Laju respirasi merupakan petunjuk yang baik untuk daya simpan buah
dan sayuran sesudah dipanen. Intensitas respirasi dianggap sebagai ukuran laju
jalannya metabolisme, dan oleh karena itu sering dianggap sebagai petunjukmengenai
potensi daya simpan buah dan sayuran. Laju respirasi yang tinggi
biasanya disertai oleh umur simpan yang pendek. Hal itu juga merupakan
petunjuk laju kemunduran mutu dan nilainya sebagai bahan makanan. Faktor yang sangat
penting yang mempengaruhi respirasi dilihat dari segi penyimpanan adalah
suhu.Peningkatan suhu antara 0 0C – 35 0 C akan meningkatkan laju respirasi buah- buahan
dan sayuran, yang memberi petunjuk bahwa baik proses biologi maupun proses kimiawi
dipengaruhi oleh suhu. Sampai sekarang pendinginan merupakan satu-satunya cara
ekonomis untuk penyimpanan jangka panjang bagi buah dan sayuran segar.
Penyimpanan pada suhu rendah (mendekati titik beku air) dapat mengurangi laju
respirasi sayur dan buah, disamping dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pembusuk. Pendingin tidak bisa membunuh mikroorganisme, tetapi hanya menghambat
pertumbuhannya. Untuk itu, sayur dan buah yang akan disimpan harus dibersihkan terlebih
dahulu. Suhu ruang pendingin dan kelembaban ruang pendingin perlu diatur karena dengan
pengaturan tersebut dapat menentukan keawetan dan mempertahankan mutu sayur dan buah
yang disimpan. Bila kelembaban di ruang pendingin kurang, sayuran dan buah yang tidak
disimpan dalam keadaan dingin akan menjadi layu. Sayuran daan buah yang tidak disimpan
dalam keadaan dingin umumnya mudah rusak, sehingga kualitasnya menurun. Perubahan
yang terjadi selama penyimpanan yaitu penurunan ketegaran dan kepadatan,warna oksidasi
lemak dan melunaknya jaringan-jaringan serta rasa pada bahan pangan.
1.1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya Praktikum Perlakuan Suhu Rendah (Pendinginan)
Terhadap Pangan Untuk Memperpanjang Masa Simpan ini yaitu agar mahasiswa mampu
menganalisis prinsip penyimpanan pangan dengan penggunaan suhu rendah pada beberapa
tingkat kematangan tomat.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikukm ini adalah sebagai berikut :
1. Praktium ini perlakuan suhu dingin untuk masa simpan tomat lebih lama dan
segar dibandingan perlakuan suhu ruang.
2. Perlakuan suhu kamar mengelami perubahan yang dlebih cepat baik dari bobot
yang menyusut,warna,dan bau yang lebih menyengat dibandingkan perlakuan
suhu dingin yang lebih lambat.
3. Pendinginan biasanya akan mengawetkan berapa hari atau minggu tergantung
dari macarn bahan pangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aksi Agraris Kanisius (AAK). 2000. Petunjuk Praktik Bertanam Buah dan Sayur.Kanisius,
Jakarta.
Tranggono dan Sutardi, 1990. Biokimia dan TeknologiPasca Panen. Pusat Antar Universitas
Pangan Dan Gizi.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta
Seminar.2006 .Uji Dan Aplikasi Komputasi Paralel Pada Jaringan Syaraf Probabilistik
(PNN) Untuk Proses Klasifikasi Mutu Tomat. Jurnal Teknologi. Edisi No. 1. Tahun
XX, Maret 2006, 34-45.