Anda di halaman 1dari 21

Pematahan Dormansi Benih

pada Tanaman Sayuran

Kelompok 2
Anggota Kelompok

Zuda Nur Syifa Aqilah Agustina Nurhamidiyyah


J1307211010 J1307211011 J1307211012

Dhea Ayu Wildan Zulfi Sukma Magenda Bilqisthi Rahmania


J1307211013 J1307211016 J1307211017 J1307211019
Pematahan Dormansi
Benih
Dormansi didefinisikan sebagai status di mana benih tidak
berkecambah walaupun pada kondisi lingkungan yang ideal untuk
perkecambahan. Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut
sebenarnya hidup, tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan
pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi
persyaratan bagi suatu perkecambahan.

Pematahan dormansi ini bertujuan untuk mematahkan


keadaan Dorman yang dialami oleh organisme hidup atau bagiannya
yang tidak mendukung kehidupan normal.
Benih Kentang
METODE
Waktu dan Tempat Bahan
Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
Teknologi Benih Fakultas Pertanian UNPAD. sitokinin berjenis 6-benzyl amino purine (BAP), HCl, air

Percobaan dilaksanakan dari bulan Februari 2014 (aquades), tisu, fungisida yang berbahan aktif Mankozeb -

hingga bulan Mei 2014. Carbonat dan benih kentang G2 kultivar Atlantik dengan
ukuran M (30 – 60 g).
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
keranjang, ember, timbangan analitik, hot plate, magnetic
stirer, gelas piala, gelas ukur, alat pengaduk, pencapit,
penggaris, termo–hygrometer, benang, alat tulis dan
kamera.
Cara Kerja Perlakuan

• Benih direndam dalam BAP dengan konsentrasi sitokinin 50-150 MgL-1


• Benih kentang disimpan di tempat sesuai perlakuan suhu penyimpanan
Hasil dan Pembahasan

Keterangan tabel:
Z0T1: 0 zat pengatur tumbuh dan suhu rendah 5 - 7°C
Z1T1: 125 ppm giberelin dan suhu rendah 5 - 7°C
Z2T1: 75% air kelapa muda dan suhu rendah 5 - 7°C
Z0T2: 0 zat pengatur tumbuh dan suhu ruang
Z1T2: 125 ppm giberelin dan suhu ruang
Z2T2: 75% air kelapa muda dan suhu ruang

Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat sebagai berikut :


• Suhu rendah (sitokinin 150 mgL-1) dapat mempercepat waktu pecahnya dormansi
• Suhu ruang (sitokinin 50 sampai 150 mgL-1) dapat mempercepat waktu pecahnya dormansi
• Suhu tinggi pemberian sitokinin tidak dapat meningkatkan waktu pecahnya dormansi
• Benih yang tidak diberi sitokinin, suhu tinggi dapat mempercepat waktu pecahnya dormansi
Benih Bawang Merah
METODE
Waktu danTempat Bahan
Tempat dan Waktu Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September 2018 adalah bawang merah sebagai bahan pengamatan
sampai dengan bulan November 2018. perkecambahan dan bahan lain seperti, zat pengatur
Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Kebun tumbuh berupa GA3, dan sitokinin yang terdapat di
Percobaan Kartini, Fakultas Pertanian dalam air kelapa, dan untuk alat terdapat cawan, pinset
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. dan desikator.
Cara Kerja Perlakuan dengan Perendaman Zat Pengatur
Tumbuh

Rancangan penelitian :
• RAK faktorial dengan dua faktor (perendaman zat
pengatur tumbuh GA3 dan air kelapa)
• Perlakuan suhu rendah (± 5 - 7ºC) dan suhu ruang
• Dilakukan selama 24 jam
Hasil dan Pembahasan

Z1T2 = 100%
Z2T1 = 100%
Z1T2 = 100%
Z2T2 = 100% Keterangan:
Z0T1: 0 zat pengatur tumbuh dan suhu rendah 5 -
Z0T2 = 85% 7°C
Z1T1: 125 ppm giberelindan suhu rendah 5 - 7°C
Z0T1 = 95% Z2T1: 75% air kelapa muda dan suhu rendah 5 - 7°C
Z0T2: 0 zat pengatur tumbuh dan suhu ruang
Z1T2: 125 ppm giberelindan suhu ruang
Z2T2: 75% air kelapa muda dan suhu ruang
Benih Kacang Hijau
Metode
Waktu danTempat Bahan
Percobaan ini dilaksanakan di lahan SMKN 1 Bahan yang digunakan dalam percobaan ini

Susukan Desa Kedongdong Kecamatan Susukan adalah benih kacang hijau varietas kenari, pupuk dasar

Kabupaten Cirebon, yang berada pada ketinggian 17 (pupuk kandang dan kompos), pupuk organik NPK,

mdpl. Curah hujan rata-rata per tahun adalah 879 POC, pupuk daun, insektisida yang digunakan adalah

mm/tahun termasuk tipe curah hujan agak basah. Waktu furadan 3G, decis 25 EC, fungisida dithane M-45.

percobaan dimulai dari bulan April 2017 sampai dengan Alat yang digunakan adalah, cangkul, tugal,

Juli 2017 meteran, penggaris, timbangan, papan nama, bambu,


hand sprayer, alat tulis.
Cara Kerja Perlakuan dengan Zat Giberelin

Faktor perlakuan lamanya perendaman


G1 : 2 jam

G2 : 4 jam

G3 : 6 jam
Faktor perlakuan konsentrasi giberelin
R1 : 0 ppm

R2 : 5 ppm

R3 : 10 ppm

R4 : 15 ppm
Hasil dan Pembahasan

Terdapat pengaruh interaksi antara


konsentrasi giberelin dan lamanya waktu
perendaman benih terhadap daya kecambah
umur 3 dan 5 HST.
KESIMPULAN

Kentang
Bawang Merah
Kacang Hijau
Kentang

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan terdapat


pengaruh interaksi antara suhu penyimpanan dengan konsentrasi
sitokinin dalam mempercepat pematahan dormansi benih kentang.
Penyimpanan benih kentang pada suhu ruang disertai pemberian
konsentrasi sitokinin 50 mgL-1 dapat mempercepat pematahan
dormansi benih kentang G2.

Bawang Merah Kacang hijau


Kentang Bawang Merah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pemberian perlakuan dengan


GA3 dan air kelapa muda mampu mematahkan dormansi bawang merah. Hal ini juga
terjadi pada pemberian perlakuan suhu rendah. Perlakuan suhu rendah juga mampu
mematahkan dormansi umbi bawang merah bila dibandingkan dengan suhu ruang.
Kombinasi terbaik untuk pematahan dormansi bawang merah adalah kombinasi giberelin
dengan suhu rendah (Z1T1), sedangkan perlakuan kombinasi air kelapa dengan suhu
rendah (Z2T1) mampu meningkatkan laju pertumbuhan tinggi dan panjang akar umbi
bawang merah.
Kacang Hijau
Kentang Bawang Merah Kacang Hijau

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh


interaksi antara konsentrasi giberelin dan lamanya waktu perendaman benih terhadap
daya kecambah umur 3 dan 5 HST, jumlah polong total per tanaman, jumlah biji per
tanaman, bobot biji kering pertanaman dan petak, dan bobot 100 butir biji kering.
Perlakuan konsentrasi giberelin berpengaruh mandiri terhadap tinggi tanaman umur 21
HST.

Perlakuan giberelin dengan konsentrasi 10 ppm dan 4 jam perendaman benih


menunjukkan pengaruh terbaik terhadap bobot biji kering per petak yang menghasilkan
1,54 kg/petak atau serta dengan 2,05 ton/ha dengan asumsi 80% lahan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Mantoko CY, Kurnia TD. 2019. Pematahan Dormansi Bawang Merah ( Allium
Ascalonicum ) Dengan Perlakuan Suhu Rendah Dan Zat Pengatur
Tumbuh. Pros Konsep Karya Ilm Nas 2019., siap terbit.

Nuraini A, Sumadi S, Yuwariah Y, Rulistianti H. 2019. Pengaruh suhu


penyimpanan dan konsentrasi sitokinin terhadap pematahan dormansi
benih kentang (Solanum tuberosum L.) G2. Kultivasi. 18(3):977–982.
doi:10.24198/kultivasi.v18i3.21468.

Salmah L. 2019. PENGARUH KONSENTRASI GIBERELIN DAN WAKTU


PERENDAMAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.). Agroswagati J Agron. 6(1).
doi:10.33603/agroswagati.v6i1.1947.
-Terimakasih-

Anda mungkin juga menyukai