


pestisida kimiawi. Jika dilakukan tidak tepat akan mengakibatkan terjadinya
resistensi patogen, pencemaran lingkungan dan adanya residu bahan aktif pestisida
yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengurangi resiko tersebut, penggunaan
varietas tahan menjadi salah satu komponen pengendalian yang murah, mudah dan
efektif.

1
2
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui insidensi dan severitas bercak daun yang disebabkan oleh
Cercospora arachidicola pada kacang tanah.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Daun no. Taksiran visual persentase gejala (%) Jumlah daun yang memiliki skor Vi (ni)

1 25% 3
2 15% 3
3 45% 5
4 40% 4
5 10% 2
6 10% 2
7 0% 0
8 60% 5

4
9 5% 1
10 18% 3
11 25% 3
12 2% 1
13 8% 2
14 0% 0
15 5% 1
16 35% 4
17 7% 2
18 0% 0
19 8% 2
20 6% 2

Ʃ ni x Vi = (3x0)+(3x1)+(6x2)+(4x3)+(2x4)+(2x5) = 45

NxV = 20x6 = 120


Severitas ¿ x vi 45
=Ʃ x 100% ¿ x 100% = 37,5%
Penyakit N xV 120
Insidensi n 17
=Ʃ x 100% ¿ x 100% = 85%
Penyakit N 20

Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas diketahui intensitas kerusakan pada tanaman kacang
tanah diperoleh dengan mengamati dua 20 jenis kerusakan yang terdapat pada
gambar. Gejala yang diamati yaitu berupa bercak daun yang tersebar di permukaan
daun. Dari 20 daun hanya ada 17 daun yang terserang penyakit, 3 daun lainnya tidak
memiliki penyakit. Maka, intensitas kerusakan tanamannya tidak bernilai, yaitu 0%.
Jika dilihat pada tabel daun yang tidak memiliki penyakit terjadi pada daun nomor 7,
14, dan 18. Pada skala 1 terdapat 3 daun yang terserang penyakit, pada skala 2
terdapat 6 daun, pada skala 3 terdapat 4 daun, pada skala 4 terdapat 2 daun, dan pada
skala 5 terdapat 2 daun yang terkena penyakit.

Severitas penyakit bercak daun yang disebabkan oleh patogen C. aradichola


dan C. personatum terlihat presentase gejalanya berbeda setiap tanaman. Terlihat

5
daun yang memiliki intensitas rendah terlihat pada daun nomor 7, 9, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 19, 20. Intensitas kerusakan daun yang rendah yaitu karena serangan
cendawan pada kacang tanah kurang dari 10%. Rendahnya intensitas kerusakan
akibat Cercospora arachidicola ini dapat disebabkan oleh tidak adanya cendawan
yang dominan pada tanaman tersebut.

Berdasarkan tabel pengamatan dapat diketahui bahwa intensitas kerusakan


bercak daun paling tinggi terlihat pada daun nomor 8, yaitu 60% atau pada skala 5,
pada skala 5 terlihat hampir seluruh permukaan terserang bercak daun, tetapi masih
ada permukaan daun yang tidak terkena penyakit. Diantara semua daun, tidak ada
daun yang memiliki severitas penyakit skala 6, karena tidak adanya daun yang terlihat
penuh dengan bercak daun.

6
KESIMPULAN

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa presentase severitas


penyakit berbeda beda setiap daunnya. Insidensi penyakit bercak daun pada tanaman
kacang tanah terlihat hanya 85% dari 100%, karena 15% lainnya tidak terdapat
presentase severitas. Dari keseluruhan daun, hanya terdapat 37,5% severitas penyakit
dari 100%. Berdasarkan gambar, terlihat hanya sedikit yang memiliki severitas tinggi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah H, Wylis Arief R, Barus J. 2004. Pengaruh Teknik Budidaya Terhadap


Intensitas Penyakit Karat Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis
Hypogaea L.). J. Hama dan Penyakit Tumbuh. Trop. 4(2):102–
105.doi:10.23960/j.hptt.24102-105.
Inayati A, Yusnawan E. 2016. Tanggap Genotipe Kacang Tanah Terhadap Penyakit
Bercak Daun Cercospora dan Karat Daun Puccinia. J. Fitopatol.
Indones. 12(1):9–18.doi:10.14692/jfi.12.1.9.

Mirsam H. 2011. Tingkat Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Pada


Pertanaman Kacang Tanah Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pertiwi ED, Gosal E. 2019. Kajian Waktu Tanam Pada Pola Tanam Tumpangsari
jagung dan Kacang Tanah. J. Perbal Fak. Pertan. Univ.
Cokroaminoto Palopo. Vol.7(1):1–9.
Sem S, Rori N. 2014. Insidensi Dan Severitas Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman
Kacang Tanah Di Desa Lowian Dan Lowian Satu Kecamatan Maesaan
Kabupaten Minahasa Selatan. Cocos. 4(6):0–7.

Anda mungkin juga menyukai