Judul Organogenesis Kalus Tanaman Krisan (Chrysanthemum indicum
L.) dengan Penggunaan Kinetin dan NAA (Naphthalene Acetic
Acid) Nama Jurnal Jurnal Agrium Volume dan Halaman 18 dan 72-79 Tahun 2021 Penulis Aliffia Restu Dinika, Nurcahyo Widyodaru Saputro, KUswarini Sulandjari, Hayatul Rahmi Reviewer Hilma Alfiatin Nisa’ (200210103068) Tanggal Jumat, 16 Juni 2023
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi
kinetin dan NAA yang memberikan pertumbuhan organogenesis pada kalus tanaman krisan. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kalus tanaman krisan. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi kinetin dan NAA. Penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati waktu muncul tunas, persentase tumbuh tunas, respon lain berupa munculnya akar dan perubahan warna kalus. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Langkah Penelitian Langkah kerja penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan persiapan bahan dan alat, termasuk kalus tanaman krisan, media Murashige dan Skoog (MS), ZPT Kinetin dan NAA, agar-agar, gula pasir, alkohol 70%, aquadest, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), autoclave, magnetic stirer, kulkas, timbangan analitik, pH meter dan alat-alat tanam. 2. Menyiapkan perlakuan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi kinetin dan NAA. Terdapat 16 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 80 unit penelitian. 3. Menyiapkan kalus tanaman krisan dengan memotong kalus yang didapat dari perbanyakan in vitro sebelumnya, lalu kalus dipotong menjadi 2-3 bagian, kalus yang sudah dipotong dipindahkan ke botol media yang baru, dalam 1 botol diisi 1 kalus. Selanjutnya botol yang sudah berisi kalus ditutup menggunakan alumunium foil lalu diikat dengan karet kemudian dilapisi menggunakan plastik wrap. 4. Melakuakn penanaman kalus tanaman krisan pada media yang sudah disiapkan dengan perlakuan yang berbeda-beda. Botol- botol kultur disimpan di rak kultur. 5. Mengamati selama sepuluh minggu dengan parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, persentase tumbuh tunas, respon lain berupa munculnya akar dan perubahan warna kalus. 6. Melakukan pengolahan data hasil penelitian dengan analisis deskriptif. 7. Membahas hasil penelitian dan kesimpulan. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi kinetin dan NAA pada media Murashige dan Skoog memiliki efek yang berbeda pada pertumbuhan kalus tanaman krisan. Beberapa perlakuan menunjukkan pertumbuhan tunas dan akar, sedangkan perlakuan lain tidak menunjukkan pertumbuhan tunas dan akar. Konsentrasi kinetin dan NAA yang berhasil memberikan pertumbuhan tunas adalah konsentrasi kinetin 0 mg/l + NAA 1 mg/l, kinetin 2 mg/l + NAA 0,5 mg/l, dan kinetin 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l. Sedangkan untuk konsentrasi kinetin dan NAA yang berhasil memberikan pertumbuhan akar adalah konsentrasi kinetin 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l. Selain itu, warna kalus juga berubah tergantung pada konsentrasi ZPT yang digunakan. Kelebihan Penelitian Beberapa kelebihan penelitian ini antara lain: 1. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, sehingga dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan. 2. Penelitian ini memberikan wawasan tentang penggunaan ZPT untuk perbanyakan tanaman krisan secara in vitro, yang dapat membantu dalam pengembangan teknik perbanyakan tanaman secara efektif dan efisien. 3. Penelitian ini memberikan informasi tentang konsentrasi optimal dari ZPT yang dapat digunakan untuk pertumbuhan organogenesis pada kalus tanaman krisan. 4. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya tentang penggunaan ZPT pada perbanyakan tanaman krisan secara in vitro. Kelemahan Penelitian Beberapa kelemahan penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu jenis tanaman yaitu tanaman krisan, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di generalisasi untuk jenis tanaman lain. 2. Penelitian ini hanya dilakukan dalam skala kecil dengan menggunakan 80 unit penelitian, sehingga hasil penelitian ini perlu diuji ulang dengan skala yang lebih besar untuk memastikan keakuratan dan keandalannya. 3. Penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu sepuluh minggu, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjang dari penggunaan ZPT pada perbanyakan tanaman krisan secara in vitro. 4. Penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan kelembaban yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman krisan. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kombinasi konsentrasi kinetin dan NAA pada media Murashige dan Skoog memiliki efek yang berbeda pada pertumbuhan kalus tanaman krisan. Beberapa perlakuan menunjukkan pertumbuhan tunas dan akar, sedangkan perlakuan lain tidak menunjukkan pertumbuhan tunas dan akar. Konsentrasi kinetin dan NAA yang berhasil memberikan pertumbuhan tunas adalah konsentrasi kinetin 0 mg/l + NAA 1 mg/l, kinetin 2 mg/l + NAA 0,5 mg/l, dan kinetin 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l. Sedangkan untuk konsentrasi kinetin dan NAA yang berhasil memberikan pertumbuhan akar adalah konsentrasi kinetin 3 mg/l + NAA 0,5 mg/l. Selain itu, warna kalus juga berubah tergantung pada konsentrasi ZPT yang digunakan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang penggunaan ZPT untuk perbanyakan tanaman krisan secara in vitro.