BAP, (P7) NP medium + 0,5 ppm BAP, (P8) Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang
NP medium + 1,5 ppm BAP, (P9) NP digunakan adalah BAP (6-benzyl amino
medium + 2 ppm BAP, (P10) NP medium + purine). BAP termasuk ZPT golongan sito-
2,5 ppm BAP. The results showed that ½ kinin yang berfungsi meningkatkan pembe-
MS medium with the addition of 2.5 ppm lahan sel, proliferasi pucuk, dan morfo-
BAP produced good result for number of genesis pucuk (Zulkarnain, 2009). Peneli-
PLB until 21,67 PLB, shoots appeared tian bertujuan untuk mendapatkan media
faster in 3 WAP, the number of shoots dasar dengan penambahan konsentrasi
produced until 3.33 shoots and also the BAP yang optimal untuk perbanyakan
number of leaves produced until 6. vegetatif in vitro anggrek P. amabilis.
Tabel 2 Persentase Eksplan Membentuk PLB, Waktu Muncul PLB dan Jumlah PLB
Perlakuan Jumlah Persentase Waktu muncul Jumlah PLB
eksplan PLB (%) PLB (MST) (buah)
membentuk [C “6' [C “6'
PLB
P1 (½ MS + BAP 0 ppm) 1/6 16,7 6,00±1,00 5,00±0,00
P2 (½ MS + BAP 0,5 ppm) 1/6 16,7 4,00±1,00 7,33±7,02
P3 (½ MS + BAP 1,5 ppm) 1/6 16,7 4,17±0,76 8,60±14,43
P4 (½ MS + BAP 2 ppm) 4/6 66,7 2,83±0,29 14,00±5,29
P5 (½ MS + BAP 2,5 ppm) 4/6 66,7 2,00±1,73 21,67±19,30
P6 (NP + BAP 0 ppm) 1/6 16,7 1,17±1,04 2,00±3,46
P7 (NP + BAP 0,5 ppm) 1/6 16,7 2,00±1,73 2,67±4,62
P8 (NP + BAP 1,5 ppm) 1/6 16,7 2,00±1,73 3,33±3,06
P9 (NP + BAP 2 ppm) 1/6 16,7 2,00±3,46 6,67±6,11
P10 (NP + BAP 2,5 ppm) 2/6 33,3 3,17±0,29 10,00±17,32
Keterangan: Rata-rata dari tiga ulangan±standar deviasi; MST = Minggu Setelah Tanam.
Gambar 1 PLB yang terbentuk pada 12 MST, a) P1, b)P2, c) P3, d) P4, e) P5, f) P6, g) P7,
h) P8, i) P9, j) P10
Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat media tanpa penambahan ZPT NAA dan
diketahui bahwa peningkatan konsentrasi BAP.
BAP pada media ½ MS akan memacu
eksplan untuk membentuk PLB lebih cepat. Tunas
Sedangkan pada media NP semakin tinggi Hasil penelitian untuk waktu muncul
konsentrasi BAP yang diberikan maka tunas menunjukkan bahwa eksplan pada
eksplan semakin lambat membentuk PLB. media NP lebih cepat membentuk tunas
Pembentukan PLB pada eksplan perlakuan dengan rata-rata waktu 3,70 MST dibandi-
media NP tanpa pemberian BAP meng- ngkan dengan media ½ MS dengan rata-
ndikasikan bahwa bahwa suatu jaringan rata waktu 5,13 MST (Tabel 3). Hasil
tumbuhan mengandung hormon endogen penelitian untuk jumlah tunas menunjukkan
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bahwa eksplan pada media ½ MS dengan
dan perkembangan suatu jaringan walau- konsentrasi BAP 2,5 ppm mengalami
pun tidak ditambahkan zat pengatur tumbuh peningkatan pada semua umur pengamatan
dari luar. Hal ini sesuai dengan penelitian dan memiliki jumlah tunas lebih banyak
Paramartha et al. (2012) bahwa biji yaitu 3,33 buah pada 12 MST (Tabel 3). Hal
Dendrobium taurulinum J.J Smith meng- ini menunjukkan bahwa jumlah PLB berban-
alami perkecambahan hingga 100 % pada ding lurus dengan jumlah tunas yang
terbentuk.
47
Gambar 2 PLB yang terbentuk pada 12 MST, a) P1, b)P2, c) P3, d) P4, e) P5, f) P6, g) P7,
h) P8, i) P9 dan j) P10
Eksplan pada media NP dengan dan memiliki jumlah tunas lebih banyak
konsentrasi BAP 2,5 ppm mengalami yaitu 2 buah dibandingkan dengan perlaku-
peningkatan pada semua umur pengamatan an pada media yang sama (Tabel 3). Pada
48
kedua media dengan penambahan BAP dapat bersifat sebagai penghambat apabila
terutama dengan konsentrasi yang lebih digunakan melebihi konsentrasi optimum
tinggi menghasilkan hasil pertumbuhan (George dan Sherrington, 1984).
tunas yang lebih baik. Hal ini membuktikan Hasil pengamatan untuk waktu
bahwa sitokinin memiliki kemampuan dalam muncul baik PLB, tunas dan daun pada
pembelahan sel terutama pembentukan media ½ MS menunjukkan kecenderungan
tunas (Gambar 2). Mok et al. (2000) waktu lebih cepat pada setiap peningkatan
melaporkan bahwa 6-benzyl aminopurine konsentrasi BAP. Hal ini berbeda dengan
dan 6-benzyladenine (BAP, BA) adalah hasil pada media NP yang justru berbanding
sitokinin tipe adenin yang meningkatkan terbalik. Hal ini diduga bahwa setiap jenis
pembelahan sel dan pembesaran sel pada media memiliki kemampuan yang berbeda-
kultur tanaman. beda untuk merangsang pertumbuhan dan
Hasil penelitian untuk tinggi tunas perkembangan suatu eksplan. Peningkatan
menunjukkan rata-rata tinggi tunas pada konsentrasi BAP juga mengambil peran
media ½ MS berkisar antara 0,8 ± 2,10 cm penting bagi pertumbuhan dan perkemba-
dan pada media NP berkisar antara 0,85 ± ngan eksplan, semakin tinggi ketersediaaan
1,65 cm (Tabel 3). Eksplan pada media ½ sitokinin akan memacu eksplan untuk lebih
MS dengan konsentrasi BAP 2,5 ppm cepat tumbuh dan berkembang menjadi
menghasilkan tinggi tunas yang tinggi yaitu planlet.
2,10 cm (Tabel 3). Eksplan pada media NP Media dasar MS adalah media yang
dengan konsentrasi 2 ppm menghasilkan sering digunakan pada kultur jaringan.
tinggi tunas yang tinggi yaitu 1,65 cm Media Murashige dan Skoog mengandung
dibandingkan dengan perlakuan pada 60 mM nitrogen dalam bentuk NO3 dan NH4,
media yang sama (Tabel 3). Hasil Penelitian sedangkan kalium sampai 20 mM dan
-2
yang dilakukan oleh Maryono et al. (2013) pospat 1,25 mM dalam bentuk HPO4 dan
-
menunjukkan bahwa peningkatan konsen- H2PO4 (George dan Sherrington, 1984),
trasi BAP menjadi 3 ppm pada planlet sehingga menjadikan MS sebagai media
Dendrobium jayakarta memberikan hasil dasar yang baik digunakan untuk berbagai
terbaik untuk tinggi planlet, jumlah daun dan kultur in vitro. Akter et al. (2007) menam-
jumlah tunas. bahkan bahwa media ½ MS menunjukkan
kemampuan yang lebih baik menghasilkan
Daun PLB pada anggrek Dendrobium dibanding-
Hasil penelitian untuk waktu muncul kan dengan media KC, VW dan NP.
daun, perlakuan media NP + BAP 0 ppm
memiliki saat muncul daun lebih cepat KESIMPULAN
dibandingkan dengan semua perlakuan
tetapi tidak untuk jumlah daun (Tabel 4). Hal Berdasarkan penelitian yang telah
ini diduga karena hormon endogen mampu dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
merangsang pembentukan daun meskipun perlakuan media dasar dan konsentrasi
tanpa penambahan hormon secara BAP mempengaruhi pertumbuhan dan per-
eksogen. kembangan eksplan anggrek P. amabilis.
Peningkatan konsentrasi BAP hingga Media ½ MS dengan penambahan BAP 2,5
2,5 ppm pada media menghasilkan jumlah ppm memberikan hasil jumlah PLB, waktu
daun lebih banyak tetapi hanya perlakuan muncul tunas, jumlah tunas dan jumlah
media ½ MS + BAP 2,5 ppm menghasilkan daun terbaik.
daun sebanyak 6 helai pada 12 MST (Tabel
4) (Gambar 2). Talukder et al. (2003) DAFTAR PUSTAKA
melaporkan bahwa pemberian BAP 2,5 mg
-1
l menghasilkan jumlah daun tertinggi yaitu Akter, S., K.M. Nasiruddin and A.B.M.
2,55 helai pada anggrek Dendrobium. Khaldun. 2007. Organogenesis of
Penggunaan zat pengatur tumbuh dalam Dendrobium Orchid Using Traditio-
kultur in vitro pada batas-batas tertentu nal Media and Organis Extract. Jurnal
mampu merangsang pertumbuhan, namun
49