Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Krida Nusantara Kelas/Semester : XI / 1 Elemen Konsep : 11.2


Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 4 JP
Elemen : Proses Transpor Zat Melalui Membran
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan bioproses yang terjadi
dalam sel, dan menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya
serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. Selanjutnya peserta didik
memiliki kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan
dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep
yang dipelajari diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang diselesaikan dengan
keterampilan proses secara mandiri hingga menciptakan ide atau produk untuk mengatasi
permasalah tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
Pancasila.
Penyusun : Hani Solihah, S.Pd., MSi

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui strategi pembelajaran kolaboratif model pembelajaran Discovery Learning, Di


Profil Pelajar Pancasila
Akhir fase F, peserta didik mampu memahami Proses Transpor Zat Melalui Membran
11.2.1 Merumuskan pertanyaan ilmiah dan hipotesis yang dapat diselidiki tentang 1. Beriman bertakwa kepada Tuhan
transpor zat melalui membran. YME dan berakhal mulia
11.2.2 Mengomunikasikan hasil penyelidikan tentang transpor zat melalui membran 2. Berkebhinekaan global
menggunakan representasi yang sesuai. 3. Mandiri
11.2.2.1 Menyusun laporan hasil penyelidikan tentang transport zat melalui 4. Gotong Royong
membran dengan memerhatikan kaidah metode ilmiah. 5. Bernalar Kritis
11.2.3 Menganalisis transpor membran melalui kegiatan penyelidikan . 6. Berfikir Kreatif
11.2.3.1 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang transport zat melalui
membran
11.2.3.2 Menjelaskan perbedaan transpor aktif dan pasif
11.2.3.3 Menjelaskan mekanisme difusi dan osmosis
11.2.3.4 Menjelaskan mekanisme transport aktif

Pembelajaran Bermakna
Mengetahui dan memahami alur munculnya suatu ilmu
Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking)
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

B. Langkah-Langkah Kegiatan
Penutup 5’ (x2 pertemuan)
Inti 70’ (x2 pertemuan) AW
Pendahuluan 10’
Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Guru memperhatikan hasil Melakukan percobaan tentang 1. Membuat


Big Idea
assesmen Diagnostik kognitif dan transpor zat melalui membran rangkuman/simpulan hasil
Diagnostik Nonkognitif: Peserta didik secara berkelompok diskusi;
2. Mengawali kegiatan berdoa berdiskusi untuk menjawab 2. Melakukan refleksi
3. Guru melakukan apersepsi terkait pertanyaan yang memuat konsep terhadap kegiatan yang
transport zat dengan mengajukan dasar. sudah dilaksanakan;
pertanyaan, “Pernahkah kalian • Bagaimana suatu zat dapat 3. Memberikan umpan balik
memakan manisan mangga? keluar dan masuk ke dalam sel? terhadap proses dan hasil
Manisan mangga terbuat dari • Bagaimana struktur komponen pembelajaran; dan
mangga mentah, namun ketika penyusun membrann plasma 4. Mempersiapkan diri untuk
sudah menjadi manisan, daging kaitannya dengan perannya publikasi/ presentasi tentang
buahnya menjadi lebih lunak. dalam transport zat? materi transpor zat melalui
40’
Menurut Kalian mengapa Pertanyaan • Bagaimana mekanisme transpor membran
demikian?” dasar pasif yang terjadi pada 5. Peserta didik menyimpulkan
4. Guru membentuk kelompok belajar membrane sel? pembelajaran dan
peserta didik • Bagaimana mekanisme melakukan refleksi
5. Guru memberikan stimulus dan transport aktif yang terjadi pada 6. Peserta didik melaksanakan
informasi referensi yg relevan serta membran sel? ulangan harian berbasis
LKPD terkait transpor zat melalui • Apa perbedaan transport aktif komputer.
membran untuk didiskusikan oleh dan transport pasif?
kelompok. • Apa saja contoh penerapan
prinsip transport zat melalui
membran yang diteraopkan
dalam kehiduoan sehari-hari,
Peserta didik secara berkelompok
berdiskusi untuk merumuskan
Identifikasi
hipótesis percobaan tentang 80’
Solusi
transpor zat dan diarahkan untuk
melakukan kegiatan praktikum
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Penutup 5’ (x2 pertemuan)


Inti 70’ (x2 pertemuan) AW
Pendahuluan 10’
Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran

pengamatan proses transpor zat


melalui membran. Setiap kelompok
mengidentifikasi proses tranpor zat
yang terjadi pada sel kentang dan
mentimun, serta menjawab
pertanyaan produktif yang terdapat
dalam LKPD.
Berdasarkan kelompoknya peserta
didik harus mempublikasikan hasil
Implement
diskusi sebagai puncak dari
asi dan 20’
tantangan berupa laporan
Evaluasi
praktimum yang ditulis dengan
memenuhi kaidah metode ilmiah.

C. Penilaian / Asesmen
Formatif Refleksi
Bentuk Penilaian : saya sudah memahami proses transpor zat melalui membran plasma
a. Sikap: Jurnal, Observasi
b. Pengetahuan : Tes
c. Keterampilan : Unjuk Kerja & Laporan Tertulis saya mampu menjelaskan perbedaan transpor aktif dan pasif

saya mampu memberikan contoh penerapan prinsip transpor zat yang


diterapkan salam kehidupan sehari-hari

Mengetahui Bandung, Agustus 2023


Kepala Sekolah Guru Mata pelajaran

Drs.H Encang Iskandar, M.Pd. Hani Solihah, S.Pd., M.Si


NIP. NIK.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

LAMPIRAN
A. Analisis Materi Pokok
Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar sel. Membran sel memiliki sifat
semipermeabel atau selektif permeabel. Membran sel dikatakan bersifat semipermeabel karena hanya dapat dilewati
oleh zat cair berupa air yang masuk ke dalam tubuh. Sementara itu, membran sel bersifat selektif permeabel karena
hanya dapat dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja.

Gambar 1. Struktur membrane sel


Sumber: https://www.edubio.info/2014/12/struktur-dan-fungsi-membran-plasma.html

Fosfolipid merupakan molekul yang mirip dengan kepala dan ekor. Kepala dari fosfolipid merupakan molekul fosfat
sedangkan ekornya adalah lemak. Gambar 2. di atas merupakan dua lapis fosfolipid dimana kepala fosfatnya
menghadap ke arah luar dan dalam, sedangkan ekor lemaknya di tengah-tengah. Kepala fosfat bersifat hidrofilik (suka
air) sehingga terletak di luar, sedangkan bagian dalam bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga terletak di tengah.
Fosfolipid bilayer merupakan struktur utama pembentuk membran plasma, diantara fosfolipid tersebut juga terdapat
bagian-bagian lain yang menyempurnakan kerja membran plasma. Bagian tersebut antara lain:

Protein membran
Protein membran merupakan protein yang terdapat pada membran sel. Walaupun penyusun membran secara struktural
adalah fosfolipid, namun protein dalam fosfolipid dapat mencapai lebih 50% dari berat membran tersebut. Hal ini
terjadi karena struktur protein yang lebih besar dan kompleks dibandingkan lemak.
Protein membran terdiri dari protein integral dan protein perifer. Protein integral adalah protein yang menembus dua
lapis fosfolipid, sedangkan protein perifer adalah protein yang tidak menembus dua lapis fosfolipid. Protein integral
ini berperan dalam transpor molekul keluar dan masuk sel. Protein integral akan berperan sebagai saluran/ channel
yang memungkinkan beberapa molekul dapat melewatinya. Protein perifer biasanya merupakan hormon atau enzim
yang menempel sementara di membran sel untuk mengatur kerja dari sel tersebut.

Glikolipid dan glikoprotein


Glikolipid dan adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak, sedangkan glikoprotein adalah molekul
karbohidrat yang menempel pada molekul protein. Glikolipid dan glikoprotein berfungsi sebagai tanda pengenal bagi
sel. Antara orang yang satu dengan orang yang lain memiliki jenis glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Antibodi
dalam tubuh kita akan menyerang sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh, bagaimana caranya antibodi mengetahui
bahwa sel tersebut adalah sel asing? dengan mendeteksi struktur glikolipid dan glikoproteinnya tentu saja. Glikolipid
hanya terdapat pada sel hewan saja.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Kolesterol
Kolesterol dalam membran plasma akan berada di antara molekul fosfolipid dengan bagian hidroxil yang bersifat
polar akan berada di dekat kepala fosfolipid. Kolesterol memiliki fungsi yang penting bagi membran plasma. Saat
kondisi lingkungan panas, kolesterol akan berperan dalam menghambat pergerakan fosfolipid sehingga mencegah
fosfolipid menjadi terlalu cair. Namun saat suhu lingkungan dingin, kolesterol akan bekerja dengan menghambat
interaksi antar lemak sehingga menjaga membran dari beku dan mempertahankan struktur membran cukup cair.
Kolesterol terdapat pada membran sel hewan, sedangkan pada membran sel tumbuhan fungsinya digantikan oleh
sterol.

Transpor zat melalui membran sel memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Memasukkan gula, asam amino, dan nutrisi lain yang diperlukan oleh sel.
2. Memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
3. Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, misalnya ion K+, Na+, Ca2+, dan Cl-.
4. Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
5. Menjaga kestabilan pH.
6. Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim.

Transpor melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu :


1. Transpor Pasif
Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini berlangsung akibat adanya
perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan yang akan berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Ada tiga macam transpor pasif, yaitu difusi, difusi terbantu, dan osmosis.
a. Difusi
Difusi atau difusi sederhana adalah perpindahan zat (padat, cair, atau gas) dengan atau tanpa melewati
membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi (hipertonis) ke daerah yang konsentrasinya rendah
(hipotonis). Akibat perpindahan ini, konsentrasi zat menjadi sama (isotonis).
Difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1) Ukuran molekul yang meresap
Molekul yang berukuran besar akan lebih lambat melewati membran daripada molekul yang berukuran
kecil.
2) Suhu
Kenaikan suhu akan mempercepat gerakan molekul, sehingga laju difusi semakin cepat.
3) Konsentrasi zat
Semakin besar gradien konsentrasi antara dua zat, semakin cepat laju difusinya.
4) Wujud materi
Zat padat akan lebih lambat dalam proses difusi dibandingkan zat cair dan gas. Contoh peristiwa difusi
adalah difusi O2 pada hewan bersel satu. Difusi dapat terjadi karena konsentrasi O2 di udara lebih tinggi
daripada konsentrasi O2 di dalam sel.

b. Difusi terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik dalam bentuk saluran protein dan
protein transpor. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan menurun metabolismenya jika dipindahkan
ke dalam medium laktosa. Hal ini dikarenakan laktosa tidak dapat melalui membran sel. Akan tetapi,
beberapa saat kemudian, laktosa dapat melewati membran sel dengan bantuan enzim permease. Mekanisme
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

difusi terbantu adalah sebagai berikut:


1) Difusi terbantu oleh saluran protein
Difusi ini terjadi pada molekul-molekul besar seperti asam amino dan glukosa, atau ion-ion seperti K+,
Na+, dan Cl–. Molekul-molekul tersebut dapat berdifusi dengan bantuan protein integral yang
membentuk saluran protein.
2) Difusi terbantu oleh protein transpor
Protein transpor memiliki sifat seperti enzim, yaitu bersifat spesifik terhadap zat dan tempat pengikatan
molekul yang diangkutnya. Protein transpor dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul
yang dibawanya. Misalnya enzim permease. Permease adalah suatu protein (enzim) membran sel yang
akan memberi jalan bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan agar dapat melintasi dua lapisan lipid
hidrofobik dari membran sel. Protein transpor memudahkan difusi molekul asam amino dan glukosa.
Pada penyakit turunan sistinuria, sel ginjal tidak memiliki protein yang entranspor sistein dan asam
amino lain. Akibatnya, di dalam sel ginjal terjadi akumulasi asam amino yang kemudian akan
mengkristal menjadi batu ginjal.

Gambar 2. Proses difusi (Difusi sederhana Difusi terbantu)


www.usaha.231.net
c. Osmosis
Pada dasRNAya, osmosis termasuk peristiwa difusi. Pada osmosis, yang bergerak melalui membran
semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke
larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Contohnya Proses penyerapan
air dari tanah masuk ke akar, proses pengupana yang terjadi didaun, proses keluRNAya keringat dan
terbentuknya urine.
Ada empat macam keadaan sel akibat peristiwa osmosis, yaitu plasmolisis, turgid, krenasi, dan lisis.
1) Plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada di lingkungan
yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel kekurangan air.
2) Turgid
Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada di lingkungan yang
hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga sel penuh dengan air. Hal ini akan
mendorong membran sel melekat ke dinding sel.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

3) Krenasi
Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis, sehingga sel
kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel, seperti sel hewan.
4) Lisis
Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa ini terjadi pada sel
yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar masuk ke dalam sel, sel akan mengembang
dan akhirnya pecah.

Gambar 3. Peristiwa osmosis pada sel hewan dan tumbuhan


www. docplayer.info

2. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam sel adalah ATP
(adenosin trifosfat), yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel. Pada transpor aktif, terjadi
pemompaan melewati membran yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif berfungsi memelihara
keseimbangan di dalam sel. Contohnya, proses penyerapan glukosa di dalam usus manusia.

Transpor aktif dapat berupa pompa ion natrium-kalium, kotranspor, dan endositosis-eksositosis.
a. Pompa ion natrium-kalium
Pompa ion natrium-kalium merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke dalam sel dan ion Na+ ke luar sel.
Konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih rendah daripada di luar sel, sedangkan konsentrasi ion K+ di dalam
sel lebih tinggi daripada di luar sel. Memasukkan ion K+ dan mengeluarkan ion Na+ harus melawan gradien
konsentrasi, sehingga dibutuhkan sejumlah ATP dan bantuan protein integral pada membran sel. Setiap
pengeluaran 3 ion Na+ akan diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Gambar 4. Pompa ion natrium-kalium


www.id.wikipedia.org

b. Kotranspor
Kotranspor merupakan transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya.
Kontranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan bantuan energi berupa ATP. Contoh peristiwa
kotranspor adalah pompa proton yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan. Proton (H+)
keluar dari sel melalui suatu protein transpor pada membran sel. Setelah itu, ion H+ yang keluar akan
membawa sukrosa memasuki sel melalui protein transpor lainnya. Mekanisme kotranspor sukrosa-H+
berguna untuk memindahkan sukrosa hasil fotosintesis ke sel berkas pengangkut daun. Selanjutnya, hasil
fotosintesis tersebut diangkut ke organ nonfotosintetik seperti akar melalui jaringan vaskuler tumbuhan.

Gambar 4. Mekanisme kotransor


Sumber: Buku Biologi kelas XI penerbit ESIS

c. Endositosis-eksositosis
1.)Endositosis
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel ditransfer ke
dalam sel. Ada dua bentuk endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosis.
a) Pinositosis adalah proses penyerapan zat cair oleh sel. Contohnya, sel- sel epitel usus melakukan
pinositosis untuk menelan nutrisi yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan. Pinositosis terjadi
pada sel- sel kelenjar dan sel ekskresi. Tahap-tahap pada proses pinositosis dapat dijelaskan sebagai
berikut:
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

▪ Mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel.


▪ Kemudian, terjadi lekukan atau invaginasi dari membran sel membentuk gelembung atau kantong
atau saluran pinositosik.
▪ Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung menjadi
gelembung yang lebih besar.

b) Fagositosis adalah proses memakan atau memasukkan benda padat ke dalam sel. Sebagai contoh,
sel darah putih memakan benda asing yang masuk ke dalam aliran darah. Contoh lainnya adalah
Amoeba menangkap mangsanya dengan pseudopodium (kaki semu), kemudian mengurungnya
dalam fagosom (vakuola).

2.)Eksositosis
Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Pada eksositosis, sekret terbungkus
dalam kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel
kelenjar atau sel sekresi.

Gambar 4. Peristiwa endositosis dan eksositosis


www.id.wikipedia.org

B. Soal Asesmen Formatif

1. Pada pengamatan sel tumbuhan (sel Rhoediscolor) dengan perendaman larutan garam 30% didapatkan lepasnya
membran sel dari dinding sel seperti gambar di bawah ini.

Gejala tersebut dapat terjadi karena…


a. Larutan garam bersifat hipotonis terhadap sitoplasma
b. Larutan garam bersifat isotonis
terhadap sitoplasma
c. Larutan garam bersifat hipertonis terhadap sitoplasma
d. Kerusakan pada saat penyayatan
e. Dinding sel memang terpisah dari membran sel
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

2. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar diatas merupakan contoh mekanisme...


a. Fagositosis d. osmosis
b. Endositosis e. eksositosis
c. Plasmolisis

3. Zat berikut yang mampu berdifusi melintasilapisan fosfolipid membran sel dengan mekanisme transport aktif,
kecuali ...
a. Polisakarida d. oksigen
b. Protein e. Na+
c. K+

4. Pada makanan acar, timun terasa lebih lembek sehingga makanan menjadi awet. Hal ini disebabkan oleh…
a. Situasi lingkungan yang hipotonismenyebabkan kandungan air di dalam timun keluar dari sel.
b. Situasi lingkungan yang hipertonis menyebabkan kandungan air di dalam timun keluar dari sel.
c. Situasi lingkungan yang hipertonis menyebabkan kandungan air di luar timun menuju ke dalam sel.
d. Situasi lingkungan yang hipotonismenyebabkan kandungan air di luar timun menuju kedalam sel.
e. Semua jawaban diatas salah

5. Protein yang akan dibawa ke luar sel disintesis oleh ribosom dan hasilnya akan masuk ke dalam lumen...

a. Mitokondria
b. Plastida d. lisosom
c. Retikulum endoplasma e. nukleus

6. Diketahui ciri suatu organel sebagai berikut:


1. Secara aktif terlibat dalam proses sekresi
2. Membentuk dinding sel pada tumbuhan
3. Menghasilkan lisosom
4. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
Organel yang dimaksud adalah ...
a. Kompleks golgi
b. Retikulum endoplasma halus
c. Retikulum endoplasma kasar
d. Mitokondria
e. Lisosom

7. Jika seseorang terkena infeksi suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh kuman, maka organel yang aktif
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

melakukan perlawanan adalah ….


a. Ribosom d. Peroksisom
b. Mitokondria e. Lisosom
c. Sentrosom

8. Berikut merupakan beberapa contoh penerapan konsep transpor padapengawetan bahan makanan, kecuali…
a. Pembuatan telur asin
b. Pembuatan asinan sayur
c. Pembuatan acar timun
d. Pembuatan tape
e. Pembuatan manisan

9. Larutan yang dapat mempertahankan bentuk dan volume sel adalah ...
a. Hipertonik d. terlarut
b. Hipotonik e. pelarut
c. Isotonik

10. Osmosis disebut juga dengan difusi air karena ...


a. Hanya air yang melewati selaput permeable
b. Hanya air yang berpindah melalui selaput semipermiabel

c. Hanya air yang berpindah melalui selaput impermiabel


d. Hanya air yang dapat melarutkan gula
e. Air akan menghancurkan membrane sel

11. Unit dasar penyusun membrane plasma adalah ...


a. Fosfolipid bilayer d. protein periferal
b. Protein integral e. glikoprotein
c. Kolesterol

12. Transpor molekul besar seperti polisakarida ke luar sel dilakukan dengan cara ...
a. Osmosis d. eksositosis
b. Difusi e. pompa ion
c. Endositosis

13. Pada pengamatan sel tumbuhan (sel umbi bawang merah) digunakan pewarnaan dengan lugol. Hasil pengmatan
menunjukkan Terdapat sel yang mengalami pelepasan membrane sel dari dinding sel seperti pada gambar di bawah.

Gejala tersebut dapat terjadi karena ...


a. Lugol bersifat hipotonis terhadap sitoplasma
b. Lugol bersifat isotonis terhadap sitoplasma
c. Lugol bersifat hipertonis terhadap sitoplasma
d. Kerusakan saat penyayatan
e. Dinding sel memang terpisah dari membrane sel
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

C. Format Penilaian Sikap Dalam Proses Belajar Mengajar


Aspek Perilaku yang Dinilai Kode
Jumlah Skor
No Nama Siswa DS Nilai
BS JJ TJ Skor Sikap
C
1 Contoh 1 75 75 50 75 275 68,75

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

D. Format Penilaian Keterampilan Dan Penugasan


D.1 Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

D.2 Instrumen Penilaian Penugasan


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Orisinalitas
2 Penguasaan konsep dan kesesuaian materi
3 Kreatifitas jawaban
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Anda mungkin juga menyukai