Asisten Praktikum:
Siti Aysyah Daulay, S.P
Sismiyati, S.P
Dosen Praktikum:
Fitrianingrum Kuniawati, S.P, M.Si
Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman pangan
utama dan sumber protein nabati yang cukup penting dalam pola menu makanan
penduduk Indonesia. Permintaan kacang tanah terus meningkat, baik untuk industri
pangan maupun untuk konsumsi sehingga diperlukan usaha peningkatan produksi
kacang tanah untuk mengimbangi laju peningkatan permintaan tersebut.
Penyakit bercak daun merupakan penyakit penting pada kacang tanah. Gejala
penyakit bercak daun dapat ditemui sejak awal pertumbuhan, yaitu 30 hari setelah
tanam. Penyakit bercak awal disebabkan oleh Cercospora arachidicola dan pada
umur lebih lanjut penyakit bercak juga dapat muncul yang disebabkan oleh C.
personatum. Gejala bercak awal adalah munculnya bercak cokelat yang dikelilingi
oleh halo berwarna kuning sedangkan penyakit bercak lanjut mempunyai bercak yang
lebih gelap kehitaman dan tanpa halo. Penyakit karat dapat terjadi bersamaan dengan
penyakit bercak, namun seringkali gejala penyakit karat yang disebabkan oleh
Puccinia arachidicola muncul setelah penyakit bercak daun. Penyakit karat ditandai
dengan munculnya pustul (uredinium) berwarna oranye pada permukaan bawah daun
yang kemudian berkembang menjadi nekrosis dan menyebabkan daun mengering.
Ketahanan kacang tanah terhadap penyakit bercak dan karat dipengaruhi oleh gen-
gen tahan dan faktor lingkungan.
1
2
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui insidensi dan severitas bercak daun yang disebabkan oleh
Cercospora arachidicola pada kacang tanah.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Daun no. Taksiran visual persentase gejala (%) Jumlah daun yang memiliki skor Vi (ni)
1 25% 3
2 15% 3
3 45% 5
4 40% 4
5 10% 2
6 10% 2
7 0% 0
8 60% 5
4
9 5% 1
10 18% 3
11 25% 3
12 2% 1
13 8% 2
14 0% 0
15 5% 1
16 35% 4
17 7% 2
18 0% 0
19 8% 2
20 6% 2
Ʃ ni x Vi = (3x0)+(3x1)+(6x2)+(4x3)+(2x4)+(2x5) = 45
Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas diketahui intensitas kerusakan pada tanaman kacang
tanah diperoleh dengan mengamati dua 20 jenis kerusakan yang terdapat pada
gambar. Gejala yang diamati yaitu berupa bercak daun yang tersebar di permukaan
daun. Dari 20 daun hanya ada 17 daun yang terserang penyakit, 3 daun lainnya tidak
memiliki penyakit. Maka, intensitas kerusakan tanamannya tidak bernilai, yaitu 0%.
Jika dilihat pada tabel daun yang tidak memiliki penyakit terjadi pada daun nomor 7,
14, dan 18. Pada skala 1 terdapat 3 daun yang terserang penyakit, pada skala 2
terdapat 6 daun, pada skala 3 terdapat 4 daun, pada skala 4 terdapat 2 daun, dan pada
skala 5 terdapat 2 daun yang terkena penyakit.
5
daun yang memiliki intensitas rendah terlihat pada daun nomor 7, 9, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 19, 20. Intensitas kerusakan daun yang rendah yaitu karena serangan
cendawan pada kacang tanah kurang dari 10%. Rendahnya intensitas kerusakan
akibat Cercospora arachidicola ini dapat disebabkan oleh tidak adanya cendawan
yang dominan pada tanaman tersebut.
6
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Pertiwi ED, Gosal E. 2019. Kajian Waktu Tanam Pada Pola Tanam Tumpangsari
jagung dan Kacang Tanah. J. Perbal Fak. Pertan. Univ.
Cokroaminoto Palopo. Vol.7(1):1–9.
Sem S, Rori N. 2014. Insidensi Dan Severitas Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman
Kacang Tanah Di Desa Lowian Dan Lowian Satu Kecamatan Maesaan
Kabupaten Minahasa Selatan. Cocos. 4(6):0–7.