Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ASSYFA YULFIYAN

NIM : 1848201043

REVIEW ARTIKEL JURNAL RIK

A. ARTIKEL 1

JUDUL : Potensi antiinflamasi ekstrak etanol daun bisbul (Diospyros discolor Willd) terhadap
edema mencit putih jantan (Mus musculus) terinduksi karagenan

JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : desember 2019

PENULIS : Harry Noviardi, Triyani Sumiati, Patoni

REVIEWER : Assyfa yulfiyan

 Tujuan : untuk menentukan potensi antiinflamasi dari ekstrak etanol daun tanaman
bisbul serta dosis ekstrak etanol daun bisbul terbaik yang dapat menghambat peradangan
pada edema mencit putih jantan yang terinduksi karagenan.
 Metode : Daun bisbul diekstraksi dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode
maserasi. Sebanyak 5 kelompok uji disiapkan untuk penentuan aktivitas antiinflamasi.
Setiap kelompok terdiri atas 5 ekor mencit putih jantan (Mus musculus). Kelompok I
(kontrol negatif) diberikan 0,5% suspensi Na-CMC; kelompok II (kontrol positif) natrium
diklofenak 0,13 mg; sedangkan kelompok III, IV, dan V secara berturut-turut diberikan
ekstrak etanol daun bisbul sebesar 0,5 g/Kg BB, 1 g/Kg BB dan 1,5 g/Kg BB. Masing-
masing mencit kemudian diinduksi menggunakan karagenan secara intraplantar. Volume
radang diukur dengan menggunakan alat pletismometer dilakukan selama 6 jam dengan
interval waktu 60 menit.
 Hasil : Dosis ekstrak etanol daun bisbul 0,5 g/Kg BB mempunyai persentase inhibisi
edema tertinggi, yaitu sebesar 77,78 % dibandingkan dengan dosis 1 g/Kg dan 1,5 g/Kg
BB yang mempunyai persentase akhir yang sama, yaitu sebesar 66,67 %.
 Kesimpulan : Ekstrak etanol daun bisbul dengan dosis 0,5 g/Kg BB merupakan dosis
yang berpotensi sebagai antiinflamasi pada mencit jantan.

B. ARTIKEL 2

JUDUL : Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik umbi mentimun papasan (Coccinia grandis
L.Voigt) terhadap Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus

JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : Desember 2019

PENULIS : Rizal Maarif Rukmana, Rahmat Budi Nugroho, Dwi Admani Wisnumurti, Andang
Arif Wibawa

REVIEWER : Assyfa yulfiyan

 Tujuan: Untuk mengetahui Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik umbi mentimun
papasan (Coccinia grandis L.Voigt) terhadap Shigella dysenteriae dan Staphylococcus
aureus
 Metode : Serbuk umbi mentimun papasan (Coccinia grandis L.Voigt) diekstraksi
menggunakan metode maserasi. Pelarut yang dipakai adalah etanol 96%. Identifikasi
golongan senyawa dilakukan dengan menggunakan pereaksi kimia. Uji aktivitas
antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran.
 Hasil : Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan adanya golongan senyawa
flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan polifenol. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi
mentimun papasan kosentrasi 1 g/mL, 2 g/mL, 3 g/mL dan 4 g/mL terhadap bakteri
Shigella dysenteriae berturut-turut: 18mm, 19,66 mm, 21,23 mm dan 23,33 mm. Hasil uji
antibakteri ekstrak umbi mentimun papasan kosentrasi 1 g/mL, 2 g/mL, 3 g/mL dan 4
g/mL terhadap bakteri Staphylococcus aureus berturut-turut: 18,67 mm, 20,67 mm,
23,33mm dan 27 mm.
 Kesimpulan: Ekstrak etanolik umbi mentimun papasan dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus.

C. ARTIKEL 3
JUDUL : Uji kelembapan krim kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dan kerang
hijau (Mytilus viridis) pada kulit tikus putih (Rattus novergicus) jantan

JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : Desember 2019

PENULIS: Ariyanti, Eni Masruriati, Sulistyani Mardaning Tyas, Khilya Aulia Nur Khasanah

REVIEWER : Assyfa yulfiyan

 Tujuan : membandingkan cangkang kerang darah dan cangkang kerang hijau dengan
penelitian yang berjudul perbandingan uji fisik krim kolagen cangkang kerang darah
(Anadara granosa) dengan cangkang kerang hijau (Mytilus viridis) terhadap kulit tikus
putih (Ratus novergicus) jantan.
 Metode : Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan rancangan penelitian post-
test control design berupa post only design yang terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan
dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih (Rattus novergicus)
jantan. Kelompok kontrol negatif dengan pemberian basis krim. Kelompok uji dengan
diberi krim kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dengan cangkang kerang
hijau (Mytilus viridis) masing-masing konsentrasi 1%, 5%, 10% dan 15%. Parameter
yang pengujian kelembaban diamati adalah tingkat kelembaban kulit tikus putih.
 Hasil : Hasil analisa statistik menggunakan uji ANOVA didapatkan hasil tidak ada
perbedaan yang signifikan (p>0,05) untuk kelompok uji konsentrasi 10% dan 15%. Krim
kolagen cangkang kerang darah (Anadara granosa) dan cangkang kerang hijau (Mytilus
viridis) dapat memberikan efek sebagai pelembab pada kulit tikus pada konsentrasi 15%.
 Kesimpulan : Konsentrasi yang paling optimal sebagai efek pelembab pada kulit tikus
yaitu konsentrasi 15%

D. ARTIKEL 4
JUDUL : Pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap tingkat kemampuan interaksi sosial di ruang
rawat inap rumah sakit jiwa

JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No.

TAHUN : Desember 2018

PENULIS : La Ode Alifariki, Adius Kusnan1


REVIEWER : Assyfa yulfiyan

 Tujuan : untuk mengetahui pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap tingkat


kemampuan interaksi sosial di Ruang rawat inap RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara
 Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain kelompok kontrol yang
tidak setara. Populasi penelitian adalah semua pasien isolasi sosial di ruang rawat inap
Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 115 orang. Contoh penelitian
sempurna adalah 16 orang. Uji statistik yang merupakan uji t
 Hasil : Hasil penelitian sebelum interaksi pasien yang tidak memiliki kemampuan untuk
interaksi sosial sebanyak 16 orang (100%) dan setelah intervensi responden yang punya
kemampuan interaksi sosial sebanyak 11 orang (68,8%) dan kemampuan interaksi sosial
tidak mampu sebanyak 5 orang (31,5%). Ada pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap
tingkat kemampuan interaksi sosial pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Provinsi
Sulawesi Tenggara (p = 0,000).
 Kesimpulan : terapi perilaku kognitif berpengaruh terhadap tingkat kemampuan interaksi
social di ruang rawat inap RSJ Prop.Sulawesi Tenggara.

E. ARTIKEL 5
JUDUL: Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum l.) tidak berpotensi sebagai
chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit

JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN: Desember 2019

PENULIS: Lia Anggresani , Armini Hadriyati , Ida Risnawati, Santi Perawati , Lili
Andriani

REVIEWER : Assyfa Yulfiyan

 Tujuan : Untuk mengetahui Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum
l.) tidak berpotensi sebagai chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit
 Metode : Penelitian ini menggunakan Ca(OH)2 sebagai sumber kalsium, H3PO4 sebagai
sumber fosfat dan senyawa tanin dari ekstrak rambutan sebagai chelating agent.
Karakterisasi hidroksiapatit dilakukan dengan analisa FTIR, XRD, SEM dan PSA.
 Hasil : Hasil analisa FTIR pada suhu 140ºC dan 160ºC diperoleh gugus fungsi OH dan
PO4 3- yang merupakan gugus fungsi senyawa hidroksiapatit. Pada hasil analisa XRD
diperoleh dua senyawa yaitu Hidroksiapatit dan Trikalsium Fosfat pada variasi suhu
140ºC dan 160ºC sesuai dengan standar ICSD 01-074-9780 dan ICSD 01-073-4869,
sedangkan pada suhu 180ºC dan 200ºC diperoleh senyawa Trikalsium Fosfat sesuai
dengan standar ICSD 01-073-4869. Hasil analisa SEM diperoleh morfologi permukaan
sampel berbentuk aglomerat atau penggumpalan. Hasil analisa PSA diperoleh ukuran
partikel hidroksiapatit adalah 1,289 μm.
 Kesimpulan : Ekstrak daun rambutan tidak berperan sebagai chelating agent dalam
proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal.

F. ARTIKEL 6
JUDUL: Pengaruh Intervensi Model Adaptasi Paska Stroke (IMAPS) terhadap Efikasi Diri
Pasien Paska Stroke

JURNAL: Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : Desember 2019

PENULIS: Nanda Masraini Daulay, Sukhri Herianto Ritonga

REVIEWER: Assyfa Yulfiyan

 Tujuan : untuk mengetahui pengaruh IMAPS terhadap efikasi diri pada pasien paska
stroke.
 Metode : Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
quasy experiment dengan pendekatan pre-post test without control group. Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi, dengan
metode consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan The stroke Self-
Efficacy Questionnaire. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.
 Hasil : Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy
experiment dengan pendekatan pre-post test without control group. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 10 responden yang memenuhi kriteria inklusi, dengan metode
consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan The stroke Self-Efficacy
Questionnaire. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.
 Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa IMAPS berpengaruh
terhadap efikasi diri pasien paska stroke.

G. ARTIKEL 7
JUDUL : Efektivitas pencucian luka menggunakan daun jambu biji terhadap tingkat malodor
klien luka kaki diabetik
JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : Desember 2019

PENULIS : Adi Antoni, Yanna Wari Harahap

REVIEWER : Assyfa Yulfiyan

 Tujuan : mengidentifikasi efektivitas pencucian luka menggunakan daun jambu biji


terhadap tingkat malodor klien luka kaki diabetik
 Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan rancangan
one group pretests-posttest only. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive
sampling dengan jumlah sampel 16 orang. Kriteria sampel yang digunakan adalah klien
luka kaki diabetik, tingkat malodor 1-10 dengan NRS. Alat ukur yang digunakan adalah
Numeric Rating Scale (NRS). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji paired t test.
 Hasil : tingkat malodor sebelum intervensi pencucuan luka menggunakan rebusan daun
jambu biji rata-rata sebesar 4.40 dan sesudah intervensi sebesart 2.44 dengan p value <
0.001. Selisih tingkat malodor antara sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1.96. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa daun jambu dapat digunakan sebagai cairan pencuci
luka dalam mengatasi tingkat malodor pada luka kaki diabetik.
 Kesimpulan : daun jambu biji dapat digunakan sebagai cairan pencuci luka pada luka
kaki diabetik

H. ARTIKEL 8

JUDUL: Factors associated with patient safety implementation based on safety attitudes
questionnaire in accredited hospital Jambi City Indonesia

JURNAL: Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2


TAHUN : Desember 2019

PENULIS: Basok bukhari, risanda machmud,Dorisnita

REVIEWER: Assyfa Yulfiyan

 Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode kuantitatif
dilakukan pada perawat yang bekerja di rumah sakit yang terakreditasi. Sampel
berjumlah 190 perawat dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Data
dianalisis dengan
menggunakan regresi logistik berganda dengan metode Backward LR.
 Hasil : Dari 190 peserta sebanyak 148 (77,9%) perempuan. Sebagian besar bependidikan
Diploma 157 (82,6%). Faktor yang paling dominan terkait dengan penerapan
keselamatan pasien pada
Safety Attitude Questionnaire adalah faktor lingkungan kerja (p <0,001;OR 3,187).
 Kesimpulan : Dari 190 peserta sebanyak 148 (77,9%) perempuan. Sebagian besar
bependidikan Diploma 157 (82,6%). Faktor yang paling dominan terkait dengan
penerapan keselamatan pasien pada
Safety Attitude Questionnaire adalah faktor lingkungan kerja (p <0,001;OR 3,187).

I. ARTIKEL 9
JUDUL: Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di
Kabupaten Lebong)

JURNAL: Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : Desember 2019

PENULIS: Wismalinda Rita, Betri Anita, Nur Hidayah, Fiana Podesta, Sandy Ardiansyah, Aning
Tri Subeqi, Sri Lilestina Nasution, & Frensi Riastuti

REVIEWER: Assyfa Yulfiyan

 Tujuan : untuk menganalisis hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak
usia 6-59 bulan dan rekomendasi pengendaliannya di kabupaten Lebong.
 Metode : Jenis penelitian merupakan observasional analitik, desain case control dan
purposive sampling untuk pengambilan sampel. Populasinya ibu balita dan balita umur 6-
59 bulan pada Agustus 2018. Analisis data secara kuantitatif (univariat dan bivariat)
 Hasil : Responden stunting di Kabupaten Lebong memiliki riwayat pola asuh: tidak
mendapatkan ASI eksklusif (55.20%), waktu pemberian MP ASI < 6 bulan (55.20%),
memanfaatan pelayanan kesehatan kurang baik (72.40%), tingkat pengetahuan ibu rendah
(67.20%), sanitasi lingkungan kurang baik (77.60%), & mendapatkan rangsangan
psikososial kurang baik (94.80%). Terdapat hubungan (P<0.05) antara riwayat pemberian
ASI, waktu pemberian MP ASI, pemanfaatan pelayanan kesehatan, tingkat pengetahuan
ibu, sanitasi lingkungan, rangsangan psikososial terhadap kejadian stunting di Kabupaten
Lebong.
 Kesimpulan : Tiga faktor dominan pola asuh yang memiliki pengaruh besar terhadap
kejadian stunting di Kabupaten Lebong yaitu, pemanfaatan pelayanan kesehatan, tingkat
pengetahuan ibu dan rangsangan psikososial. Model pengendalian faktor risiko stunting
untuk balita umur 6-59 bulan di Kabupaten Lebong dapat dilakukan melalui
pemberdayaan keluarga yang ditujukan pada level individu, masyarakat dan pelayanan
kesehatan

J. ARTIKEL 10
JUDUL : Teh bawang dayak (Eleutherine americana Merr) menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolik pada pasien hipertensi

JURNAL : Riset Informasi Kesehatan, Vol. 8, No. 2

TAHUN : Desember 2019

PENULIS : Annaas Budi Setyawan, Burhanto

REVIEWER : Assyfa Yulfiyan

 Tujuan : ini membuktikan efek teh bawang dayak terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi.
 Metode : Metode penelitian menggunakan rancangan one grup pretest and posttest tanpa
kelompok pembanding (kontrol). Sampel dalam penelitian ini adalah warga dengan
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda sebanyak 20 orang. Uji
Bivariat menggunakan Paired t-test untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum
dan sesudah diberikan teh bawang dayak
 Hasil : Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa pada variabel tekanan darah diukur
melalui sistolik dan diastolik nilai p value adalah 0.001 (<0.05) yang berarti teh bawang
dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
 Kesimpulan : Teh bawang dayak efektif menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai