Oleh :
PUTRI NURDIANA
NIM. 192303102192
Mahasiswa
Putri Nurdiana
NIM.192303102090
...........................................
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala Ruang Asyibiyan
...................................................
NIP
LAPORAN PENDAHULUAN
Perubahan fisiologis
Pertumbuhan dinding
dada belum sempurna Prolaktin meningkat
Kegagalan peningkatan panas Resiko infeksi
Kemampuan
menghidap bayi
kurang efektif
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
c. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain.
2. Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum atau
sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan
mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong 5
cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat
steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali
pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon iodin 10%
serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap
tali basah / kotor. Sebelum memotong tali pusat, pastikan bahwa tali pusat
telah diklem dengan baik, untuk mencegah terjadinya perdarahan.
3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru lahir, bayi belum
mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari
luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus
hangat.
5. Memberi Obat Tetes / Salep Mata Di beberapa negara perawatan mata bayi
baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oplitalmic
neonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru
lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata
eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit
mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
6. Identifikasi Bayi
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
7. Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah
untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong
persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
Pemantauan 2 jam pertama sesudah lahir meliputi :
a. Pengkajian
1. Identitas
2. Pengkajian terhadap factor resiko
a. Maternal : Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan social
dan riwayat pekerjaan.
b. Obsetrik : Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
c. Perinatal : Antenatal, informasin prenatal maternal health
(DM,jantung)
d. Intra Partum event :
1) Usia gestasi : Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
2) Lama dan karakteristik persalinan : Persalinan lama pada kala I
dan II KPD 24 jam.
3) Kondisi ibu : Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
4) Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120 x
sampai dengan 140 x / menit.
5) Penggunaan analgesic
6) Metode meahirkan : Sectio Caesaria, Forsep, Vakum
3. Pengkajian Fisik
a. Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan pada
telapak kaki, periksa potensi hidung dengan menutup sebelah lubang
hidung sambil mengobservasi pernafasan dan perubahan kulit.
b. Dada
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi untuk
menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap dada.
1) Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti
kubam atau tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluh darah
pada tali pusat.
2) Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Nilai APGAR
6. Pengkajian
a. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak
semi koma saat tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur
dengan gerakan mata cepat, tidur sehari rata- rata 20 jam.
b. Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai
status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan
peredaran darah dapat digunakan metode APGAR Score. Namun
secara praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut jantung dan
pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi
denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam
pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit
(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna
ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan.Tekanan
darah sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42,
tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama
kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15
mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak
biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
c. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-
370C.Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada
rektal.
d. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat
dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan
selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna
putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan bahu yang disebut
verniks kaseosa.
e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan
jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung
rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
f. Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis.Keadaan
tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di
sekitarnya.
g. Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
1) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang
mengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
2) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan
dirangsang akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar
graps, bila telapak kaki dirangsang akan memberi reaksi.
3) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang
datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
4) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh
kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
5) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam
mulut bayi akan membuat gerakan menghisap.
h. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan
fisiologis.Namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari
berat badan lahir.Berat badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000
gram.
i. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap
hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24
jam pertama.
j. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan
atas dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar
kepala fronto-occipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento
occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas
normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
k. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas
berdarah sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum
tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.
b. Diagnosa keperawatan
1. Menyusui Tidak Efektif (D.0029)
Definisi :
Kondisi diaman ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan dan kesukaran pada
proses menyusui
Penyebab
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
Faktor Risiko
Faktor Risiko
1. AIDS
2. Luka bakar
3. Penyakit paru obstruktif
4. Diabetes melitus
5. Tindakan invasi
6. Kondisi penggunaan terapi steroid
7. Penyalahgunaan obat
8. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)
9. Kanker
10. Gagal ginjal
11. Imunosupresi
12. Lymphedema
13. Leukositopedia
4. Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)
Definisi :
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekua
Penyebab :
1. Depresi pUsat pernapasan
2. Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
3. Deformitas dinding dada.
4. Deformitas tulang dada.
5. Gangguan neuromuskular.
6 Gangguan neurologis (mis elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala
ganguan kejang).
7. maturitas neurologis.
8. Penurunan energi.
9. Obesitas.
10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru.
11. Sindrom hipoventilasi.
12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf CS ke atas).
13. Cedera pada medula spinalis.
14. Efek agen farmakologis.
15. Kecemasan.
Gejalan dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Dispnea
Objektif :
1. Penggunaan otot bantu pernapasan.
2. Fase ekspirasi memanjang.
3. Pola napas abnormal (mis. takipnea. bradipnea, hiperventilasi kussmaul
cheyne-stokes).
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1. Ortopnea
Objektif :
1. Pernapasan pursed-lip.
2. Pernapasan cuping hidung.
3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah
NO DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
1. Menyusui Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
diharapkan status menyusui membaik 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
b/d ketidakadekuatan
dengan Kriteria hasil :
menerima informasi
refleks menghisap - Perlekatan bayi pada payudara ibu
2. Identifikasi tujuan atau keinginan
payudara. - Kemampuan ibu memposisikan
menyusui
bayi dengan benar
Terapeutik
- Tetesan/pancaran bayi
1. Sediakan materi man media pendidikan
- Suplai ASI adekuat
kesehatan
- Hisapan bayi
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan
diri dalam menyusui
5. Libatkan sistem pendukung
Eduksi
1. Berikan konseling menyusui
2. Jelaskan manfaat menyusui bagi iu dan
bayi
3. Ajarkan empat posisi menyusui yang
perlekatan yang benar
4. Ajarkan perawatan payudara antepartum
dengan mengkompres dengan kapas yang
telah diberikan minyak kelapa
5. Ajarkan perawatan payudara pot partum
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head.till dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma servikal)
2. Posisikan semi-fowler atau fowler-
Berikan minum hangat
3. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
4. Lakukan penghisapan lendir kurang dari
15 detik
5. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
6. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGill
7. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika
tidak kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pembeian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
c. Implementasi
Implementasi adalah realisasi dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kegiatan alam pelaksana juga meliputi pengumpulan data
dan berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksanaan
tindakan, serta menilai data yang baru (Rohmah, 2012).
d. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang
meliputi perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
Evaluasi yang dilakukan pada asuhan keperawatan di dokumentasikan dalam
bentuk SOAP (subjektif, objektif, assessment, planning) (asmadi, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanun. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi pada Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition. Oxford:
Oxford University Press
Tim pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standart Luaran Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standart Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS PASURUAN
1. IDENTITAS PASIEN
No. Reg : 20.XXX
Nama Pasien : By. N Tanggal masuk : 04-11-2021
Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang : Al-Wiladah
Umur : 0 tahun
Agama : Islam
Bangsa /suku : Indonesia/Jawa
Bahasa yang dipakai : Bahasa Indonesia dan Jawa
Status anak : Kandung
Tanggal lahir : 04-11-2021
Anak ke berapa : Pertama
2. INFORMASI MEDIK
Diagnosa Medik : BBL SC
Waktu/pemeriksaan sebelum MRS : sehari sebelum MRS
Obat terakhir yang didapat : vitamin kehamilan
Alergi obat : Tidak ada
Dikirim oleh : Suami px
3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal :
Ibu klien mengatakan hari pertama haid terakhir 03-02-2021 umur kehamilan
39/40 minggu anak ke pertama ANC 13 kali di dokter dan bidan.
b. Natal :
Ibu klien mengatakan klien lahir pada tanggal 04-11-2021 jam 02.15 tempat
lahir di RSI MASYITOH jenis kelamin laki-laki secara SC, indikasi tindakan
fetal takikardi , skor APGAR 7-8, berat badan 2800gr, panjang badan 46 cm,
lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm.
c. Postnatal:
Bayi lahir dengan SC, Injeksi yang diberikan pada klien injeksi vit K dan
imunisai HB0, air ketuban jernih, Spo2 94%, anus (+), BAB (–), BAK(+)
4. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG:
a. Keadaan Waktu Lahir :
Keadaan waktu lahir bayi lahir sc, menangis kuat, warna kulit kemerahan,
gerakan aktif, APGAR skor 7-8, air ketuban jernih, Spo2 94%, anus (+), BAB
(–), BAK(+)
b. Keadaan Mental /Emosi Anak :
Menangis kuat dan gerakan aktif
c. Pemeriksaan Pertumbuhan : -
d. Pemeriksaan Perkembangan : -
5. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama :
Bayi lahir secara SC dengan indikasi fetal takikardi
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Bayi lahir secara SC dengan Spo2 94 %, air ketuban jernih, jenis kelamin laki-
laki, BB : 2800gr, PB : 46cm, LK : 33, LD : 32, APGAR skor 7-8, anus (+),
BAB (–), BAK(+)
c. Riwayat Penyakit Masa Lalu : -
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ibu klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga seperti
DM,Hipertensi,dll.
7. PENGKAJIAN FISIK :
a. Keadaan Umum : baik, menangis kuat, kes.composmentis.
b. Tanda-tanda vital :
Nadi : 124x/menit Panjang badan : 46 cm
Suhu : 36oC Spo2 : 94 %
RR : 20x/menit Lingkar kepala : 33 cm
BB : 2800 gr Lingkar dada : 32 cm
c. Kepala : LK 32 cm, normal, tidak ada benjolan
d. Mata /penglihatan : normal, simetris dan simetris
e. Telinga /Pendengaran : normal, bentuk simetris, tidak ada serumen dan
cairan
f. Hidung/penciuman : tidak ada kelainan
g. Mulut : Tidak ada kelainan bibir dan mulut, warna bibir merah.
h. Leher : Vena jugularis teraba, arteri karotis teraba, tidak ada pembengkakan
tiroid.
i. Dada : bentuk dada normal, gerakan dinding simetris, suara napas normal.
j. Abdomen/pencernaan : bentuk perut normal, bising usus 17x/menit.
k. Anus Rektum : berlubang, tidak ada kelainan
l. Alat Kelamin/Sistem Reproduksi : keadaan kelamin luar normal
m. Extremitas/anggota badan : tonus otot normal dengan reflek baik, tidak ada
kelainan struktur
n. Kulit/otot/opersendian : warna kulit kemerahan, turgor < 2 detik.
o. Pemeriksaan Neurologi : -
8. DATA PSIKOSOSIOSPIRITUAL:
Perilaku non verbal : -
Keadaan emosi :
Ibu mengatakan bayinya menangis menangis ketika merasa tidak nyaman
Pola hubungan dengan orang lain :
Bayi belum dapat berinteraksi dengan orang lain.
Orang yang sangat dekat dengan dirinya : Ibu bayi
Ketaatan dalam beribadah : -
Kegiatan keagamaaan yang dapat mengurangi stres :-
9. INFORMASI PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium : -
Pemeriksaan EKG : -
Pemeriksaan Rontgen : -
Pemeriksaan Lain-lain : -
Terapi sekarang yang diberikan : injeksi vitamin K, injeksi Hb0.
Pasuruan,……………….
(…………………………..)
ANALISIS DATA
DO : Pemotongan tali
1. Tali pusat tampak pusat
lembab
2. Tali pusat masih
terbungkus kasa Terpapar kuman
3. TTV :
- N : 124x/menit
- S : 36°C
- BB : 2800gr Risiko infeksi
- PB : 46cm
- LK : 33cm
- LD : 32cm
- AS : 7-8
- SPO2 : 94 %
DO : Termoregulasi
1. Warna kulit kemerahan
dan tampak pucat
Adaptasi hangat ke
2. TTV : Dingin
- N : 124x/menit
- S : 36°C
- BB : 2800gr Kegagalan peningkat
- PB : 46cm panas
- LK : 33cm
- LD : 32cm
- AS : 7-8 Risiko hipotermi
- SPO2 : 94 %
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO. TANGGAL
DX 04-11-2021
KEP.
DS :
1. Tidak terkaji
DO :
1. Tali pusat tampak
lembab
2. Tali pusat masih
terbungkus kasa
3. TTV :
- N : 124x/menit
- S : 36°C
- BB : 2800gr
- PB : 46cm
- LK : 33cm
- LD : 32cm
- AS : 7-8
- SPO2 : 94 %
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 DS :
Tidak terkaji
DO :
3. Warna kulit kemerahan
4. TTV :
- N : 124x/menit
- S : 36°C
- BB : 2800gr
- PB : 46cm
- LK : 33cm
- LD : 32cm
- AS : 7-8
- SPO2 : 94 %
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan