Hani Solihah
Magister Biologi – 20619014
Dosen Pembimbing: Dr. Ahmad Ridwan
Dalam kondisi in vivo pada jaringan target, testosteron secara irreversibel dikatalisis menjadi
dihidrotestosteron (DHT) oleh enzim 5-alpha reductase 2 (5AR-2) (National Center for Biotechnology
Information, 2022)
Latar Belakang
• Cucurbita diketahui kaya akan senyawa
fitosterol seperti brassicasterol, Δ5-, Δ7-
and Δ8-sterol, asam linoleate, asam oleat,
asam palmitat, asam stearat, karotenoid,
dan vitamin yang larut dalam lemak
(Damiano dkk., 2016)
• Terdapat penelitian yang menyebutkan
bahwa fitosterol pada Cucurbita pepo
efektif dalam menghambat perkembangan
kanker prostat dengan menghambat
aktivitas aromatase (5AR-2) (Kang dkk.,
2021)
1. 2. 3.
Mengetahui kandungan fitokimia Mengetahui toksisitas dan nilai Mengetahui pengaruh ekstrak
ekstrak etanol biji labu kabocha LD50 ekstrak etanol biji labu etanol biji labu kabocha kuning
kuning (Cucurbita pepo). kabocha kuning (Cucurbita pepo). (Cucurbita pepo) terhadap
aktivitas 5AR-2 mencit jantan
BALB/c.
4. 5.
Mengetahui pengaruh ekstrak Mengetahui pengaruh ekstrak etanol
etanol biji labu kabocha kuning biji labu kabocha kuning (Cucurbita
(Cucurbita pepo) terhadap kadar pepo) terhadap nilai GSI, konsentrasi,
testosterone serum mencit motilitas, dan viabilitas sperma
jantan BALB/c. mencit jantan BALB/c.
02. METODE
PENELITIAN
Waktu dan • Laboratorium Analisis Bahan Alam, ITB dan UPI
Tempat • Laboratorium Fisiologi Hewan, ITB
Penelitian • Laboratorium Instrumentasi III, ITB
• Laboratorium Perkembangan Hewan, ITB
• Laboratorium Instruksional Barat, ITB
• Kandang VI, ITB
• Waktu Penelitian November 2020-Juni 2022 Subjek
Uji
• Subjek uji: mencit (Mus musculus) galur BALB/c jantan berumur 2-3 bulan (n=32, massa tubuh 33-35 g)
• Luas kandang 77,4 cm2 dan tinggi 12,7 cm
• Suhu ruangan kandang 24° ± 1° C, penerangan 12 jam terang 12 jam gelap
• Hewan diberi pakan ad libitum dan air minum
• Serbuk kayu kandang diganti secara rutin setiap 3 hari sekali.
Alat
Bahan
Ekstrak etanol biji C. pepo, akuades, kit ELISA
Timbangan analitik, alat gelas, botol maserasi, rotary testosteron, NaCl fisiologis, etanol 96%, pewarna eosin,
evaporator, soxhlet, kertas saring, timbangan hewan, alkohol, PBS, pereaksi Meyer dan Wagner, Fe𝐂𝐥𝟑,
sonde, syring, alat bedah minor, hemasitometer 𝐇𝟐𝐒𝐎𝟒, kloroform, ammonia, asam asetat anhidrat, RIPA
Neubaeur, hand counter, kaca objek, cover glass, buffer, methanol HPLC grade, dichloromethane, NADPH,
mikropipet, centrifuge, mikroskop cahaya, water bath, testosteron untuk substrat HPLC, deion, BCA buffer.
incubator, microplate reader, alat HPLC, alat GC-MS.
Metode Penelitian
Pengukuran nilai GSI,
Ekstraksi dan
Aklimatisasi dan konsentrasi, motilitas, dan
Analisis Fitokimia
Perlakuan viabilitas sperma
01 02 03 04 05 06
Kualitatif Kuantitatif
Tingkat
Nilai LD50 Klasifikasi
Toksisitas
1 ≤ 5 mg/kg Super Toksik
2 5-50 mg Sangat
Toksik
3 >50-500 mg Toksik
4 >500-2000 mg Toksik
Sedang
5 >2000-5000 Toksik
mg Ringan
6 >5000 mg Tidak Toksik
(Hodge dan Sterner (1995) dalam BPOM, 2020)
Gambar 1. Bagan uji dengan starting dose 300 mg/kg bobot badan pada
uji Acute Toxic Class Method (OECD, 2001).
Aklimatisasi dan Perlakuan
Mencit dibagi ke dalam 3 kelompok. Kelompok
Mencit BALB/c jantan berumur 2- I (kontrol diberi larutan CMC 10%), kelompok
3 bulan diaklimatiasasi selama 7 II (diberi ekstrak dengan dosis 200 mg/kgBB ),
hari di kandang dengan suhu Kelompok III (diberi ekstrak dengan dosis 600
24±1°C. Mencit diberikan pakan mg/kgBB)
ad libitum dan air.
*Ekstrak dilarutkan dalam larutan CMC 10%
Pengukuran Aktivitas 5-Alpha Reductase 2
Sampel diinkubasi pada suhu
Larutan reaksi disiapkan Reaksi diinisiasi dengan 37℃ selama 30 menit.
dengan menambahkan ditambahkannya 33 µl NADPH Kemudian reaksi dihentikan
0,02 mM phosphate buffer 0,77 mg/ml yang dilarutkan dengan menambahkan pelarut
(pH 6,5), 0,56x10−8 M dalam phosphate buffer. Volume organic diklorometan sebanyak
testosterone, dan 65,51µg total larutan reaksi dibuat 333,33 µl.
sampel ekstrak prostat. sebanyak 200 µl.
* Ulangi prosedur diatas namun tanpa diinkubasi untuk membuat larutan tanpa reaksi enzimatis
Pengukuran Aktivitas 5-Alpha Reductase 2
𝑢𝑛𝑖𝑡 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑛𝑧𝑖𝑚 =
µ𝑔 𝑀𝑟 𝑆𝑢𝑏𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑥 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 mg 𝑒𝑛𝑧𝑖𝑚
Pengukuran Testosteron Serum
(Crowther, 2000)
Dokumentasi Pengukuran Testosteron Serum dengan Metode
Competitive ELISA
Pengukuran Gonadosomatic Index
Mencit ditimbang Bobot prostat dan vesikula seminalis
kemudian dikorbankan dibandingkan dengan bobot badan
untuk isolasi organ mencit setelah perlakuan untuk
prostat dan vesikula mendapatkan Gonadosomatic Index
seminalis (GSI)
Kategori A + Kategori B
% Motilitas = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎
Menghitung Viabilitas Spermatozoa
Sperma yang diperoleh dari Suspensi homogen dari cairan Pengamatan viabilitas dilakukan dengan
cacahan kauda epididimis
epididimis dan larutan fisiologis mikroskop cahaya perbesaran 400 kali
dimasukkan ke dalam terhadap 10 lapang pandang untuk setiap
cawan petri yang telah berisi
digunakan untuk membuat
apusan sperma dengan pewarna pengulangan. Spermatozoa yang
larutan fisiologis (NaCl terwarnai merah menunjukkan
0,9%). eosin 5%
spermatozoa yang mati, sedangkan
spermatozoa yang tidak terwarnai adalah
spermatozoa yang hidup
Spermatozoa ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝
% Viabilitas = x 100%
𝑆𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝+𝑠𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑧𝑜𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑖
Menghitung Konsentrasi Spermatozoa
Sperma yang diperoleh Suspensi spermatozoa dalam Sperma dihitung pada 5 kotak
dari cacahan kauda NaCl 0,9% dipipet, kemudian menggunakan counter. Dalam setiap
epididimis dimasukkan ke dilakukan pengenceran 20x kotak ada 16 kotak yang lebih kecil.
dalam cawan petri yang dengan NaCl 0,9%, kemudian Seluruh sperma pada setiap 16 kotak
telah berisi larutan diteteskan pada hemasitometer. dihitung. Apabila ada sperma di batas
fisiologis (NaCl 0,9%). luar kotak maka dihitung pada salah satu
sisi saja secara konsisten. Perhitungan
dilakukan secara duplo.
Kategori 4 Kategori 5
Kategori 1 LD50 cut off
Kategori 2 >300-2000 >2000-5000
>0-5
>5-50 2500 mg/kgBB
AKTIVITAS 5-ALPHA REDUCTASE 2
Mengalami penurunan
AKTIVITAS 5-ALPHA REDUCTASE 2
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
Shapiro-Wilk test
W 0,9684
P value 0,8806
Passed normality test (alpha=0.05)? Yes
P value summary ns
A
B