ANGGOTA :
HIKMAH
HIKMAWATI
ROSNILA
SULFIANTI
ANXIETAS DAN BIPOLAR
DEFENISI
Faktor
neurobiologik
Sistem saraf otonom atau nonadregenic berperan dalam menyebabkan seseorang
mengalami kecemasan. Abnormalitas regulasi subtansi neurotransmitter seperti
serotonin dan GABA berperan dalam perkembangan cemas
Lanjutan etiologi anxietas…..
Faktor genetik
Apa bila salah satu orang tua memiliki gangguan anxietas dan bipolar. Maka seorang
anak akan memiliki resiko lebih besar mengalami anxietas dan bipolar
Faktor
psikoanalisis
Disebabkan karena faktor stress lingkungan. Teori psikoanalisis berpendapat bahwa
sumber kecemasan adalah konflik yang tidak di sadari antara ego dan impuls-impuls id
(impuls alamiah manusia). Impuls ini biasanya bersifat seksual/agresif, berusaha untuk
mengekspresikan diri namun ego tdk membiarkan.
Faktor
psikologik
Faktor psikologik penyebab anxietas dan bipolar yaitu : Marah, harga diri rendah,
pemalu pada masa kanak-kanak, orang tua yang pemarah, terlalu banyak kritik, seksual
abuse, mengalami peristiwa yang menakutkan
Faktor kognitif
Faktor kognitif, yaitu cemas sebagai manifestasi dari penyimpangan berpikir dan
membuat presepsi/kebiasaan/perilaku individu memandang secara berlebihan terhadap
suatu bahaya
FAKTOR RESIKO ANXIETAS DAN
BIPOLAR
1. Jenis kelamin. Perempuan memiliki kemungkinan lebih besar untukmengalami
gangguan cemas
2. Trauma masa anak-anak. Anak-anak yang mengalami pelecehan atau peristiwa
traumatik berisiko tinggi terkena gangguan cemas.
Anxietas 3. Penyakit fisik. penyakit yangberhubungan dengan kecemasan seperti penyakit
jantungkoroner, hipertensi, diabetes mellitus, gangguan tiroid.
4. Penumpukan stress. Stres Penumpukan situasi kehidupan penuh stres dapat
memicukecemasan yang berlebihan
5. Kepribadian.Orang dengan tipe kepribadian tertentu lebih rentan terhadap
gangguan cemas daripada yang lain
Patofisiologi
Anxietas
Tiga neurotransmiter paling banyak telah dipelajari dalam hal
kemungkinanterjadinya gangguan mood: norepinefrin, dopamin, dan
serotonin (Thase et al.,2002). Neurotransmisi dopaminergik adalah salah
satu dari banyak neuorotransmisiyang berpengaruh dan berkaitan langsung
pada kejadian mood pasien dengangangguan bipolar, dengan terjadinya
penurunan dopamin akan menyebabkanterjadinya episode depresi.
Patofosiologi Sedangkan, peningkatan dari dopamin akanmenyebabkan terjadinya episode
Bipolar mania (Kaplan & Sadock’s, 2015). Mania dandepresi juga keduanya dikaitkan
dengan kadar serotonin rendah (Thase et al.,2002).
Patofisiologi dari gangguan bipolar akibat disregulasi sirkuit neural yang
dipengaruhi oleh perubahan fungsional dan perubahan struktural. Hal
tersebut dapatterjadi akibat ketidakseimbangan volume otak. Pada studi
pencitraan strukturalmenunjukkan bahwa depresi berat dihubungkan
dengan penurunan volume 5-10%di hipokam
MANIFESTASI KLINIS ANXIETAS
DAN BIPOLAR
4. Busprion
Obat yang berfungsi untuk mengobati gangguan kecemasan berlebih, tergolong sebagai
obat kelas ansiolitik yg bekerja memengaruhi kinerja senyawa organic endogenus dalam
otak disebut neurotrnsmiter. Busprion lebih efektif dlm memperbaiki gejala kognitif
disbanding somatic.
Lanjutan terapi farmakologi anxietas…..
5. Beta-blocker
Beta blocker biasa digunakan untuk mengobati penyakit jantung, juga bisa digunakan
untuk mengurangi gejala anxietas yang mungkin muncul seperti palpitasi, peningkatan
tekanan darah, gemetar dan tremor, dll. Beta bloker seperti propranolol digunakan untuk
mencegah gejala fisik yg menyertai gangguan anxietas, terutama fobia sosial
• Semua antipsikotik atipikal memiliki beberapa efikasi untuk gangguan bipolar karena adanya
efek antimania. Antipsikotik yg digunakan diantaranya risperidone, olanzapine, quetiapine,
ziprasidone, aripiprazole, lurasidon dan asenapin.
• monoterapi olanzapine efektif dan relative aman dalam mengobati pasien yg tidak respon
serta tidak toleran terhadap litium, asam vlaproat, karbamazepin, serta dua tau lebih
antipsikotik
• Aripiprazole efektif digunakan dalam pengobatan pasirn bipolar mania akut dan dapat di
toleransi dengan baik
• Risperidone memiliki efikasi lebih tinggi dibandingkan litium dan divalproex sodium. Pada
pasien pediatric dan dewasa dgn dosis efektif harian 0,5-2,5 mg dan 3,6 mg
• Antipsikotik lain yang sering digunakan adalah quetiapine. Penggunaanya bersama litium dan
valproate pada vase pemeliharan memiliki efek yg menguntungkan dan berkaitan dengan
penurunan waktu kambuh daro episode mood.
3. antidepresan
• Penggunaan antidepresan sbg monoterapi berkaitan dengan peningkatan resiko episode
mania pada pasien bipolar.
• Antidepresan trisiklik seperti imimpramine dan despiramine memiliki tingkat respon setara atau
lebih rendah dari kompratornya seperti fluoxetine, paroxetine, bupropion.
• Penggunaan MAOI aksi ganda memiliki resiko terjadinya perubahan mood menjadi mania yg
lebih besar dibandingkan obat aksi tunggal (SSRI)
Lanjutan…..
4. benzodiazepin
Pengobatan adjuvan jangka pendek dengan benzodiazepin juga dapat membantu (APA, 2010).
Mekanisme kerja Diazepam dengan cara mengurangi konsentrasi epinefrin plasma, serta
menurunkan kecemasan, dan sebagai hasilnya Diazepam meningkatkan fungsi seksual pada
orang yang terhambat oleh kecemasan. Sedikit pasien memiliki kecemasan yang melumpuhkan
dan mungkin perlu benzodiazepin jangka pendek. Benzodiazepin bermanfaat dalam
mengurangi kecemasan. Diazepam dinyatakan memiliki anti-fobia, anti-panik dan anti-
kecemasan. Obat lain yang digunakan termasuk clonazepam dan alprazolam
Menggobati penyalagunaan zat serta pemberian nutrisi yang baik dengan protein
normal dan asupan asam lemak esensial, berolahraga, tidur yang cukup,
pengurangan stres, dan terapi psikososial (Wells et al., 2015). Ini bisa dilakukan
Terapi non dengan memberikan dukungan, edukasi, dan bimbingan kepada orang-orang
farmakologi dengan gangguan bipolar dan keluarga penderita gangguan bipolar. Beberapa
bipolar perawatan psikoterapi yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar meliputi
Terapi kognitif (CBT)
Terapi keluarga
Terapi psycotherapy interpersonal
MANAJEMEN TERAPI GANGGUAN
ANXIETAS DAN BIPOLAR