Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PELILINAN DAN SUHU SIMPAN TERHADAP DAYA SIMPAN DAN KUALITAS BUAH JERUK SIEM

. . ...,. "

(Citrus reticulata Blanco) . ;. . . . . ,.-. - ..


:

,.

MAMI MARGEYSTI
A31.1859

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR


1999

Mami Margeysti. A 3 1 1859. Pengaruh Pelilinan dan Suhu Simpan terhadap Daya Simpan dan Kualitas Buah Jeruk Siem (Cihzrs reticulata Blanco). (Dibawah bimbingan Sri Setyati Harjadi ). Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi dan cara pelilinan terhadap daya simpan dan kualitas buah jeruk Siem yang disimpan pada suhu kamar dan suhu rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 1998 - Agustus 1998 di Laboratorium Pasca Panen dan Pusat Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian IPB, Laboratorium Kimia Pangan dan Gizi Pilot Plant-PAU IPB dan Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Mekanisasi Pertanian Falcultas Teknologi Pertanian IPB. Penelitian menggunakan buah Jeruk Siem yang berumur

* 7 bulan setelah

berbunga, jumlah per kilogram 8-10 buah dan warna buah masih hijau penuh. Bahan untuk pelilinan yang digunakan .~ Decco Wax L ~ s t r 231. ~ Bahan kimia yang

digunakan untuk analisa adalah NaOH 0.1 N, indikator phenolpthalein I%, dan aquades. Larutan Benlate 500 ppni digunakan untuk menghindari kerusakan buah yang diakibatkan oleh mikroorganisme. Alat yang digunakan adalah lemari

pendingin 1O0C, penetrometer, alat-alat gelas, refraktometer, neraca analitik, alat peras jeruk, pisau, kapas, karet busa, dan lain-lain. Rancangan percobaan adalah rancangan petak terbagi tersarang. Faktor utalna adalah suhu, yaitu suhu kamar 27"- 2SC dan suhu rendah 10'-12C. Anak petak

terdiri atas 4 taraf pelilinan, yaitu tanpa pelilinan, pelilinan densan pengenceran

sistem usap, pelilinan dengan pengenceran sistem celup dan pelilinan tanpa pengenceran sistem usap. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan satu bagian air pada satu bagian lilin. Perlakuan pelilinan sistem usap menggunakan karet busa yang dibasahi dengan lilin secukupnya lalu diusapkan pada buah secara merata. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pengamatan yang bersifat objektif (sifat fisik dan kimia) dan kualitatif (uji organoleptik). Sifat fisik yang diamati meliputi susut bobot dan kelunakan buah, sedangkan pengamatan secara kimia meliputi total asam tertitrasi (TAT) dan padatan terlarut total (PTT) buah. Pengamatan uji organoleptik berupa penampakan buah yang meliputi warna, kilap dan keriput kulit buah, dimana penampakan buah akan dinilai oleh 10 orang panelis berdasarkan skor yang telah ditentukan. Perlakuan pelilinan dapat menghambat susut bobot dan peningkatan kelunakan buah secara nyata. Laju susut bobot dan peningkatan kelunakan buah yang dilapisi lilin berjalan lebih lanibat dibandingkan buah kontrol. Konsentrasi dan cara pelilinan yang berbeda tidak menghasilkan banyak perbedaan terhadap peubahpeubah yang diamati. Suhu simpan rendali dapat menghambat susut bobot, peniugkatan kelunakan, dan peningkatan padatan terlarut total buah secara nyata. Laju susut bobot, peningkatan kelunakan dan peningkatan padatan terlarut total buah yang disinlpan pada suhu rendah berjaian lebih lambat dibandingkan buah yang disimpan pads suhu ka~nar.

Kombinasi perlakuan nyata mempengaruhi susut bobot dan kelunakan buah. Pelilinan dan suhu simpan rendah dapat menekan proses metabolisme buah lebih baik dibandingkan kombinasi perlakuan lainnya. Penampakan buah kontrol menjadi tidak menarik setelah mengalami masa penyimpanan karena buah telah keriput dan menjadi lebih cepat tidak layak untuk dipasarkan. Buah yang dilapisi lilin mempunyai kilap yang Zebih baik dan keriput yang lebih sedikit, selain itu perubahan warna kulit buah menjadi terhambat. ,-Suhu

simpan rendah mengakibatkan perubahan warna kulit buah lebih cepat dan menekan timbulnya keriput serta mempertahankan kilap yang lebih baik. Masa simpan buah kontrol lebih singkat dibandingkan buah yang dilapisi lilin atau buah yang disimpan pada suhu rendah maupun buah yang diberikan kombinasi kedua perlakuan. Jumlah buah kontrol yang dapat dipasarkan setelah mengalami masa penyimpanan selama 28 hari jauh lebih sedikit. Penelitian selanjutnya memerlukan penambahan jumlah buah yang dapat digunakan untuk menduga masa simpan buah berdasarkan buah busuk.

Anda mungkin juga menyukai