KELOMPOK 4

AU LYA A RU M N 31171039
AZHAR NUR F 31171040
W I NA B E L L A 31171064
I N DA H P I TA L O K A 31171075
PENGERTIAN ASMA
Penyempitan bronkus yang

ASMA
bersifat reversible yang terjadi
oleh karena bronkus yang
hiperaktif mengalami
kontaminasi dengan antigen

(Prof. Dr. H. Tabrani Rab. 2010 : 377)

 (Corwin, Elizabeth J. 2009)

PENYEBAB
Intrinsik Alergen:
Ekstrinsik Alergen:
• iritasi stres
• emosional
• serbuk sari
• kelelahan
• bulu binatang
• endokrin
• debu
• perubahan suhu
• makanan yang
mengandung sulfida zat lain • variasi variasi kelembaban
kepekaan. • terpapar asap berbahaya
• kecemasan
• batuk atau tertawa
• faktor genetik
PATOFISIOLOGI ASMA
Menempel pada sell mast dan di
Alergen
tangkap oleh IgE

Menghasilkan zat
Kontraksi otot polos meningkat
histamin

Bronkopasme, hipersekresi mucus, edema

dinding bronkus
Pernafasan
berbunyi Untuk dewasa
Sesak Nafas

Batuk
berkepanjangan
Merasa dada
Kesulitan bernafas dan sempit
berbicara

GEJALA ASMA
(Prof. Dr. H. Tabrani Rab. 2010)
 PADA ANAK-ANAK

ASMA
Gatal di Mengeluarkan
rongga dada banyak
atau leher
Kecemasan keringat
berlebih

(Prof. Dr. H. Tabrani Rab. 2010)

PEMERIKSAAN

o Pemeriksaan Sputum
o Pemeriksaan Darah
o Pemeriksaan Radiologi
o Pemeriksaan Faal Paru
o Elektrokardiografi
o Skening Paru

Prof. Dr. H. Tabrani Rab. 2010 : 385

PENGOBATAN
1. Serangan asma tingkat sedang → mutakhir beta-2 mimetik seperti
salbutamol tiga kali 2 – 4 mg oral dan aminofilin 500 mg – 1200mg

2. Serangan asma lebih berat → prednisone 40 mg oral

3. Untuk asma ekstrinsik → disodiumcromoglycate di antara dua serangan

4. Beda halnya dengan kondisi status asmatikus, maka dibutuhkan

penanganan serius. Harus segera diberi infus yg berisi aminofilin dosis tinggi
disertai pemberian hidrokortison 200 mg

(Naga, Sholeh S. 2012 : 69)

DAFTAR PUSTAKA

• Corwin, Elizabeth J. 2009. Handbook of Pathophysiology. EGC

• Naga, Sholeh S. 2012. Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta : DIVA Press
• Prof. Dr. H. Tabrani Rab. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : TIM