Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PROTEKSI TANAMAN

IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN PISANG

(Musa paradisiaca L)

Disusun Oleh :

1. Fajar Dwi Prasojo (20180210060)


2. Ika Lufiana (20180210073)
3. M. Aprilly Sani (20180210080)
4. Yoga Adhi Wijaya (20180210091)
5. Nur Rifana Rahmi I (20180210096)

FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman pisang adalah salah satu tanaman asli dari Asia Tenggara,
bahkan tanaman pisang adalah adalah tanaman asli dari Indonesia. Menurut
Kuswanto (2003), menyebutkan bahwa pisang adalah tanaman asli Indonesia.
Hal ini membuktikan dengan banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli
pulau yang ada diseluruh Indonesia.

Sejak dahulu pisang telah popular di semua masyarakat Indonesia.


Selain tumbuh sebagai tanaman liar, tanaman pisang banyak dibudidayakan.
Tanaman pisang diklasifikasikan dalam berbagai jenis. Jenis pisang yang
populer seperti pisang ambon, pisang nangka, pisang mas, pisang klutuk, pisang
tanduk, pisang hias, pisang kepok dan lain-lainnya. Berbagai pisang tumbuh di
Indonesia, ada pisang konsumsi yang bisa langsung dimakan, pisang yang harus
diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, pisang berbiji, pisang serat, ada
pula tanaman pisang yang hanya dijadikan hiasan di pekarangan rumah. Semua
tanaman pisang tersebut dapat tumbuh subur di Indonesia. (Santoso, 1995)

Secara morfologi tanaman pisang terdiri dari daun, batang, bonggol,


bunga pisang, dan buah pisang. Organ-organ tanaman ini sudah banyak
dimanfaatkan, terutama yang paling sering dimanfaatkan yaitu buah pisang.
Buah pisang dapat dikonsumsi secara langsung, dapat pula diolah menjadi
berbagai jenis olahan makanan seperti kripik pisang, sale pisang, pisang goreng,
dan lain-lain. (Hidayat, 2013)

Serangan hama yang biasa dijumpai yaitu penggerek bonggol


(Cosmopolitus sordidus), penggerek batang (Odoiparus longicolis), ngengat
kudis pisang (Nacoleia octasema), serta penggulung daun pisang (Erionota
thrax) (Suhartanto, dkk 2012). Penyakit yang sering dijumpai pada tanaman
pisang adalah layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp cubense), blood disease
(Ralstonia solanacearum), dan kerdil (Banana Bunchy Top).

Untuk mencegah kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit maka


diperlukan upaya pengendalian. Pengendalian dibedakan menjadi lima yaitu
pengendalian mekanis, fisik, kultur teknis, kimiawi, dan hayati. Pengendalian
secara mekanis dapat dilakukan dengan memusnahkan hama dan penyakit yang
menyerang tumbuhan tersebut. Pengendalian secara kultur teknis dengan cara
sanitasi kebun dan membersihkan pelepah. Pengendalian secara kimiawi
biasanya menggunakan pestisida dan dilakukan apabila hama dan penyakit
tanaman sudah melewati garis ambang ekonomi. Pengendalian secara hayati
biasanya menggunakan musuh alami (Suhartanto, dkk 2012).

B. Tujuan
Untuk mengetahui berbagai jenis penyakit pada tanaman pisang.

C. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 1 Mei 2019
Tempat : Tlogo RT 06 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Pukul : 09.00 – Selesai

II. HASIL OBSERVASI


NO SPESIES NAMA GEJALA GAMBAR/FOTO TEORI/KONSEP PENYEBAB
PENYAKIT
1. Musa Bercak Daun yang Gejala pertama Mycosphaere
paradisiaca Daun terserang penyakit bercak lla musicola
L. terdapat daun
bintik-bintik Mycosphaerella,
hitam, yang dikenal
semakin lama sebagai "penyakit
bintik hitam Sigatoka", adalah
tersebut pada daun ke-3
membesar dan ke-4 dari
dan melebar puncak, yang
membentuk ditandai dengan
noda kuning bintik
kecoklatan memanjang,
hingga hitam. berwarna kuning
Serangan pucat atau hijau
yang parah kecoklatan,
seluruh daun panjangnya 1-2
akan mm atau lebih,
menguning arahnya sejajar
dan dengan tulang
mengering daun, dan
berbentuk tidak
teratur. sebagian
bintik tersebut
berkembang
menjadi beccak
[sick!] berwarna
coklat tua sampai
hitam, berbentuk
jorong atau bulat
panjang, yang
panjangnya 1 cm
atau lebih,
lebarnya kurang
sepertiga dari
panjangnya
Goodwin dan
Crous (Soesanto,
2012)

Penyakit Akibat dari Saat ini, fusarium Fusarium


Layu serangan ini yang sering oxysporum.
Fusarium daun yang disebut penyakit
terserang panama
akan disebabkan
menguning, oleh Fusarium
pelapah oxysporum f.sp.
menjadi layu cubense (Foc)
dan terjadi sudah menjadi
perubahan masalah yang
warna pada utama di berbagai
bonggol pertanaman
pisang. pisang dunia.
Selanjutnya, Penyakit tersebut
tanaman akan telah meluas baik
mati karena pada pertanaman
bonggol dan pisang
akar perkarangan
membusuk maupun
perkebunan.
Kerugian yang
diakibatkan oleh
patogen tersebut
cukup tinggi
(Susanna, 2006)
Penyakit Gejala khas Penyakit layu Pseudamonas
Layu penyakit layu bakteri pisang solanacearu
Bakteri bakteri juga atau penyakit m
banyak moko disebabkan
ditemukan oleh bakteri
pada semua Pseudamonas
stadia solanacearum.
tanaman Serangan terjadi
pisang, terutama ketika
Gejala pisang menjelang
ditandai berbunga.
dengan Tanaman tiba-tiba
perubahan layu tanpa
warna pada didahului
ibu tulang mengguningnya
daun dimana daun. Pada
terlihat garis- bonggol terdapat
garis coklat lendir (Trubus,
kekuning- 2008)
kuningan ke
arah tepi
daun dimulai
dari pucuk
daun sampai
ke semua
daun tua.
Kondisi ini
berlangsung
lama hingga
buah
menjelang
masak
kemudian
mendadak
semua daun
menguning
dan akhirnya
menjadi
coklat
III. PEMBAHASAN
Pisang merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara. Tanaman dari suku
Musaceae inimemiliki nama latin Musa paradisiaca. Tanaman pisang merupakan
tanaman yang serba guna, mulai dari akar sampai daun dapat dimanfaatkan. Seperti
negara Asia Tenggara lainnya. Tanaman ini banyak ditemukan di Indonesia, terutama
di daerah yang banyak mendapat sinar matahari

Penyakit yang menyerang tanaman pisang selama pengamatan adalah bercak


daun sigatoka yang disebabkan oleh Mycospherellla musicola, dan layu Fusarium yang
disebabkan oleh patogen Fusarium oxysporum f.sp. cubense. Penyakit layu bakteri pada
tanaman pisang yang disebabkan oleh Pseudamonas solanacearum . Kejadian penyakit
yang tinggi adalah bercak daun sigatoka. Penyakit layu Fusarium pun menyerang
tanaman pisang hanya saja tingkat serangan yang tinggi.

Berdasarkan pengamatan atau observasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa


tanaman pisang pada Tlogo RT 06 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta terdapat
penyakit yang ditandai dengan bercak pada daun dan layu pada daerah daun maupun
pelapah pada tanaman pisang. Dengan adanya berbagai macam penyakit pada tanaman
pisang, maka diperlukan pengendalian penyakit tersebut. Pada penyakit bercak daun
Sigatoka dilakukan pengendalian sebagai berikut :

 Melakukan pembersihan lahan dari daun-daun yang sakit

 Menanam varietas pisang yang tahan terhadap penyakit Sigatoka, seperti pisang raja
dan tanduk

 Memelihara tanaman secara intensif pada pengaturan drainase tanah yang baik

 Melakukan penyemprotan fungisida seperti Dithane M-45 sesuai dosis yang


dianjurkan

Pengendalian penyakit layu fusarium dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Menanam varietas yang tahan (resisten)

 Menggunakan tanaman atau bibit yang sehat dan bebas penyakit

 Memperbaiki drainase tanah dan menjaga kebersihan lahan


 Pergiliran tanaman

Pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman pisang dengan cara sebagai berikut :

 Menggunakan bibit pisang yang sehat

 Mengadakan pengeringan lahan atau perbaikan drainase tanah

 Menjaga kebersihan lahan

 Melakukan pergiliran tanaman

Pengendalian dari penyakit tanaman pisang bertujuan untuk menghindari tanaman


pisang dari serangan penyakit yang akan menurunkan produktivitas tanaman maupun
buah pisang itu sendiri.
IV. KESIMPULAN
Setiap tanaman pasti tidak bisa terhindar dari penyakit. Tanaman pisang dapat
terserang penyakit yang dapat menurunkan produktivitas dan nilai ekonomis dari
tanaman tersebut. Ada beberapa penyakit dan dapat menyerang tanaman pisang
diantaranya, bercak daun, layu fusarium, dan layu bakteri.
V. DAFTAR PUSTAKA
Soesanto, L.,Mugiastuti, E.,Ahmad, F., & Wtjaksono. 2012. Diagnosis lima penyakit
utama karena jamur pada 100 kultivar bibit pisang. J.HPT Tropika 12(1): 36-
45
Trubus, Redaksi. 2008.Berkebun Pisang Secara Intensif. Jakarta : Penebar Swadaya
Susanna .2006. Pemanfaatan Bakteri antagonis sebagai agen biokontrol penyakit layu
(Fusarium oxysporum f.sp. Cubense) pada tanaman pisang . J. Floratek 2
:114 – 121
Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan, Pengemasan, dan Penyimpanan Benih.
Yogyakarta: Kanisius.
Santoso, H. B. 1995. Cuka Pisang. Yogyakarta. Kanisius.
Suhartanto MR, Sobir, Harti H. 2012. Teknologi Sehat Budidaya Pisang: Dari Benih
Sampai Pasca Panen. Bogor (ID): Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM-
IPB.

Anda mungkin juga menyukai