Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KAPITA SELEKTA FARMAKOLOGI

UJI AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG


KEPOK (Musa Pardisiaca. L) PADA MENCIT JANTAN SWISS WEBSTER
DENGAN METODE HOTPLATE

Anis Wibowo
24041116056

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri definiskan sebagai sensasi tidak nyaman dimana banyak penyakit yang

dialami oleh masyarakat disertai oleh rasa nyeri. Rasa akan menyebabkan terbatasnya

aktivitas yang dilakukan oleh pasien dan berujung pada kualitas hidup. Oleh karena itu

perlu dilakukanya upaya menghilangkan rasa nyeri pada pasien dan meningkatkan kualitas

hidup pada pasien. (Khumar dan Shava:2011, WHO;2012).

Analgetik merupakan golongan obat untuk meredakan rasa nyeri. Obat analgetik

dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu golongan opioid dan NSAID. Golongan opioid

berkerja pada sistem saraf pusat sedangkan golongan NSAID berkerja pada saraf perifer

dan sistem saraf pusat. Obat ini memang mampu mengurangi rasa nyeri pada pasien tetapi

memiliki efek samping mampu menurunkan kualitas hidup pasien efek diantaranya

ketergantungan. (Twycross & Miller., 2003).

Buah pisang kepok (Musaa spp.) merupakan buah yang memberikan sekitar 17%

dari total populasi buah di dunia (Suherman & Rusli, 2010). Bagian btang dan daunya

sudah terbukti memiliki efek analgesik (Gupta, et al., 2011; Suvarna et al ., 2009). Efek

analgesik dari tumbuhan tersebut diduga berasal dari kandungan senyawa asam amino yaitu

tryptophan, theronine, tryptamine, flavonoid dan sterol (Gupta et al., 2011).

Kulit pisang adalah limbah yang paling sering dibuang. Bagian pisang ini kaya

akan serat, protein, asam amino essensial, vitamin dan lain-lain. (Emaga et al., 2007).

Berdasarkan dari penelitian sebelumnya Pisang kepok (Musa paradisiaca) merupakan

salah satu tanaman pisang yang masih belum banyak dimanfaatkan. (Sawen & Sraun.,
2011). Kulit pisang kepok ini memiliki kandungan flavonoid yang tinggidan telah terbukti

memiliki efek analgesik.

Dari uraian-urain tersebut perlu dilakukan pengujian aktivitas analgetik ekstrak

etanol kulit pisang kepok (Musa spp.) pada mencit jantan dengan menggunakan metode

Hot-plate. Dimana kulit pisang kepok ini memiliki aktivitas sebagai analgesik karena

mengandung beberapa senyawa termasuk senyawa flavonoid dan mengujinya secara in

vivo pada mencit jantan.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik dari ekstrak kulit

pisang kepok (Musa spp.)

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini dapat diharapkan memberikan informasi penting

kepada masyarakat khasiat yang terkandung pada kulit pisang kepok ini dan mampu

menjadi landasan penelitian lain tentang efek analgetik.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa

pardisiaca) pada mencit jantan ?

2. Apakah ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa pardisiaca) memiliki

efek analgetik yang kuat ?

3. Apakah kelebihan dari ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa

pardisiaca) ?
BAB II

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratik Penelitian ini

diawali dengan pengumpulan tanaman uji, determinasi tanaman, persiapan

tanaman, karakterisasi simplisia, penafisan fitikimia dan ekstraksi kulit pisang

kepok (Musa pardisiaca), persiapan mencit, dan uji analgesik pada mencit. Pada

metode ini digunakan Subyek penelitianya adalah ekstrak etanol kulit pisang kepok

(Musa pardisiaca).

Metode Hot-plate berhubungan dengan model dimana mencit merasakan

panas atau menimbulkan nyeri penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit yang

dibagi menjadi 5 kelompok kelompok kontrol negatif diberikan aquadest,

kelompok kontrol positif diberikan tramadol dan 3 kelompok lainya diberikan

ekstrak kulit pisang kepok (Musa pardisiaca) masing-masing diberikan 150

mg/kgbb, 300mg/kgbb dan 600 mg/kgbb.pengujian ini menggunakan metode Hot-

plate dimana metode ini dengan menginduksi rasa nyeri secara mekanik dengan

memberikan rangsangan nyeri pada hewan uji berupa rangsangan panas dengan

suhu 55°C respon mencit yang diamati yaitu dengan menjilat kaki atau melompat.

Pengamatan dilakukan selama 1 menit pengamatan dilakukan sebelum dibeikan zat

uji, kemudian berturut-turut pada menit 30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian zat

uji.
BAB III

ALAT, BAHAN, DAN HEWAN UJI

3.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah mortar dan stamper, blender,

kertas saring, batang pengaduk, gelas kimia, penangas air, gelas ukur, corong

kaca, cawan penguap, kompor listrik, timbangan mencit, timbangan analitik,

oven, cawan kurs, tanur, stopwatch, kaca arloji, sonde oral, tabung terbuka, Hot-

plate, dan wadah penyimpan mencit.

3.2 Bahan

Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang kepok

(Musa pardisiaca), larutan suspensi tragakan 1%, Aquadest, Tramadol, etanol 96%.

3.3 Hewan Uji

Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit jantan putih swiss Webster

dengan bobot 20-25 gram yang diperoleh dari Sekolah Ilmu Hayati dan Ilmu

Teknologi Bandung (ITB). Hewan ini dibagi menjadi 5 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 5 ekor mencit.


BAB IV

PROSEDUR PENGUJIAN

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kulit pisang kepok (Musa

Paradisiaca) yang diperoleh di daerah garut kemudian di determinasi tanaman di

laboratorium farmakologi Universitas Garut. Setelah itu kulit pisang kepok (Musa

Paradisiaca) dibersihkan dengan air lalu di angin-anginkan dan dijemur sampai

kering bertujuan untuk menghilangkan kadar air pada kulit pisang tersebut, setelah

kulit pisang kepok ini sudah kering kemudian ditumbuk sampai halus. Serbuk

kering kulit pisang kepok 500mg dimaserasi dengan etanol 96% kemudian disaring

lalu maserat yang diperoleh diuapkan dengan vacum rottary evaporatorium di

laboratorium Fitokimia universitas Garut.

Pengujian ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa Paradisiaca) dilakukan

pada 20 ekor mencit jantan Webster Swiss dengan kriteria umur 20 hari dengant

berat 20-25 kg sehat dan tidak stres (Normal). Dibagi menjadi 5 kelompok sebelum

perlakuan di uji hewan diaklimatisasi selama 7 hari dan puasa selama 18 jam (diberi

minum). Pada hari pengujian semua hewan uji diberikan perlakuan sesuai dengan

kelompok ujinya.
BAB V

ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dihitung secara statistik menggunakan SPSS

pengolahan data yang dilakukan dengan menguji homogenitas data seluruh

kelompok uji (Levene) dilanjutkan dengan uji kenormalan data (One-Sample

kolmogorove smirnovtest), dilanjutkan dengan uji ANAVA (Analisis Variansi),

dilanjutkan dengan uji kruskall wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

secara bermakna antara kelompok hewan uji.


DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenetrian repebulik Indonesia. Riskesdas. Jakarta: Badan penelitian dan


pengembangan kesehatan: 2010.

2. Herdimas Yudha.P., Ernawati., Nur.R.Adwiyah Mahmud. Uji antibakteri


ekstrak kulit buang pisang kepok (Musa paradisiaca) mentah terhadap
bakteri sthapylacocus aureous. Jurnal vol VII.No.02, Universitas
Muhammadiyah Kupang: kupang,2018.

3. Desty Nurul Qomariyah., pengaruh ekstrak pisang kepok terhadap hepatosit


yang di induksi aspirin. Mojority.vol 4. No. 7., Universitas Lampung;
Lampung, 2015.

4. Cahningsih., dkk. Uji aktivitas analgesik ekstrak etanol daun jeruk limau
(citrus amblycarpa (Haskk). Ocshe) pada mencit jantan Galur Balb/C pada
metode Hotplate.jurnal vol 8 no.1. Universitas Undayan: Bali, 2019.

Anda mungkin juga menyukai