Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH BIOKIMIA LANJUT

“BIOGENETIKA”

DISUSUN OLEH :

NAMA :NUR AULIYAH RAHMADANI

NIM : G30120012

KELAS :B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

FEBRUARI,2022

PALU
A. Biogenetika

Bioenergetika merupakan studi kuantitatif transduksi (perubahan bentuk) energi dalam sel
makhluk hidup dan reaksi-reaksi terkait. Dalam bioenergetika dan kaitannya dengan
termodinamika, terdapat dua terminologi yang harus diketahui terlebih dahulu. Kedua
terminologi ini adalah sistem dan lingkungan.

B. Sistem

Suatu sistem merupakan kumpulan materi yang melalui serangkaian proses fisika atau kimia.
Sistem juga digunakan untuk menyatakan materi yang sedang dipelajari. Pada umumnya,
sistem dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu sistem tertutup dan terbuka.

Sistem tertutup adalah suatu sistem spesifik yang hanya membolehkan pertukaran panas
(energi) terjadi di dalam sistem saja, tidak ada pertukaran dengan lingkungan. Sebagai contoh
adalah cairan dalam botol termos. Sistem seperti ini dapat direkayasa dalam laboratorium
untuk jenis-jenis reaksi tertentu.

Sementara itu, dalam suatu sistem terbuka, terjadi pertukaran energi dan materi dari system ke
lingkungan dan sebaliknya. Organisme menyerap energi (misalnya organisme autotrof
menyerap cahaya atau heterotrof menyerap energi kimiawi), kemudian mentransformasinya
menjadi energi yang dibutuhkan. Panas dan sisa hasil metabolisme dikembalikan ke
lingkungan. Maka, organisme merupakan contoh salah satu sistem terbuka.

C. Lingkungan

Di sisi lain, lingkungan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar system yang
dipelajari. Sistem dan lingkungan membentuk jagat raya.
Termodinamika merupakan studi yang mempelajari transformasi energi dari satu bentuk ke
bentuk yang lain. Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang menjadi dasar transformasi
bentuk energi. Hal-hal ini kemudian dijadikan hukum oleh para ahli. Hukumhukum
termodinamika antara lain:

1. Hukum I Termodinamika

Hukum I termodinamika berbunyi, “Although energy assumes many forms, the total quantity
of energy is constant, and when energy disappears in one form it appears simultaneously in
other forms”(Smith, 2001:21). Dengan kata lain, energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan. Energi hanya akan dapat berubah bentuk, namun jumlahnya di dalam alam ini
adalah tetap. Biasanya kalimat pernyataan hukum I termodinamika sering juga disebut sebagai
hukum kekekalan energi atau hukum konservasi energi. Energi pada aplikasi hukum I
termodinamika meliputi energi yang terdapat pada sistem dan energi yang terdapat pada
lingkungan. Kedua aspek lingkup energi pada hukum I termodinamika ini kemudian dapat
terjabarkan dalam persamaan: 𝛥 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 + 𝛥 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0 ...
(8) Tanda Δ pada persamaan (8) merupakan tanda yang mewakili selisih nilai dari harga
karakteristik yang dikhususkan pada masing-masing bentuk energi. Misalnya, energi pada
sistem, tanda Δ akan meliputi jumlah dari seluruh perubahan energi kinetik yang terdapat pada
sistem ketika sistem itu bergerak pada perubahan kecepatan tertentu. Demikian pula, tanda Δ
akan meliputi jumlah dari seluruh perubahan energi potensial yang terdapat pada sistem ketika
sistem itu berada pada perbedaan ketinggian tertentu. Bahkan, hal yang sama pun akan terjadi
apabila kedua bentuk energi tersebut dapat ditemukan dalam sistem tersebut.

2. Hukum II Termodinamika

Pernyataan hukum II termodinamika merupakan observasi lebih lanjut terhadap proses yang
terjadi dalam hukum I termodinamika. Hukum II termodinamika dapat diekspresikan dalam
dua pernyataan berikut:

 Statement I: tidak ada instrumentasi yang mampu bekerja sedemikian rupa hanya untuk
mengubah panas yang terserap oleh sistem seluruhnya menjadi kerja yang dilakukan oleh
sistem.

 Statement II: tidak ada proses yang mungkin terjadi hanya terdiri dari perpindahan panas
dari level temperatur yang satu menuju level yang lebih tinggi. Pada Statement I, tidak
disebutkan bahwa panas tidak dapat dirubah menjadi kerja, namun proses yang terjadi tidak
dapat meninggalkan sistem atau lingkungan begitu saja, keduanya harus diperhatikan. Sebagai
contoh, ketika sebuah gas menyerap panas dari lingkungannya, akan menghasilkan kerja yang
sama nilainya dengan dikerjakannya pada lingkungan. Pada awalnya mungkin agak
berkontradiksi dengan Statement I, namun ingat bahwa proses yang terjadi tidak hanya
meliputi sistem, tapi juga lingkungan. Dengan demikian, ketika gas akan kembali ke
kondisinya semula, ia akan memerlukan kerja yang digunakannya untuk rekompresi kembali
ke tekanan awalnya. Kerja ini memiliki nilai minimal yang sama ketika gas mengalami
ekspansi akibat panas yang diserapnya dari lingkungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa tidak ada kerja yang dihasilkan sehingga Statement I dapat dimodifikasi menjadi:
Statement Ia: it is impossible by cyclic prosess to convert the heat absorbed by a system
completely into work done by the system (Smith, 2001:156). Kata siklik diperlukan karena
sistem secara periodik akan kembali pada kondisinya semula. Pada kasus gas tadi, proses
ekspansi dan rekompresi menuju kondisi awalnya merupakan satu kesatuan siklus. Jika proses
ini berlanjut, maka proses ini akan membentuk siklus. Secara garis besar, hukum II
termodinamika bukanlah menentang produksi dari kerja yang diperoleh dari panas. Namun,
memberikan batasan yang jelas akan berapa banyaknya panas yang diterima oleh sistem yang
kemudian dapat dikonversikan menjadi kerja yang dilakukan oleh proses tersebut.

Anda mungkin juga menyukai