Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


JalanDiponegoro No. 5 BajawaTelp (0384) 21030
BAJAWA

LAPORAN HASIL ANALISISSURVEI BUDAYAKESELAMATANPASIEN

RSUDBAJAWA TAHUN 2022

PENDAHULUAN

Keselamatan Pasien (Patient Safety) merupakan isu global dan nasional


bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan,
prinsip dasar dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen
mutu.Dengandemikianpadatahun 2004, WHO mencanangkan World
AllianceforPatientSafety,program bersama dengan berbagai negara untuk
meningkatkan keselamatan pasien di rumahsakit.
Di Indonesia, program keselamatan pasien dicanangkan pada tahun
2005, dan terus berkembang menjadi isu utama dalam pelayanan medis di

Indonesia1. Hal tersebut didukung dengan dikeluarkannya Keputusan


Menterinomor496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis di
Rumah Sakit, yang tujuan utamanyaadalah untuk tercapainya pelayanan
medis prima di rumah sakit yang jauh darimedical errordan
memberikankeselamatanbagipasien.Perkembangan ini diikuti oleh
Perhimpunan Rumah SakitSeluruh Indonesia (PERSI) yang berinisiatif
melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder rumah sakit untuk
lebih memperhatian keselamatanpasiendirumahsakit.
Keselamatan pasien dirumah sakit merupakan suatu sistem di
rumah yang menjamin bahwa asuhan pasien lebih aman. Sistem
tersebutdiharapkan dapat mencegahterjadinyaatau
meminimalkankemungkinanterjadinya insiden keselamatan pasien dan

1
memaksimalkan langkah-langkah penanganan bila hal tersebutkan
terjadi, serta meningkatkanakuntabilitas.

Rumah sakit sebagai tempat pelayanankesehatanmodernadalah


suatu organisasi yang sangat komplekkarenapadatmodal,padat teknologi,
padat karya, padat profesi, padat sistem, dan padat mutu serta padat
resiko sehingga tidak mengejutkan bilainsedenkeselamatan pasienyang
meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera(KNC)
akan sering terjadi dan akan berakibat padaterjadinyainjuriataukematian
pada pasien. Insiden keselamatan pasien ini adalah setiap kejadian
yangtidaksengajadankondisiyang mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera yang dapat dicegah padapasien2.


Fokus terhadap keselamatan pasien ini didorong oleh masih tingginya
insiden keselamatan pasien berupa Kejadian Tidak diharapkan (KTD) di RS
secara globalmaupunnasional.Padatahun 2000IOM(InstitusiofMedicine)di
Amerika Serikat menerbitkan 2 laporan tetang angka KTD.
DitemukanangkaKTDsebesar2,9% dan 3,7% dengan angka kematian 6,6%
dan 13,6%. Dengan data ini kemudian dihitung dari jumlah pasien rawat
inap di RS Amerika Serikat sebesar 33,6 juta per tahun didapat angka
kematian pasien rawat inap akibat
KTDdiseluruhAmerikaSerikatberkisar44.000s/d98.000 per tahun. Sebagai
perbandinganangkakecelakaanlalu

lintaspadatahuntersebuthanyalah43.458 3.

RSUD Bajawa merupakan Rumah Sakit Kelas C yang memiliki


kewajiban menerapkan Keselamatan Pasiendi seluruh area pelayanan.
Keselamatan pasien mulai diperkenalkan di RSUD Bajawa sejak Januari
2018 yang ditandai dengan pembentukan Tim Keselamatan Pasien Rumah
sakit beserta pembuatan sistem kerja.

2
BAHAN DAN CARA
Survei ini menggunakan kuesioner budaya keselamatan pasien yang
diambil dari Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) dengan
rancangan deskriptif untuk menganalisis Budaya Keselamatan Pasien
diRSUD Bajawa. Survei ini dilakukan pada tanggal19–22September2022.
ObjeksurveiiniadalahRSUD Bajawa. Sedangkan populasi survei ini
adalah karyawan yangbekerjadiRSUD Bajawa. Pada survei ini besar sampel
yang didapat dengan menggunakan tehnik Random Sampling adalah
sebanyak 119 orang.
Data dalam survei ini diperoleh melalui pengumpulan data dengan
cara mengumpulkan data primer yang diperoleh melalui hasil jawaban
kuesioner responden tentangbudayakeselamatanpasien.
Dari hasil pengumpulan data primer di atas, langkah selanjutnya
adalahpengolahan atau analisis data yang telah diperoleh.Analisis yang
digunakan dalam survei ini analisis deskriptif.Untuk menilai penerapan
keselamatan pasien di RSUDBajawa ini digunakan analisis deskriptif
dengan melihat jawaban kuesioner responden. Perhitungan dilakukan
untuk mengkategorikan kuesionernya dengan menggunakan presentase.
Interpretasi nilai presentase dikatakan baik apabila pada

presentasenya76-100%, cukup51-75% dan kurang apabila <50%4.

HASIL
Adapun hasil survei yang diperoleh akan dijelaskan di bawahini:

1. Karakteristik Responden
PopulasiSurveiuntukKuesioner 12 Dimensi BudayaKeselamatanPasienini
adalah karyawan yang bekerja di RSUD Bajawa. Survei ini menggunakan
sampel sebanyak 119 orang. Karakteristik responden pada survei ini
disajikan dalam tabel berikut ini:

3
Tabel 1. Karakteristik Unit Kerja Responden Survei

No Unit Kerja Frekwensi Persentase (%)


1 Kandungan 4 6%
2 Anak 3 6%
3 Kegawatdaruratan 16 13,7
4 ICU 11 9,4%
5 NICU 7 6%
6 Rawat Inap 10 8,5%
7 Penyakit Dalam 2 1,7%
8 Sanitasi 2 1,7%
9 Bedah 7 6%
10 CSSD 0 0%
11 Farmasi 0 0%
12 Gizi 1 0,9%
13 Radiologi 2 1,7%
14 Anestesi 0 0%
15 Rehab Medik 7 6%
16 Lain – lain 45 38,5%
Total 119 100%

4
Tabel 2. Karakteristik Profesi Responden Survei

No Profesi Frekwensi Persentase (%)

1 Perawat 54 45,8%

Dokter 6 5,1%

Apoteker 0 0%

Asisten Apoteker 0 0%

Radiographer 2 1,7%

Analis Laboratorium 10 8,5%

Kesling 2 1,7%

Administrasi/Manajemen 11 9,3%

Tenaga Teknis 2 1,7%

Gizi 1 0,8%

Fisioterapis 7 5,9%

Lain-lain 23 19,5%

Total 119 100%

Tabel 3. Karakteristik Lama Kerja di RS & Unit Responden Survei

No Jangka Waktu Lama Kerja di RS Lama Kerja di Unit

(Tahun) Fekwensi Persentase Frekwensi Persentase


(%) (%)

1 <1 17 14,3% 23 19,3%

2 1-5 17 14,3% 40 33,6%


5
3 6-10 27 22,7% 31 26,1%

4 11-15 34 28,6% 21 17,6%

5 16-20 18 15,1% 2 1,7%

6 21 atau > 6 5% 2 1,7%

Total 119 100% 119 100%

Tabel 4. Karakteristik Waktu Kerja Per Minggu Responden Survei

NO Waktu Kerja Per Minggu Frekwensi Persentase

(Jam) (%)

1 < 20 1 0,8%

2 20-39 66 55,5%

3 40 Atau lebih seminggu 52 43,7%

Total 119 100%

Tabel 5. Karakteristik Interaksi Langsung Atau Kontak Langsung


Dengan Pasien Responden Survei

No Interaksi Atau Kontak Langsung Frekwensi Persentase


Dengan Pasien (%)

1 Ya 93 78,2%

2 Tidak 26 21,8%

Total 119 100%

Berdasarkan karakteristik responden yang diuraikan pada Tabel 1, Dari


total responden sebanyak 119 orang, tersebar di 15 unit kerja dan
6
respoden yang terbanyak adalah dari unitlain - lain sebanyak 45 respoden
atau sebanyak 38,5 % dari total responden. Pada Tabel 2, profesi
responden yang terbanyak adalah dari perawat sebanyak 54 responden
atau 45,8 % dari total responden. Sesuai Tabel 3, karakteristik lama kerja
dalam tahun terlama adalah 21 atau lebih dengan jumlah responden 6
orang atau 5 % dan responden terbanyak adalah yang bekerja di rumah
sakit antara 11-15 tahun yakni sebanyak 34 responden atau 28,6 %, dan
lama kerja responden di unit yang terbayak adalah yang bekerja antara 1-5
tahun yakni sebanyak 40 responden atau 33,6 % dari total responden.
Untuk karakteristik waktu kerja per minggu responden survei sesuai Tabel
4, yang bekerja antara 40 jam atau lebih per minggu adalah sebanyak 52
responden atau 43,7 % dari total responden dan ada sebanyak 66
responden atau 55,5 % dari total responden yang bekerja antara 20-39 jam
per minggu. Dari Tabel 5, responden yang berinteraksi langsung atau
kontak langsung dengan pasien adalah sebanyak 93 responden atau
sebanyak 78,2% dari total responden.

2. AnalisisDataSurveiBudaya Keselamatan Pasien berdasarkan


12Dimensi.
Deskripsidari12dimensi budaya keselamatan pasiendapat
dilihatpadatable di bawah ini:
Tabel 6. Nilai 12 Dimensi Budaya Keselamatan Pasien RS

12DimensiHASIL(%)NILAI
Persepsi 55,67 Cukup
Frekuensi Pelaporan 49,30 Kurang
Supervisi 39,70 Kurang
Pembelajaran Organisasi 90,20 Baik
Kerjasama intra Bagian 86,34 Baik
Keterbukaan dan komunikasi 56,58 Cukup
Timbal-balik Kesalahan 67,79 Cukup
7
Sanksi Kesalahan 22,41 Kurang
Staf/Pegawai 39,07 Kurang
Dukungan Managemen 61,34 Cukup
Kerjasama Antar Bagian 49,16 Kurang
Pemindahan dan Pergantian 5,04 Kurang

Nilai 12 dimensi budaya keselamatan pasien dapat di lihat pada


Tabel 6. Pada survei yang menggunakan kuesionerHSOPSCini
menampilkandimensi pemindahan dan pergantian merupakan dimensi
dengan nilai persentase yang paling rendah, diikuti dengan dimensisanksi
kesalahan.Dimensi staf / pegawai dan dimensi supervisijuga memiliki
hasil yang kurang. Sedangkan dimensi budaya keselamatan pasien yang
memiliki nilai paling tinggi adalahpembelajaran organisasi yang mencapai hasil
90,20 % dan dimensi kerjasamaintrabagian. Dukungan manajemen/direksi
dalam upaya melaksanakan budaya keselamatan pasien di RSUDBajawa
jugabelumbegitu maksimal dengan hasil 61,34%.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pinzon, Rizaldy. 2008. Peresepan Elektronik untuk meningkatkan


Keamanan Pengobatan di Rumah Sakit.CDK 161/Vol. 35 No. 2
Maret-April 2008.
2. Institute of Medicine. 2004. Keeping Patients
Safe:Transforming the Work Environment of Nurses.
www.iom.edulrepart.asp/16173

3. Lumenta, Nico. 2007. Keselamatan Pasien Rumah


Sakit.JurnalIRMKEdisi1.No.1- Maret 2007,Hal.3

4. Arikunto, S. 2006.Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.


Edisi Revisi VI. Jakarta: RinekaCipta.

8
Mengetahui Bajawa , 12 Januari 2023
Direktur RSUD Bajawa Ketua Komite Mutu
RSUD Bajawa

Dr. Paulina H. H. Pelletimu, M.Kes,. Sp.Rad Dr. Anselmus Ake, M.Biomed, SpPD
NIP. 19770918 2009042002 NIP. 19800420 200604 1 018

Anda mungkin juga menyukai