UJI KARBOHIDRAT
Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
I. TUJUAN
Untuk mengetahui beberapa uji kualitatif karbohidrat
2. Uji biuret
Larutan amilum 1%
Reagen biuret
dimasukan ke dalam
ditambahkan dengan perubahan yang terjadi
tabung reaksi dengan
pipet tetes sebanyak 12 diamati
pipet tetes sebanyak 6
tetes
tetes
3. Uji benedict
Larutan amilum 1%
Reagen benedict
dimasukan ke dalam Tabung reaksi tersebut
ditambahkan dengan
tabung reaksi dengan dipanaskan dengan
pipet tetes sebanyak 12
pipet tetes sebanyak 6 pemanas
tetes
tetes
4. Uji yodium
a. Pembuatan daun tertutup dan terbuka
Beberapa daun
Beberapa daun Kedua kondisi daun
gamal ditutup
gamal ada yang dibiarkan sampai
dengan kertas
dibiarkan terbuka dengan 1 minggu
karbon
IV. HASIL
No Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar
Pembuatan larutan amilum 1%
Tepung kanji
1 1 gr + aquades Larutan keruh
100ml
Uji Biuret
Amilum 6 tetes
Larutan menjadi
1 + reagen biuret
sedikit ungu
12 tetes
Uji benedict
Amilum 6 tetes
+ reagen
1 Larutan biru
benedict 12
tetes
a. Larutan
dipanaskan
Warna semakin
2 dan kemudian
memudar
didinginkan
b. Larutan tidak Terbentuk endapan
dipanaskan merah bata
Uji Yodium
Daun tertutup
dan terbuka di
1 -
rendam dengan
alkohol 96%
Kedua
tabungnya
Daun terbuka menjadi
2 direbus dan
putih
kemudian
ditiriskan
a. Daun terbuka :
Kedua kondisi
berwarna hitam
3 daun + larutan
b. Daun tertutup: tidak
KI
ada perubahan
Terbuka Tertutup
a. Daun terbuka :
warna hitam
Penambahan
4 memudar
larutan CuSO4
b. Daun tertutup: tidak
ada perubahan
V. PEMBAHASAN
Praktikum Uji Karbohidrat yang bertujuan untuk mengetahui beberapa uji kualitatif
karbohidrat ini dilakukan dengan tiga jenis uji sample yaitu uji biuret, uji benedict dan
uji yodium. Sebelum dilakukan ketiga tahap tersebut, dilakukan pembuatan larutan
amilum 1% dengan menggunakan 1 gram tepung kanji dan 100ml air aquades yang
dicampurkan.
Pada uji biuret, larutan amilum yang semula berwarna putih keruh setelah ditambahkan
dengan reagen biuret seharusnya akan berwarna ungu. Hal ini dikarenakan biuret
mengandung asam kuat H2SO4 dan alfa naftol. Sehingga alfa naftol akan memutuskan
ikatan glikosida, sementara itu asam kuat yang bersifat dehidrasi akan menarik H2O
dari larutan amilum dan mengsubstitusikannya dengan alfa naftol. Hal ini akan memicu
terbentuknya cicin alfanaftol yang berwarna ungu. Namun, hal ini tidak terlihat jelas
dalam percobaan dikarenakan reagen biuret yang sudah lama serta terlalu encer
sehingga kurang memberikan hasil cincin alfanaftol yang terlihat jelas pada hasil uji
biuret.
Pada uji benedict, disiapkan dua tabung reaksi berisi larutan amilum yang semula
berwarna putih keruh. Kemudian ditambahkan dengan reagen benedict yang akan
mengubah warna larutan amilum menjadi berwarna biru. Kemudian, pada tahap
selanjutnya diberikan perbedaan perlakuan yaitu satu tabung reaksi dipanaskan dan
tabung reaksi lainnya didiamkan. Pada tabung reaksi yang dipanaskan, kemudian
setelah dibiarkan mendingin, terlihat perubahan warna yaitu warna larutan menjadi
lebih muda, namun tidak ada endapan. Pada tabung reaksi yang tidak dipanaskan maka
akan terlihat endapan merah bata di dasar tabung reaksi. Hal ini dikarenakan basa kuat
(NaOH) yang terkandung dalam reagen benedict akan memutus ikatan glikosida dan
mengsubstitusi dengan senyawa NaOH sehingga membentuk (1,4 Glikosida) tanpa
menarik H2O. Sehingga dari kompleks amilum dan NaOH ini akan terbentuk endapat
merah bata.
Setelah beberapa lama dipanaskan, daun ditiriskan di atas tisu dan kemudian diteteskan
larutan KI. Pada daun terbuka, setelah direaksikan dengan larutan KI maka daun akan
berwarna hitam atau biru dongker. Hal ini dikarenakan terbentuknya komplek antara
amilum dan iodium. Sedangkan pada daun tertutup hal ini tidak terjadi karena larutan
KI tidak bereaksi dengan sel-sel daun. Daun tertutup yang ditutupi kertas karbon tidak
mengalami fotosintesis, hal inilah yang menyebabkan daun tidak memiliki amilum
sehingga larutan KI tidak bereaksi.
Setelah itu, kedua daun di teteskan dengan larutan CuSO4. Pada daun terbuka yang
awalnya berwarna hitam, maka setelah beberapa menit, warna hitam akan memudar.
Sedangkan pada daun tertutup tidak terjadi perubahan. Daun yang terbuka mengalami
perubahan warna dari hitam hingga menjadi abu dikarenakan iodium yang sebelumnya
berikatan dengan amilum putus dan berikatan dengan Cu. Sehingga warna hitam
menjadi pudar.
Saran:
Dalam membuat daun tertutup, lama penutupan daun cukup dilakukan sehari
sebelum praktikum, sehingga saat praktikum daun yang direaksikan tidak
sampai layu dan masih terkandung klorofil aktif.
Dalam pengreaksian, reagen yang digunakan sebaiknya reagen yang masih
bagus dan sesuai dengan standart untuk pengujian karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah dkk.2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : ESIS.
LAMPIRAN
Daun
Tabung reaksi Botol gelas