Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281

p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU MANIS


(Cinnamomum burmanii) PADA FUNGSI HATI TIKUS PUTIH (Mus
musculus L.) BETINA

Yesi Nursofia, Fathnur Sani K*, Yuliawati


Jurusan Farmasi, Universitas Jambi

*Email: fathnursanik@unja.ac.id

Artikel diterima: 18 Agustus 2021; Disetujui: 28 September 2021


DOI: https://doi.org/10.36387/jiis.v6i2.720

ABSTRAK
Daun kayu manis (Cinnamomum burmanii) merupakan tanaman yang
memiliki banyak efek farmakologis di antaranya sebagai penurun kadar gula
darah, penghambat pertumbuhan bakteri, antioksidan dan aktivitas insulin
mimetik. Namun, belum dilakukan pengujian toksisitas akut pada daun kayu
manis sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas
dan pengaruh pemberian ekstrak terhadap SGOT, SGPT serta perubahan bentuk
histopatologi hati hewan uji. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak
Lengkap dengan 5 kelompok perlakuan dengan pemberian Na-CMC 0,5% sebagai
kontrol negatif, P1 dosis 250 mg/kgBB, P2 Dosis 500 mg/kgBB, P3 dosis 1000
mg/kgBB dan P4 dengan dosis 2000 mg/kgBB. Setiap perlakuan terdiri dari 5
mencit. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu SGPT, SGOT dan
pemeriksaan histopatologi organ hati mencit. Data dianalisis menggunakan uji
One Way ANOVA dengan uji lanjut duncan. Hasil penelitan menunjukkan
pemberian ekstrak etanol daun kayu manis tidak menimbulkan kematian pada
hewan uji sehingga tergolong praktis tidak toksik. Nilai SGPT dan SGOT pada
hewan uji mencit putih betina menunjukkan adanya perbedaan nilai SGPT dan
SGOT yang bermakna secara statistik (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol
negatif. Namun, masih berada pada rentang normal. Hasil pengamatan
histopatologi yakni terjadi perubahan hepatosit organ hati dibandingkan dengan
kontrol negatif.

Kata kunci: Daun Kayu Manis, Toksisitas Akut, SGPT, SGOT, Histopatologi.

ABSTRACT
Cinnamon leaves (Cinnamomum burmanii) are plants that have many
pharmacological effects including lowering blood sugar levels, inhibition of
bacterial growth, antioxidants and mymetic insulin activity. However, acute
toxicity testing has not been carried out on cinnamon leaves before. This study
aims to determine the level of toxicity and effect of extract administration on
SGOT, SGPT as well as changes in the histopathological form of the liver of test
animals. This study used The Complete Randomized Design method with 5
treatment groups with na-CMC administration 0.5% as a negative control, P1

Fathnur Sani K, dkk | 272


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

dose 250 mg/kgBB, P2 Dose 500 mg/kgBB, P3 dose 1000 mg/kgBB and P4 at a
dose of 2000 mg/kgBB. Each treatment consists of 5 mice. The parameters
observed in this study are SGPT, SGOT and histopathological examination of
mice liver organs. The data was analyzed using the One Way ANOVA test with
duncan's advanced test. The results showed that the administration of cinnamon
leaf ethanol extract did not cause death in test animals so it was practically not
toxic. SGPT and SGOT values in female white mice test animals showed
statistically meaningful differences in SGPT and SGOT values (p<0.05) compared
to negative controls. However, it is still in the normal range. The result of
histopathological observations is that there is a change in hepatocytes of liver
organs compared to negative control.

Keywords: Cinnamon leaves, Acute toxicity test, SGPT, SGOT, histopathology

PENDAHULUAN mengevaluasi keamanan suatu obat


Provisi Jambi dikenal sebagai yang akan di impelementasikan
daerah unggulan penghasil kayu untuk tujuan pengembangan dan
manis di karenakan memiliki pemanfaatan kedepannya. Oleh
Kabupaten pengembang kayu manis karena itu, sangat diperlukan
terluas di Indonesia, penyumbang informasi yang menyampaikan batas
utama produksi kayu manis nasional aman penggunaan daun kayu manis
bersama Sumatera Barat dengan (Makiyah et al., 2017).
jumlah areal penanaman kayu manis Uji toksisitas akut oral
di Kabupaten Kerinci seluas 40.962 berfungsi untuk mendeteksi efek
ha (Nurhayati dan Rosmeli, 2019). toksik yang muncul dalam waktu
Daun kayu manis mengandung singkat setelah pemberian sediaan uji
zat aktif tannin, eugenol, safrole, yang diberikan secara oral dalam
kalsium oksalat, damar, saponin, zat dosis tunggal yang diberikan dalam
penyamak, dan sinnamaldehid waktu 24 jam (Priyanto, 2010).
(Rolini et al., 2015). Berdasarkan Pengujian LD50, SGPT dan
penelitian sebelumnya daun kayu SGOT serta pengamatan histologi
manis memiliki khasiat sebagai bertujuan untuk mengetahui tingkat
penurun kadar gula darah (Kondoy et toksisitas bahan alami. Penentuan
al., 2013), penghambat pertumbuhan nilai LD50, SGPT dan SGOT ekstrak
bakteri (Qomar et al., 2018). daun kayu manis (Cinnamomum
Salah satu parameter awal utuk burmanii) belum pernah dilakukan,

Fathnur Sani K, dkk | 273


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

sehingga perlu dilakukan pengujian PROSEDUR PENELITIAN


pada ekstrak daun kayu 1. Pengambilan Sampel
manisterhadap mencit putih (Mus Sampel yang digunakan adalah
musculus L.) betina. daun kayu manis (Cinnamomum
burmanii) bagian yang diambil
METODE PENELITIAN adalah daunnya yang segar yang
Alat didapatkan di Desa Ujung Ladang
Mikrotom, fotometer Bts 350 Kecamatan Gunung Kerinci,
biosystem, erlenmeyer, gelas beaker, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
stopwatch, botol maserasi, corong 2. Determinasi Tumbuhan
kaca, kertas saring, rotary Determinasi sampel daun kayu
evaporator, batang pengaduk, manis (Cinnamomum burmanii)
timbangan, kandang hewan uji, dilakukan di Herbarium Jurusan
sonde oral, spuit, tempat pakan dan Biologi FMIPA Universitas Andalas
minuman hewan uji, mikroskop. Padang, Sumatera Barat.
Bahan 3. Pembuatan Ekstrak Daun
Daun kayu manis, etanol 70%, Kayu Manis
Na-CMC, aquadest, pereaksi mayer, Metode yang digunakan yaitu
wagner dan dragendoff, serbuk Mg, metode maserasi menggunakan
HCl pekat, HCl 2 N, etanol 96%, etanol 70%. Serbuk direndam dalam
kloroform, asam asetat anhidrat, 10 bagian pelarut selama 6 jam
asam sulfat pekat, methanol, n- pertama sambil sesekali diaduk,
heksan, dietil eter, NaOH, NaCl kemudian diamkan selama 18 jam.
fisiologis 0,9%, xylol, formalin, Hasil maserat yang diperoleh
parafin, heparin, haemotoksilin difiltrasi, dan dilanjutkan re-
eosin. Reagen A (Tris, L-alanine, maserasi. Maserat yang sudah
lactate dehydrogenase), reagen B dikumpulkan di uapkan dengan alat
(NADH, 2-oxoglutarate, hodium rotary evaporator.
hidroxide, sodium azide dan mencit 4. Penentuan LD50 Ekstrak
putih betina. Hewan uji yang telah di
kelompokkan diberikan pensuspensi

Fathnur Sani K, dkk | 274


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

dan ekstrak secara peroral dengan b. Perlakuan 1 (P1) : ekstrak daun


dosis tunggal yang telah ditentukan. kayu manis 250 mg/kgBB
Volume pemberian 1% dari berat c. Perlakuan 2 (P2) : ekstrak daun
badan mencit. Perhitungan nilai LD50 kayu manis 500 mg/kgBB.
didasarkan pada jumlah mencit yang d. Perlakuan 3 (P3) : ekstrak daun
mati pada setiap kelompok perlakuan kayu manis 1000 mg/kgBB
selama rentang waktu 14 hari. Hasil e. Perlakuan 4 (P4) : ekstrak daun
yang diperoleh berupa deskripsi kayu manis 2000 mg/kgBB.
setiap efek toksik sebelum dan 7. Penentuan Nilai SGPT Dan
sesudah pemberian ekstrak (Priyanto, SGOT
2010). Penentuan nilai SGPT dan
5. Pembuatan Larutan Koloidal SGOT menggunakan metode
Na-Cmc 0,5 % fotometri, sebanyak 250μL mono
100 ml aquadest dipanaskan reagen SGPT/SGOT ditambahkan
dengan suhu 70oC NaCMC 0,5 gr dengan 25μL serum sampel, diaduk
dimasukkan sedikit demi sedikit hingga homogen dan didiamkan
sambil diaduk hingga terbentuknya selama 50 detik, kemudian larutan
larutan koloid yang homogen, diukur menggunakan alat fotometer
kemudian volumenya dicukupkan portable Microlab 300 LX (Jumain et
dengan air panas sampai volume 100 al., 2018).
ml (Adani et al., 2019). 8. Pemeriksaan Histopatologi
6. Pengelompokan Hewan Organ Hati Mencit
Percobaan Organ dicuci menggunakan
Sebelum diberi perlakuan NaCl 0,9 %, dilakukan fiksasi
masing-masing mencit ditimbang menggunakan larutan formalin 10%,
lalu mencit dibagi menjadi 5 didehidrasi menggunakan alkohol
kelompok. Masing-masing kelompok bertingkat dengan konsentrasi 70, 80,
terdiri dari 5 ekor mencit, dengan 90 dan 95% masing-masing selama
perlakuan sebagai berikut: 24 jam dan dilanjutkan dengan
a. Kontrol negatif (K-) : suspensi alkohol 100% selama satu jam serta
Na-CMC 0,5 % dilakukan pengulangan tiga kali,

Fathnur Sani K, dkk | 275


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

penjernihan menggunakan xilol tiga pada tumbuhan Kayu manis


kali selama satu jam kemudian terkandung didalamnya alkaloid,
diinfiltrasi dengan parafin (Rahayu et flavonoid, tannin, saponin dan
al., 2018). terpenoid (Rolini et al., 2015).
Organ ditanam dalam media
Tabel 1.Hasil Skrining Fitokimia
parafin dan dilakukan penyayatan No. Pengamatan Hasil
jaringan dengan ketebalan 4–5 1. Alkaloid +
2. Flavonoid +
mikron dan dilakukan pewarnaan 3. Saponin +
4. Tanin +
menggunakan pewarna Hematoksilin 5. Terpenoid +
6. Fenol +
Eosin (HE) yang selanjutnya diamati
dengan mikroskop fluorescence 3. Penentuan Nilai LD50
(BPOM, 2014). Metode ini menggunakan
9. Analisis Data daftar perhitungan LD50 sehingga
Data yang diperoleh pada hasil yang diperoleh lebih akurat.
penelitian ini dianalisis dengan Berdasarkan hasil yang diperoleh,
ANOVA satu arah menggunakan pemberian sediaan tunggal dari
SPSS tingkat kepercayaan 95%. 250mg/Kg BB, 500mg/Kg BB, 1500
mg/Kg BB secara peroral pada
HASIL DAN PEMBAHASAN mencit hingga dosis maksimal 2000
1. Hasil Determinasi Tumbuhan mg/Kg BB tidak menimbulkan
Hasil determinasi kematian. Pada metode EOCD dosis
menunjukkan tumbuhan merupakan 2000 merupakan dosis teratas (limit
kelompok keluarga Lauraceae dan dose). Sehingga, dapat dikatakan
Spesies Cinnamomum burmanni bahwa ekstrak etanol daun kayu
(Nees & T.Nees) Blume dengan manis memiliki nilai LD50 lebih dari
nomor surat 2000 mg/kgBB, yang menurut
158/KID/ANDA/III/2021. kategori GHS (Globally Harmonised
2. Skrining Fitokimia Ekstrak Classification System for Chemical
Etanol Daun Kayu Manis Substances and mixtures) yang
Hasil yang diperoleh sesuai tercantum dalam Thirteent
dengan penelitian sebelumnya bahwa Addendum to The OECD Guidelines

Fathnur Sani K, dkk | 276


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

for The Testing of Chemicals 2001 sehingga terlihat pada kadar enzim
dosis tersebut termasuk dalam SGOT dan SGPT pada hewan uji.
kategori 5 yang memiliki tingkat Adanya peningkatan aktivitas
toksisitas yang rendah. enzim SGOT dan SGPT menjadi
4. Nilai Kadar SGPT Dan SGOT indikator yang kuat dan peka
Efek toksik obat-obatan terhadap kelainan pada sel-sel hati.
ataupun herbal berdampak pada hati Selain itu, perbedaan konsentrasi
karena hati berperan penting dalam ekstrak yang diberikan dengan
mendetoksifikasi senyawa yang intenitas pemberian yang berbeda
masuk ke dalam tubuh. Hepatotoksik juga dapat berpengaruh terhadap
dapat terjadi disebabkan adanya kondisi morfologi hati (Wulandari et
penumpukan xenobiotika pada hepar al., 2007).
yang diekskresi melalui empedu

Tabel 2. Kadar SGPT dan SGOT Serum Darah Mencit


No Kelompok Rata-rata Kadar Rujukan Rata-rata Kadar Rujukan
. SGPT (U/I) ± SEM SGPT (U/I) SGOT (U/I) ± SEM SGOT (U/I)
1. K- 34a ± 3,225 20a ± 2,449
2. P1 40a ± 6,753 30,4a,b ± 2,482
3. P2 52,4a ± 7,040 76-208 40,6a,b ± 5,202 30-314
a
4. P3 52,4 ± 8,846 b
31,8 ± 3,693
5. P4 122,4b ± 16,394 96,6c ± 10,172
Keterangan:
a. Superskrip dengan huruf kecil yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05).
b. K- = Na-CMC 0,5% ; P1 = Ekstrak etanol daun kayu manis 250 mg/kgBB ; P2 = Ekstrak etanol daun kayu manis 500
mg/kgBB ; P3 = Ekstrak etanol daun kayu manis 1000 mg/kgBB ; P4 = Ekstrak etanol daun kayu manis 2000 mg/kgBB.

Hasil uji Anova pada SGPT membuktikan bahwa terdapat


untuk semua kelompok diperoleh perbedaan bermakna antara
nilai sig p<0,05 membuktikan bahwa kelompok kontrol dan perlakuan.
terdapat perbedaan bermakna antara Nilai normal untuk mencit
kelompok kontrol dan perlakuan. yaitu 76-208 U/L untuk SGPT dan
Hasil uji Anova pada SGOT untuk 30-314 U/I untuk SGOT (Nugraha et
kontrol dan semua perlakuan al., 2008). Dapat disimpulkan data
diperoleh nilai sig p<0,05 nilai SGPT dan SGPT organ hati

Fathnur Sani K, dkk | 277


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

mencit disetiap perlakuan tergolong (Abrori et al., 2019). Pemberian Na-


dalam kategori normal. CMC 0,5% tidak menyebabkan
5. Hasil Histopatologi Organ kerusakan pada organ hati sesuai
Hati dengan penelitian histopatologi
Perubahan struktur histologis menunjukkan bentuk hepatosit yang
hati ini dipengaruhi oleh jumlah dan normal (Utomo et al., 2012).
jenis senyawa yang masuk ke dalam
a
organ hati, termasuk pemberian b
ekstrak etanol daun kayu manis, hasil
c
pemeriksaan histopatologi hati
mencit (Mus musculus) setelah
diberikan perlakuan kontrol dan
ekstrak etanol daun kayu manis
Gambar 1. Pemberian larutan
mengalami perubahan struktur Na-CMC 0,5%. Perbesaran
100x. Keterangan: a. hepatosit
mikroanatomi pada sel hepatosit
normal b. inti hepatosit c.
(Wulandari et al., 2007). hepatosit binukleat.
Sel hepatosit merupakan sel
polygonal dengan membran yang
d a
jelas. Nukleus pada hepatosit
b
menunjukkan variasi bentuk dan
ukuran, beberapa kasus berbentuk
binuklat dan kerusakan pada hati c

akibat zat beracun disebabkan oleh Gambar 2. Pemberian ekstrak


etanol daun kayu manis 250
beberapa faktor diantaranya jenis mg/kgBB. Perbesaran 100x.
yang terlibat, besarnya dosis yang Keterangan: a. Hepatosit normal
b. Hepatosit binukleat c.
diberikan serta lama paparan zat degenerasi parenkim d.
(Hasana et al., 2019). degenerasi lemak
Ditemukan perubahan sel Histopatologi hati kelompok
hepatosit dari kontrol negatif yaitu P1 (Gambar 2) menunjukkan sel
degenerasi parenkim, degenerasi hepatosit terlihat normal, didapatkan
hidropik serta degenerasi lemak jenis inti sel binukleat, ditemukan

Fathnur Sani K, dkk | 278


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

degenerasi parenkim dan degenerasi


lemak. Jumlah degenerasi lemak
yang terjadi lebih banyak ditemukan a
e
dibandingkan dengan kontrol negatif. c b
Gambaran histopatologi hati d

pada kelompok P2 (Gambar 3)


Gambar 3. Pemberian ektrak etanol
ditemukan banyak degenerasi
daun kayu manis 500 mg/ kgBB.
parenkim, ditemukan granula pada Perbesaran: 100x. Keterangan: a.
Hepatosit normal b. Inti hepatosit c.
sitoplasma, membran sel tampak
Hepatosit binukleat d. Degenerasi
pudar sehingga jelas terlihat jenis inti parenkim e. degenerasi lemak
a
sel binukleat. Degenerasi parenkim
merupakan degenerasi paling ringan c
dimana terjadi pembengkakan dan e
kekeruhan sitoplasma. Pada d
b f
perlakuan etanol 500 mg/kgBB
Gambar 4. Pemberian ektrak etanol
membran sel tampak pudar daun kayu manis 1000 mg/ kgBB.
dibandingkan kontrol negatif dan P1. Perbesaran: 100x. Keterangan: a.
Hepatosit normal b. Inti hepatosit c.
Pemberian ekstrak etanol daun Hepatosit binukleat d. Degenerasi
kayu manis 1000 mg/kgBB terjadi hidropik e. Degenerasi lemak f.
Degenerasi parenkim
degenerasi hidropik, dan jumlah
f b
degenerasi lemak yang lebih banyak e
dibandingkan dengan kelompok c a
Kontrol negatif, P1 dan P2.
Degenerasi hidropik merupakan
derajat kerusakan yang lebih d
beratdibanding degenerasi lemak, Gambar 5. Pemberian ekstrak etanol
perubahan ini terjadi akibat daun kayu manis 2000 mg/ kgBB.
(Perbesaran: 100x. Keterangan: a.
gangguan metabolisme seperti Hepatosit normal b. Inti hepatosit c.
hipoksia atau keracunan bahan kimia Hepatosit binukleat d. Degenerasi
parenkim e. Degenerasi lemak f.
(Utomo et al., 2012). Degenerasi hidropik).

Fathnur Sani K, dkk | 279


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Ekstrak etanol 2000 mg/kgBB nilai SGPT dan SGOT yang


menunjukkan terjadinya degenerasi bermakna(p<0,05) dibandingkan
parenkim yang banyak, sel binukleat dengan kontrol negatif namun
yang tidak dapat diamati secara jelas masih berada pada rentang
membran sel hepatosit serta terjadi normal.
degenerasi lemak yang luas, sulit 3. Terjadi perubahan histopatologi
diamati hepatosit normal. Sel yang organ hati dibandingkan dengan
cedera kemudian bisa mengalami kontrol negatif.
robekan membran plasma dan
perubahan inti sel sehingga sel mati DAFTAR PUSTAKA
atau nekrosis. Abrori C, Nurfadhila K, Sakinah EN.
2019. Uji toksisitas akut
Sejalan dengan gambaran hasil
ekstrak etanol daun kemangi
pengamatan dimana ditemukan (Ocimumsanctum) diukur dari
nilai ld50 dan histopatologi
perubahan histopatologi disebabkan
ginjal. J Agromedicine Med
berbedanya perlakuan dosis ekstrak Sci. 5. 1. Hal 13-19.
yang diberikan pada hewan uji. Adani MF, Sitasiwi AJ, Isdadiyanto
S. 2017. Efek antifertilitas
Namun, dapat diatasi dengan ekstrak biji pepaya (Carica
istirahat yang cukup serta pengaturan Papaya L.) dengan pelarut air
terhadap bobot anak mencit
makanan seimbang (Danastri, 2013).
(Mus Musculus L.). Buletin
Anatomi Dan Fisiologi. 2. 1.
KESIMPULAN Hal 6–11.

1. Kategori toksisitas dari ekstrak BPOM. 2014. Peraturan kepala


badan pengawas obat dan
daun kayu manis (Cinnamomum makanan republik indonesia
burmanii) terhadap mencit putih nomor 7 tahun 2014 tentang
pedoman uji toksisitas
(Mus musculus L.) betina nonklinik secara in vivo.
tergolong kategori praktis tidak Danastri C. 2013. Sirosis hepatitis
pasien dengan riwayat
toksik karena mempunyai LD >
mengkonsumsi alkohol kronik.
15 g/KgBB. J Kesehatan. 1. 5. Hal 19–26.
2. Nilai SGPT dan SGOT pada Hasana AN, Sitasiwi AJ, Isdadiyanto
S. 2019. Hepatosomatik indeks
hewan uji mencit putih betina
dan diameter hepatosit mencit
menunjukkan adanya perbedaan (Mus musculus L.) betina

Fathnur Sani K, dkk | 280


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 272-281
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

setelah paparan ekstrak etanol berbagai konsentrasi ekstrak


daun mimba (Azadirachta daun kayu manis
indica Juss.). Pro-Life. 6. 1. (Cinnamomum burmannii
[ness.] bi) terhadap diameter
Jumain J, Syahruni S, Farid F. 2018.
zona hambat pertumbuhan
Uji toksisitas akut dan ld50
bakteri Staphylococcus
ekstrak etanol daun kirinyuh
epidermidis. J Biota. 4. 1. Hal
(Euphatorium odoratum Linn)
12-17.
pada mencit (Mus musculus).
Media Farmasi. 14. 1. Hal 65- Rahayu L, Yantih N, Supomo Y.
72. 2018. Analisis SGOT dan
SGPT pada tikus yang
Kondoy S, Wullur A, Bodhi W.
diinduksi isoniazid untuk
2013. Potensi ekstrak etanol
penentuan dosis dan
daun kayu manis
karakteristik hepatoprotektif air
(Cinnamomum burmanii)
buah nanas (Ananas comosus
terhadap penurunan kadar
L. Merr) mentah. J Ilmu
glukosa darah dari tikus putih
Kefarmasian Indonesia, 16.
jantan (rattus norvegicus) yang
diinduksi sukrosa, Pharmacon Hal 100–106.
J Ilm Farm, 2,3. Rolini F, Setiawati M, Jusadi D.
2015. Evaluasi pemberian
Makiyah A, Tresnayanti S. 2017. Uji
ekstrak daun kayu manis
toksisitas akut yang diukur
(Cinnamomum burmannii)
dengan penentuan ld50 ekstrak
pada pakan terhadap kinerja
etanol umbi iles-iles
pertumbuhan ikan patin
(Amorphophallus variabilis
Pangasianodon
Bl.) pada tikus putih strain
hypophthalamus Sauvage,
wistar. Majalah Kedokteran
1878. Jurnal Iktiologi
Bandung. 49. 3. Hal 145-155.
Utomo Y, Hidayat A, Dafip M, Sasi
Nugraha AS, Hadi NS, Siwi SU.
FA. 2012. Studi histopatologi
2012. Efek hepatoprotektif
hati mencit (Mus musculus L.)
ekstrak buah merah (Pandanus
yang diinduksi pemanis buatan.
conoideus Lam.) pada hati
J MIPA Unnes. 32. 2. Hal 122-
mencit jantan galur swiss
129.
induksi dengan ccl4. J Natur
Indones. 11. 1. Hal 24. Wulandari TRI, Harini M, Listyawati
S. 2007. Pengaruh pemberian
OECD. 2001. Guidelines for the
ekstrak daun sambiloto
testing of chemicals. Oecd.
(Andrographis paniculata)
Priyanto. 2010. Toksikologi Edisi 2. terhadap Struktur
Lenskonfi Lembaga Studi dan mikroanatomi hepar dan kadar
Konsultasi Farmakologi, glutamat piruvat transaminase
Depok. serum mencit (Mus musculus)
Qomar MS, Budiyanto MAK, yang terpapar diazinon.
Sukarsono S, Wahyuni S, Bioteknologi.4. 2. Hal 53–58.
Husamah H. 2018. Efektivitas

Fathnur Sani K, dkk | 281

Anda mungkin juga menyukai