Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH SUHU AIR PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN SELADA

PROPOSAL MINI RISET

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan

Dosen Pengampu:

Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si


Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T
Tri Suwandi, S.Pd., M.Sc

oleh:

Kelompok 1

Pendidikan Biologi A 2018


Ane Laksana Lintang 1800299
Aviva Salma Nadhira 1807793
Dhiya Ananda 1800517
Riska Haryadianti Nur 1800374
Tatag Yudha Pranahadi 1800125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
PENGARUH SUHU AIR PENYIRAMAN TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA

Tumbuhan selada yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan telah


menjadi salah satu sumber mata usaha bagi masyarakat yang bekerja sebagai
petani. Tumbuhan selada merupakan tumbuhan yang banyak dibudidaya karena
tingkat konsumsi masyarakat lumayan tinggi. Selada dapat ditanam didaerah
dataran tinggi atau pegunungan ataupun dataran rendah. Tumbuhan selada
membutuhkan kelembaban yang lumayan tinggi yaitu sekitar 65% sampai 78%
(Darmawan,1997)

Suhu yang berapa di daerah pegunungan merupakan suhu yang dirasa


optimum sebagai suhu pertumbuhan tumbuhan selada. Agar mendapatkan selada
dengan kualitas tinggi membutuhkan suhu sekitar 15°-30°C. jika suhu yang
diberikan lebih tinggi dari 30°C tumbuhan selada akan terhambat
pertumbuhannya, bolting atau tumbuhnya bunga akan terangsang, bahkan dapat
menyebabkan rasa pahit, sehingga tumbuhan tidak akan layak untuk dikonsumsi
dan mengurangi daya jual. Begitu juga jika suhu yang terlalu rendah diberikan
akan menghambat pertumbuhan selada bahkan sampai menyebabkan chilling
injury maupun freezing injury.

Suhu merupakan salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap


pertumbuhan dan perkembangan tanaman, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Menurut Rai et al (1998) pengaruh suhu secara langsung ini berkaitan
dengan peran nya pada setiap fungsi pertumbuhan dalam mengontrol laju proses-
proses kimia dan peran fisiologis, contohnya laju transirasi, laju penyerapan
nutrisi, bukaan stomata, respirasi dan fotosintesis. Sedangkan pengaruh yang tidak
langsung yaitu dengan mempengaruhi factor-faktor lainnya, terutama mengenai
suplai air.

Menurut Salisbury & Ross (1995) perubahan yang nyata pada laju
pertumbuhan tanaman dapat disebabkan hanya oleh perubahan suhu beberapa
derajat saja. Setiap tumbuhan dan jenisnya memiliki suhu maksimum, optimum
dan minimum yang berbeda-beda. Jika tanaman dikondisikan pada suhu dibawah
suhu minimum atau diatas suhu maksimum maka tanaman akan memiliki laju
pertumbuhan yang rendah dan jika ditempatkan pada suhu optimum akan
memiliki laju pertumbuhan yang tinggi.

Suhu banyak mempengaruhi metabolisme tanaman seperti fotorespirasi,


respirasi, dan fotosintesis. Laju fotosintesis akan meningkat seiring peningkatan
suhu sampai tingkat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
beda suhu yang diberikan pada air penyiraman terhadap pertumbuhan tumbuhan
selada.

Tujuan :

Mengetahui pengaruh suhu air penyiraman terhadap pertumbuhan selada.

METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
a). Variabel bebas: Tanaman Selada dengan suhu normal (A), Tanaman Selada
dengan suhu dingin (B), Tanaman Selada dengan suhu panas (C)
b). Variabel terikat: Pertumbuhan tanaman selada , baik dari pertambahan tinggi
batang, kondisi batang dan daun
c). Variabel kontrol: Penyiraman dengan suhu normal
3.2 Alat dan Bahan
Tabel 3.2.1 Peralatan yang digunakan
No Nama Alat Jumlah

1. Sendok obat 2

2. Penggaris 2

3. Termometer 1

4. Polybag 9

5. Jam 1
Tabel 3.2.2 Bahan yang digunakan
No Nama Bahan Jumlah

1. Tanaman Selada Secukupnya

2. Tanah Secukupnya

3. Es batu Secukupnya

4. Air suhu normal Sexukupnya

5. Air panas Secukupnya

3.3 Prosedur pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Departemen


Pendidikan Biologi, Kampus UPI Bandung. Dengan waktu pelaksanaan 31 Maret
2020-14 April 2020. Percobaan dilakukan dengan metode Rancangan Acak
Lengkap. Tanaman selada diberi beberapa perlakuan suhu pada pemberian air
dengan rentang suhu dingin (10OC), suhu lingkungan (20OC), dan suhu panas
(30OC). Setiap perlakuan diberikan 3 sampel tanaman sebagai bentuk ulangan
percobaan. Berikut disajikan langkah kerja yang dilakukan.

a. Pembuatan media tanam


1. Disediakan bibit tanaman selada berumur sekitar dua minggu.
2. Ditanam bibit selada dalam polybag sedang dan disimpan di
tempat yang sedikit teduh terkena cahaya matahari, namun tidak
terkena hujan.
3. Tanaman disiram air dengan suhu yang berbeda sebanya 30 ml
setiap pagi dan sore.
4. Diamati kodisi pertumbuhan tanaman, kondisi daun, batang, dan
diukur tinggi tanaman dari permukaan media tanam.
b. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan dengan memperhatikan dan
mendokumentasikan kondisi pertumbuhan tanaman, kondisi daun dan
batang, serta tinggi tanaman dari permukaan media tanam. Pengukuran
tinggi meggunakan skala centimeter (Cm) pada rentan waktu 2 hari sekali
secara berkala dalam kurun waktu 14 hari dan dilakukan saat sore hari.
c. Penyajian data
Dalam penelitian “Pengaruh Suhu Air Penyiraman Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Selada” data yang diperoleh disajkan dalam bentuk tabel dan
diolah dalam bentuk grafik. Pengolahan data dan pengujian hipotesis
dilakukan dengan analisis kuantitatif dengan perhitungan ANOVA dan
kualitatif dengan memperhatikan kondisi batang dan daun.

Jadwal kegiatan:
No. Waktu Kegiatan
1. 29-30 Maret 2020 Persiapan alat dan bahan
2. 31 Maret – 14 April 2020 Melakukan percobaan
3. 02 April 2020 Pengambilan data ke-1
4. 04 April 2020 Pengambilan data ke-2
5. 06 April 2020 Pengambilan data ke-3
6. 08 April 2020 Pengambilan data ke-4
7. 10 April 2020 Pengambilan data ke-5
8. 12 April 2020 Pengambilan data ke-6
9. 14 April 2020 Pengambilan data ke-7
10. 15 April 2020 Menganalisis hasil percobaan
Daftar Pustaka

Akhsan, S. P. (2010). Influence of Temperature and Growth Regulators on Wound


Periderm Formation of Potato Tuber . 115-119 .

Andriani, R. K. (2019). Pengaruh Temperatur Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kurang


Tolo (Vigna sp.) . Stigma , 49-52.

Anggraeni, A. P. (2010). Arthrochista hilaralis . Pengaruh Temperatur dan Kelembaban


Terhadap Tingkat Kerusakan Daun Jabon (Anthocephalus cadamba) Oleh
Arthrochista hilaralis , 1-6.

Darmawan, A. I. (1997). Pengaruh Topoklimat terhadap Produksi dan Kualitas Selada


(Lactuca sativa). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Md, S. P., Akhand, A. A., & Ahsan, N. (2010). Influence of Temperature and Growth
Regulators on Wound Periderm Formation of Potato Tuber. Journal of Advanced
Laboratory Research in Biology , 113-114.

Mildaerizanti, & Pangestuti, R. (tanpa tahun). Pengaruh Cekaman Suhu Rendah


Terhadap Tanaman. BPTP, 185-190.

Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.

Sariayu, M. V., Priyatman, H., & Sanjaya, B. W. (tanpa tahun). Pengendali Suhu dan
Kelembaban pada Tanaman Selada (Lactuca sativa L) dengan Sistem Aeroponik
Berbasis Arduino UNO R3. Fakultas Tekni Universitas Tanjungpura, 1-2.

Sinay, H. (2011). Pengaruh Giberelin dan Temperatur Terhadap Pertumbuhan Semai


Gandaria (Bouea macrophylla Griffith). Biocientiae, 15-21.

Sutarno, M. A. (2019). Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Selada (Lactuca sativa l.)
pada Berbagai Tingkat Naungan dengan Metode Hidroponik. J.Agro Complex,
15-23.

Anda mungkin juga menyukai