Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR PENDAHULUAN

Induksi Embrio Somatik dari


Eksplan Daun Rami
(Boehmeria nivea L. Gaud)
dengan Perlakuan Konsentrasi
NAA dan BAP

Nama : Zulfia Rachmawati


NPM : 1610401010
Pembimbing I : Dr. Tri Suwarni W, S.Si., M.Si.
Pembimbing II : Ir. Hadi Rianto, M.Sc
PENDAHULUAN

• Tanaman rami menghasilkan serat batang sebagai bahan


baku pembuatan kain
• Permintaan semakin meningkat Kultur in vitro
• Biji rami mempunyai daya perkecambahan rendah melalui embrio
• Perbanyakan yang dilakukan dengan menggunakan stek somatik
rizoma
• Bahan tanam kurang memenuhi syarat dan terbatas

Memerlukan media
dan nutrisi yang
tepat

Kombinasi
konsentrasi NAA dan
BAP
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi kombinasi zat pengatur tumbuh (NAA
dan BAP) yang optimal untuk induksi embrio somatik eksplan tanaman
TUJUAN rami,
2. Mendeskripsikan pertumbuhan kalus embriogenik hingga embrio
somatik mencapai fase globular.

1. Memperoleh rekomendasi kombinasi konsentrasi NAA dan BAP yang


optimal untuk menginduksi embrio somatik tanaman rami,
MANFAAT
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian
embrio somatik tanaman rami selanjutnya.

Diduga penambahan kombinasi 1,5 mg/l NAA dan 0,5 mg/l BAP mampu
HIPOTESIS
menghasilkan kalus embriogenik secara kualitatif dan kuantitatif.
BOTANI
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Urticaceae
Genus : Boehmeria
Spesies : Boehmeria nivea L. Gaud
(Anonim, 2018)
MORFOLOGI

Akar dan Batang


Rizom

Daun
Bunga
Biji
Kultur in vitro Rami

Keuntungan Kultur Jaringan Organogenesis


• Mendapatkan bibit yang banyak dalam
waktu singkat
• Tidak dipengaruhi cuaca
• Menghasilkan bibit yang seragam
• Menghasilkan bibit dengan sifat yang
sama seperti induknya
Embriogenesis

Keuntungan Embriogenesis somatik


Embrio osmatik merupakan bahan tanam yang
ideal untuk disimpan dalam jangka waktu pendek
maupun panjang.
Zat Pengatur Tumbuh

Naphtaleneacetic Acid (NAA)


Funngsi NAA pada induksi embrio
somatik:
• Pada konsentrasi tinggi akan
membantu pembentukan kalus Pada penelitian Infante et al., (1998)
tentang induksi kalus dari daun Fragaria
moschata secara in vitro, nilai formasi kalus
tertinggi pada media MS dengan 1,00 mg/l
NAA dan 0,025 mg/l BA. Pada penelitian
Biswas et al. (2007) penambahan 1,00 mg/l
NAA pada media MS menghasilkan 8% kalus
embriogenik berbentuk torpedo dari eksplan
daun stroberi.
Benzyl Amino Purin (BAP)

Funngsi BAP pada induksi embrio


somatik:
• Memacu pertumbuhan dan
morfogenesis dalam kultur
jaringan
Pada penelitian Biswas et al. (2007)
• Penggunaan BAP dengan auksin
menyebabkan induksi persentase tertinggi dari kultur embrio
pembelahan sel somatik tanaman stroberi didapatkan pada
media perlakuan media MS dengan
penambahan 1,0 mg/l 2,4 D, 0,5 mg/l BAP
dan 50% prolin dimana eksplan daun
menghasilkan 70% kalus embriogenik dengan
bentuk globular dan torpedo.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di
laboratorium menggunakan
rancangan acak lengkap
(RAL) yang disusun secara
faktorial dua perlakuan
Faktor 1. Konsentrasi NAA (I), terdiri atas 4 taraf: (4x5) diulang 3 kali.
N0 = 0 mg/l N0,5= 0,5 mg/l
N1 = 1 mg/l N1,5= 1,5 mg/l
Faktor 2. Konsentrasi BAP (B), terdiri atas 5 taraf:
B0 = 0 mg/l B0,75 = 0,75 mg/l
B0,25 = 0,25 mg/l B1 = 1 mg/l
B0,5= 0,5 mg/l
Diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 20 kombinasi

N0B0 N0B0,25 N0B0,5 N0B0,75 N0B1

N0,5B0 N0,5B0,25 N0,5B0,5 N0,5B0,75 N0,5B1

N1B0 N1B0,25 N1B0,5 N1B0,75 N1B1

N1,5B0 N1,5B0,25 N1,5B0,5 N1,5B0,75 N1,5B1


Pelaksanaan Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan September sampai selesai. Tempat
penelitian dilaksanakan di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas
Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Alat dan Bahan
• Alat: cawan petri, pinset, scalpel, kertas pH,
autoklaf, laminar airflow cabinet (LAFC),
lampu bunsen, kompor, magnetic stirer,
pengaduk, timbangan analitik, gelas ukur,
dan gelas beker 2000 ml, erlenmeyer 100 ml,
pipet ukur, pisau.
• Bahan: eksplan daun tanaman rami, media
dasar Murishage Skoog (MS), agar, sukrosa,
hormon auksin NAA, hormon sitokinin BAP,
alkohol 70%, deterjen, larutan bayclin,
pestisida, alumunium foil, plastik wrap, tisu,
dan label
Tahapan Penelitian
1. Pemeliharaan dan
penanganan tanaman induk
2. Sterilisasi peralatan dan
LAFC
3. Pembuatan media dan
sterilisasi media tanam
4. Sterilisasi eksplan
Parameter Pengamatan
5. Penanaman Parameter kuantitatif:
6. Pemeliharaan 1. Saat muncul tunas (hari)
7. Pengamatan dan 2. Persentase eksplan yang mampu
pengambilan data membentuk kalus (%)
3. Jumlah embrio somatik bentuk globular
Parameter kualitatif
4. Warna kalus
5. Tekstur kalus
Metode Analisis Data

Data kuantitatif dianalisis menggunakan


sidik ragam (ANOVA) pada taraf 5% dan 1%
dengan software Microsoft Excel, apabila
berbeda nyata dapat dilanjutkan dengan uji
orthogonal polynomial untuk kedua faktor zat
pengatur tumbuh dan uji beda jarak nyata
Duncan untuk interaksi dari kedua faktor. Data
kualitatif hasil pengamatan dideskripsikan
untuk setiap parameter yang diamati.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai