Anda di halaman 1dari 28

UJI TERATOGENITAS EKSTRAK ETANOL 70%

DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) TERHADAP


MENCIT PUTIH BUNTING HIPERGLIKEMIA

OLEH:

Tiska Dwi Armelia, S. Farm


LATAR BELAKANG
• DIABETES PRAGESTASIONAL
IBU HAMIL HIPERGLIKEMIA • DIABETES GESTASIONAL

HIPOGLIKEMIA, ABORTUS, MALFORMASI, MAKROSOMIA,


INSULIN
RUMIT, MAHAL LAHIR PREMATUR, KEMATIAN JANIN

ALTERNATIF TANAMAN OBAT

Moringa oleifera Lam.


Skrining fitokimia didapatkan
Daun kelor mengandung banyak polifenol dan
kandungan kimia dari daun kelor,
flavonoid, di antaranya kuersetin-3-glikosida,
yakni polifenol, flavonoid, alkaloid,
rutin, glikosida kaempferol, dan asam
tanin, saponin, dan steroid
klorogenat (Ndong et al. 2007).
(Patel et al. 2014), (Leone et al 2015).

Moringa oleifera Lam. Kuersetin


Kuersetin memiliki efek menurunkan kadar
glukosa darah (Ndong et al. 2007).

Kuersetin dapat menurunkan kadar HbA1C


(Glycated hemoglobin) pada pasien diabetes
(Adisakwattana 2011).
PENELITIAN SEBELUMNYA
• Ekstrak etanol 70% daun kelor terbukti menurunkan kadar glukosa
darah dan kadar HbA1C, di mana HbA1C tersebut menggambarkan
Adisakwattana konsentrasi glukosa rata-rata selama 3 bulan (120 hari).
(2011)

• Ekstrak etanol 70% daun kelor dengan dosis 150 mg/KgBB dapat
menurunkan kadar glukosa darah terhadap tikus putih yang
Fatahillah diinduksi aloksan sebesar 57,9%.
(2013)

• Ekstrak etanol 70% daun kelor terbukti memiliki aktivitas


penghambatan enzim alfa glukosidase yang berperan dalam
Puspasari pemecahan karbohidrat menjadi glukosa.
(2016)
PERUMUSAN MASALAH
Ekstrak Menurunkan Keamanan
Efek Dosis
etanol 70% kadar glukosa pada ibu
teratogenik? teratogenik?
daun kelor darah hamil?

TUJUAN PENELITIAN
Ekstrak etanol Pertumbuhan dan Penurunan
Dosis
70% daun perkembangan kadar glukosa
teratogenik
kelor fetus darah

MANFAAT PENELITIAN
Informasi daun
Pertumbuhan dan
Ekstrak etanol 70% kelor sebagai Peroleh data
perkembangan
daun kelor antidiabetes pada teratogenik
janin
ibu hamil
Maret – Agustus
Waktu Penelitian
Metode Penelitian 2018

Laboratorium Kimia Fisika,


Laboratorium Fitokimia,
Laboratorium Farmakologi,
Laboratorium Hewan, dan
Tempat Penelitian Laboratorium Kimia Terpadu
Fakultas Farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. HAMKA
Alat Penelitian Bahan Penelitian
1. Kandang tikus 13. Gelas ukur 1. Daun kelor Bouchardat
2. Tempat minum tikus 14. Beaker glass 2. Akuades 12. HCl
3. Sonde oral 15. Alat bedah 3. Etanol 70% 13. Ketamin
4. Spuit 16. Kaca pembesar 4. Etanol 95% 14. Larutan bouin
(formaldehid
5. Toples maserasi 17. Pipet tetes 5. Toluen
14%, asam asetat
6. Timbangan hewan 18. Batang pengaduk 6. Serbuk Mg glasial, asam
pikrat jenuh)
7. Timbangan analitik 19. Tabung reaksi 7. FeCl3
15. Na CMC
8. Rotary evaporator 20. Glukometer 8. Kloroform
16. Metformin
9. Labu ukur 21. Lumpang dan alu 9. Asam asetat
anhidrat 17. Aloksan
10. Cawan uap 22. Karl Fischer
10. H2SO4 18. Pakan dan
11. Kertas saring
minum tikus
11. Pereaksi
12. Kapas
HEWAN UJI

Hewan uji yang digunakan dalam


penelitian ini adalah 30 ekor
mencit betina galur Swiss webster
yang berumur 2-3 bulan dengan
berat badan 20-30 gram.
POLA Rancangan
Penelitian
Determinasi
Tanaman
Pengamatan
Mikroskopik
Serbuk Simplisia
PENELITIAN
Pembuatan Ekstrak Karakterisasi
Persiapan Hewan
etanol 70% daun Serbuk dan
Percobaan
kelor Ekstrak

Penapisan Fitokimia Penetapan Dosis Induksi Aloksan

Pengawinan Hewan Pengujian


Analisis Data
Percobaan Teratogenitas
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan Acak Lengkap (RAL) berdasarakan rumus federer
sebagai berikut (t-1)(n-1) ≥ 15

Dimana :
t = jumlah kelompok perlakuan
n = jumlah hewan yang dipakai
Sehingga (6-1)(n-1) ≥ 15
5(n-1) ≥ 15
5n ≥ 15
n≥4
Maka, hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 30 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok yang
terdiri dari 5 ekor tiap kelompoknya.
DETERMINASI
TANAMAN

 Di Herbarium Bogoriense
Bidang Botani, Pusat Penelitian
Biologi-LIPI Cibinong.
 Hasil : Moringa oleifera Lam.
yang termasuk dalam suku
Moringaceae.
PENGAMATAN MIKROSKOPIK SERBUK SIMPLISIA

Fragmen berkas Fragmen rambut Fragmen epidermis


pembuluh dan penutup bawah dengan stomata
mesofil tipe anomositik
EKSTRAKSI DAUN KELOR

Jenis Hasil
Serbuk daun kelor kering 700 g
Pelarut (Etanol 70%) 7 liter
Maserat 5 liter
Ekstrak etanol 70% daun kelor 109,18 g
KARAKTERISASI SERBUK DAN EKSTRAK ETANOL 70%
DAUN KELOR

Organoleptik
Uji Organoleptik
Jenis
Bentuk Bau Rasa Warna
Serbuk daun kelor Serbuk halus Khas Pahit Hijau
Ekstrak etanol 70% Coklat
Kental Khas Pahit
daun kelor kehitaman

Rendemen, Kadar Jenis Hasil (%)


Air, dan Susut
Pengeringan Rendemen 15,60%
Kadar air 5,04%

Susut pengeringan 7,90%


PENAPISAN
FITOKIMIA
HASIL UJI
TERATOGENITAS

Pengamatan terhadap janin mencit dilihat


secara morfologi dan fiksasi dilakukan
selama 14 hari pengamatan. Pemberian
ekstrak etanol 70% daun kelor tidak
menimbulkan kecacatan.
Selain itu, tidak terdapat fetus yang
mengalami tromboemboli.
HASIL UJI TERATOGENITAS
Pengamatan Jumlah Fetus

Dari masing- Kelompok


Jumlah Fetus Jumlah
Fetus Fetus
Total Resorpsi
masing kelompok Perlakuan Uterus Uterus
Fetus
Hidup Mati
Kanan Kiri
tidak ditemukan
Kontrol Normal 21 25 46 46 0 0
adanya fetus mati
Kontrol Negatif 21 17 38 38 0 0
atau resorpsi baik
Kontrol Positif 22 24 46 46 0 0
pada kelompok
Dosis 1 23 21 44 44 0 0
kontrol maupun
Dosis 2 22 23 43 43 0 0
kelompok
Dosis 3 24 23 47 47 0 0
perlakuan.
HASIL UJI
TERATOGENITAS
Berat dan Panjang Badan Rata-rata Fetus

Panjang Badan Rata-rata Fetus


5.5
Panjang rata-rata badan fetus

5.4
5.3
5.2
5.1
5
(cm)

4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
Normal Negatif Positif Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3

Kelompok
Panjang rata-rata badan fetus
Berat Badan Rata-rata Fetus Fetus kelompok kontrol
negatif memilik berat badan
1.5
lebih besar dari kelompok uji.
Bera rata-rata badan fetus

1.45
Hal ini menunjukkan bahwa
1.4
ekstrak etanol 70% daun
(gram)

1.35
kelor mampu menurunkan
1.3 kadar glukosa darah, sehingga
1.25 berat badan fetus juga
1.2 menurun.
1.15
Normal Negatif Positif Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3

Kelompok

Berat rata-rata fetus


HASIL UJI TERATOGENITAS

Persentase Kecacatan

Jumlah Parameter Kecacatan


Kelompok Total Fetus Kelainan %
Fetus Resorpsi Tromboemboli
mati Fisik Kecacatan
Kontrol Normal 46 0 0 0 0 0%
Kontrol Negatif 38 0 0 0 0 0%
Kontrol Positif 46 0 0 0 0 0%
Dosis 1 44 0 0 0 0 0%
Dosis 2 43 0 0 0 0 0%
Dosis 3 47 0 0 0 0 0%
HASIL PENGUKURAN KADAR GLUKOSA DARAH

Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah


350 Ekstrak etanol 70%
Kadar Glukosa Darah mg/dl

300
daun kelor dapat
250

200
menurunkan kadar
Hari ke-14
150 Hari ke-26 glukosa darah
100 Hari ke-36
mencit bunting
50

0 hiperglikemia.
Normal Negatif Positif Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3
Kelompok
HASIL ANALISIS DATA BERAT
BADAN  Uji Tukey

 Uji Normalitas Kesimpulan :


Nilai Signifikansi : 0,17
Kesimpulan : Terdistribusi normal Terdapat perbedaan bermakna antara
kelompok kontrol normal dengan
 Uji Homogenitas
Nilai Signifikansi : 0,25
kelompok kontrol negatif, dosis 1 dan
Kesimpulan : Terdistribusi homogen dosis 2, namun tidak terdapat perbedaan
bermakna dengan kelompok kontrol
 Uji ANOVA Satu Arah
Nilai Signifikansi : 0,00 positif dan kelompok uji dosis 3.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna
Ekstrak etanol Menurunkan
Tidak Bobot fetus
70% daun kadar glukosa
teratogen normal
kelor darah induk

Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa bayi yang
dilahirkan dari ibu yang mengalami diabetes pertumbuhannya
meningkat (Leveno 2015).
HASIL ANALISIS DATA PENURUNAN
KADAR GLUKOSA DARAH

Uji ANOVA Satu Arah


 Uji Normalitas Nilai Signifikansi : 0,00
Nilai Signifikansi : 0,20 Kesimpulan : Terdapat perbedaan
Kesimpulan : Terdistribusi normal bermakna

 Uji Homogenitas
Nilai Signifikansi : 0,84
Kesimpulan : Terdistribusi homogen
 Uji Tukey

Kesimpulan :

Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol normal dengan


kelompok kontrol positif, kelompok uji dosis 1, dosis 2, dan dosis 3, namun
tidak terdapat perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol negatif.

Pemberian ekstrak etanol 70% daun kelor dapat menurunkan kadar glukosa
darah pada mencit bunting hiperglikemia.
SIMPULAN DAN SARAN
 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak etanol 70% daun kelor pada dosis dosis 300
mg/KgBB, 600 mg/KgBB, dan 1200 mg/KgBB tidak menimbulkan efek teratogenik pada mencit putih
bunting hiperglikemia dan mampu menurunkan kadar glukosa darah pada mencit.

 Saran

Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun kelor terhadap
kelainan organ dalam (visceral) meliputi organ hati, ginjal, dan otak fetus serta kelainan pada pertulangan
(skeletal).
HASIL LAPARATOMI
HASIL PENGAMATAN

A B C D E F

A B C D E F

Anda mungkin juga menyukai