No.Dokumen :
No. Revisi :
KERANGKA
Tanggal Terbit :
ACUAN Halaman :
UPTD
Hidul Fitriyatno, S.Kep, Ns, M.H
PUSKESMAS
PAGENTAN 1
NIP. 19780903 199702 1 001
A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kiamia, biologi maupun
sosial guna mencegah penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor resiko
lingkungan.
Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan
dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari factor risiko kesehatan lingkungan di permukiman,
tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
Menurut HL Blum (1974) derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan,
perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Penyakit berbasis lingkungan, disebut penyakit berbasis lingkungan, karena sumber
penyakitnya berasal dari lingkungan yang jelek (air, udara, tanah yang tercemar), yaitu penyakit
diare, kecacingan, ISPA, Malaria, DBD, TB, Paru, Kulit/ gatal-gatal, keracunan makanan/
minuman/ peptisida dan keluhan akibat lingkungan yang buruk / akibat kerja.
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, antara lain Malaria
pada tahun 2012 sebanyak 417.819 kasus. Penemuan Pneumonia balita pada tahun 2012
cakupannya sebesar 22,12 %. Angka kesakitan diare pada semua umur menurun tidak signifikan
dari 423 per 1000 penduduk pada tahun 2006 menjadi 411 per 1000 penduduk pada tahun 2010.
WHO Indonesia pada peringkat 5 dunia jumlah penderita TB Paru (WHO Global Tuberculosis
Control 2010).
Konseling sanitasi adalah hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan lingkungan dengan
pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan terkait
penyakit berbasis lingkungan yang dihadapi. Kegiatannya mengintegrasikan pelayanan kesehatan
promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi untuk
mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas
bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif di dalam dan di luar gedung.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit berbasis lingkungan erat kaitannya dengan pencapaian kesehatan lingkungan,
termasuk di dalamnya penyakit ISPA, diare, malaria, demam berdarah, penyakit kulit dan lainnya
terkait erat dengan masalah sanitasi rumah sehat.
Konseling sanitasi diharapkan akan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan
perilaku masyarakat (pasien/klien) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat yang akan menurunkan angka kejadian sakit penyakit berbasis lingkungan. Dengan adanya
klinik sanitasi di puskesmas dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan
puskesmas. Adapun keuntungan adanya klinik sanitasi ini, yaitu:
1. Terhadap pasien
a. Dapat mengetahui penyebab sakitnya
b. Mampu melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit akibat lingkungan
2. Terhadap petugas
a. Dapat mengetahui secara tepat gaya hidup pasien dan kondisi lingkungan pasien
b. Dapat memberikan saran yang tepat kepada pasien sesuai dengan masalah yang di
hadapinya
c. Dapat menyusun rencana intervensi perbaikan lingkungan
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif dan kuratif
yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus serta meningkatkan jangkauan dan
mutu pelayanan kesehatan masyarakat melalui pemantauan dan konseling kegiatan hygiene
sanitasi yang dilakukan secara berkesinambungan
2. Tujuan Khusus
a. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku masyarakat (pasien,
kliendan masyarakat di sekitarnya) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup
bersih dan sehat
c. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dan
menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dengan
sumber daya yang ada
d. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.
H. SASARAN
Sasaran konseling sanitasi adalah pasien atau klien dengan penyakit berbasis lingkungan yang
dirujuk atau datang ke pelayanan konseling sanitasi
J. SUMBER BIAYA
Kegiatan Konseling sanitasi di biayai dari Dana Alokasi Kesehatan
K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan pada akhir bulan