Anda di halaman 1dari 19

HIGIENE DAN SANITASI

RUMAH SAKIT
Dr. apt. Samuel Budi Harsono, S.Farm., M.Si.
DIVISI FARMAKOLOGI DAN FARMASI KLINIK
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
DEFINISI
• Rumah Sakit menurut Menteri Kesehatan RI No.
983/Menkes/per/II/1992 yaitu "sarana upaya
kesehatan dalam menyelanggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan
untuk pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian." (Hand Book of Instutional Parmacy
Pratice).
• Dalam menyelenggarakan peran dan fungsi rumah
sakit selain pelayanan medis diperlukan pelayanan
penunjang salah satunya pelayanan kesehatan
lingkungan atau Sanitasi Rumah Sakit
1. Sanitasi menurut kamus bahasa Indonesia diartikan
sebagai 'pemelihara kesehatan.
– Menurut WHO, sanitasi lingkungan (environmental
sanitation) adalah upaya pengendalian semua faktor
lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau
dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkem-
bangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
2. Dalam lingkup Rumah Sakit (RS), sanitasi berarti upaya
pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi
dan biologik di RS yang menimbulkan atau mungkin
dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap
kesehatan petugas, penderita, pengunjung maupun
bagi masyarakat di sekitar RS.
– Sanitasi RS merupakan upaya dan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di RS dalam
memberikan layanan dan asuhan pasien yang
sebaik-baiknya.
3. Tujuan dari sanitasi RS tersebut adalah
menciptakan kondisi lingkungan RS agar tetap
bersih, nyaman, dan dapat mencegah
terjadinya infeksi silang serta tidak
mencemari lingkungan.
– Dalam pelaksanaannya sanitasi RS seringkali
ditafsirkan secara sempit, yakni hanya aspek
kerumahtanggaan (housekeeping) seperti
kebersihan gedung, kamar mandi dan WC,
pe-layanan makanan minuman.
RUANG LINGKUP SANITASI
1. Aspek Kerumahtanggaan (Housekeeping)
Meliputi Kegiatan Sebagai Berikut :
a. Kebersihan gedung secara keseluruhan.
b. Kebersihan dinding dan lantai.
c. Pemeriksaan karpet lantai.
d. Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet.
e. Penghawaan dan pembersihan udara.
f. Gudang dan ruangan.
g. Pelayanan makanan dan minuman.
2. Aspek khusus Sanitasi, melingkupi:
a. Penanganan sampah kering mudah terbakar.
b. Pembuangan sampah basah.
c. Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar.
d. Tipe incinerator Rumah Sakit.
e. Kesehatan kerja dan proses-proses operasional.
f. Pencahayaan dan instalasi listrik.
g. Radiasi.
h. Sanitasi linen, sarung dan prosedur pencucian.
i. Teknik-teknik aseptik.
j. Tempat cuci tangan.
k. Pakaian operasi.
l. Sistim isolasi sempurna
3. Aspek Dekontaminasi, Disinfeksi dan Sterilisasi
meliputi:
a. Sumber-sumber kontaminasi.
b. Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan.
c. Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian.
d. Dekontaminasi dan sterilisasi air,makanan dan
alat-alat pengobatan.
e. Sterilisasi kering.
f. Metode kimiawi pembersihan dan disinfeksi.
g. Faktor-faktor pengaruh aksi bahan kimia.
h. Macam-macam disinfektan kimia.
i. Sterilisasi gas
4. Aspek Pengendalian Serangga dan Binatang
Pengganggu
5. Aspek pengawasan pasien dan pengunjung
Rumah Sakit yang meliputi :
a. Penanganan petugas yang terinfeksi.
b. Pengawasan pengunjung Rumah Sakit.
c. Keamanan dan keselamatan pasien.
6. Peraturan Perundang-Undangan di Bidang
Sanitasi Rumah Sakit
7. Aspek Penanggulangan Bencana
8. Aspek Pengawasan Kesehatan Petugas
Laboratorium
9. Aspek Penanganan Bahan-Bahan Radioaktif
10. Aspek Standarisasi Sanitasi Rumah Sakit
PERSYARATAN SANITASI RS
• Peraturan mengenai Sanitasi rumah sakit pada awalnya
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 986
Tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit. Namun dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 1204 /Menkes
/SK/X/2004 Tanggal : 19 Oktober 2004, maka peraturan
pelaksanaannya sebelumnya dinyatakan dicabut dan
tidak berlaku lagi.
• Peraturan Menteri Kesahatan yang baru mengatur 3 hal
utama yaitu :
1. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
2. Kualifikasi Tenaga Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
3. Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi
Sanitasi) Rumah Sakit
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
• Persyaratan Kesehatan lingkungan meliputi
a. Persyaratan sarana dan bangunan
b. Penyehatan makanan minuman
c. Penyediaan Air Bersih
d. Pengelolaan Limbah Medis dan Non Medis
e. Pengendalian vektor
f. Desinfeksi dan sterilisasi
g. Promosi Kesehatan
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DARI ASPEK
KESEHATAN LINGKUNGAN
• Promosi higiene dan sanitasi adalah
penyampaian pesan tentang higiene dan
sanitasi rumah sakit kepada pasien atau
keluarga pasien dan pengunjung, karyawan
terutama karyawan baru serta masyarakat
sekitarnya agar mengetahui, memahami,
menyadari, dan mau mmbiasakan diri
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
serta dapat memanfaatkan fasilitas sanitaso
rumah sakit dengan benar.
• Promosi kesehatan lingkungan adalah penyampaian
pesan tentang yang berkaitan dengan PHBS yang
sasarannya ditujukan kepada karyawan.
1. Promosi higiene dan sanitasi adalah penyampaian
pesan tentang higiene dan sanitasi rumah sakit
kepada pasien atau keluarga pasien dan
pengunjung, karyawan terutama karyawan baru
serta masyarakat sekitarnya agar mengetahui,
memahami, menyadari dan mau membiasakan diri
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
dapat memanfaatkan fasilitas sanitasi rumah sakit
dengan benar.
2. Promosi kesehatan lingkungan adalah
penyampaian pesan tentang yang berkaitan
dengan PHBS yang sasarannya ditujukan
kepada-karyawan.
1. Persyaratan Setiap rumah sakit harus
melaksanakan upaya promosi higiene dan sanitasi
yang pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga atau
unit organisasi yang menangani promosi
kesehatan lingkungan rumah sakit.
2. Tata Laksana Promosi higiene dan sanitasi dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cara
langsung, media cetak, maupun media elektronik.
Secara langsung : konseling, diskusi, ceramah,
demontrasi, partisipatif, pameran, melalui
pengeras suara dan lain-lain.
– Media cetak : penyebaran leaflet, pemasangan poster,
gambar, spanduk, tata tertib, pengumuman secara
tertulis, pemasangan petunjuk.
– Media elektronik : radio, televisi (televisi khusus
lingkungan rumah sakit), Eye-catcher
• Pelaksana promosi higiene dan sanitasi
supaya dilakukan oleh seluruh karyawan
rumah sakit dibawah koordinasi tenaga atau
unit organisasi penanggungjawab
penyelengara kesehatan lingkungan rumah
sakit yang menangani promosi kesehatan
lingkungan rumah sakit.
• Sasaran promosi higiene dan sanitasi adalah
pasien atau keluarga pasien, pengunjung,
karyawan rumah sakit, serta masyarakat
sekitarnya.
• Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk karyawan
berisi hubungan fasilitas sanitasi dengan kesehatan,
syarat-syarat fasilitas sanitasi, pentingnya pengadaan
atau pemeliharaan atau pembersihan fasilitas sanitasi,
pentingnya memberi contoh terhadap pasien atau
keluarga pasien dan pengunjung tentang memanfaatkan
fasilitas sanitasi serta fasilitas kesehatan lainnya dengan
benar.
• Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk pasien,
keluarga pasien, pengunjung dan masyarakat di
sekitarnya berisi tentang cara-cara dan pentingnya
membiasakan diri hidup bersih dan sehat, memanfaatkan
fasilitas sanitasi dan fasilitas kesehatan lainnya dengan
benar.
• Materi promosi kesehatan lingkungan sangat penting
diketahui oleh seluruh karyawan rumah sakit untuk itu
dapat disampaikan pada waktu orientasi karyawan baru
atau pada pertemuan secara berkala
• Pesan promosi higiene dan sanitasi hendaknya
disesuaikan dengan sasaran
• Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk
karyawan berisi hubungan fasilitas sanitasi
dengan kesehatan, syarat-syarat fasilitas
sanitasi, pentingnya pengadaan atau
pemeliharaan atau pembersihan fasilitas
sanitasi, pentingnya memberi contoh terhadap
pasien atau keluarga pasien dan pengunjung
tentang memanfaatkan fasilitas sanitasi serta
fasilitas kesehatan lainnya dengan benar.
Persyaratan SDM pelaksana Sanitasi RS
a. Penanggung jawab kesehatan lingkungan di
rumah sakit kelas A dan B (rumah sakit
pemerintah) dan yang setingkat adalh seorang
tenaga yang memiliki kualifikasi sanitarian
serendah-rendahnya berijazah sarjana (S1) di
bidang kesehatan lingkungan, teknik lingkungan,
biologi, teknik kimia, dan teknik sipil.
b. Penanggung jawab kesehatan lingkungan di
rumah sakit kelas C dan D (rumah sakit
pemerintah) dan yang setingkat adalah seorang
tenaga yang memiliki kualifikasi sanitarian
serendah-rendahnya berijazah diploma (D3) di
bidang kesehatan lingkungan
c. Rumah sakit pemerintah maupun swasta yang
sebagian kegiatan kesehatan lingkungannya
dilaksanakan oleh pihak ketiga, maka tenaganya
harus berpendidikan sanitarian dan telah
megikuti pelatihan khusus di bidang kesehatan
lingkungan rumah sakit yang diselenggarakan
oleh pemerintah atau badan lain sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
d. Tenaga sebagaimana dimaksud pada butir a dan
b, diusahakan mengikuti pelatihan khusus di
bidang kesehatan lingkungan rumah sakit yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau pihak lain
terkait sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai