Sterilisasi dapat dicapai dengan penggunaan panas basah atau panas kering, dengan
radiasi pengionan, dengan etilen oksida atau dengan filtrasi yang dilanjutkan dengan
pengisian secara aseptis ke dalam wadah akhir yang steril.
Semua proses sterilisasi hendaklah divalidasi. Perhatian khusus hendaklah
diberikan bila metode sterilisasi yang digunakan tidak sesuai dengan standar farmakope
atau standar nasional lain, atau bila digunakan untuk produk yang bukan merupakan
larutan sederhana dalam air atau minyak.
Sebelum proses sterilisasi digunakan, ketepatan untuk produk terkait dan
efikasinya untuk mencapai kondisi sterilisasi yang diinginkan pada semua bagian dari tiap
jenis beban yang harus diproses, hendaklah dibuktikan dengan pengukuran fisis dan bila
diperlukan menggunakan indikator biologis
Indikator biologis hendaklah dipertimbangkan sebagai metode tambahan untuk memantau
proses sterilisasi. Indikator tersebut hendaklah disimpan dan digunakan sesuai dengan
instruksi pembuatnya dan mutunya diuji dengan kontrol positif. Jika indikator biologis
digunakan, tindakan pengamanan yang ketat hendaklah dilakukan untuk mencegah
transfer pencemaran mikroba dari indikator tersebut.
Untuk mendapatkan sterilisasi yang efektif, semua bahan harus dicakup dalam
penanganan yang dipersyaratkan dan proses hendaklah didesain untuk memastikan hal ini
dapat dicapai.
Seluruh wadah penampung produk, keranjang ataupun nampan hendaklah diberi
label yang jelas serta mencantumkan nama bahan, nomor bets dan tanda sudah disterilkan
atau belum. Indikator, seperti stiker untuk otoklaf, dapat dipakai, bilamana sesuai, untuk
menunjukkan apakah suatu lot telah melalui proses sterilisasi, tetapi tidak untuk
menunjukkan apakah lot tersebut steril. Catatan sterilisasi atau salinannya hendaklah
tersedia untuk tiap siklus sterilisasi. Catatan ini hendaklah disetujui sebagai bagian dari
prosedur pelulusan bets.
Sterilisasi akhir
Produk yang ditujukan untuk menjadi steril, bilamana memungkinkan, hendaklah
diutamakan disterilisasi akhir dengan cara panas dalam wadah akhir. Bila sterilisasi cara
panas tidak memungkinkan karena stabilitas dari formula produk hendaklah dipakai
metode sterilisasi akhir yang lain setelah dilakukan filtrasi dan/atau proses aseptis.