Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI KARBOHIDRAT

Oleh:

Stephanie Felitania Lestari 1408305020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2015
I. TUJUAN
Untuk mengetahui beberapa uji kualitatif karbohidrat

II. DASAR TEORI


Karbohidrat atau sakarida dengan rumus molekul (CH2O)n adalah salah satu
biomolekul yang terdiri dari carbon (C) dna hydrate (air/ H20). Biomolekul ini ialah
hasil sintesis dari CO2 dan H2O dalam proses fotosintesis. Karbohidrat dapat dibagi
berdasarkan kompleksitasnya menjadi monosakarida (karbohidrat tunggal),
oligosakarida (karbohidrat yang terdiri dari beberapa monosakarida) dan polisakarida
(karbohidrat yang terdiri lebih dari 10 monosakarida). Karbohidrat banyak terdapat
pada makanan. Keberadaan karbohidrat dalam makanan dapat dilakukan dengan uji
karbohidrat pada makanan tersebut. Uji karbohidrat dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu uji biuret, uji benedict, dan uji yodium. Dalam uji biuret, sample akan berwarna
ungu apabila positif terkandung karbohidrat. Dalam uji benedict, sample akan terbentuk
endapan merah bata apabila positif terkandung karbohidrat. Dalam uji yodium, sample
akan berwarna hitam atau biru tua apabila positif terkandung karbohidrat.

III. CARA KERJA


1. Pembuatan larutan amilum 1%

Tepung kanji yang berasal dari


singkong ditimbang sebanyak kemudian air aquades Campuran di aduk merata
1 gram dengan bantuan sebanyak 100 ml ditambahkan dengan menggunakan sendok
sendok dan kemudian ditaruh ke dalam tabung atau pengaduk
dalam tabung

2. Uji biuret

Larutan amilum 1%
Reagen biuret
dimasukan ke dalam
ditambahkan dengan perubahan yang terjadi
tabung reaksi dengan
pipet tetes sebanyak 12 diamati
pipet tetes sebanyak 6
tetes
tetes
3. Uji benedict

Larutan amilum 1%
Reagen benedict
dimasukan ke dalam Tabung reaksi tersebut
ditambahkan dengan
tabung reaksi dengan dipanaskan dengan
pipet tetes sebanyak 12
pipet tetes sebanyak 6 pemanas
tetes
tetes

Tabung reaksi tersebut perubahan yang terjadi


di dinginkan diamati

4. Uji yodium
a. Pembuatan daun tertutup dan terbuka

Beberapa daun
Beberapa daun Kedua kondisi daun
gamal ditutup
gamal ada yang dibiarkan sampai
dengan kertas
dibiarkan terbuka dengan 1 minggu
karbon

b. Uji dengan larutan KI

Kedua kondisi daun Kedua tabung di


kedua tabung
ditaruh di masing-masing panaskan pada pemanas
ditambahkan alkohol 96%
gelasnya hingga berwarna puti

daun yang telah direbus Kedua kondisi daun


kemudian ditiriskan dan diberikan larutan KI
Perubahan warna diamati
didinginkan di selembar beberapa tetes pada
tisu masing-masing daun

c. Uji penghilangan warna dengan CuSO4


kedua daun yang telah di
reaksikan dengan KI, Perubahan warna
diberikan beberapa tetes
CuSO4 diamati

IV. HASIL
No Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar
Pembuatan larutan amilum 1%

Tepung kanji
1 1 gr + aquades Larutan keruh
100ml

Uji Biuret

Amilum 6 tetes
Larutan menjadi
1 + reagen biuret
sedikit ungu
12 tetes

Uji benedict

Amilum 6 tetes
+ reagen
1 Larutan biru
benedict 12
tetes

a. Larutan
dipanaskan
Warna semakin
2 dan kemudian
memudar
didinginkan
b. Larutan tidak Terbentuk endapan
dipanaskan merah bata

Uji Yodium

Daun tertutup
dan terbuka di
1 -
rendam dengan
alkohol 96%

Kedua
tabungnya
Daun terbuka menjadi
2 direbus dan
putih
kemudian
ditiriskan

a. Daun terbuka :
Kedua kondisi
berwarna hitam
3 daun + larutan
b. Daun tertutup: tidak
KI
ada perubahan
Terbuka Tertutup

a. Daun terbuka :
warna hitam
Penambahan
4 memudar
larutan CuSO4
b. Daun tertutup: tidak
ada perubahan

V. PEMBAHASAN
Praktikum Uji Karbohidrat yang bertujuan untuk mengetahui beberapa uji kualitatif
karbohidrat ini dilakukan dengan tiga jenis uji sample yaitu uji biuret, uji benedict dan
uji yodium. Sebelum dilakukan ketiga tahap tersebut, dilakukan pembuatan larutan
amilum 1% dengan menggunakan 1 gram tepung kanji dan 100ml air aquades yang
dicampurkan.

Pada uji biuret, larutan amilum yang semula berwarna putih keruh setelah ditambahkan
dengan reagen biuret seharusnya akan berwarna ungu. Hal ini dikarenakan biuret
mengandung asam kuat H2SO4 dan alfa naftol. Sehingga alfa naftol akan memutuskan
ikatan glikosida, sementara itu asam kuat yang bersifat dehidrasi akan menarik H2O
dari larutan amilum dan mengsubstitusikannya dengan alfa naftol. Hal ini akan memicu
terbentuknya cicin alfanaftol yang berwarna ungu. Namun, hal ini tidak terlihat jelas
dalam percobaan dikarenakan reagen biuret yang sudah lama serta terlalu encer
sehingga kurang memberikan hasil cincin alfanaftol yang terlihat jelas pada hasil uji
biuret.

Pada uji benedict, disiapkan dua tabung reaksi berisi larutan amilum yang semula
berwarna putih keruh. Kemudian ditambahkan dengan reagen benedict yang akan
mengubah warna larutan amilum menjadi berwarna biru. Kemudian, pada tahap
selanjutnya diberikan perbedaan perlakuan yaitu satu tabung reaksi dipanaskan dan
tabung reaksi lainnya didiamkan. Pada tabung reaksi yang dipanaskan, kemudian
setelah dibiarkan mendingin, terlihat perubahan warna yaitu warna larutan menjadi
lebih muda, namun tidak ada endapan. Pada tabung reaksi yang tidak dipanaskan maka
akan terlihat endapan merah bata di dasar tabung reaksi. Hal ini dikarenakan basa kuat
(NaOH) yang terkandung dalam reagen benedict akan memutus ikatan glikosida dan
mengsubstitusi dengan senyawa NaOH sehingga membentuk (1,4 Glikosida) tanpa
menarik H2O. Sehingga dari kompleks amilum dan NaOH ini akan terbentuk endapat
merah bata.

Pada uji yodium, seminggu sebelum diadakan praktikum, dilakukan penutupan


beberapa lembar daun dengan kertas karbon. Pada hari praktikum, di petik beberapa
daun yang tertutup kertas karbon juga daun yang dibiarkan terbuka. Kedua jenis kondisi
daun ini dimasukan ke dalam gelas sesuai dengan kondisinya. Dan kemudian direndam
dengan alkohol 96% serta dipanaskan hingga daun berwarna putih. Hal ini dilakukan
untuk melarutkan klorofil agar rekasi pada pengujian ini mudah dilihat. Pada daun
tertutup, daun tidak dapat merubah menjadi putih. Hal ini dikarenakan klorofil yang
terkandung pada daun telah mati dan telah digantikan oleh asam absisat yang ditandai
dengan daun mulai menguning. Sedangkan pada daun terbuka, klorofil dapat larut.

Setelah beberapa lama dipanaskan, daun ditiriskan di atas tisu dan kemudian diteteskan
larutan KI. Pada daun terbuka, setelah direaksikan dengan larutan KI maka daun akan
berwarna hitam atau biru dongker. Hal ini dikarenakan terbentuknya komplek antara
amilum dan iodium. Sedangkan pada daun tertutup hal ini tidak terjadi karena larutan
KI tidak bereaksi dengan sel-sel daun. Daun tertutup yang ditutupi kertas karbon tidak
mengalami fotosintesis, hal inilah yang menyebabkan daun tidak memiliki amilum
sehingga larutan KI tidak bereaksi.

Setelah itu, kedua daun di teteskan dengan larutan CuSO4. Pada daun terbuka yang
awalnya berwarna hitam, maka setelah beberapa menit, warna hitam akan memudar.
Sedangkan pada daun tertutup tidak terjadi perubahan. Daun yang terbuka mengalami
perubahan warna dari hitam hingga menjadi abu dikarenakan iodium yang sebelumnya
berikatan dengan amilum putus dan berikatan dengan Cu. Sehingga warna hitam
menjadi pudar.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Pada uji karbohidrat ini dilakukan tiga uji kualitatif yaitu uji biuret, uji benedict dan uji
yodium yang diawali dengan pembuatan larutan amilum 1 %.
 Pembuatan larutan amilum 1% yaitu dengan mencampurkan 1 gram tepung
kanji dengan 100ml sehingga membentuk larutan putih keruh.
 Uji biuret akan memberikan hasil larutan berwarna ungu bila dalam sample
larutan terkandung amilum atau karbohidrat.
 Uji benedict akan memberikan hasil larutan dengan endapan merah bata bila
dalam sample larutan terdapat amilum atau karbohidrat.
 Uji biuret akan memberikan hasil perubahan warna menjadi hitam atau biru
dongker pada sample yang mengandung karbohidrat.

Saran:
 Dalam membuat daun tertutup, lama penutupan daun cukup dilakukan sehari
sebelum praktikum, sehingga saat praktikum daun yang direaksikan tidak
sampai layu dan masih terkandung klorofil aktif.
 Dalam pengreaksian, reagen yang digunakan sebaiknya reagen yang masih
bagus dan sesuai dengan standart untuk pengujian karbohidrat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymus. 2015. “Penuntun Praktikum BIOKIMIA”. Bali : Universitas Udayana.

Aryulina, Diah dkk.2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : ESIS.
LAMPIRAN

Alat dan Bahan

Timbangan aquades Gelas ukur

Reagen benedict Alkohol 96% pemanas

Daun
Tabung reaksi Botol gelas

Larutan CuSO4 Tisu, gelas ukur, pinset, pipet

Anda mungkin juga menyukai