Anda di halaman 1dari 8

Hukum Lingkungan

Ekonomi

sosial
Budaya
Hukum Hukum lingkungan

Politik LH

Hukum: Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia yang isinya tentang
apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat, yg pelaksanaan peraturan tsb dapat dipaksakan dgn suatu
sanksi oleh pihak yang berwenang.
Kaedah Hukum

Fungsi Tujuan Tugas


melindungi kepentingan menjaga Ketertiban dan Menjaga keseimbangan
manusia mangatur pergaulan hidup tatanan di dalam masyarakat
Lingkungan Hidup
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia & prilakunya,
yg mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain

L.L Bernard (Introduction to Social Psychology)

Lingkungan

Fisik/anorganik Biologi/organik sosial Komposit

Fisiososial

Biososial
Psikososial
Definisi Hukum Lingkungan
Hukum yang mengatur tatananan lingkungan (=lingkungan hidup) atau hukum
yg secara khusus diciptakan dengan maksud dan tujuan terpokok untuk
memelihara dan melindungi lingkungan hidup (alam).

Pembagian Hukum Lingkungan


 Menetapkan norma/kaedah yg menjamin penggunaan dan eksploitasi
Klasik sumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akan dan kepandaian
manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin dan dalam jangka
waktu yang sesingkat-singkatnya.
 lebih berorientasi penggunaan dari pada lingkungan (use oriented law)
 Sifatnya:
 sektoral
Hukum  serba kaku dan sukar berubahshg mudah ketinggalan zaman
 Tidak sanggup menampung segala perubahan
Lingkungan

 menetapkan norma/kaedah yang bertujuan melindungi mutu lingkungan


dari kerusakan dan kemerosotan dan menjamin kelangsungan kelstarian
fungsi lingkungan agar dapat secara terus menerus digunakan oleh
genarsi sekarang dan mendatang mendatang.
Modern  Lebih berorientasi pada lingkungan atau environment oriented law
 Sifatnya:
 utuh menyeluruh atau komprehensif-integral
 lebih banyak berguru pada ekologi
 sifat dan wataknya sangat luwes dan fleksibel
 Dalam pandangan HLM, HL merupakan subyek hukum
Dimensi Hukum Lingkungan : bersifat ganda, yakni:

Bersifat Preventif
Mencegah/menangkal terjadinya pencemaran dan atau perusakan LH,
Agar LH berkesinambungan dan daya dukungnya tidak terganggu

Bersifat Represif
Sebagai sarara penindakan hukum bagi perbuatan-perbuatan yang
Merusak atau mencemari LH dan SDA

Hukum lingkungan harus mampu berperan sebagai sarana


pengaman bagi terlanjutkannya pembangunan berwawasan
lingkungan
KARAKTERISTIK PERUNDANG-UNDANGAN LH & SDA PD MASA LALU

 Berorientasi pada eksploitasi SDA (resources use-oriented)


 Berorientasi dan berpihak pada pemodal-pemodal besar
(capital oriented)
 Menganut ideologi penguasaan & pemanfaatan sumber daya
alam yang berpusat pada negara pemerintah (state-based
resource management)
 Manajemen pengelolaan SDA Menggunakan pendekatan
sektoral
 Tidak adanya koordinasi dan keterpaduan antar sektor dalam
pengelolaan SDA ;
 Tidak diakui dan dilindunginya hak-hak asasi manusia secara
utuh, terutama hak­hak masyarakat adat/lokal dan
kemajemukan hukum dalam penguasaan dan pemanfaatan
SDA.
KARAKTERISTIK PERUNDANG-UNDANGAN LH & SDA PADA SAAT INI

 Pemerintah masih mendominasi peran dalam penguasaan


dan pemanfaatan sumber daya alam (state-dominated
resource management);

 Keterpaduan dan koordinasi antar sektor masih lemah;

 Pendekatan dalam pogelolaan tidak komprehensif;

 Hak-hak masyarakat adat/lokal atas penguasaan dan


pemanfaatan sumberdaya alam belum diakui secara utuh;

 Ruang bagi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan


sumberdaya alam masih diatur sacara terbatas;

 Transparansi dan akuntabilitas pemerintah kepada publik


dalam pengelolaan sumber daya alam belum diatur secara
tegas.
SUBSTANSI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PENGELOLAAN LH & SDA HARUS MENGANDUNG CIRI-CIRI

 Orientasi pengelolaan ditujukan pada konservasi sumber


daya alam (resources oriented)

 Pendekatan yang digunakaan bercorak komprehensif dan


terintegrasi (komprehensif­integral)

 Mengatur mekanisme koordinasi dan keterpaduan antar


sektor dalam pengelolaan sumber daya alam.

 Menganut ideologi pengelolaan sumber daya alam yang


berbasis masyarakat (community-based resource
management).

 Menyediakan ruang bagi partisipasi publik yang sejati


(genuine public participation) dan transparansi pembuatan
kebijakan sebagai wujud demokratisasi dalam pengelolaan
sumberdaya alam.
 Memberi ruang bagi pengakuan dan Perlindungan hak-hak
asasi manusia, terutama hak-hak masyarakat adat/lokal atas
penguasaan & pemanfaatan sumberdaya alam.

 Menyerahkan wewenang pengelolaaan sumber daya alam


kepada daerah berdasarkan prinsip desentralisasi
(decentralisation principle), sehingga pengelolaan sumber daya
alam dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik wilayah.

 Mengatur mekanisme pengawasan dan akuntabiiitas pengelola


sumber daya alam kepada publik (public accountability).

 Mengakui dan mengakomodasi secara utuh kemajemukan


hukum (legal pluralism) pengelolaan sumber daya alam yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai