0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman
Laporan menunjukkan pencapaian indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa pada bulan September 2011. Tercatat peningkatan jumlah pasien rawat inap, operasi besar dan kecil, persalinan dengan komplikasi termasuk seksio caesarea, serta upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui penambahan dokter spesialis dan fasilitas medis.
Laporan menunjukkan pencapaian indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa pada bulan September 2011. Tercatat peningkatan jumlah pasien rawat inap, operasi besar dan kecil, persalinan dengan komplikasi termasuk seksio caesarea, serta upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui penambahan dokter spesialis dan fasilitas medis.
Laporan menunjukkan pencapaian indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa pada bulan September 2011. Tercatat peningkatan jumlah pasien rawat inap, operasi besar dan kecil, persalinan dengan komplikasi termasuk seksio caesarea, serta upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui penambahan dokter spesialis dan fasilitas medis.
Jalan Diponegoro No. 5 Bajawa Telp (0384) 21030 BAJAWA
LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
BULAN September 2011 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA
I. HARI RAWAT INAP RSUD
1. Jumlah hari rawat ( Maximal 6 hari ) : 1.909 hari 2. Jumlah pasien seluruhnya : 486 orang 3. Jumlah hari rawat secara keseluruhan : 2.241 hari 4. Kegiatan yang telah dilakukan berhubungan dengan masalah pada indikator ini : a. Menginformasikan ke masyarakat Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas bahwa Dokter Spesialis Obsgyn, Anak, Anesthesi, Penyakit Dalam, Bedah sudah mulai bertugas di RSUD Bajawa sejak tanggal 09 April 2011. b. Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Bajawa melalui penyediaan obat-obatan, alkes, reagen dan alat penunjang medis lain.
II. UMPAN BALIK ATAS RUJUKAN PUSKESMAS
1. Jumlah rujuk balik : 200 rujukan 2. Jumlahpasien yang dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih tingggi:41 pasien 3. Kegiatan yang telah dilakukan : a. Berhubung dalam lingkup Pemkab Ngada diberlakukan 5 hari kerja maka untuk pelayanan rujuk balik pada setiap hari sabtu pengelolah cordaid masuk untuk melayani rujuk balik selama 2 jam (11.00–13.00). b. Rumah Sakit menyiapkan map pengarsipan setiap rujuk balik untuk masing-masing puskesmas. c. Memonitor pendokumentasian tiap ruangan untuk mengindentifikasi pasien seperti penulisan nama pasien, kepala keluarga dan alamat yang lengkap . d. Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Bajawa dengan memperdayakan tenaga dokter Spesialis untuk menaggani semua kasus yang ada di RSUD Bajawa sehingga pasien tidak perlu di rujuk ke RS lain melalui penyediaan obat-obatan, alkes, reagen dan alat penunjang medis lain.
III. OPERASI BESAR / SEDANG (TIDAK TERMASUK SECTIO CAESAREA )
1. Jumlah operasi sedang : 18 orang 2. Jumlah Operasi Besar : 9 orang 3. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Pada saat ini sudah ada Dokter Spesialis Obsgyn, dan anesthesi dari RSUP Sardjito Yogyakarta serta dokter bedah dari FK Udayana sehingga operasi dilakukan oleh para Dokter tersebut dan dibantu oleh Dokter umum Ponek yang bertugas di RSUD Bajawa beserta staf bedah dan anesthesi di Ruangan Operasi, sehingga kasus-kasus Obsgyn dan Bedah Umum bisa tertangani dengan baik dan lancar. b. Masih banyak kekurangan obat/bahan dan alat kesehatan habis pakai yang belum bisa dibelanjakan akibat dana sesuai dengan DPA belum semuanya terealisasi untuk membelanjakan kekurangan tersebut. 4. Kegiatan yang telah dilakukan adalah : a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui dinas kesehatan dan setiap pasien dan keluarga yang berkunjung ke RS tentang informasi kehadiran dokter spesialis bedah, obsgyn, anesthesi sehingga ada kasus bedah besar dan sedang yang perlu ditangani harus di rujuk ke RSUD Bajawa. b. Melengkapi sarana/fasilitas dan obat-obatan yang mendukung pelayanan operasi khususnya obat bius/anesthesi, benang, cairan infus dll untuk kasus-kasus bedah besar dan kecil melalui dana emergensi dalam Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) Tahun 2011.
IV. OPERASI KECIL
1. Jumlah operasi kecil : 39 orang 2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Masih sedikit rujukan pasien dengan kasus bedah bedah minor dari Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya b. Pada saat ini sudah ada Dokter Spesialis Obsgyn, dan anesthesi dari RSUP Sardjito Yogyakarta serta dokter bedah dari Fakultas Kedokteran Udayana Denpasar sehingga operasi dilakukan oleh para Dokter tersebut dan dibantu oleh Dokter umum yang bertugas di RSUD Bajawa beserta staf bedah dan anesthesi di Ruangan Operasi, sehingga kasus-kasus Obsgyn bisa tertangani dengan baik dan lancar. c. Melakukan Sosialisasi dengan semua bagian/unit di RSUD Bajawa yang dapat melakukan tindakan bedah minor agar dapat dilakukan di unit-unit terkait selain kamar operasi bekerja sama dengan dokter umum sebagai tim awal dalam setiap penanganan kasus bedah. 3. Kegiatan yang telah dilakukan adalah : a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui dinas kesehatan dan setiap pasien dan keluarga yang berkunjung ke RS tentang informasi kehadiran dokter spesialis bedah, obsgyn, anesthesi sehingga ada kasus bedah besar dan sedang yang perlu ditangani harus di rujuk ke RSUD Bajawa. b. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui dinas kesehatan dan setiap pasien dan keluarga yang berkunjung ke RS tentang informasi kehadiran dokter spesialis bedah, obsgyn, anesthesi sehingga ada kasus bedah besar dan sedang yang perlu ditangani harus di rujuk ke RSUD Bajawa. c. Membahas strategi penanganan kasus bedah minor bersama komite medik pada pertemuan rutin antara Kabid pelayanan medik dan keperawatan, Kasi medik dan komite medik agar semua kasus bedah minor yang di indikasikan untuk ditangani agar bekerja sama dengan tim dokter spesialis terkait.
V. TUBECTOMI DAN VASEKTOMI ( KB )
1. Jumlah pasien tubectomi : 13 orang 2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Kurangnya calon pasien tubektomi yang dirujuk dari puskesmas, BKIA swasta, rumah bersalin bidan swasta. b. Kurangnya minat masyarakat untuk mengikuti program Tubektomi dan vasektomi. 3. Kegiatan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah diatas: a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui dinas kesehatan dan setiap pasien dan keluarga yang berkunjung ke RS tentang informasi kehadiran dokter spesialis bedah, obsgyn dan anesthesi sehingga ada kasus bedah (tubektomi dan vasektomi) yang perlu ditangani harus di rujuk ke RSUD Bajawa. b. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien post partum yang ada indikasi tubektomi untuk dilakukan operasi oleh konselor KB di VK, Nifas dan poli kebidanan dan kandungan c. Bekerjasama dengan bidan senior yang bekerja RSUD Bajawa agar menjadi konselor KB sehingga ada ibu post partum yang mau MOW agar dirujuk ke RS.
VI.PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI, DENGAN SECTIO CAESAREA
1. Jumlah pasien SC : 27 orang
2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Jumlah pasien SC sudah sesuai target yaitu 33 orang karena adanya kasus rujukan dari puskesmas, bidan swasta bahkan dari Kabupaten tetangga seperti Nagekeo dan Manggarai Timur. b. Dokter Spesialis Obsgyn, Anesthesi, Anak dan Dokter Umum serta Tim PONEK RS sudah bekerja maksimal untuk menangani kasus SC sesuai indikasi. 3. Kegiatan yang telah dilakukan adalah : a. Setiap minggu dilakukan evaluasi bersama dokter spesialis dengan tim Ponek RS tentang kegiatan yang telah dilakukan. b. Mengadakan evaluasi bersama tim supervisior dari UGM Yogyakarta tanggal 5 Juni 2011 tentang pelayanan Sister hospital per.iode Mei 2011 c. Telah dilakukan sosialisasi Poned dan Ponek tanggal 24 Mei 2011 di aula Setda Ngada dengan narasumber dari Tim dokter Sister Hospital UGM Yogyakarta yang dihadiri oleh Sekwilda, Para Camat. Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Kepala BP swasta dan para Bidan Se – Kabupaten Ngada.
VII. PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI TANPA SECTIO CAESAREA
1. Jumlah persalinan pervaginam dengan komplikasi : 99 orang 2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Jumlah persalinan dengan komplikasi tanpa SC melebihi (target 77 kasus) karena banyak kasus rujukan dari puskesmas, bidan swasta bahkan dari kabupaten tetangga seperti Nagekeo dan Manggarain Timur. b. Dokter Spesialis Obsgyn, Anesthesi, Anak, Dokter Umum dan Tim PONEK RS serta sudah bekerja maksimal untuk menangani kasus persalinan dengan komplikasi tanpa SC sesuai indikasi. 3. Kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan kegiatan diatas: a. Setiap minggu dilakukan evaluasi bersama dokter spesialis dengan tim Ponek RS tentang kegiatan yang telah dilakukan. b. Penguatan sistem Ponek RS berupa evaluasi alur pelayanan, Jadwal jaga tetap, uraian tugas dan SOP Ponek pada setiap minggu terakhir dalam bulan di ruangan meeting RSUD Bajawa c. Mengadakan evaluasi bersama tim supervisior dari UGM Yogyakarta tanggal 06 Juni 2011 tentang pelayanan Sister hospital periode Mei 2011. d. Telah dilakukan sosialisasi Poned dan Ponek tanggal 14 Mei 2011 di aula Setda Ngada dengan narasumber dari Tim dokter Sister Hospital UGM Yogyakarta yang dihadiri oleh Sekwilda, Para Camat. Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Kepala BP swasta dan para Bidan Se-Kabupaten Ngada.
VIII. CURRETAGE ( UNTUK ABORTUS )
1. Jumlah pasien curetage : 9 orang 2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : Semakin banyaknya kasus rujukan dari Puskesmas, BKIA dan bidan Swasta. 3. Kegiatan yang di lakukan untuk mengatasi masalah diatas: a. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui dinas kesehatan dan setiap pasien dan keluarga yang berkunjung ke RS tentang informasi kehadiran dokter spesialis, obsgyn dan anesthesi sehingga ada kasus curetage yang perlu ditangani harus di rujuk ke RSUD Bajawa. b. Telah dilakukan sosialisasi Poned dan Ponek tanggal 14 Mei 2011 di aula Setda Ngada dengan narasumber dari Tim dokter Sister Hospital UGM Yogyakarta yang dihadiri oleh Sekwilda, Para Camat. Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Kepala BP swasta dan para Bidan Se-Kabupaten Ngada. c. Setiap minggu dilakukan evaluasi bersama dokter spesialis Tim Sister Hospital dengan tim Ponek RS tentang kegiatan yang telah dilakukan. d. Penguatan sistem Ponek RS berupa pemberian materi-materi yang berhubungan dengan kasus Obsgyn oleh Tim dokter Spesialis dari Sister Hospital dengan peserta yang hadir semua Dokter Umum, Bidan dan Perawat yang ada RS e. Mengadakan Monev bersama tim supervisior dari UGM Yogyakarta tanggal 5 Mei 2011 tentang pelayanan Sister hospital periode Mei 2011. IX. JUMLAH BAG DARAH ( DIHASILKAN UNTUK TRANSFUSI ) 1. Jumlah bag darah : 85 bag Jumlah pasien yang ditranfusi : 156 orang 2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Masih sangat sedikit kesadaran masyarakat Kabupaten Ngada untuk mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa. b.Belum maksimal kerja sama PMI Kabupaten Ngada dengan UTDRS RSUD Bajawa sebagai pelaksana tekhnis transfusei darah. 3. Kegiatan yang dilakukan : a.Mengadakan MOU (kesepakatan sistem pelayanan darah kabupaten Ngada antara UDD PMI kabupaten, Dinas Kesehatan kabupaten Ngada dan RSUD Bajawa bersama ketua PMI Propinsi Nusa Tenggara Timur tanggal 13 April 2011. b. Hasil kesepakatan tersebut bahwa Pihak UDDRS sebagai pelaksana yang menyiapkan stok darah adalah PMI kabupaten. c. Pengambilan darah dikoordinasikan oleh PMI kabupaten dengan tim tehnis dari RSUD Bajawa. d. UDD RSUD Bajawa melakukan penyuluhan rutin pada setiap keluarga pasien yang berkunjung ke UDDRS tentang pentingnya kegiatan social transfusi darah dalam rangka menambah stok darah di UDDRS.
IX. PENGOBATAN BBLR
a. Jumlah Bayi BBLR : 23 bayi b. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam perawatan BBLR seperti inkubator, set resusitasi,Set emergenci dll c. Kegiatan yang dilakukan dalam mengatasi masalah diatas : 1. Mengadakan sosialisasi dengan Kepala Bidang Pelayanan DINKES Kabupaten Ngada tentang pentingnya penanganan BBLR di Rumah Sakit sehingga ada kasus di Puskesmas atau Polindes dirujuk ke Rumah Sakit. 2. Berkoordinasi dengan bagian perencanaan RS dalam hal pengadaan sarana dan prasarana perawatan di ruang perinatologi untuk tahun 2011.
X. PENGOBATAN NEONATUS DENGAN KOMPLIKASI
1. Jumlah Neonatus Sakit : 47 bayi 2. Permasalahan yang berhubungan dengan point diatas adalah : a. Angka neonatus sakit yang dirawat melebihi (target 11) akibat banyaknya angka rujukan dari Puskesmas. 3. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah diatas: a. Memaksimalkan pelayanan terhadap neonatus sakit dengan menyediakan obat, alkes dll sehingga kasusnya ditangani secara baik. b. Memantapkan penanganan kasus dengan pemberian materi tentang penyakit neonatus yang diberikan oleh dokter spesialis anak dengan sasaran perawat/bidan di ruang neonatus.
Bajawa, 05 Oktober 2011
An. Direktur RSUD Bajawa Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan