Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SINDI GAROSHA

MIM : 1848201054

REVIEW JURNAL

Topic 1

Judul : Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum l.) tidak berpotensi sebagai
chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

Tahun : Desember 2019

Penulis: Lia Anggresani , Armini Hadriyati , Ida Risnawati, Santi Perawati , Lili Andriani

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : Untuk mengetahui Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum l.) tidak
berpotensi sebagai chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit

Metode : Penelitian ini menggunakan Ca(OH)2 sebagai sumber kalsium, H3PO4 sebagai sumber
fosfat dan senyawa tanin dari ekstrak rambutan sebagai chelating agent. Karakterisasi
hidroksiapatit dilakukan dengan analisa FTIR, XRD, SEM dan PSA.

Hasil : Hasil analisa FTIR pada suhu 140oC dan 160oC diperoleh gugus fungsi OH dan PO4 3-
yang merupakan gugus fungsi senyawa hidroksiapatit. Pada hasil analisa XRD diperoleh dua
senyawa yaitu Hidroksiapatit dan Trikalsium Fosfat pada variasi suhu 140oC dan 160oC sesuai
dengan standar ICSD 01-074-9780 dan ICSD 01-073-4869, sedangkan pada suhu 180oC dan
200oC diperoleh senyawa Trikalsium Fosfat sesuai dengan standar ICSD 01-073-4869. Hasil
analisa SEM diperoleh morfologi permukaan sampel berbentuk aglomerat atau penggumpalan.
Hasil analisa PSA diperoleh ukuran partikel hidroksiapatit adalah 1,289 μm.

Kesimpulan : Ekstrak daun rambutan tidak berperan sebagai chelating agent dalam proses
sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal.

Topic 2

Judul : Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik umbi mentimun papasan (Coccinia grandis
L.Voigt) terhadap Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2


Tahun : Desember 2019

Penulis : Rizal Maarif Rukmana, Rahmat Budi Nugroho, Dwi Admani Wisnumurti, Andang Arif
Wibawa

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : Untuk mengetahui Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik umbi mentimun papasan
(Coccinia grandis L.Voigt) terhadap Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus

Metode : Serbuk umbi mentimun papasan (Coccinia grandis L.Voigt) diekstraksi menggunakan
metode maserasi. Pelarut yang dipakai adalah etanol 96%. Identifikasi golongan senyawa
dilakukan dengan menggunakan pereaksi kimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan
metode difusi sumuran.

Hasil : Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid,
tanin, saponin, alkaloid dan polifenol. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi mentimun papasan
kosentrasi 1 g/mL, 2 g/mL, 3 g/mL dan 4 g/mL terhadap bakteri Shigella dysenteriae berturut-
turut: 18mm, 19,66 mm, 21,23 mm dan 23,33 mm. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi mentimun
papasan kosentrasi 1 g/mL, 2 g/mL, 3 g/mL dan 4 g/mL terhadap bakteri Staphylococcus aureus
berturut-turut: 18,67 mm, 20,67 mm, 23,33 mm dan 27 mm.

Kesimpulan : Ekstrak etanolik umbi mentimun papasan dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus.

Topic 3

Judul : Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum
album linn.)

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6 No.1

Tahun : Juni 2017

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : Untuk mengetahui Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun
cendana (Santalum album linn.)

Metode : Penelitian ini menggunakan metode yang meliputi sterilisasi sampel, isolasi bakteri
endofit, pemurnian isolat bakteri endofit, karakterisasi secara makroskopis, mikroskopis dan uji
biokimia serta uji aktivitas antibakteri. Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi yaitu
metode Kirby Bauer

Hasil : Isolat bakteri endofit yang diperoleh dari daun cendana adalah sebanyak 5 isolat yang
diberi kode D6I3, D3I1, 1.1 (1’5’1’), 1.2 (2’10’2), dan 2.2 (2’10’2). Berdasarkan uji aktivitas
antibakteri, 5 isolat bakteri endofit dari daun Cendana tidak memberikan daya hambat yang
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya zona bening.

Kesimpulan : Ini menandakan tidak adanya aktivitas antibakteri dari 5 isolat tersebut terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Topic 4

Judul : Skrining antikanker menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) pada
ekstrak metanol daun saga (Abrus precatorius L.) dengan partisi etanol

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1

Tahun : Juni 2018

Penulis : Kurnia Ritma Dhanti

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : untuk mengetahui Skrining antikanker menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp
Lethality Test) pada ekstrak metanol daun saga (Abrus precatorius L.) dengan partisi etanol

Metode : Ekstrak metanol daun saga dipartisi dengan pelarut etanol hingga terbentuk bagian larut
dan tidak larut. Kedua bagian tersebut diuji menggunakan metode BSLT dengan 5 kali ulangan
dan 3 replikasi yang masing-masing menggunakan 10 ekor larva A.salina.

Hasil : Dari perhitungan didapatkan nilai LC50 bagian larut etanol sebesar 144,544 ppm
sedangkan nilai LC50 bagian tidak larut etanol sebesar 151,356 ppm

Kesimpulan : Bagian larut etanol menyebabkan persentase kematian yang lebih tinggi daripada
bagian tidak larut. Nilai LC50 bagian larut etanol lebih rendah dibanding bagian tidak larutnya.
Semakin rendah nilai LC50 senyawa, maka semakin berpotensi pula untuk dikembangkan
sebagai agen antikanker.

Topic 5

Judul : Uji aktivitas ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap penurunan
kadar gula darah mencit jantan (Mus musculus L.)

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 1

Tahun : Juni 2019

Penulis : Hasyim As’ari , Tristi Indah Dwi K

Reviewer : Sindi Garosha


Tujuan : untuk mengidentifikasi aktivitas ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
terhadap penurunan kadar gula darah, serta kolesterol dan trigliserida pada mencit (Mus
musculus L.) jantan diabetes.

Metode : Dosis ekstrak biji ganitri yang digunakan yaitu 650 mg/kg BB, 1300 mg/kg BB dan
2600 mg/kg BB. Kontrol terdiri dari kontrol positif (K+) berupa pemberian suspensi
glibenklamid 0,013 mg/kg BB dalam aquades dan kontrol negatif (K-) berupa aquades.
Parameter yang diamati adalah kadar gula darah, kolestrol dan trigliserida. Pengukuran kadar
gula darah, kolesterol, dan trigliserida mencit selama perlakuan dilakukan pada hari ke-17 dan
25.

Hasil : : Perlakuan yang efektif dalam menurunkan gula darah, kolesterol, dan trigliserida adalah
dosis 2600 mg/kg BB, ditunjukkan dengan penuruanan kadar gula darah yang relative sama
dengan kontrol positif glibenklamide. Rata-rata kadar gula darah mengalami penurunan dari
sebelumnya antara 258,9-264,3 mg/dl menjadi 165,2 mg/dl, kadar kolesterol sebelumnya antara
135 -149,1 mg/dl menjadi 82,1 mg/dl, serta kadar trigliserida sebelumnya antara 153,8 -159,6
mg/dl menjadi 79,3 mg/dl

Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
terhadap penurunan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan trigliserida. Semakin tinggi dosis
yang diberikan maka semakin tinggi penurunan kadar gula darah, kadar kolesterol dan
trigliserida mencit jantan

Topic 6

Judul : Potensi antiinflamasi ekstrak etanol daun bisbul (Diospyros discolor Willd) terhadap
edema mencit putih jantan (Mus musculus) terinduksi karagenan

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

Tahun : Desember 2019

Penulis : Harry Noviardi , Triyani Sumiati, Patoni

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : untuk menentukan potensi antiinflamasi dan dosis efektif dari ekstrak etanol daun
bisbul terhadap edema mencit putih jantan terinduksi karagenan

Metode : Daun bisbul diekstraksi dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode maserasi.
Sebanyak 5 kelompok uji disiapkan untuk penentuan aktivitas antiinflamasi. Setiap kelompok
terdiri atas 5 ekor mencit putih jantan (Mus musculus). Kelompok I (kontrol negatif) diberikan
0,5% suspensi Na-CMC; kelompok II (kontrol positif) natrium diklofenak 0,13 mg; sedangkan
kelompok III, IV, dan V secara berturut-turut diberikan ekstrak etanol daun bisbul sebesar 0,5
g/Kg BB, 1 g/Kg BB dan 1,5 g/Kg BB. Masing-masing mencit kemudian diinduksi
menggunakan karagenan secara intraplantar. Volume radang diukur dengan menggunakan alat
pletismometer dilakukan selama 6 jam dengan interval waktu 60 menit.

Hasil : Dosis ekstrak etanol daun bisbul 0,5 g/Kg BB mempunyai persentase inhibisi edema
tertinggi, yaitu sebesar 77,78 % dibandingkan dengan dosis 1 g/Kg dan 1,5 g/Kg BB yang
mempunyai persentase akhir yang sama, yaitu sebesar 66,67 %.

Kesimpulan : Ekstrak etanol daun bisbul dengan dosis 0,5 g/Kg BB merupakan dosis yang
berpotensi sebagai antiinflamasi pada mencit jantan.

Topic 7

Judul : Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6, No. 2

Tahun : Desember 2017

Penulis: Entianopa, Ranissa Dwi Imansari, Irwandi Rachman

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD),
dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di Kota
Jambi

Metode : penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study

Hasil : Hasil menunjukan bahwa pekerja yang mengalami penyakit kulit sebanyak 35 pekerja
(56,5%). Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara masa kerja dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah dimana nilai
(p-value= 0,006), Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) nilai (p-value= 0,008), personal hygiene
nilai (p-value= 0,008)

Kesimpulan : Untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit kulit pada pekerja pengangkut
sampah disarankan perlunya disusun standar operasional prosedur yang aman, penyediaan sarana
sanitasi agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit kulit. Pentingnya pemakaian APD dan
perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja, serta diharapkan pekerja menggunakan APD
pada saat bekerja dan lebih memperhatikan personal hygiene.

Topic 8

Judul : EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.)


SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT TERHADAP HEWAN UJI KELINCI (Oryctolagus
cuniculus)
Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol.7, No.1

Tahun : Juni 2018

Penulis : Musdalipah , Karmilah

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi optimum ekstrak daun cabai rawit
terhadap pertumbuhan rambut pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)

Metode : Metode : Jenis penelitian ialah eksperimental dengan analisis data secara Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Sampel diolah dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan
dibuat variasi konsentrasi 5%, 10%, dan 20% . Nature ekstrak lidah buaya digunakan sebagai
kontrol positif. Perlakuan diberikan terhadap hewan coba kelinci setiap hari dengan dosis 2 kali
sehari selama 18 hari

Hasil : Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis ANOVA diperoleh F hitung


(8,524799) > F tabel (2,76). Hasil ini menunjukkan ekstrak daun cabai rawit memberikan efek
pertumbuhan rambut yang sangat signifikan pada konsentrasi 5%, 10% dan 20% dengan
konsentrasi optimum pertumbuhan rambut adalah 20%.

Kesimpulan : Ekstrak daun cabai rawit dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 20%
mempunyai efek mempercepat proses pertumbuhan rambut dengan konsetrasi optimum yaitu
20% Kata kunci: ekstrak cabai rawit, efektivitas, pertumbuhan rambut.

Topic 9

Judul : Potensi Lidah Mertua (Sansevierria trifasciata Prain) Dalam Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Salmonella spp.dan Staphylococcus aureus

Jurnal :Riset Imformasi Kesehatan, Vol. 7, No. 2

Tahun : Desember 2018

Penulis : Desi Sagita , Siti Hamidatul Aliyah , dan Mery Safitri

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : mengetahui aktivitas daun Sansevieria trifasciata Prain untuk menghambat


pertumbuhan bakteri Salmonella spp dan Staphylococus aureus

Metode : : Proses ekstraksi Lidah mertua menggunakan metode maserasi pelarut etanol selama 3
hari, dengan ulangan sebanyak 3 kali. Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi cakram.
Penelitian ini menggunakan konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60% dan kontrol positif kloramfenikol
0.3 %
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana dan fraksi n- butanol menghambat
pertumbuhan bakteri Salmonella spp dan Staphylococus aureus sementara fraksi etil asetat tidak
memberikan aktivitas antibakteri. Fraksi n-butanol mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Salmonella spp dan Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan fraksi lainnya. Fraksi n-
butanol mampu menghambat pertumbuhan bakteri dimulai konsentrasi 30%. Hal ini dikarenakan
fraksi n-butanol mengandung senyawa aktif antibakteri lebih banyak

Kesimpulan : Fraksi n-butanol mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella spp dan
Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan fraksi lainnya. Semakin tinggi konsentrasi
ekstrak maka semakin besar zona bening yang terbentuk

Topic 10

Judul : : Faktor resiko stroke di kota Jambi tahun 2016

Jurnal : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6 No.1

Tahun : Juni 2017

Penulis : Azwarli, Ani Astuti, Erwinsyah

Reviewer : Sindi Garosha

Tujuan : untuk mengetahui faktor resiko penyakit stroke di Kota Jambi

Metode : penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian case control

Hasil : Hasil analisa univariatmenunjukkan dari 33 kasus stroke yang memiliki riwayat penyakit
jantungsebanyak 10 orang (30,3 %) dan yang memiliki riwayat obesitassebanyak 8 orang (24,2
%). Analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit jantung
terhadap kejadian stroke (p-value=0,025;OR=6,739) dan tidak ada hubungan yang signifikan
antara obesitas dengan kejadian stroke (p-value=0,086; OR=4,960)

Kesimpulan : :Pencegahan penyakit stroke dapat dilakukandengan peningkatan edukasi


(kampanye/penyuluhan) melalui pengendalianfaktor risiko seperti penyakit jantung dan obesitas

Anda mungkin juga menyukai