A. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Bermakna
Mengetahui dan memahami alur munculnya suatu ilmu
Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking)
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
B. Langkah-Langkah Kegiatan
Penutup 5’ (x2 pertemuan)
Inti 70’ (x2 pertemuan) AW
Pendahuluan 10’
Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran
C. Penilaian / Asesmen
Formatif Refleksi
Bentuk Penilaian : saya sudah memahami proses transpor zat melalui membran plasma
a. Sikap: Jurnal, Observasi
b. Pengetahuan : Tes
c. Keterampilan : Unjuk Kerja & Laporan Tertulis saya mampu menjelaskan perbedaan transpor aktif dan pasif
LAMPIRAN
A. Analisis Materi Pokok
Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar sel. Membran sel memiliki sifat
semipermeabel atau selektif permeabel. Membran sel dikatakan bersifat semipermeabel karena hanya dapat dilewati
oleh zat cair berupa air yang masuk ke dalam tubuh. Sementara itu, membran sel bersifat selektif permeabel karena
hanya dapat dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja.
Fosfolipid merupakan molekul yang mirip dengan kepala dan ekor. Kepala dari fosfolipid merupakan molekul fosfat
sedangkan ekornya adalah lemak. Gambar 2. di atas merupakan dua lapis fosfolipid dimana kepala fosfatnya
menghadap ke arah luar dan dalam, sedangkan ekor lemaknya di tengah-tengah. Kepala fosfat bersifat hidrofilik (suka
air) sehingga terletak di luar, sedangkan bagian dalam bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga terletak di tengah.
Fosfolipid bilayer merupakan struktur utama pembentuk membran plasma, diantara fosfolipid tersebut juga terdapat
bagian-bagian lain yang menyempurnakan kerja membran plasma. Bagian tersebut antara lain:
Protein membran
Protein membran merupakan protein yang terdapat pada membran sel. Walaupun penyusun membran secara struktural
adalah fosfolipid, namun protein dalam fosfolipid dapat mencapai lebih 50% dari berat membran tersebut. Hal ini
terjadi karena struktur protein yang lebih besar dan kompleks dibandingkan lemak.
Protein membran terdiri dari protein integral dan protein perifer. Protein integral adalah protein yang menembus dua
lapis fosfolipid, sedangkan protein perifer adalah protein yang tidak menembus dua lapis fosfolipid. Protein integral
ini berperan dalam transpor molekul keluar dan masuk sel. Protein integral akan berperan sebagai saluran/ channel
yang memungkinkan beberapa molekul dapat melewatinya. Protein perifer biasanya merupakan hormon atau enzim
yang menempel sementara di membran sel untuk mengatur kerja dari sel tersebut.
Kolesterol
Kolesterol dalam membran plasma akan berada di antara molekul fosfolipid dengan bagian hidroxil yang bersifat
polar akan berada di dekat kepala fosfolipid. Kolesterol memiliki fungsi yang penting bagi membran plasma. Saat
kondisi lingkungan panas, kolesterol akan berperan dalam menghambat pergerakan fosfolipid sehingga mencegah
fosfolipid menjadi terlalu cair. Namun saat suhu lingkungan dingin, kolesterol akan bekerja dengan menghambat
interaksi antar lemak sehingga menjaga membran dari beku dan mempertahankan struktur membran cukup cair.
Kolesterol terdapat pada membran sel hewan, sedangkan pada membran sel tumbuhan fungsinya digantikan oleh
sterol.
Transpor zat melalui membran sel memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Memasukkan gula, asam amino, dan nutrisi lain yang diperlukan oleh sel.
2. Memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
3. Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, misalnya ion K+, Na+, Ca2+, dan Cl-.
4. Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
5. Menjaga kestabilan pH.
6. Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim.
b. Difusi terbantu
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik dalam bentuk saluran protein dan
protein transpor. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan menurun metabolismenya jika dipindahkan
ke dalam medium laktosa. Hal ini dikarenakan laktosa tidak dapat melalui membran sel. Akan tetapi,
beberapa saat kemudian, laktosa dapat melewati membran sel dengan bantuan enzim permease. Mekanisme
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
3) Krenasi
Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis, sehingga sel
kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel, seperti sel hewan.
4) Lisis
Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa ini terjadi pada sel
yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar masuk ke dalam sel, sel akan mengembang
dan akhirnya pecah.
2. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam sel adalah ATP
(adenosin trifosfat), yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel. Pada transpor aktif, terjadi
pemompaan melewati membran yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif berfungsi memelihara
keseimbangan di dalam sel. Contohnya, proses penyerapan glukosa di dalam usus manusia.
Transpor aktif dapat berupa pompa ion natrium-kalium, kotranspor, dan endositosis-eksositosis.
a. Pompa ion natrium-kalium
Pompa ion natrium-kalium merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke dalam sel dan ion Na+ ke luar sel.
Konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih rendah daripada di luar sel, sedangkan konsentrasi ion K+ di dalam
sel lebih tinggi daripada di luar sel. Memasukkan ion K+ dan mengeluarkan ion Na+ harus melawan gradien
konsentrasi, sehingga dibutuhkan sejumlah ATP dan bantuan protein integral pada membran sel. Setiap
pengeluaran 3 ion Na+ akan diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
b. Kotranspor
Kotranspor merupakan transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya.
Kontranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan bantuan energi berupa ATP. Contoh peristiwa
kotranspor adalah pompa proton yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan. Proton (H+)
keluar dari sel melalui suatu protein transpor pada membran sel. Setelah itu, ion H+ yang keluar akan
membawa sukrosa memasuki sel melalui protein transpor lainnya. Mekanisme kotranspor sukrosa-H+
berguna untuk memindahkan sukrosa hasil fotosintesis ke sel berkas pengangkut daun. Selanjutnya, hasil
fotosintesis tersebut diangkut ke organ nonfotosintetik seperti akar melalui jaringan vaskuler tumbuhan.
c. Endositosis-eksositosis
1.)Endositosis
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel ditransfer ke
dalam sel. Ada dua bentuk endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosis.
a) Pinositosis adalah proses penyerapan zat cair oleh sel. Contohnya, sel- sel epitel usus melakukan
pinositosis untuk menelan nutrisi yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan. Pinositosis terjadi
pada sel- sel kelenjar dan sel ekskresi. Tahap-tahap pada proses pinositosis dapat dijelaskan sebagai
berikut:
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
b) Fagositosis adalah proses memakan atau memasukkan benda padat ke dalam sel. Sebagai contoh,
sel darah putih memakan benda asing yang masuk ke dalam aliran darah. Contoh lainnya adalah
Amoeba menangkap mangsanya dengan pseudopodium (kaki semu), kemudian mengurungnya
dalam fagosom (vakuola).
2.)Eksositosis
Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Pada eksositosis, sekret terbungkus
dalam kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel
kelenjar atau sel sekresi.
1. Pada pengamatan sel tumbuhan (sel Rhoediscolor) dengan perendaman larutan garam 30% didapatkan lepasnya
membran sel dari dinding sel seperti gambar di bawah ini.
3. Zat berikut yang mampu berdifusi melintasilapisan fosfolipid membran sel dengan mekanisme transport aktif,
kecuali ...
a. Polisakarida d. oksigen
b. Protein e. Na+
c. K+
4. Pada makanan acar, timun terasa lebih lembek sehingga makanan menjadi awet. Hal ini disebabkan oleh…
a. Situasi lingkungan yang hipotonismenyebabkan kandungan air di dalam timun keluar dari sel.
b. Situasi lingkungan yang hipertonis menyebabkan kandungan air di dalam timun keluar dari sel.
c. Situasi lingkungan yang hipertonis menyebabkan kandungan air di luar timun menuju ke dalam sel.
d. Situasi lingkungan yang hipotonismenyebabkan kandungan air di luar timun menuju kedalam sel.
e. Semua jawaban diatas salah
5. Protein yang akan dibawa ke luar sel disintesis oleh ribosom dan hasilnya akan masuk ke dalam lumen...
a. Mitokondria
b. Plastida d. lisosom
c. Retikulum endoplasma e. nukleus
7. Jika seseorang terkena infeksi suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh kuman, maka organel yang aktif
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
8. Berikut merupakan beberapa contoh penerapan konsep transpor padapengawetan bahan makanan, kecuali…
a. Pembuatan telur asin
b. Pembuatan asinan sayur
c. Pembuatan acar timun
d. Pembuatan tape
e. Pembuatan manisan
9. Larutan yang dapat mempertahankan bentuk dan volume sel adalah ...
a. Hipertonik d. terlarut
b. Hipotonik e. pelarut
c. Isotonik
12. Transpor molekul besar seperti polisakarida ke luar sel dilakukan dengan cara ...
a. Osmosis d. eksositosis
b. Difusi e. pompa ion
c. Endositosis
13. Pada pengamatan sel tumbuhan (sel umbi bawang merah) digunakan pewarnaan dengan lugol. Hasil pengmatan
menunjukkan Terdapat sel yang mengalami pelepasan membrane sel dari dinding sel seperti pada gambar di bawah.
Keterangan :
• BS : Bekerja sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik