Anda di halaman 1dari 27

METABOLIT

TANAMAN OBAT
FARMAKOLOGI BAHAN ALAM
ANGGOTA KELOMPOK 5

NI MADE RINIATI NUR OKTAVIANA


01 22018003 02 22018005

NUR KHOFIFAH NUR MILASARI


ZAHRAH ABIDIN
03 22018011 04 22018019

NIKEN INDRIANINGSIH
05 ARIFIANTO
22018021
ANGGOTA KELOMPOK 5
NI NYOMAN TRISNA NUR AFWA ADAM
06 WILLANTARI
22018022 07 22018026

NURALFIAH MULPI ALPIA


RAHMAH ANNISA PUTRI
08 22018033 09 22018038

NUNUK SETIAWATI
10 SANTOSO
22018039
01
DEFINISI
METABOLISME
METABOLISME ???
Metabolisme merupakan seluruh perubahan kimia yang terjadi
dalam sel hidup yang meliputi pembentukan dan penguraian
senyawaan kimia. Metabolime primer dalam suatu tumbuhan
meliputi seluruh jalur metabolisme yang sangat penting
kemampuan tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
JENIS-JENIS METABOLIT
METABOLIT METABOLIT
PRIMER SEKUNDER
Metabolit primer merupakan senyawa Metabolisme sekunder menghasilkan sejumlah
yang secara langsung terlibat dalam besar senyawasenyawa khusus (kurang lebih
200.000 senyawa) yang secara fungsi tidak memiliki
pertumbuhan suatu tumbuhan sedangkan
peranan dalam mebantu pertumbuhan dan
metabolit sekunder adalah senyawa yang perkembangan tumbuhan namun diperlukan oleh
dihasilkan dalam jalur metabolism lain tumbuhan untuk bertahan dari keadaan
yang walaupun dibutuhkan tapi dianggap lingkungannya. Metabolisme sekunder terhubung
tidak penting peranannya dalam dengan metabolism primer dalam hal senyawa
pertumbuhan suatu tumbuhan. pembangun dan enzim dalam biosintesis.
Metabolisme primer membentuk seluruh proses
fisiologis yang memungkinkan tumbuhan mengalami
pertumbuhan melalui menerjemahkan kode genetik
menghasilkan protein, karbohidrat dan asam amino.
02
HUBUNGAN METABOLIT
PRIMER DAN SEKUNDER
HUBUNGAN METABOLIT PRIMER
DAN METABOLIT SEKUNDER
Metabolit sekunder terbentuk dari metabolit
primer melalui berbagai jalur metabolisme
yang disesuaikan dengan tujuan dan kondisi
lingkungan tumbuhan tersebut tumbuh. Secara
garis besar, hubungan metabolit primer dan
metabolit sekunder adalah sebagai berikut
(Sahidin, 2006) :

NEXT….
NEXT….
03
JALUR BIOSINTESIS
METABOLIT SEKUNDER
Ada tiga jalur utama biosintesis Metabolit sekunder, yaitu melalui (1) jalur
asam sikimat, (2) jalur asam mevalonat dan metileritritol fosfat (MEP),
serta (3) jalur malonat
04
GOLONGAN METABOLIT
SEKUNDER
GOLONGAN METABOLIT SEKUNDER

FENOLIK ALKALOID TERPENOID


Senyawa fenolik Alkaloid merupakan salah satu Senyawa terpena merupakan
merupakan senyawa senyawa biokatif mengandung kelompok senyawa organik
metabolit sekunder yang senyawa nitrogen heterosiklik. hidrokarbon yang melimpah
terdapat dalam tumbuhan Alkaloid khas yang berasal dari yang dihasilkan oleh berbagai
sumber tumbuhan, senyawa ini jenis tumbuhan. Terpenoid
dengan karakteristik bersifat basa, mengandung satu
memiliki cincin aromatic atau lebih atom nitrogen (biasanya
juga dihasilkan oleh serangga.
yang mengandung satu dalam cincin heterosiklik) dan Senyawaan ini pada umumnya
atau dua gugus hidroksi mereka biasanya memiliki aktivitas memberikan bau yang kuat
(OH). fisiologis yang pada manusia atau dan dapat melindungi
hewan lainnya. tumbuhan dari herbivora dan
predator.
GOLONGAN
FENOLIK
Senyawa fenolik dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok
yaitu fenol sederhana dan asam fenolat, fenilpropanoid,
flavonoid, dan tannin.

1. FENOL
Senyawa fenolik dapat dalam bentuk
paling sederhana namun jarang terdapat
terdapat dalam tumbuhan. Hidrolisis jaringan
membebaskan asam fenolat larut dalam eter.
Fenol bebas jarang terdapat dalam tumbuhan,
kecuali hidrokuinon
Fungsi fenol : Fenolik berperan dalam
inflamasi dengan penangkapan radikal bebas
dan menghambat enzim siklooksigenase
Senyawa fenolik dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok
yaitu fenol sederhana dan asam fenolat, fenilpropanoid,
flavonoid, dan tannin.

2. FLAVONOID
Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenolik
terbesar di alam. Banyaknya senyawa flavonoid ini
karena banyaknya jenis tingkat hidroksilasi,
alkoksilasi dan glikosilasi pada strukturnya.
Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang
terdiri dari 15 atom karbon yang membentuk
susunan C6-C3-C6.
Fungsi : Menurut Sangeetha et al. (2016) flavonoid
sebagai anti-inflamasi bekerja dengan cara
memproduksi pro inflamatori mediator
menstimulasi sel yang berkaitan dengan inflamasi
seperti limfosit, monosit, natural killer sel,
neutrophil, makrofaga, dan sel mastosit.
Senyawa fenolik dibagi menjadi menjadi beberapa kelompok
yaitu fenol sederhana dan asam fenolat, fenilpropanoid,
flavonoid, dan tannin.

3. TANIN
Tanin adalah suatu senyawa fenolik yang
memberikan rasa pahit dan sepat/kelat, dapat
bereaksi dan menggumpalkan protein atau
senyawa organic lainnya yang mengandung asam
amino dan alkaloid. Tanin dikelompokkan menjadi Tanin terhidrolisis
dua bentuk senyawa yaitu tanin terhidrolisis dan
tanin terkondensasi.
Fungsi : Tanin memiliki aktivitas antioksidan yang
berperan sebagai antiinflamasi dengan cara
menghambat produksi oksidan (O2) oleh monosit,
makrofag, dan neutrofil (Sukmawati dkk. 2015)

Tanin terkondensasi
GOLONGAN
ALKALOID
Jika dibandingkan dengan kelas lain yang terjadi secara alami, tidak ada
klasifikasi struktur yang seragam untuk alkaloid. Klasifikasi alkaloid berdasarkan
pada kerangka karbonnya meliputi:

1. Alkaloid sebenarnya
(True alkaloid)
Alkaloid jenis ini memiliki kerangka cincin
heterosiklik yang mengandung atom nitrogen.
Biosintesis alkaloid jenis ini berasal dari asam
amino-asam amino. Contoh: Atrophine,
Nicotine, Morphine
Jika dibandingkan dengan kelas lain yang terjadi secara alami, tidak ada
klasifikasi struktur yang seragam untuk alkaloid. Klasifikasi alkaloid berdasarkan
pada kerangka karbonnya meliputi:

2. Protoalkaloid
Alkaloid jenis ini tidak memiliki cincin
heterosiklik yang mengandung atom nitrogen
dan merupakan turunan dari asam amino
contoh: Ephedrine, mescaline, adrenaline
Jika dibandingkan dengan kelas lain yang terjadi secara alami, tidak ada
klasifikasi struktur yang seragam untuk alkaloid. Klasifikasi alkaloid berdasarkan
pada kerangka karbonnya meliputi:

3. Pseudoalkaloid
Alkaloid jenis ini mengandung cincin
heterosiklik yang mengandung atom nitrogen,
namun bukan merupakan turunan dari asam
amino.
Contoh: Caffeine, theobromine, theophylline
GOLONGAN
TERPENOID
Klasifikasi terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit C-5 penyusun
senyawa tersebut. Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya 3
reaksi dasar (Lenny; 2006,) yaitu :

1. Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.

2. Penggabungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-,
seskui-, di-, sester- dan poli-terpenoid.

3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan
triterpenoid dan steroid.

Terpen dapat didefinisikan sebagai kelompok dengan struktur molekul


mempunyai struktur dasar isopren (metilbuta-1,3 diena yang disebut hemipren
yang memiliki 5 atom karbon)
05
Struktur Sekretori
Penghasil Metabolit
Sekunder
DAUN SAMBILOTO

Keterangan:
(a) sel litosis mengandung flavonoid, (b) sel litosis mengandung flavonoid, (c) sel litosis
mengandung tanin, (d) sekretori mengandung alkaloid, (e) sel sekretori mengandung alkaloid.
DAUN MAHKOTA DEWA

Keterangan:
(a) sel sekretori mangandung flavonoid, (b) sel sekretori mengandung tanin, (c) sel sekretori
mengandung alkaloid.
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai