DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GRABAG
Jln. Kutoarjo - Ketawang Km. 7
Ds. Sangubanyu Kec. Grabag Kab. Purworejo 54265
Telp. ( 0275 ) 6451090
Email : puskesmas.grabag@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1
membudayakan tata nilai MCK yaitu Mandiri dalam bertugas dengan
ide-ide kreatip, Cekatan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
SOP yang berlaku, Kebersamaan dalam melaksanakan tugas dengan
membina hubungan baik dengan masyarakat, lintas program dan
lintas sektor.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam
menyelenggaraan upaya kesehatan lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di Puskesmas
Grabag
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi
kesehatan lingkungan di Puskesmas Grabag
c. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan
lingkungan di Puskesmas Grabag
C. SASARAN
1. Penanggung jawab Puskesmas
2. Tenaga Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
D. RUANG LINGKUP
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi :
Pengawasan kebersihan
Pengawasan pengelolaan Sampah.
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :
Konseling
Inspeksi Sanitasi Kesehatan lingkungan
Intervensi Kesehatan Lingkungan
E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk
meningkatkan kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan dan
peningkatan kualitas lingkungan.Upaya – upaya kesehatan lingkungan
yang dilaksanakan di Puskesmas Grabag meliputi :
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di
Puskesmas.
2
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa
yang berkaitan dengan kualitas media lingkungan yang
mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit
dan/atau gangguan kesehatan.
5. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
6. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam
rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu
yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang
sehat.
7. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial.
8. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah
lulus pendidikan minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan
lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
KesehatanLingkungan mulai di Kepala puskesmas, penanggung
jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai
koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas adalah petugas Sanitarian.
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya
kesehatan Lingkungan dilaksanakan lintas program dan dikoordinir
oleh Penanggung jawab Upaya Kesehatan Lingkungan sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan.
C. JADWAL KEGIATAN
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan
bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya
mini bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan
persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk
jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal
kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum
pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
kesehatan lingkungan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas
Grabag
4
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA KESLING TAHN 2016
PENANG BULAN
N
KEGIATAN -GUNG
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JAWAB
1 Konseling Upaya
V V V V V V V V V V V V
Kesling
2 Pemeriksaan
dan pembinaan
Kualitas sarana Upaya
V V V V V V V V V V V V
Air bersih / Kesling
minum
3 Pemeriksaan Upaya
dan pembinaan Kesling
Tempat –
V V V V V V V V V V V V
Tempat Umum
( TTU )
4 Pemeriksaan Upaya
dan pembinaan Kesling
Tempat
Pengelolaan V V V V V V V V V V V V
Makanan
( TPM )
5 Kampanye Upaya
STBM Kesling V
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
DENAH RUANGAN UPT PUSKESM AS GRABAG
R 17
R 5 R 3 R 4 R 10 R 11 R 14 R 15 R 16
R 18
R 9
R 19
R 12 R 13
R 6 R 8 R 7
R 2
R 1
R 20
Keterangan :
R 1 : Loket P endaftaran 2,25 M2 R11 : R. P inyimpanan Obat 9 M2
R 2 : R. Rekam Medik 4 M2 R12 : R. Kepala P uskesmas 12 M2
R 3 : R. P emeriksaan Umum 10,5 M2 R13 : R. Administrasi 18 M2
R 4 : R. T indakan 9 M2 R14 : R. Mushola 7,5 M2
R 5 : R. BP Gigi & Mulut 9 M2 R15 : R. Dapur 3 M2
R 6 : R. Laboratorium 13,5 M2 R16 : R. Kamar Mandi Karyaw an 4 M2
R 7 : R. KIA & KB 12 M2 R17 : R. Kamar Mandi P engunjung 3 M2
R 8 : R. MT BS & Konsultasi 7,5 M2 R18 : R. Kamar Mandi P engunjung 3 M2
R 9 : R. Imunisasi & Asi 9 M2 R19 : R. T unggu P asien 24 M2
R 10: R. Farmasi 6 M2 R20 : R. T unggu Antrian 5,25 M2
6
d. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak
silau, kedap air dan mudah dibersihkan.
e. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang
dan mudah dibersihkan.
f. Pintu dan jendela lebar dan dapat dibuka secara maksimal.
Prasarana
a. Dilengkapi dengan tempat sampah organik dan anorganik
tertutup.
b. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga.
c. Pencahayaan cukup terang
DATANG
RUANG RUANG GIZI &
PENDAFTARAN KESLING
APOTEK
POLI UMUM
PULANG
B. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas Grabag memiliki sarana penunjang antara
lain :
7
BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko
Lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi dengan
pelayanan perawatan pengobatan
3) Dalam halPasien yang menderita penyakit dan/atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko
Lingkungantidak memungkinkan untuk menerima Konseling,
Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang
mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan,
media cetak atau elektronik.
b. Pengawasan kebersihan / sampah / air limbah
1) Kegiatan pengawasan Kebersihan lingkungan Puskesmas
2) Kegiatan pengawasan pengelolaan sampah
3) Kegiatan Pengawasan pengolahan air limbah
B. STRATEGI / METODE
1. Metode Konseling
a. Identifikasi prilaku/kebiasaan;
b. Identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. Dugaan penyebab; dan
d. Saran dan rencana tindak lanjut
2. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara / metode
sebagai berikut:
8
a. Pengamatan fisik media lingkungan;
b. Pengukuran media lingkungan di tempat;
c. Uji laboratorium; dan/atau
d. Analisis risiko kesehatan lingkungan.
3. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
b. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
c. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
d. Rekayasa Lingkungan
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Perencanaan (P1)
a) Membuat Jadwal
b) Menyiapkan ruangan;
c) Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan;
d) Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila
diperlukan seperti poster, lembar balik, leaflet, maket
(rumah sehat, jamban sehat, dan lain-lain) serta alat
peraga lainnya.
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan Lingkungan menggali
data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai
berikut:
a) Umum, berupa data individu/keluarga dan data
lingkungan;
b) Khusus, meliputi:
Identifikasi perilaku/kebiasaan;
Identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
Dugaan penyebab; dan
Saran dan rencana tindak lanjut.
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3)
a) Melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir
tindak lanjut konseling) yang telah diisi dan
ditandatangani untuk mengambil keputusan yang
disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi;
b) Menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan
Lingkungan sesuai hasil Konseling; dan
c) Menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.
9
b) Petugas menganalisa hasil
c) Petugas membuat kajian pencapaian dan
menindaklanjuti
10
c) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan
(kepala desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua
RW/RT) dan petugas kesehatan/bidan di desa.
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
a) Intervensi Kesehatan Lingkungan harus
mempertimbangkan tingkat risiko berdasarkan hasil
Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
b) Intervensi Kesehatan Lingkungan dilakukan oleh Pasien
sendiri.
c) Dalam hal cakupan Intervensi Kesehatan Lingkungan
menjadi luas, maka pelaksanaannya dilakukan bersama
pemerintah, dan masyarakat/swasta
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
a) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
b) Petugas menganalisa hasil kegiatan
c) Petugas membuat kajian pencapaian dan
menindaklanjuti
11
BAB V
LOGISTIK
12
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
A. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak
dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan.Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
B. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko
atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal
ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan
diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
C. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya
adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah
terjadinya resiko ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu
dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin
terjadi.
D. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh
kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
E. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan
kegiatan sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah
ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan
perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak
lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.
13
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan
lingkungan perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Konseling - -
14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
16
BAB IX
PENUTUP
Heru Budianto
NIP. 197204051995021001
17