Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Migi Fatoni

NIM : 193030903032
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Tugas

1. Jelaskan apa yang dimaksud senyawa metabolit sekunder?


Jawab :
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi
pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam struktur yang unik atau berbeda-beda
selang spesies yang satu dan pautannya. Setiap organisme kebanyakan menghasilkan
senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa
metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom.
Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada masa dibutuhkan saja atau
pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah sebagai mempertahankan
diri dari kondisi sekeliling yang terkait yang kurang menguntungkan, misalnya
sebagai mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sbg molekul sinyal.
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme sebagai berinteraksi dengan
sekeliling yang terkaitnya.

2. Ada 3 kelompok utama metabolit sekunder, sebutkan berilah contahnya dan


jelaskan fungsinya dari contoh yang anda sebutkan.
Jawab :
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
 Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan
hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.)
Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer
terpena.
 Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki
cincin benzena, hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya.) Contohnya
asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
 Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid dan glukosinolat.

3. Jelaskan bagaimana biosistesis senyawa alkaloid!


Jawab :
Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali
dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul
senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis
kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh,
morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi
sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan
syaraf (Ikan, 1969).
Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi
atom N (Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis. Meyer‟s
Conversation Lexicons tahun 1896 dinyatakan bahwa alkaloid terjadi secara
karakteristik di dalam tumbuh- tumbuhan, dan sering dibedakan berdasarkan
kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon, hidrogen, dan
nitrogen, sebagian besar diantaranya mengandung oksigen. Sesuai dengan namanya
yang mirip dengan alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya sepasang elektron bebas
yang dimiliki oleh nitrogen sehingga dapat mendonorkan sepasang elektronnya.
Prinsip dasar pembentukan Alkaloid Asam amino merupakan senyawa organik
yang sangat penting, senyawa ini terdiri dari amino (NH2) dan karboksil (COOH).
Ada 20 jenis asam amino esensial yang merupakan standar atau yang dikenal sebagai
alfa asam amino alanin, arginin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat ,
glutamin, glisin, histidine, isoleusin, leusin, lysin, metionin, fenilalanine, prolin,
serine, treonine, triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang
disebutkan diatas, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu
ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang
menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol.
Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi
mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu
senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif
fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam
biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi yang mendasari pembentukan alkaloid
membentuk basa. Basa kemudian bereaksi dengan karbanion dalam kondensasi
hingga terbentuklah alkaloid. Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida
melibatkan reaksi-reaksi sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis
struktur alkaloida.
Salah satu dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap
oksidatif fenol pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung
dengan mekanisme radikal bebas. Reaksi-reaksi sekunder lain seperti metilasi dari
atom oksigen menghasilkan gugus metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan
gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus amina. Keragaman struktur alkaloid
disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen kecil yang berasal dari jalur
mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.

4. Berilah contoh senyawa polyterpenoid dan apa manfaatnya bagi kehidupan!


Jawab :
 Hemiterpena, n=1, hanya isoprena.
 Hemiterpenoid, contohnya prenol, asam isovalerat.
 Monoterpena, n=2, contohnya mircena, limonena, dan ocimena.
 Monoterpenoid, contohnya geraniol.
manfaat bagi kehidupan Sebagai pengatur pertumbuhan (seskuiternoid abisin dan
diterpenoid giberellin)
5. Apa manfaat senyawa metabolit sekunder bagi tumbuhan dan bagi organisme
lain?
Jawab :
Metabolit sekunder tumbuhan memiliki fungsi utama sebagai sistem pertahanan.
Meskipun tidak berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
namun metabolit sekunder berperan dalam kelulushidupan suatu organisme, baik dari
serangan hama dan penyakit, maupun untuk keberhasilan reproduksi dan
penyebarannya. Secara sederhana metabolit sekunder dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu terpen, fenolik, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Pengetahuan dan
teknologi yang semakin berkembang, metabolit sekunder banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup manusia, misalnya di bidang pangan (pewarna, perisa, pengawet,
dan sebagainya), kesehatan (antioksidan, antikanker, antimalaria), lingkungan
(antinyamuk, antigulma, dan sebagainya), pertanian (alelopati, atraktan, dan
sebagainya). Ada pergeseran dari produksi metabolit sekunder, pada awalnya
mengandalkan pada hasil panenan, kemudian berkembang menjadi lebih maju dengan
memanfaatkan strategi seleksi tanaman unggul, rekayasa genetika, dan teknik kultur
jaringan tumbuhan melalui kultur organ dan sel. Adanya kemajuan di bidang
bioteknologi, semakin memungkinkan pemanfaatan metabolisme sekunder untuk
mendukung kehidupan manusia dalam bentuk barang dan jasa yang akan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Anda mungkin juga menyukai