1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pola respirasi pada
buah klimaterik dan non klimaterik.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
2.3. Respirasi
Respirasi adalah suatu proses biologis, yaitu oksigen diserap untuk
digunakan pada proses pembakaran (oksidatif) yang menghasilkan energi diikuti
oleh pengeluaran sisa pembakaran berupa gas karbondioksida dan air. Substrat
yang paling banyak diperlukan tanaman untuk proses respirasi dalam jaringan
tanaman adalah karbohidrat dan asam-asam organik bila dibandingkan dengan
lemak dan protein. Tingkat respirasi pada buah dan sayuran dapat diukur dengan
beberapa cara yaitu menentukan jumlah subtrat (gula) yang hilang, menentukan
jumlah gas oksigen yang digunakan, menentukan gas karbondioksida yang
dikeluarkan dan menentukan jumlah energi (ATP) yang dihasilkan. Laju respirasi
pada komoditi panenan merupakan petunjuk aktivitas metabolisme jaringan
(Sutanto, 2017).
Respirasi adalah suatu proses yang melibatkan terjadinya penyerapan
oksigen dan pengeluaran karbondioksida serta energi yang digunakan untuk
mempertahankan reaksi metabolisme dan reaksi lainnya yang terjadi di dalam
jaringan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju respirasi dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal antara lain temperatur, komposisi udara dan adanya kerusakan mekanik,
Ketiga faktor ini merupakan faktor penting yang dapat mempercepat laju
respirasi. Sedangkan faktor internal antara lain jenis komoditi (klimaterik atau
non-klimaterik) dan kematangan, akan menentukan pola respirasi yang spesifik
untuk setiap jenis buah-buahan dan sayuran (Sutanto, 2017).
2.4. Etilen
Etilen adalah senyawa organik sederhana berfungsi sebagai hormon
pertumbuhan dan kelayuan. Proses transport gas berlangsung secara difusi.
Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel dengan jalan
difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel. Produk
dengan laju respirasi tinggi cenderung cepat mengalami kerusakan. Percepatan
respirasi ini juga dipengaruhi oleh keberadaan etilen (Bahar et al., 2016).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil yang didapat pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Kel Jenis Buah Pengamatan Pengamatan Hari ke
1 2 3 4 5
1 Klimaterik Berat buah (g) 162 g 161 g 161,04 160,76 160 g
Alpukat g g
Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
ml HCl 43,8 ml 12,8 ml 14,5 ml 11 ml 16,1
ml
Non Berat buah (g) 22 g 95 g 95,49 g 95,28 g 95 g
Klimaterik Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
Jeruk Manis ml HCl 41 ml 31 ml 29 ml 29,3 ml 39,6
ml
2 Klimaterik Berat buah (g) 94 g 93 g 92,57 g 92,14 g 92 g
Pisang Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
ml HCl 41 ml 16 ml 14,8 ml 10,8 ml 14 ml
Non Berat buah (g) 39 g 38 g 38,49 g 38,43 g 38 g
Klimaterik Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
Jeruk Nipis ml HCl 40 ml 32,6 ml 35 ml 33,9 ml 49,7
ml
3 Klimaterik Berat buah (g) 126 g 126 g 97, 29 g 126,37 126 g
Tomat g
Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
ml HCl 36 ml 27 ml 33,3 ml 28 ml 44 ml
Non Berat buah (g) 98 g 97 g 97,29 g 97,08 g 97 g
Klimaterik Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
Timun ml HCl 36 ml 21,5 ml 20 ml 17,7 ml 26,5
ml
4 Klimaterik Berat buah (g) 282 g 282 g 281 g 280 g 280 g
Mangga Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
ml HCl 37,9 ml 12,5 ml 5 ml 5 ml 7 ml
Non Berat buah (g) 29,61 g 29 g 28,74 g 27,97 g 27 g
Klimaterik Lama inkubasi - 20 jam 24 jam 24 jam 26 jam
Anggur ml HCl 37,7 ml 29,6 ml 29,5 ml 20 ml 23,4
ml
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Buah-buahan dan sayuran mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda,
perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik.
Kerusakan yang terjadi pada buah yang telah dipanen, disebabkan karena buah
ataupun sayuran masih melakukan proses metabolisme dengan menggunakan
cadangan makanan yang terdapat dalam buah, tingkat kerusakan buah dipengaruhi
oleh difusi gas ke dalam dan keluar jaringan melalui lentisel diseluruh permukaan
buah. Buah merupakan produk holtikulura yang apabila disimpan dalam bentuk
segar akan terjadi proses respirasi.
Praktikum ini ialah menentukan pola respirasi pada delapan sampel
dengan dua jenis respirasi buah, yaitu buah klimaterik dan non klimaterik. Buah
klimaterik yang digunakan adalah alpukat, pisang, tomat dan manga sedangkan
buah non klimaterik yang digunakan yaitu jeruk manis, jeruk nipis, timun dan
anggur. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada buah klimaterik setiap buah
mengalami penurunan berat 1 hingga 2 gram dengan waktu inkubasi 20 sampai 26
jam. Menurut Najah et al. (2015) dengan semakin lama penyimpanan maka
ketersediaan oksigen juga akan semakin banyak sehingga mengakibatkan aktivitas
respirasi yang dihasilkan selama penyimpanan meningkat dan menyebabkan kadar
air dalam bahan naik. Susut bobot pada produk holtikultura dapat terjadi sejak
panen, hingga saat dikonsumsi. Besarnya susut bobot sangat tergantung pada jenis
komoditi dan cara penanganan selepas panen (Najah et al., 2015).
Semakin tinggi tingkat kematangan buah, maka laju respirasi akan
semakin meningkat, tetapi setelah buah mencapai kematangan optimum laju
respirasi akan kembali menurun. Laju respirasi dipengaruhi beberapa faktor
seperti suhu, umur pemetikan dan kondisi fisik buah. Memar akibat benturan
dapat menyebabkan perubahan pola respirasi pada buah. Suhu mempengaruhi
metabolisme dan penyerapan nutrisi mineral oleh tanaman karena tingkat
transpirasi meningkat dengan meningkatnya suhu (Taris et al., 2015).
Untuk memperpanjang umur simpan dapat dilakukan dengan
menggunakan active packaging technology tetapi karena masih banyak memiliki
kekurangan disamping biaya yang mahal dapat juga menggunakan kitosan.
(Nur’aini et al., 2015).
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Abdullah Bin. Wahyu Diyono. Enrico Syaefullah dan Suyanti., 2014.
Optimalisasi Cara Pemeraman Buah Cempedak (Artocarpus champeden).
Jurnal Informatika Pertanian. Vol 23(1) : 35-46.
Bahar, Edward. Aziah Mohd Y dan Aslim Rasyad., 2016. Pengaruh Etilen
Terhadap Daun Pada Empat Varietas Cabai (Capsicum Annuum L.) Di
Lingkingan Dan Kondisi Iklim Kabupaten Rokanhulu. Jurnal Penelitian
Pertanian. Vol 4(2) : 73-78.
Najah, Khaerun. Eko Basuki dan Ahmad Alamsyah., 2015. Pengaruh Konsentrasi
Chitosan Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Buah Tomat (Solanum
lycopersicum L.) Selama Penyimpanan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan.
Vol 1(2) : 70-76.
Universitas Sriwijaya