Anda di halaman 1dari 14

Makalah Praktikum Farmakognosi

“Metabolit Fenolik”

Dosen Pengampu : apt. Muchson Arrosyid, S.Si, M.Parm.Sci

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Elsa Epilia Duri (202204013)

Malika Nurul Fajr (202204022)

Maydori Aura Rizky Hartaneka (202204023)

Teguh Bima Nugraha (202204032)

Program Studi DIII Farmasi

Fakultas Kesehatan dan Teknologi

Universitas Muhammadiyah Klaten

Tahun Ajaran 2022/2023


Kata Pengantar

Dengan segala puji dan syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadiran

Allah SWT. Yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat

menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu guna

memenuhi tugas mata kuliah Farmakognosi.

Saya juga ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu saya dalam proses penulisan makalah ini. Tanpa dukungan dan

kerjasamanya, makalah ini mungkin tidak akan terwujud.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami

miliki, oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak Akhirnya kami berharap

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berkembangnya dunia

pendidikan.

Klaten, 7 November 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup dapat menghasilkan bahan organik sekunder

(metabolit sekunder) atau bahan alami melalui reaksi sekunder dari bahan

organik primer (karbohidrat, lemak, protein). Bahan organik sekunder

(metabolit sekunder) ini umumnya merupakan hasil akhir dari suatu proses

metabolisme. Bahan ini berperan juga pada proses fisiologi. Bahan organik

sekunder itu dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu : fenolik,

alkaloid dan terpenoid, tetapi pigmen dan porfirin juga termasuk di

dalamnya (Purwantini, 2002). Salah satu tanaman yang menghasilkan

senyawa metabolit sekunder yaitu tanaman temulawak dimana senyawa

yang terkandung yanitu alkaloid, terpenoid dan steroid (Mangunwardoyo

dkk, 2012).

Metabolit sekunder dihasilkan melalui reaksi sekunder dari metabolit

primer (bahan organik primer) seperti karbohidrat, lemak, dan protein

(Purwantini, 2002). Tumbuh-tumbuhan yang mengandung bahan organik

primer kemungkinan besar mengandung bahan organik sekunder. Enzim

merupakan suatu kelompok protein (Fessenden & Fessenden, 1986).

Sehingga, kemungkinan besar di dalam daun palado terkandung bahan


organik sekunder (metabolit sekunder) yang dihasilkan dari bahan organik

primer seperti protein.

Tanaman palado merupakan tanaman sukulen yang dapat tumbuh

sampai ukuran yang sangat besar. Species palado di Mexico banyak ditanam

sebagai pagar karena daunnya memiliki duri sehingga sulit dilalui manusia

maupun hewan. Selain itu, daun palado tersusun dari serat yang kuat

sehingga dapat dibuat menjadi tali atau anyaman (Dewi & Rahmawati, 2012).

Tanaman palado memiliki banyak jenis dan manfaat. Tanaman ini

digunakan untuk membuat mezcal dan juga sebagai tanaman hias, khususnya

‘marginata’ kultivar. Beberapa jenis palado (agave) yang menghasilkan serat

alam dan diusahakan secara komersial di dunia adalah Agave fourcroydes

atau sering disebut Henequen; A. angustifolia; A. kewensis; A.tequilana; A.

atfenuata; A. sisalana; dan A. cantala. Karena sifatnya yang ramah lingkungan

(biodegradable) maka serat masih banyak dipakai dalam industri kertas,

karpet, bahkan sebagai penguat pada bahan composite industri otomotif

(Santoso, 2009). Industri lain di dalam negeri yang menyerap serat agave

adalah industri kuas, pembungkus kabel, kerajinan rumah tangga, pulp,

campuran karpet, karung, geotekstil dan jala ikan, namun informasi mengenai

kuantitasnya tidak ada (Santoso, 2009). Selain itu, kandungan enzim protease

dalam tanaman palado dapat dimanfaatkan dalam pembuatam virgin coconut

oil (VCO) (Male, 2013).


Mangga merupakan salah satu tanaman yang paling banyak tumbuh

secara alami. Salah satu jenis yang banyak di Sulawesi Utara adalah Mangga

Kweni (Mangifera odorata Griff.), dimana bagian-bagian tanamannnya seperti

akar, daun, dan kulit batang mengandung senyawa metabolit sekunder yang

dapat digunakan dalam pengobatan penyakit. Tujuan penelitian ini untuk

mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol

kulit buah Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) mentah dan matang.

Penelitian ini bersifat deksriptif yang dilaksanakan di Laboratorium. Sampel

kulit buah Mangga Kweni Mentah dan Matang dicuci lalu dikeringkan dan

dimaserasi dengan pelarut etanol 95% dan diuapkan hingga mendapatkan

ekstrak kental, kemudian dilakukan pengujian dengan reaksi warna untuk uji

flavonoid, tanin, steroid dan terpenoid, reaksi pengendapan untuk uji alkaloid

dan tanin, dan reaksi busa untuk uji saponin. Data yang diperoleh disajikan

dalam bentuk tabel dan gambar di analisis secara deskriptif. Hasil identifikasi

menunjukkan pada ekstrak etanol kulit buah Mangga Kweni Mentah dan

Matang mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid tetapi

tidak mengandung senyawa alkaloid dan steroid.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi Tugas dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum

Farmakognosi
2. Menguraikan/menjelaskan tentang metabolit sekunder Fenolik meliputi :

Definisi, Manfaat bagi kesehatan, Ditemukan di tanaman apa saja,

Penggolongan, Cara identifikasi metabolit.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolit Sekunder

Metabolit sekunder berupa molekul-molekul kecil, bersifat spesifik

(tidak semua organisme mengandung senyawa sejenis), mempunyai struktur

yang bervariasi, setiap senyawa memiliki fungsi atau peranan yang berbeda-

beda. Pada umumnya senyawa metabolit sekunder berfungsi untuk

mempertahankan diri atau untuk mempertahankan eksistensinya di

lingkungan tempatnya berada. Metabolit sekunder merupakan biomolekul

yang dapat digunakan sebagai lead compounds dalam penemuan dan

pengembangan obat-obat baru (Atun, 2008). Senyawa metabolit sekunder

yang umum terdapat pada tanaman adalah : alkaloid, flavanoid, steroid,

saponin, terpenoid dan tannin (Harborne, 1987).

Identifikasi senyawa metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif

menggunakan reaksi pengendapan yaitu senyawa alkaloid, reaksi warna yitu

sebyawa flavonoid, tannin, steroid dan terpenoid dan pembentukan buih

yitu senyawa saponin untuk pemastian kandungan (DepKesRI). Penelitian

sebelumnya oleh Suerni dkk, menunjukkan bahwa pada ekstrak buah

mengandung flavonoid, quercetin. Flavonoid merupakan senyawa fenol,

memiliki terpen atau terpenoid, quercetin adalah flavonol, yaitu turunan

flavonoid nabati yang sering ditemukan dalam buah, sayuran, dan daun.
Menurut Prihatiningtyas dkk, menunjukkan bahwa pada kulit batang

mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, fenolik dan

saponin.

2.2 Manfaat Metabolit Sekunder Fenolik

Pemanfaatan dari zat metabolit sekunder sangat banyak. Metabolit

sekunder dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi (Mustarichie dkk.,

2013), diantaranya sebagai antioksidan, antibiotik, antikanker, antikoagulan

darah, menghambat efek karsinogenik, selain itu metabolit sekunder juga

dapat dimanfaatkan sebagai antiagen pengendali hama yang ramah

lingkungan (Samsudin & Khoiruddin, 2008). Beberapa senyawa metabolit

sekunder adalah alkaloid, terpenoid, flavonoid, steroid dan lain-lain.

Senyawa flavonoid yang telah berhasil diisolasi dari berbagai tumbuhan

diketahui mempunyai aktivitas biologi yang menarik, seperti bersifat toksik

terhadap sel kanker, menghambat pelepasan histamin, anti jamur dan anti

bakteri (Mulyani dkk, 2013). Sedangkan senyawa terpenoid dapat dijadikan

sebagai antimokroba yang ramah lingkungan (Saxena & Kalra, 2011).

2.3 Metabolit Fenolik Terdapat di Tanaman Palado (Agave angustifolia) dan di

Tanaman Buah Mangga Kweni

Metabolit Metode Pengujian Hasil Pengujian


Sekunder Ekstrak Air Daun Ekstrak Etanol

Palado Daun Palado

Alkaloid Reagen Mayer Positif (+++) Positif (++)

Reagen Positif (+++) Positif (++)

Dragendroff

Flavonoid Logam Mg + HCI Positif (++) Positif (+)

pekat

Terpenoid Libermann- Negatif (-) Negatif (-)

Burchad

Steroid Libermann- Negatif (-) Negatif (-)

Burchad

Tanin FeCI₃1% Positif (++) Positif (++)

Komponen yang terdapat dalam ekstrak air dan etanol daun palado

dianalisis golongan senyawanya dengan tes uji warna dengan beberapa

pereaksi untuk golongan senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid dan

tanin. Pereaksi-pereaksi spesifik yang digunakan kebanyakan bersifat polar

sehingga bisa berinteraksi dengan sampel berdasarkan prinsip ‘like dissolve

like’. Berdasarkan tabel diatas kandungan senyawa metabolit sekunder daun

palado yakni alkaloid, flavonoid, dan tanin.


2.4 Penggolongan Metabolit Fenolik

Metabolit fenolik merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak

terdapat pada tumbuhan dengan lebih dari 50000 jenis molekul yang telah

teridentifikasi selama ini (Ávila-Román et al., 2021).

Metabolit fenolik tergolong menjadi dua jenis, fenolik sederhana dan

fenolik kompleks. Senyawa yang memiliki satu atau lebih gugus hidroksil (-

OH) yang terikat pada cincin aromatik,seperti asam benzoat, asam sinamat

tergolong senyawa fenolik sederhana,sedangkan flavonoid, tanin, dan

stilben tergolong senyawa fenolik kompleks (Nollet & Gutierrez-Uribe, 2018)

(Anantharaju et al., 2016)

2.5 Cara Identifikasi Metabolit Sekunder

Identifikasi metabolit sekunder dilakukan dengan menggunakan

beberapa pereaksi yaitu pereaksi Bouchardat dan pereaksi Mayer untuk

Alkaloid, serbuk Zn dan Mg untuk Flavonoid, FeCl3 1% dan larutan gelatin 1%

yang mengandung NaCl 10% untuk Tanin, HCl 2N untuk Saponin, anhidrat

asetat untuk Steroid dan Terpenoid. hanya terjadi warna kuning, hal ini

dikarenakan ekstrak tidak mengandung atom nitrogen yang terdapat pada

alkaloid, sehingga tidak akan bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium

tetraiodomerkurat tidak membentuk kompleks kalium-alkaloid yang


mengendap (Marliana dkk). Pada pereaksi Bouchardat tidak menghasilkan

endapan coklat sampai hitam, dikarenakan ekstrak tidak mengandung

alkaloid yang merupakan senyawa dari golongan basa nitrogen yang jika

direaksikan dengan asam klorida akan membentuk garam yang tidak larut,

sehingga garam inilah yang menghasilkan endapan.


DAFTAR PUSTAKA

Ergina, E., Nuryanti, S., & Pursitasari, I. D. (2014). Uji kualitatif senyawa

metabolit sekunder pada daun palado (Agave angustifolia) yang diekstraksi

dengan pelarut air dan etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 165-172.

Rumagit, B. I., Nahor, E., & Lalura, C. C. (2020, December). Identifikasi

senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit buah mangga kweni

(Mangifera odorata Griff.). In PROSIDING Seminar Nasional Tahun 2020

ISBN: 978-623-93457-1-6 (pp. 14-19).


LAMPIRAN

i. Foto peserta kelompok

ii. Absensi/Pembagian tugas kelompok

N No Mahasiswa Nama Mahasiswa Bagian yang Tanda

o dikerjakan tangan

1. 202204013 Elsa Epilia Duri - Latar belakang 

- Tujuan

- Definisi,

Manfaat,

Identifikasi
metabolik

fenolik

2. 202204022 Malika Nurul Fajr

3. 202204023 Maydori Aura - Latar belakang 

Rizky Hartaneka - Definisi,

Manfaat,

Identifikasi

metabolik

fenolik

- pengeditan

4. 202204032 Teguh Bima Penggolongan 

Nugraha metabolit

fenolik

Anda mungkin juga menyukai