Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PULAU BANYAK
JALAN ISKANDAR MUDA PULAU BALAI
Email : puskesmaspulaubanyak139@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KLINIK SANITASI
1. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar bisa mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal. Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh
lingkungan, perilaku, layanan kesehatan dan keturunan. Yang sangat besar pengaruhnya
adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku
masyarakat yang merugikan kesehatan, baik di masyarakat pedesaan maupun perkotaan
yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang
kesehatan, ekonomi maupun teknologi.
Masalah kesehatan berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup sehat masyarakat
yang rendah, mengakibatkan penyakit-penyakit seperti doare, ISPA, demam berdarah,
TB paru, malaria, kecacingan, kulit dan lain-lain merupakan sepuluh (10) besar penyakit
di Puskesmas dan merupakan pola penyakit utama di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat, Puskesmas juga
merupakan ujung tombak yang paling depan di wilayah kerjanya. Salah satu fungsi
Puskesmas yang penting adalah mengembangkan dan membina kemandirian masyarakat
di wilayah kerjanya. Mengembangkan dan membina kemandirian masyarakat pada
dasarnya mengembangkan dan membina proses pemecahan amasalah yang ada di
masyarakat. Hal ini berarti mengembangkan kemampuan dan kemauan masyarakat
mengenal masalah kesehatan dan potensi yang ada di masyarakat baik berupa pemukiran
maupun kemampuan yang berupa sumber daya. Salah satu upaya terobosan untuk
mengatasi masalah kesehatan berbasis lingkungan adalah klinik sanitasi.
2. Latar belakang
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar
masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan
penderita beberapa penyakit ke sarana pelayanan kesehatan seperti Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA), TB paru, penyakit diare, malaria, demam berdarah dengue
(DBD), keracunan makanan, kecacingan, serta gangguan kesehatn / keracunan karena
bahan kimia dan pestisida.
Tingginya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh
buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban, meningkatnya
pencemaran, kurang higienisnya cara pengolahan makanan,rendahnya perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) masyarakat, serta buruknya penatalaksanaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga yag kurang memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan
kerja.
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan Kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk
yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan
masalah Kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
 Keluhanutama
 Keluhan tambahan
 Riwayat penyakit terdahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Lamanya sakit
 Kondisi lingkungan
 Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerjasama sehingga pasien
dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah Kesehatan lingkungan secara
mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum :
 Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
b. Tujuan Khusus :
Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat.
 Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dari perilaku masyarakat
(pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup
bersih dan sehat.
 Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah
Kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
 Menurunnya angka penyakit berbasislingkungan dan meningkatnya kondisi
Kesehatan lingkungan berdasarkan rujukan dari Pelayanan Umum dan Pelayanan
KIA
4. Tata Nilai
Tata Nilai UPTD Puskesmas Pulau Banyak, yaitu :
SALAM CARE

 SALAM : salam, sopan, ramah


 C : Cermat
 A : Akurat
 R : Responsif
 E : Efektif

5. Peran lintas sektor dan lintas program


a. Kelurahan
Mendukung pelaksanaan kegiatan STBM puskesmas dengan membantu memberikan
informasi kepada masyarakat di wilayah kerja kelurahan masing-masing adanya
pelayanan konseling sanitasi di UPTD Puskesmas Pulau Banyak
b. Kader kesehatan
 Membantu puskesmas dalam mensosialisakian adanya program konseling sanitasi
di UPTD Puskesmas Pulau Banyak
c. Upaya Promosi kesehatan
 Membantu dalam pengadaan media-media yang dipakai dalam konseling sanitasi
 Bekerjasama dengan sanitarian mengadakan kunjungan lapangan bila diperlukan

6. Sasaran
Sasaran konseling dalam rangka mengatasi masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan adalah :
1. Penderita penyakit/pasien /keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum/lklien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit/pasien/keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum/klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi
7. Kegiatanpokok
a. Pokok
Pelayanan konseling bagi penderitapenyakit/psien/keluarga/ masyarakat umum/klien
yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan
baik di dalam maupun di luar gedung.
b. Rincian Kegiatan
Pemberian konseling dengan pasien penderita penyakit berbasis lingkungan yang dapat
rujukan dari Pelayanan Umum dan Pelayanan KIA, serta penderita
penyakit/pasien/keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya.
6. Cara melaksanakan kegiatan
1. Di dalamgedungyaitu di puskesmas
Pemberian konseling dengan pasien penderita penyakit berbasis lingkungan yang dapat
rujukan dari Pelayanan Umum dan Pelayanan KIA
2. Di luar Gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah atau kunjungan
lapangan. Kegiatan untuk menindak lanjuti dari hasil wawancara /konseling di dalam
gedung (puskesmas). Kriteria pasien / klien yang perlu ditindak lanjuti dengan kunjungan
rumah/lapangan adalah sama dengan kriteria pasien yang perlu dirujuk, ditambah dengan
kriteria lain terutama :
 Bila pasien/klien yang hendak dikunjungi di suatu wilayah jumlahnya relatif banyak, atau
 Alamat pasien / klien berada di lokasi daerah endemis.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

JADWAL PELAKSANAAN PELAYANAN KLINIK SANITASI


Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Waktu : Setiap akhir bulan
Pelaksana : Penangungjawab upaya kesling
Pelaporan ditujukan kepada Kepala Puskesmas
9. Pencatatan,pelaporan dan evaluasi kegiatan
Hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas dan Dinas
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai