Anda di halaman 1dari 10

UJI EFEK TONIKUM

EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)


TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR SWISS

Risha Fillah Fithria1), Kiki Damayanti1), Nurul Mustaufiah2)

1)
Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim
2)
Program S1 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim

INTISARI

Buah mengkudu dipercaya dapat meningkatkan stamina. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuktikan adanya efek tonikum ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) terhadap mencit
jantan galur Swiss dan mengidentifikasi adanya senyawa golongan flavonoid yang terkandung
dalam ekstrak tersebut.
Ekstraksi buah mengkudu dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
70%. Uji kandungan senyawa golongan flavonoid dilakukan dengan pereaksi FeCl3 dan
kromatografi lapis tipis (KLT). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pretest-
posttest matched control group design. Percobaan uji efek tonikum dilakukan menggunakan
metode natatory exhaustion. Mencit sebanyak duapuluh lima ekor dibagi menjadi lima kelompok.
Mencit kelompok I, II, dan III diberi EEBM (160, 400, dan 800) mg/kgBB. Mencit kelompok IV
diberi kafein 100 mg/kgBB (kontrol positif) dan mencit kelompok V diberi CMC-Na 0,5% 25
mL/kgBB (kontrol negatif). Sediaan uji diberikan per oral selama 14 hari. Analisis data dilakukan
dengan cara membandingkan waktu bertahan berenang mencit sebelum dan sesudah perlakuan
menggunakan uji Wilcoxon dan uji t-berpasangan. Analisis data adanya perbedaan efek antar
kelompok perlakuan menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney
dengan taraf kepercayaan 90%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEBM dosis 400 mg/kgBB (p<0,1) dan 800
mg/kgBB (p<0,1) terbukti mempunyai efek tonikum. Senyawa golongan flavonoid berhasil
ditemukan dalam EEBM.
Kata kunci : ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.), tonikum, natatory
exhaustion, flavonoid

ABSTRACT
Noni fruit is believed can increase stamina. The purpose of this study was to prove the
tonic effect of noni fruit ethanol extracts (NFEE) to the male Swiss mice and identify flavonoid
compound contained in the extract.
Noni fruit extracted by the maceration method in ethanol 70%. Identification of flavonoid
compound conducted with FeCl3 reagents and thin layer chromatography (TLC). This research is
experimentally with pretest-posttest matched control group design. The tonic effect assay
conducted with natatory exhaustion method. Twenty-five mice divided into five groups. Mice in
group I, II, and III treated with NFEE (160, 400, and 800) mg/kg BW. Mice in group IV treated
with caffeine 100 mg/kg BW (positive control) and group V treated with CMC-Na 0.5% 25 ml/kg
BW (negative control). The test preparation given for 14 days orally. Data of survival time swam
mice before and after treatment analyzed statistically with Wilcoxon test and paired t-test. Data
was analyzed for different effect intergroup treatment with Kruskal-Wallis and then with Mann-
Whitney at 90% confidence level.
The result showed that NFEE (400 and 800) mg/kg BW have a tonic effect (p<0,1).
Flavonoid compounds have been found in NFEE.
Keywords: ethanol extract of noni fruit (Morindacitrifolia L.), tonic, natatory exhaustion,
flavonoid

1
PENDAHULUAN mengkudu diketahui mengandung senyawa
Tonikum adalah suatu obat yang golongan flavonoid, sehingga kemungkinan
dapat menambah tenaga atau energi pada buah mengkudu juga mempunyai efek
tubuh. Efek tonikum digolongkan ke dalam sebagai tonikum. Penelitian yang
golongan psikostimulansia. Senyawa membuktikan buah mengkudu, baik dalam
psikostimulansia tersebut dapat bentuk segar ataupun dalam bentuk ekstrak
menghilangkan rasa kelelahan. Salah satu yang digunakan sebagai tonikum belum
senyawa psikostimulansia adalah kafein. pernah dilakukan. Berdasarkan uraian
Beberapa efek samping kafein yang cukup tersebut, maka dilakukan penelitian uji efek
berbahaya diantaranya menyebabkan tonikum ekstrak etanol buah mengkudu
jantung berdebar dan tremor (Mutschler, terhadap mencit jantan galur Swiss.
1991). Penghentian mengkonsumsi kafein
juga dapat menimbulkan rasa gelisah, METODE PENELITIAN
gugup, mudah tersinggung, tidak mampu Desain dan Variabel Penelitian
bekerja efektif, mual, nyeri kepala, gemetar, Penelitian ini adalah penelitian
sembelit dan kadang-kadang depresi eksperimental dengan desain pretest-
(Joewana, 2003). Salah satu usaha yang posttest matched control group. Variabel
digunakan untuk menghindari efek samping bebas penelitian ini yaitu peringkat dosis
kafein adalah dengan melakukan penelitian ekstrak etanol buah mengkudu, variable
senyawa baru yang berkhasiat sebagai tergantung yaitu waktu bertahan berenang
tonikum. mencit sesudah perlakuan dalam satuan
Kebutuhan akan suplemen detik. Variabel yang dikendalikan meliputi
penambah stamina atau tonikum bisa berat badan, galur, umur, dan jenis kelamin
didapatkan dari mengkonsumsi tanaman mencit, suhu air dalam akuarium,
herbal. Pemanfaatan tanaman herbal untuk kedalaman, serta ukuran akuarium.
menambah tenaga mempunyai kelebihan Bahan Penelitian
tersendiri dibandingkan senyawa sintetik. Bahan tanaman yang digunakan
Tanaman herbal relatif lebih aman dalam penelitian ini adalah buah mengkudu
dibandingkan senyawa sintetik (Sari, 2006). yang masih berwarna putih agak hijau, yang
Tanaman herbal yang sudah dikembangkan diambil dari jalan Delta Mas, Kecamatan
menjadi bahan penambah stamina atau Semarang Selatan. Bahan lainnya yang
tonikum adalah pasak bumi dan gingseng. digunakan adalah etanol 70% teknis
Tanaman mengkudu juga dapat digunakan (Brataco), FeCl3 (Smart-Lab), butanol
sebagai tonikum. Bagian utama tanaman (Merck KGaA), asam asetat (Merck KGaA),
mengkudu yang secara empiris bermanfaat aquadest, kuersetin (Sigma Aldrich),
sebagai tonikum adalah bagian buah (Tony, amoniak (Merck KGaA), kafein (Merck
2006 dan Achmad, et al., 2008). Buah KGaA), dan CMC-Na (Brataco).
mengkudu mengandung steroid, glikosida, Alat Penelitian
fenol, tanin, terpenoid, alkaloid, resin, Alat yang digunakan dalam
flavanoid, antrakinon, saponin, gula, protein, penelitian ini antara lain timbangan listrik
lemak dan senyawa asam (Nagalingam, et (Henherr Scale), oven (Memmert), blender
al., 2012). (Philips), ayakan no 40 mesh, bejana
Beberapa penelitian lain telah maserasi, moisture balance (Ohaus), rotary
membuktikan adanya aktivitas tonikum dari evaporator (Heidolph), pipet tetes, pipa
ekstrak yang mengandung senyawa kapiler, selulosa (Merck KGaA), penggaris,
flavonoid yaitu penelitian Li et al. (2009). bejana KLT, lampu UV 366 nm, timbangan
Penelitian tersebut menyatakan bahwa hewan uji, spuit oral, termometer,
ekstrak etanol daun mulberry (Morus alba stopwatch, aquarium ukuran 50 cm × 30 cm
L.) mengandung senyawa flavonoid dan × 20 cm, dan alat-alat gelas.
meningkatkan waktu bertahan berenang Pembuatan Ekstrak Etanol Buah
pada mencit. Penelitian Jin dan Wei (2011) Mengkudu
juga menyimpulkan senyawa flavonoid Serbuk simplisia buah mengkudu
dalam ekstrak etanol gandum tartary diekstraksi dengan metode maserasi.
(Fogopyrum esculentum) mempunyai Sebanyak 500 gram serbuk simplisia buah
aktivitas tonikum pada mencit. Buah mengkudu dimasukkan ke dalam toples,

2
ditambah cairan penyari etanol 70% diambil, kemudian dikeringkan dengan cara
sebanyak 3.750 mL, toples ditutup, dan diangin-anginkan. Lempeng selulosa diamati
didiamkan selama lima hari terlindung dari di bawah sinar UV 366 nm. Selanjutnya,
cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah lima lempeng solulosa diuapi dengan uap
hari campuran serbuk simplisia dan etanol amoniak. Lempeng selulosa diamati kembali
70% diserkai. Hasil serkaian disebut sebagai secara visibel dan di bawah sinar UV 366
maserat I. Ampas ditambah etanol 70% nm. Pengamatan pada lempeng selulosa
sebanyak 1.250 mL kemudian toples ditutup meliputi warna, jumlah bercak yang
dan diamkan selama dua hari, terlindung terpisah, dan jarak antara bercak dan tempat
dari cahaya, sambil sesekali diaduk. Setelah penotolan.
dua hari, campuran ampas dan etanol 70% Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Buah
diserkai kembali. Hasil serkaian ini disebut Mengkudu
sebagai maserat II. Maserat I dan II Uji efek tonikum dilakukan
dicampur, lalu diuapkan menggunakan menggunakan uji renang kemudian dilihat
rotary evaporator dengan suhu 55ºC sampai waktu pada ketahanan berenang mencit.
diperoleh ekstrak kental. Metode uji renang yang digunakan adalah
Uji Pendahuluan Senyawa Flavonoid natatory exhaustion (Turner, 1965).
Uji kandungan senyawa flavonoid Sebanyak dua puluh lima ekor mencit
dalam ekstrak etanol buah mengkudu diadaptasi lingkungan di laboratorium
dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak selama dua minggu. Mencit dibagi menjadi
etanol buah mengkudu sebanyak 0,1 gram lima kelompok perlakuan. Setelah diadaptasi
dalam 10 mL etanol. Larutan dibagi ke mencit dilatih berenang dalam aquarium
dalam dua tabung reaksi. Tabung pertama dengan suhu air dipertahankan pada 30 ±
digunakan sebagai tabung kontrol dan 1ºC. Latihan berenang dilakukan tiga kali
tabung ke dua ditambahkan FeCl3 sebanyak seminggu selama satu minggu. Pengujian
empat tetes. Warna yang terbentuk setelah ketahanan berenang mencit sebelum
penambahan FeCl3 pada tabung ke dua perlakuan dilakukan sehari setelah latihan
dibandingkan dengan tabung kontrol berenang terakhir. Waktu bertahan berenang
(Harborne, 1987). (detik) dihitung semenjak mencit
dimasukkan dalam aquarium hingga mencit
Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan menunjukkan kelelahan. Tenggelamnya
Kromatografi Lapis Tipis kepala mencit selama 4-5 detik merupakan
Fase gerak untuk memisahkan penanda kelelahan (Turner, 1965).
flavonoid adalah campuran butanol, asam Mencit kelompok I, II dan III diberi
asetat dan aquadest dengan perbandingan ekstrak etanol buah mengkudu dosis (160,
7:1:2. Campuran fase gerak dimasukkan ke 400 dan 800) mg/kg BB. Dasar penggunaan
dalam bejana dan dilakukan pengocokan, dosis tersebut adalah penelitian yang
kemudian dilakukan penjenuhan bejana. dilakukan oleh Cao et al. (2009). Mencit
Penjenuhan dilakukan dengan memasukkan kelompok IV diberi kafein dosis 100 mg/kg
kertas saring dalam bejana. Keadaan jenuh BB sebagai sediaan uji kelompok kontrol
tercapai apabila kertas saring sudah positif. Dasar penggunaan dosis kafein
terbasahi fase gerak (Gandjar dan Rohman, adalah penelitian yang dilakukan oleh
2007). Wahyuni dan Kusumawati (2008). Mencit
Ekstrak etanol buah mengkudu dan kelompok V diberi larutan CMC-Na 0,5%
kuersetin dilarutkan dalam etanol 25 mL/kgBB sebagai sediaan uji kelompok
secukupnya. Fase diam diberi tanda untuk kontrol negatif. Seluruh perlakuan diberikan
tempat penotolan dan batas elusi. Jarak elusi secara per oral selama 14 hari. Sehari setelah
yang ditetapkan adalah 8 cm. Fase diam perlakuan terakhir dilakukan pengujian
untuk memisahkan flavonoid adalah waktu bertahan berenang mencit. Waktu
lempeng selulosa. Larutan ekstrak etanol bertahan berenang mencit dicatat (Hu et al.,
buah mengkudu dan kuersetin ditotolkan 2010). Data waktu bertahan berenang mencit
pada lempeng selulosa. Selanjutnya, fase sebelum dan sesudah perlakuan dianalisis.
diam dimasukkan dalam bejana hingga fase
gerak mencapai batas elusi. Bila fase gerak
sudah mencapai batas elusi, fase diam

3
Analisis Hasil yang digunakan adalah uji Wilcoxon
a. Uji Pendahuluan Senyawa Flavonoid (statistik non parametrik) pada taraf
Pengamatan uji pendahuluan kepercayaan 90%. Data waktu bertahan
dilakukan dengan mengamati perubahan berenang mencit sebelum dan sesudah
yang terjadi setelah ekstrak etanol buah pemberian CMC-Na 0,5%, kafein dan
mengkudu ditambah FeCl3. Ekstrak etanol ekstrak etanol buah mengkudu (160 dan 400
buah mengkudu dinyatakan positif mg/kgBB) dianalisis menggunakan uji t-
mengandung flavonoid jika dengan berpasangan, sedangkan data waktu bertahan
penambahan FeCl3 menyebabkan berenang mencit sebelum dan sesudah
peningkatan intensitas warna (Harborne, pemberian ekstrak etanol buah mengkudu
1987). Peningkatan intensitas warna dosis 800 mg/kgBB dianalisis menggunakan
diketahui dengan cara membandingkan uji Wilcoxon. Adanya perbedaan yang
warna larutan ekstrak etanol buah mengkudu bermakna waktu bertahan berenang mencit
yang ditambah etanol 70% dengan larutan sebelum dan sesudah perlakuan ditentukan
ekstrak etanol buah mengkudu yang dengan nilai signifikansi kurang dari 0,1
ditambah etanol 70% dan FeCl3. (p<0,1). Ekstrak etanol buah mengkudu
dinyatakan mempunyai efek tonikum apabila
b. Identifikasi Senyawa Flavonoid ada perbedaan yang bermakna waktu
dengan Kromatografi Lapis Tipis bertahan berenang mencit sebelum dan
Hasil identifikasi senyawa sesudah pemberiaan sediaan uji.
flavonoid pada ekstrak etanol buah Data peningkatan waktu
mengkudu dibandingkan dengan kuersetin. bertahan berenang mencit sebelum dan
Apabila bercak ekstrak etanol buah sesudah perlakuan dianalisis untuk
mengkudu yang terpisah diuapi dengan mengetahui adanya perbedaan efek tonikum
amoniak dan dilihat secara visibel berwarna antar tiap kelompok perlakuan kafein 100
kuning menyala atau coklat maka ekstrak mg/kgBB dan ekstrak etanol buah
etanol buah mengkudu dinyatakan posistif mengkudu dosis (400 dan 800) mg/kgBB.
mengandung senyawa flavonoid (Harborne, Hasil uji normalitas distribusi data
1987). Bercak ekstrak etanol buah menunjukkan bahwa data terdistribusi
mengkudu dinyatakan positif mengandung normal (p>0,1) dan memiliki varian yang
flavonoid apabila dilihat di bawah sinar UV tidak homogen (p<0,1). Selanjutnya data
366 nm bercak berfluoresensi warna kuning, peningkatan waktu bertahan berenang
hijau, dan biru muda (Wagner dan Bladt, mencit dianalisa menggunakan statistik non
1995). Nilai Rf bercak dan kuersetin parametrik yaitu menggunakan uji Kruskal-
dihitung dengan cara membagi jarak antara Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-
tempat penotolan sampai bercak dibagi jarak Whitney pada taraf kepercayaan 90%.
elusi. Indikator adanya perbedaan efek
peningkatan waktu berenang antar kelompok
c. Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol perlakuan ditentukan oleh nilai signifikansi
Buah Mengkudu kurang dari 0,1 (p<0,1).
Data uji efek tonikum adalah
waktu (detik) bertahan berenang mencit HASIL PENELITIAN DAN
sebelum dan sesudah pemberian sediaan uji PEMBAHASAN
selama 14 hari. Data tersebut diuji Identifikasi Kandungan Senyawa
normalitas distribusinya dengan metode Flavonoid
Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas distribusi a. Uji Pendahuluan Senyawa Flavonoid
menghasilkan nilai signifikansi lebih dari 0,1 Uji ini dilakukan sebagai screening
(p>0,1). Selanjutnya, analisis data yang test yaitu pengujian awal sebelum dilakukan
digunakan untuk melihat perbedaan waktu uji KLT. Buah mengkudu mengandung
bertahan berenang mencit sebelum dan senyawa golongan alkaloid dan flavonoid
sesudah perlakuan adalah dengan uji t- (Nagalingam et al., 2012). Uji pendahuluan
berpasangan (statistik parametrik) pada taraf dilakukan terhadap golongan senyawa
kepercayaan 90%. Sebaliknya, jika hasil uji alkaloid dan flavonoid. Uji pendahuluan
normalitas menghasilkan nilai signifikansi terhadap senyawa golongan alkaloid
kurang dari 0,1 (p<0,1), maka analisis data hasilnya negatif. Hasil negatif tersebut

4
kemungkinan karena perbedaan tempat senyawa golongan flavonoid hasilnya
tumbuh tanaman mengkudu seperti cuaca, positif, hal ini menunjukkan bahwa ekstrak
ketinggian, dan keadaan tanah yang berbeda, etanol buah mengkudu mengandung
sehingga menyebabkan kandungan senyawa senyawa flavonoid. Hasil uji pendahuluan
aktif dalam buah mengkudu yang sama akan senyawa flavonoid dapat dilihat pada
menghasilkan senyawa aktif yang berbeda. gambar 1.
Perbedaan tersebut kemungkinan besar
menyebabkan ekstrak etanol buah mengkudu
mengandung alkaloid dalam jumlah yang
sedikit, sehingga tidak terdeteksi melalui uji
pendahuluan. Uji pendahuluan pada

b a
Keterangan :
a. Ekstrak etanol buah mengkudu + etanol
b. Ekstrak etanol buah mengkudu + etanol + FeCl3
Gambar 1. Uji pendahuluan senyawa flavonoid ekstrak etanol buah mengkudu

Hasil uji pendahuluan Perubahan warna yang terjadi disebabkan


membuktikan ekstrak etanol buah mengkudu adanya gugus hidroksi pada flavonoid
mengandung senyawa flavonoid dengan (fenol) yang bisa berikatan dengan Fe3+ dari
terbentuknya warna yang lebih intens dari pereaksi FeCl3. Flavonoid adalah termasuk
warna larutan ekstrak semula. Ekstrak etanol senyawa fenol (Sastrohamidjojo, 1996).
buah mengkudu mengalami perubahan Reaksi antara gugus fenol dengan FeCl3
warna dari kuning menjadi kuning pekat terdapat dalam persamaan reaksi pada
akibat penambahan FeCl3 (gambar 1). gambar 2 (Arum, 2012).

OH O-

3-

+ FeCl3 Fe3+ 6 + 3Cl- + 6H+

Gambar 2. Persamaan reaksi antara gugus fenol dengan FeCl3

b. Identifikasi Senyawa Flavonoid flavonoid. Fase gerak yang digunakan untuk


dengan Kromatografi Lapis Tipis identifikasi harus tepat agar pemisahannya
Setelah uji kandungan kimia berjalan dengan baik. Setelah mencoba
dilakukan kemudian dilanjutkan dengan beberapa fase gerak dengan berbagai
kromatografi lapis tipis (KLT). Analisis perbandingan, diperoleh hasil bahwa
KLT hanya dilakukan terhadap golongan kombinasi butanol-asam asetat-air (7:1:2)

5
memberikan hasil pemisahan yang cukup
memadai. Pembanding yang digunakan
adalah senyawa kuersetin yang merupakan
glikosida flavonoid. Hasil pengamatan
dilakukan di bawah sinar UV 366 nm dan
secara visibel. Hasil kromatografi lapis
tipis senyawa flavonoid dapat dilihat pada
gambar 2.

A B C

Rf = 0,96
Rf = 0,87
Rf = 0,81

Rf = 0,65

Rf = 0,39

E K E K E K
Keterangan :
A. Pengamatan secara visibel sesudah diuapi amoniak
B. Pengamatan dibawah sinar UV 366 nm sebelum diuapi amoniak
C. Pengamatan dibawah sinar UV 366 nm setelah diuapi amoniak
Fase diam : Selulosa
Fase gerak : Butanol : asam asetat : air (7:1:2)
Penampak bercak : Uap amoniak
K : Kuersetin
E : Ekstrak etanol buah mengkudu

Gambar 2. Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid

Hasil uji kromatografi lapis tipis amoniak terjadi karena adanya interaksi
senyawa flavonoid dalam ekstrak etanol antara uap amoniak dengan gugus hidroksil
buah mengkudu setelah dielusi pada flavonoid (Harborne, 1987).
menghasilkan empat bercak, sehingga Menurut Wagner dan Bladt (1995)
kemungkinan ekstrak etanol buah mengkudu flavonoid akan berfluoresensi dengan
mengandung empat jenis flavonoid. menampakkan warna kuning, hijau dan biru
Kuersetin termasuk dalam flavonoid muda bila dilihat di bawah sinar UV 366
golongan flavonol. Umumnya flavonol nm. Pengamatan di bawah sinar UV 366 nm
secara visibel akan berwarna kuning didapatkan bercak ekstrak etanol buah
menyala atau coklat kekuningan ketika mengkudu terlihat berfluoresensi biru muda
diuapi dengan pereaksi amoniak (Harborne, sebelum dan sesudah diuapi amoniak seperti
1987). Secara visibel bercak ekstrak etanol terlihat pada gambar 2.B dan 2.C. Bercak
buah mengkudu dan kuersetin sebelum kuersetin terlihat berfluoresensi hijau di
diuapi amoniak berwarna putih kekuningan bawah sinar UV 366 nm sebelum dan
dan sesudah diuapi amoniak berwarna sesudah diuapi amoniak (gambar 2.B dan
kuning cerah (gambar 9.A). Warna bercak 2.C). Berdasarkan hasil pengamatan warna
kuning cerah yang terbentuk setelah diuapi bercak ekstrak etanol buah mengkudu
6
sebelum dan sesudah diuapi amoniak secara Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Buah
visibel dan di bawah sinar UV 366 nm dapat Mengkudu
dinyatakan bahwa ekstrak etanol buah Metode uji efek tonikum dengan
mengkudu mengandung senyawa flavonoid. natatory exhaustion memiliki beberapa
Senyawa flavonoid yang terkandung dalam keunggulan jika dibandingkan dengan
ekstrak etanol buah mengkudu diduga metode lainnya yaitu dapat mengetahui efek
merupakan golongan isoflavon karena warna stimulan sebagai peningkat aktivitas, efek
bercaknya biru muda di bawah sinar UV 366 stimulan dapat dilihat secara spontan dari
sesudah diuapi amoniak (Markham, 1988). peningkatan kapasitas kerja, waktu yang
Polaritas flavonoid dalam digunakan untuk pengamatan relatif singkat,
ekstrak etanol buah mengkudu dapat dan rangkaian alat yang digunakan cukup
diketahui dengan cara membandingkan Rf sederhana (Sambodo, 2009). Data waktu
ekstrak etanol buah mengkudu dan Rf bertahan berenang mencit dihitung semenjak
kuersetin. Rf kuersetin sebesar 0,81. mencit dimasukkan dalam aquarium hingga
Kromatogram ekstrak etanol buah mencit menunjukkan kelelahan.
mengkudu menghasilkan empat bercak Tenggelamnya kepala mencit selama 4-5
dengan Rf berturut-turut sebesar 0,39; 0,65; detik merupakan penanda kelelahan.
0,87; 0,96. Nilai Rf dari empat bercak Meningkatnya waktu bertahan hewan uji
tersebut berbeda dengan kuersetin, sehingga sesudah diberi sediaan uji menggambarkan
kemungkinan flavonoid dalam ekstrak etanol penambahan daya tahan atau sebagai
buah mengkudu bukan kuersetin. Dua munculnya efek tonik. Perbandingan rata-
bercak flavonoid pada ekstrak etanol buah rata waktu bertahan berenang mencit pada
mengkudu dengan Rf 0,39 dan 0,65 lebih masing-masing kelompok perlakuan
polar dari pada kuersetin. Dua bercak sebelum dan sesudah pemberian sediaan uji
flavonoid lainnya pada ekstrak etanol buah selama 14 hari dapat dilihat pada gambar 3.
mengkudu dengan Rf 0,87 dan 0,96 lebih
non polar dibandingkan kuersetin.

800 *
rata-rata waktu bertahan berenang

667
700
Sebelum
600
pemberian
mencit (detik)

sediaan uji
500
** Sesudah
400 pemberian
* 309
sediaan uji
300 258
175 191
161 165 179
200
129 119
100

0
EEBM 160 EEBM 400 EEBM 800 Kafein 100 CMC-Na 0,5%
mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB
Kelompok Perlakuan

Keterangan :
EEBM : Ekstrak etanol buah mengkudu
*Hasil uji t-berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna waktu bertahan
berenang mencit sebelum dan sesudah pemberian sediaan uji (p<0,1)
**Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna waktu bertahan
berenang mencit sebelum dan sesudah pemberian sediaan uji (p<0,1)

Gambar 3. Perbandingan rata-rata waktu bertahan berenang mencit sebelum dan sesudah
pemberian sediaan uji
7
Hasil penelitian menunjukkan bertahan berenang mencit setelah pemberian
bahwa pada kelompok kontrol negatif ekstrak etanol buah mengkudu. Setelah diuji
(CMC-Na 0,5%) mengalami peningkatan menggunakan uji t-berpasangan, waktu
waktu bertahan berenang mencit sesudah bertahan berenang mencit kelompok
perlakuan. Pengujian secara statistik dengan perlakuan ekstrak etanol buah mengkudu
uji t-berpasangan menunjukkan bahwa tidak dosis 160 mg/kgBB tidak berbeda bermakna
ada perbedaan yang bermakna (p>0,1) waktu dengan sebelum perlakuan (p>0,1). Hal
bertahan berenang mencit pada kelompok tersebut dapat terjadi karena kadar flavonoid
kontrol negatif sebelum dan sesudah dalam ekstrak etanol buah mengkudu 160
perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa mg/kgBB masih sedikit, sehingga belum
CMC-Na 0,5% sebagai zat pembawa ekstrak mampu memberikan aktivitas tonikum.
etanol buah mengkudu tidak mempunyai Hasil uji statistik dengan uji t-berpasangan
efek tonikum. dan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa
Kafein digunakan sebagai kontrol waktu bertahan berenang mencit kelompok
positif karena kafein merupakan senyawa perlakuan ekstrak etanol buah mengkudu
yang memberikan efek psikotonik kuat yang dosis 400 dan 800 mg/kgBB berbeda
dapat menghilangkan gejala kelelahan bermakna dengan sebelum perlakuan
(Mutschler, 1991). Penelitian yang (p<0,1). Ekstrak etanol buah mengkudu
dilakukan oleh Davis, et al, (2003) dosis 400 dan 800 mg/kgBB mempunyai
menyatakan bahwa kafein dapat menunda efek tonikum pada mencit. Seiring
kelelahan, sehingga kafein sering digunakan bertambahnya dosis, diduga kadar
sebagai tonikum. Hasil penelitian pada kandungan flavonoid dalam ekstrak etanol
kelompok kontrol positif (kafein 100 buah mengkudu juga semakin banyak
mg/kgBB) menunjukkan bahwa sesudah sehingga aktivitas tonikum yang dihasilkan
pemberian kafein terjadi peningkatan waktu semakin besar.
bertahan berenang mencit yang sangat Data peningkatan waktu bertahan
tinggi. Pengujian secara statistik dengan uji berenang mencit sebelum dan sesudah
t-berpasangan menunjukkan ada perbedaan perlakuan kafein dosis 100 mg/kgBB
yang bermakna (p<0,1) antara waktu (kontrol positif), ekstrak etanol daun buah
bertahan berenang mencit sebelum dan mengkudu dosis (400 dan 800) mg/kgBB
sesudah pemberian kafein, yang artinya dibandingkan untuk mengetahui adanya
kafein mempunyai efek tonikum. perbedaan efek tonikum antar kelompok
Kelompok perlakuan ekstrak etanol perlakuan. Hasil rata-rata peningkatan waktu
buah mengkudu dosis (160, 400, dan 800) bertahan berenang mencit dapat dilihat pada
mg/kgBB mengalami peningkatan waktu gambar 4.

Gambar 4. Rata-rata peningkatan waktu bertahan berenang mencit sebelum dan sesudah
pemberian sediaan uji
8
Hasil uji Kruskal-Wallis dan glikogen dalam darah mencit yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan merupakan penanda kelelahan. Ekstrak
peningkatan waktu bertahan berenang etanol daun mulberry diketahui menurunkan
mencit yang mendapat perlakuan kafein asam laktat, menurunkan BUN dan
dosis 100 mg/kgBB dan ekstrak etanol buah meningkatkan glikogen hepatik. Penelitian
mengkudu dosis (400 dan 800) mg/kgBB lanjutan efek tonikum ekstrak etanol buah
(p<0,1) . mengkudu yang perlu dilakukan adalah
Hasil uji Mann-Whitney pengukuran kadar asam laktat, BUN dan
menunjukkan bahwa kafein dosis 100 glikogen dalam darah hewan uji.
mg/kgBB mempunyai efek tonikum yang Pengukuran parameter tersebut diperlukan
lebih besar dari pada ekstrak etanol buah untuk membuktikan aktivitas tonikum
mengkudu dosis (400 dan 800) mg/kgBB. terhadap proses biokimia di dalam tubuh.
Hal ini disebabkan angka peningkatan waktu Hal ini dilakukan untuk mengetahui
bertahan berenang mencit perlakuan kafein kemampuan ekstrak etanol buah mengkudu
100 mg/kgBB lebih tinggi dan berbeda dalam mempengaruhi beberapa parameter
secara signifikan dari pada perlakuan ekstrak penanda kelelahan.
etanol buah mengkudu dosis (400 dan 800) Pemanfaatan tanaman herbal
mg/kgBB (gambar 4 dan p<0,1). sebagai tonikum diharapkan tidak hanya
Peningkatan waktu bertahan berenang berhenti pada bentuk ekstrak saja tetapi
mencit yang diberi perlakuan antara ekstrak dikembangkan lebih lanjut menjadi ekstrak
etanol buah mengkudu dosis 400 dan 800 terpurifikasi. Pembuatan ekstrak
mg/kgBB tidak berbeda secara signifikan terpurifikasi dimaksudkan untuk
(p>0,1). Hasil ini menunjukkan bahwa menyederhanakan komponen dalam ekstrak.
ekstrak etanol buah mengkudu dosis (400 Penyederhanaan tersebut dapat dilakukan
dan 800) mg/kgBB mempunyai kemampuan dengan cara fraksinasi. Penelitian lanjutan
yang sama dalam meningkatkan waktu yang dapat dilakukan adalah uji efek
bertahan berenang mencit. Peningkatan tonikum berbagai fraksi dari ekstrak etanol
dosis ekstrak etanol buah mengkudu dari buah mengkudu.
400 sampai 800 mg/kgBB diduga tidak
dapat meningkatkan kandungan bahan aktif KESIMPULAN
yang signifikan, sehingga tidak mampu Ekstrak etanol buah mengkudu
meningkatkan aktifitas tonikum pada mencit dosis 400 dan 800 mg/kgBB terbukti
jantan galur Swiss. mempunyai efek tonikum. Senyawa aktif
Flavonoid yang terkandung dalam yang terkandung dalam ekstrak etanol buah
ekstrak etanol buah mengkudu diduga mengkudu adalah senyawa golongan
berperan memberikan efek tonikum. flavonoid.
Senyawa flavonoid tersebut mempunyai efek
tonikum dengan mekanisme mengantagonis DAFTAR PUSTAKA
reseptor adenosin A1 (Alexander, 2006). Achmad, S.A., Hakim, E.H., Makmur, L.,
Kafein juga mempunyai mekanisme yang Syah, Y.M., Juliawaty, L.D., dan
sama dengan senyawa flavonoid sebagai Mujahidin, D., 2008, Ilmu Kimia
tonikum yaitu mengantagonis reseptor dan Tumbuh-Tumbuhan Obat
adenosin A1 (Davis et al, 2003). Indonesia, Jilid I, Penerbit ITB,
Penelitian yang mendukung adanya Bandung, 16
aktivitas tonikum dari ekstrak yang Arum, Y.P., 2012, Isolasi dan Uji Daya
mengandung senyawa flavonoid yaitu Antimikroba Ekstrak Daun Kersen
penelitian Li et al. (2009). Penelitian (Muntingia calabura), Jurnal
tersebut menyatakan bahwa ekstrak etanol MIPA, 35 (2), 165-174
daun mulberry (Morus alba L.) mengandung Cao, S., Shang, H., Wu, W., Du, J., and
senyawa flavonoid dan meningkatkan waktu Putheti, R., 2009, Evaluation of
bertahan berenang pada mencit. Penelitian Anti-Athletic Fatigue Activity of
aktivitas tonikum ekstrak etanol daun Schizandra chinensis Aqueous
mulberry juga melakukan penetapan kadar Extracts in Mice, African Journal of
asam laktat, Blood Urea Nitrogen (BUN),

9
Pharmacy and Pharmacology, 3 Journal of Physical Sciences, 5 (4),
(11), 593-597 321-326
Davis, J.M., Zhao, Z., Stock, H.S., Mehl, Jin, H.M., and Wei, P., 2011, Anti-Fatigue
K.A., Buggy, J., and Hand, G.A., Properties of Tartary buckhwheat
2003, Central Nervous System Extracts in Mice, International
Effects of Caffeine and Adenosine Journal of Molecular Sciences, 12
on Fatigue, American Journal (8), 4770-4780
Physiology Regulatory Integrative oewana, S.M.D., 2003, Gangguan Mental
and Comparative Physiology, 284 dan Perilaku Akibat Penggunaan
(2), 399-404 Zat Psikoaktif : Penyalahgunaan
Gandjar, I.G., dan Rohman, A., 2007, Kimia NAPZA/Narkoba, Edisi II, Penerbit
Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
Yogyakarta, 323, 353, 354, 359 187, 189
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia Li, W., Li, T., and Tang, K., 2009,
Penuntun Cara Modern Flavonoids from Mulberry Leaves
Menganalisis Tumbuhan, Penerbit by Microwave-Assisted Extract and
ITB, Bandung, 49, 50, 70, 74 Anti-Fatigue Activity, African
Hu, Q.L., Zhang, L.J., Li, Y.N., Ding, Y.J., Journal of Agricultural Research, 4
and Li, F.L., 2010, Purification and (9), 898-902
Anti-Fatigue Activity of Flavonoids
from Corn Silk, International
Markham, K.R., 1988, Cara Wagner, H., and Bladt, S., 1995, Plant Drug
Mengidentifikasi Flavonoid, Analysis Thin Layer
diterjemahan oleh Kosasih Chromatography Atlas, 2nd Edition,
Padmawinata, Penerbit ITB, Springer, Berlin, 196, 197
Bandung, 1-103 (Markham, 1988).
Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, Wahyuni, A.S., dan Kusumawati, F., 2008,
diterjemahkan oleh Mathilda B. Efek Tonik Ekstrak Air Biji Cola
Widianto dan Anna Setiadi Ranti, (Cola nitida Schott & Endl) pada
Edisi 5, Penerbit ITB, Bandung, Mencit Jantan, Skripsi, Universitas
157-162 Muhammadiyah Surakarta,
Nagalingam, S., Sasikumar, C.S., and Surakarta
Cherian, K.M., 2012, Extraction
and Preliminary Phytochemical
Screening of Active Compounds in
Morinda citrifolia Fruit, Asian
Journal of Pharmaceutical and
Clinical Research, 5 (2), 179-181
Sambodo, N.W., 2009, Uji Efek Tonik
Madu Rambutan pada Mencit Putih
Jantan dengan Metode Natatory
Exhaustion, Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta
Sari, L.O.R.K., 2006, Pemanfaatan Obat
Tradisional dengan Pertimbangan
Manfaat dan Keamanannya,
Penerbit Aneka Ilmu, Semarang, 6
Tony, H., 2006, Mengkudu Khasiat dan
Peluang Usahanya, Penerbit Aneka
Ilmu, Semarang, 4-7
Turner, R.A., 1965, Screening Methods In
Pharmacology, Academic Press,
New York and London, 76-77

10

Anda mungkin juga menyukai