Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk


mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2015 tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan
lingkungan selanjutnya diatur dalam pasal 22 ayat (2) dan ayat (3)Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan , yang pengaturannya ditujukan
dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya
pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan
lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan
fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya
kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah berupaPelayanan Kesehatan
Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan
oleh puskesmas.
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas
termasuk di UPTD Puskesmas Grong-Grong yang mempunyai peranan strategis
mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 1


berdampak pada peningkatan kinerjapuskesmas. Hal ini dilakukan untuk
mewujudkanvisi Puskesmas yaitu“Terjuwudnya pelayanan kesehatan
berkualitas dan mandiri,ramah,kekeluargaan,profesional dengan berwawasan
islami
Dengan misi sebagai berikut :
1.Mewujudkan,memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu,merata,dan terjangkau bagi seluruh masyarakat
2. Melaksanakan program puskesmas baik program UKM dan UKP
3. Meningkatkan profesional SDM kesehatan di puskesmas meningkatkan
kerjasama lintas sektor dan lintas program
4. Memperdayakan masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat
5. Menciptakan tata kelola manajement yang baik
6. Mengupayakan pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan

B. Tujuan
1. TujuanUmum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan
upaya kesehatan lingkungan.
2. TujuanKhusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan di Puskesmas Grong-Grong
b. Sebagai pedoman dalam tindakan/intervensi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Grong-Grong

C. Sasaran
1. Penanggung jawab Puskesmas
2. Tenaga kesehatan lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

D. Ruang Lingkup
1. Kegiatan di dalamgedungPuskesmas meliputi :
- Pemeriksaan kebersihan
- Pengawasan IPAL

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 2


2. Kegiatan di luargedungPuskesmas meliputi :
- Inspeksi Kesehatan lingkungan
- Inpeksi tempat fasilitas umum (TFU)
- Inpeksi keslingdi fasyankes
- Inpeksi Kesling sarana air minum
- Hygiene sanitasi pangan
- Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)

E. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan
kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan danpeningkatan kualitas
lingkungan.Upaya – upaya kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas
Grong-Grong meliputi :
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian


kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko
lingkungan.

3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan


untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung di Puskesmas.

4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang


berkaitan dengan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau
berkontribusi terhadap terjadinya penyakit dan/atau gangguan kesehatan.

5 . Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan


pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 3


pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
6. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.

7. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus


pendidikan minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Beberapa ketentuan perundang- undangan yang diperlukan sebagai dasar


Penyelenggaraan penyelengggaraan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Grong-Grong adalah sebagai berikut:

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentangKesehatan


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;

4. PeraturanMenteriKesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang


Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang


Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang


Higiene Sanitasi

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 4


11. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Sanitarian.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 5


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lingkungan


Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang
diijinkan berprofesi minimal berijazah Diploma Tiga ( D III ). Berikut ini
Kualifikasi Sumber Daya Manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan
lingkungan yang ada di Puskesmas Grong-Grong adalah :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan - Pendidikan diploma III Lulusan D III Akademi


kesehatan lingkungan
Lingkungan Kesehatan Lingkungan

- Memiliki Surat Tanda Memiliki STR


Regristasi

- Memiliki Surat Ijin Kerja Memiliki SIK

B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
KesehatanLingkungan mulai di Kepala UPTD puskesmas, penanggung jawab
UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator
dalam penyelenggaraan kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas adalah
petugas Sanitarian.
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya
kesehatanLingkungandilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Petugas
Promkes sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan Sanitarian / Desi Kumalasari Kepala UPTD Puskesmas

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 6


Lingkungan UKP, UKM
ADMIN
Cleaning service
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalamkegiatanlokakarya mini bulananmaupun tri
bulanan/lintassektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu
satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan
lingkungan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas uptd Grong-Grong.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 7


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

PINTU M / K PAGAR PINTU M / K

J
A
L HALAMAN DEPAN PARKIR
MOBIL
A
N
K
E

R KM

A RUANG UGD
RUANG
W
REKAM RUANG
A MEDIS & KIA
R. KIA
T RUANG RUANG LOKET
PROMKES
GIZI &
PARKIR KESLING
I MOTOR R. POLI
N RUANG
TATA RUANG RUANG
A USAHA KEPALA
APOTEK
PUSKESMAS
P
D R. POLI
RUANG
RUANG P2M O TUNGGU
RUANG IMUNISASI RUANG
LOKET CAPENG O TUNGGU R. POLI
P P2M
R
TAMAN
L R. LAB
RUMAH DINAS GUDANG RUANG
O
DOKTER POLI GIGI

RUANG GUDANG OBAT O

KETERANGAN P KM
RESEVOAR
RAWAT INAP LOKET PEMBAYARAN / PASIEN
AIR
TIDAK DIRINCI
KASIR K
RUANG RUANG A
PARKIR KARYAWAN GENSET RONTGEN N
T
VCT AULA I
BAGIAN RAWAT INAP N

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 8


RuangKonseling
L K MEJA Pintu masuk
U KONS
E ELING
R
M S
I
A
R
I
A MEJA
R GIZI MEJ
A
S KOM
I LEMARI PUTE
KURSI R
P

Pelaksanaan kegiatankesehatanlingkungandi dalam gedung dilakukan


oleh Penanggung jawab program KesehatanLingkungan yang menempati ruang
yang bersebelahan dengan ruang Unit Gawat Darurat (UGD), berada dalam satu
ruang denganruangGizi PuskesmasDEF I.Adapun pelaksanaan rapat koordinasi
program UpayaKesehatan Masyarakat (UKM) dilakukan di ruang pertemuan
Puskesmas DEF I atau di ruang klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT).
Sedang kegiatan luar gedung petugas dapat mengunjungi sasaran
dengan ikut kegiatan ke desa ( pemeriksaan rumah, SAB, Saluran pembuangan,
Jamban, dll ) ke Tempat tempat Umum (sekolah, tempat ibadah dll } dan
kegiatan lain yang bersifat dan berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
 UkurangRuang( GabungdenganRuangGizi )
a. Luas ruangan3,5m x 3m
b. Pintu Ukuran 2,1 m x 1,2 m
c. Atap dan langit-langitkuat dan berwarnaterang, mudahdibersihkan dan
ketinggiandarilantai 2,5 m.
d. Dindingterbuatdari material keras, rata dan tidakberpori, tidaksilau, kedap
air dan mudahdibersihkan.
e. Lantaikuat, kedap air, permukaan rata, tidaklicin, warnaterang dan
mudahdibersihkan.
f. Pintu dan jendelalebar dan dapatdibukasecaramaksimal.
 Prasarana
a. Dilengkapidengantempatsampahtertutup.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 9


b. Ventilasicukup dan sirkulasiudaraterjaga.
c. Pencahayaancukupterang
Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan

DATANG
RUANG RUANG GIZI &
PENDAFTARAN KESLING

APOTEK
POLI UMUM

PULANG
B. StandarFasilitas
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas DEF I memiliki sarana penunjang antara lain :
pelayanan kesehatan Lingkungan Sarana Prasana
 Meja
( Dalam Gedung )  Kursi
Konseling  AlatperagaPercontohan
Pengawasan Kebersihan  Media informasicetakatauelektronik
 Buku panduan
 Buku catatan kegiatan
 Senter
( Luar Gedung )  Alatpembasminyamuk
Inspeksi Sanitasi  Swim fog
Intervensi / Tindakan  Leaflet
 Form check
 Fly grill
 Lux meter

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 10


 PH meter
 Buku catatan kegiatan.

BAB IV

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 11


TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. KegiatanLuar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan (sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa
surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga
Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas
Puskesmas yang menangani program terkait atau mengajak serta
petugas dari Puskesmas Pembantu, Poskesdes.
3) Kegiatan meliputi Perumahan ( termasuk hasil konseling ), TTU,
TPM, TP3
b. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspekfisik, kimia, biologi, maupun social

B. Strategi / Metode
1. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai
berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.
2. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
b. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
c. Pengembangan Teknologi Tepat Guna

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 12


d. Rekayasa Lingkungan

C. Langkah Kegiatan
a. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
 Persiapan (P1)
1) Membuat jadwal pemeriksaan baik kebersihan / pembakaran sampah
maupun IPAL
2) Menyiapkan dan membawa form kegiatanpemeriksaan dan alattulis
 Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Memeriksa baik kebersihan / pembakaran sampah maupun IPAL
2) Mengisiformkegiatanpemeriksaan dan alattulis yang sdhada
 PengawasanPengendalianPenilaian ( P3 )
Kegiatan yangdilakukanpetugaskesling
1) Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti

1. Kegiatan di LuarGedung
a. Inspeksi Sanitasi
 Perencanaan (P1)
1) Membuat jadwal Inspeksi Sanitasi baik dari hasil Konseling maupun
hasil tahun sebelumnya
2) Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan Pasien dan keluarganya apabila dari hasil
konseling memerlukan tindak lanjut.( Jika Hasil Konseling )
3) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan
Lingkungan, formulir pencatatan status kesehatan lingkungan,
media penyuluhan, alat pengukur parameter kualitas lingkungan)
4)Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan
petugas kesehatan/bidan di desa.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 13


 Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Melakukanpengamatan media / pemeriksaan :
 Lingkungan sarana usaha / pasien dan perilaku pelaku usaha /
masyarakat sekitar.
 Pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium,
dan analisis risiko sesuai kebutuhan( Jika diperlukan ).
 Melakukan penemuan penderita lainnya ( Jika dari Konseling
)
 Melakukan pemetaan populasi berisiko ( Jika dari
Konseling )
2) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (TTU, TPM, TP3,
keluarga pasien dan keluarga sekitar). Saran tindak lanjut dapat
berupa Intervensi Kesehatan Lingkungan yang bersifat segera.
Saran tindak lanjut disertai dengan pertimbangan tingkat kesulitan,
efektifitas dan biaya.
 PengawasanPengendalianPenilaian ( P3 )
Kegiatan yangdilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindak lanjuti

b. Intervensi Kesehatan Lingkungan


 Perencanaan ( P1)
1) Membuat jadwal dengan dasar hasil Konseling dan hasil Inspeksi
Sanitasi
2) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan
Lingkungan, formulir pencatatan status kesehatan lingkungan,
media penyuluhan, alat pengukur parameter kualitas lingkungan)
3)Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan
petugas kesehatan/bidan di desa.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 14


 Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1)Intervensi Kesehatan Lingkungan harus mempertimbangkan tingkat
risiko berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
2) Intervensi Kesehatan Lingkungan dilakukan oleh Pasien sendiri.
3). Dalam hal cakupan Intervensi Kesehatan Lingkungan menjadi luas, maka
pelaksanaannya dilakukan bersama pemerintah, dan masyarakat/swasta
 PengawasanPengendalianPenilaian ( P3 )
Kegiatan yangdilakukanpetugaskesling
1) Petugasmencatathasilkegiatan dan melaporkanhasilkegiatan
2) Petugasmenganalisahasilkegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
Adapununtukkegiatanpemantauanevaluasiupayakesehatanlingkungan:
1) Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
2)Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan
dilakukan pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas.
3)Pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas mencakup Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas dan pelaksanaan pengawasan kualitas media lingkungan
dalam rangka program kesehatan.
4)Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dibahas
dalam pertemuan integrasi lintas program Puskesmas secara
berkala.
5) Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk mengukur kinerja
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yang sekaligus
menjadi indikator dalam penilaian akredita

BAB V
LOGISTIK

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 15


Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan
Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan
lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
 Kegiatan di dalamgedungPuskesmasmembutuhkansarana dan prasaranaantara
lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Leaflet
- buku panduan
- komputer

 Kegiatan di luargedungPuskesmasmembutuhkan sarana dan prasarana yang


meliputi :
- Senter
- Alatpembasminyamuk
- Swim fog
- Leaflet
- Form check
- Fly grill
- Lux meter
- PH meter
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan
lingkungan berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam
pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala
Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 16


bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas
untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 17


Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau
dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.
Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya
menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program
kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran
antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksan akan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemugkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan.Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah
atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat
dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 18


Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau
ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera
dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan
Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah
tercapai.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.

Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Konseling

Inspeksi Kesehatan
Lingkungan

Intervensi kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD


Lingkungan ( Masker , SarungTangan )

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 19


Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari
sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai
suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan
dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang
dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini
lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan
tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan
pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola
limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang
benar.

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program kesehatan lingkungan


perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor
dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap
sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 20


Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Konseling Resiko tertular penyakit Menggunakan APD

CTPS

Inspeksi Kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD


Lingkungan

Intervensi kesehatan Kecelakaan Kerja Menggunakan APD


Lingkungan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 21


Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang
untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 22


Pedoman pelaksanaan kesehatan lingkungan ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatankesehatan lingkungan di Puskesmas DEF I,
penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas,
tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang
berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan
sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugasdalam melaksanakan
pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas agartidak terjadi penyimpangan
atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Sanitarian Puskesmas Grong-Grong

BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 23


C. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan di Puskesmas Tegowanu
meliputi :
1. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/ataugangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor RisikoLingkungan
dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayananperawatanpengobatan
3) Dalam halPasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungantidak memungkinkan
untuk menerima Konseling, Konseling, konseling dapat dilakukan
terhadap keluarga yang mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak
atau elektronik.
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga
Kesehatan Lingkungan (sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang
membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang
lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga
Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas
Puskesmas yang menangani program terkait atau mengajak serta
petugas dari Puskesmas Pembantu, Poskesdes, atau Bidan di desa.
3.Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
IntervensiKesehatanLingkunganadalahtindakanpenyehatan, pengamanan,
dan pengendalianuntukmewujudkankualitaslingkungan yang
sehatbaikdariaspekfisik, kimia, biologi, maupunsosial

D. Strategi / Metode
3. Metode Konseling
a. identifikasi prilaku/kebiasaan;
b. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 24


c. dugaan penyebab; dan
d. saran dan rencana tindak lanjut
4. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai
berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.
5. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
e. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
f. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
g. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
h. Rekayasa Lingkungan

E. Langkah Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemerdayaan kader
masyarakat melalui
pemicuan untuk
berperilaku hidup
bersih sehat dan
stop buang air
1 besar v
sembarangan,cuci
tangan pakai sabun
bagi desa/kelurahan
non
prioritas( deteksi
din)
Inspeksi Sanitasi
2 Tempat tempat v v v
umum
Inspeksi Sanitasi
3 v
Sarana Air Minum

Pengambilan
5 v
Sampel untuk

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 25


surveilans Kualitas
Air Minum
Ditingkat Ruamah
Tangga
( SKAMRT )
( Deteksi Dini )
Inspeksi Kesling Di
6 v v v
Fasyaskes
Inspeksi Kesling
Sarana Tempat
7 v v
Pengolahan Pangan
Depot Isi Ulang
Inspeksi Kesling
Sarana Tempat
8 v v
Pengolahan Pangan
Warung Kopi
Inspeksi Kesling
Tempat Pengolahan
9 v v
Pangan Jajanan
Sekolah
Inspeksi Kesling
Sarana Tempat
10 v v
Pengolahan Pangan
Rumah Makan
Inspeksi Kesling
Sarana Tempat
11 v v
Pengolahan Pangan
PIRT

No Kegiatan Upaya Perlengkapan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 26


Meja
Kursi
Alat peraga Percontohan
1 Konseling Media informasi cetak atau
elektronik

2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Senter


ThermohigroMeter
Luk Meter
PH Meter
Blok Grill
Kit Sampling Air
Kit Sampling Makanan

3 Intervensi Kesehatan Lingkungan Senter


Meteran

Alat peraga Percontohan

Cetakan closet
Cetakan Buis Beton
Genteng kaca

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas ABC I Page 27

Anda mungkin juga menyukai