Anda di halaman 1dari 20

ASPEK HUKUM

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Dr. R. Azizah, SH., MKes


Telp. (031) 081233227789; 085851885999
Pengertian Hukum
- Drs. E. Utrecht, SH.
Hukum adalah kumpulan pertaturan-peraturan
(perintah-perintah & larangan-larangan) yang
mengurus tata tertib untuk masyarakat karena
itu harus ditaati untuk masyarakat itu.

- SM Amin, SH.
Hukum kumpulan peraturan-peraturan yang
terdiri dari norma-norma & sanksi-sanksi.
Sedangkan tujuan hukumadalah mengadakan
ketertiban-ketertiban dalam pergaulan manusia,
sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.
PERBEDAAN HUKUM DAN MORAL
HUKUM MORAL
Dikodifikasi/ditulis sistematis, relatif Kebalikan dari hukum
pasti dan objektif
Mengatur perilaku lahiriah Mengatur perilaku batiniah
Sanksinya memaksa Sanksi cenderung tdk memaksa
Didasari pada kehendak masyarakat Didasarkan pada norma moral yg
atau negara melebihi indv/masy/negara.

MORALITAS (ciri khas manusia yang berkaitan dengan kesadaran


tentang baik dan buruk. Keharusan moral adalah suatu kewajiban). Oki.
HUKUM dijiwai oleh moralitas (moral diungkapkan dan dilembagakan
dalam hukum)/
Asas 2 Undang-undang yang dibuat oleh
penguasa yang lebih tinggi, mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi pula

Asas 3 Undang-undang yang bersifat khusus


menyampingkan UU yang bersifat
umum, jika pembuatnya sama (lex
specialex derogat les generalis)
Asas 4 Undang-undang yang berlaku belakangan
membatalkan UU yang berlaku
sebelumnya

Asas 5 Undang-undang sebagai sarana untuk


semaksimal mungkin dapat mencapai
kesejahteraan spiritual dan materiil
bagi masyarakat maupun individu melalui
pembaharuan atau pelestarian
adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
adalah tatanan unsur lingkungan hidup
yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas
dan produktivitas lingkungan hidup
Pengertian ilmu lingkungan menurut penulis,
adalah suatu studi interaksi antara manusia yang
berada dalam sistem sosial yang melaksanakan
aktivitas yang dapat berpengaruh kepada sistem
ekologi disekitarnya, yang pada akhirnya dapat
memberikan dampak negatif pada manusia
maupun pada lingkungannya apabila interaksi
tersebut tidak menerapkan prinsip-prinsip ilmu
lingkungan yang meliputi harmony, diversity,
interaction, interdependency dan sustainability
(Azizah, 2013)
Hukum lingkungan menyangkut penetapan
nilai-nilai yang sedang berlaku dan nilai-
nilai yang diharapkan diberlakukan di masa
mendatang serta dapat disebut hukum
yang mengatur tatanan lingkungan
hidup.(Rangkuti, 1996)

Dari situ dapat disimpulkan bahwa hukum lingkungan adalah


himpunan peraturan-peraturan yang berisikan suatu perintah,
larangan atau izin untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
dalam upaya menjaga kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya
WHO
adalah seluruh keseimbangan ekologi yang harus
ada antara manusia dan lingkungannya, agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia

HAKLI
Kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologis yang dinamis antara
manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapai realitas hidup manusia yang sehat,
sejahtera dan bahagia.
Walter R Lum
Hubungan timbal balik antar manusia yang berakibat
atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
Umar Fahmi Ahmadi
IKL adalah ilmu yang mempelajari hubungan
interaktif antara komponen lingkungan akibat adanya
perubahan yang pernah terjadi dengan kelompok
individu atau masyarakat luas serta memperhatikan
akibat yang ditimbulkan dari hubungan interaktif
tersebut serta mencari alternatif pemecahannya.
Sumengan Sutomo
adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia
melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan
faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu
kesehatan manusia.
R. Azizah
Peraturan yang dibuat oleh pejabat yang
berwenang untuk mengatur agar terjadi
keseimbangan ekologi antara manusia
dan lingkungannya untuk mencapai
kehidupan yang sehat secara produktif ,
apabila dilanggar akan mendapatkan
sanksi.
Penegakan Hukum Lingkungan merupakan upaya
untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan
persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku
secara umum dan individual melalui pengawasan dan
penerapan atau ancaman sanksi administratif,
kepidanaan dan keperdataan. (Rangkuti, 1996)

Penegakan Hukum Lingkungan (Environmental Law Enforcement)

terdapat 3 (tiga) Aspek :

1. Aspek Administratif
2. Aspek Keperdataan
3. Aspek Kepidanaan
Sarana aspek administratif adalah di bidang pengawasan dan
penerapan sanksi. Pengawasan merupakan langkah preventif
untuk memaksakan kepatuhan dan dilakukan secara periodik
oleh instansi yang berwenang memberi izin (lingkungan)
terhadap persyaratan perizinan.

Sarana administratif dapat bersifat preventif dan bertujuan


menegakkan peraturan perundang-undangan lingkungan
(misalnya : UU, PP, Keputusan Menteri Perindustrian,
Keputusan Gubernur, Keputusan Walikotamadya dsb).
Penegakan hukum dapat diterapkan terhadap kegiatan yang
menyangkut persyaratan perizinan, baku mutu lingkungan,
Rencana pengelolaan (RKL) dsb. (Rangkuti, 1996)
Sanksi Adminitratif :
1. terutama mempunyai fungsi instrumental yaitu
pengendalian perbuatan terlarang.
2. Ditujukan kepada perlindungan kepentingan yang dijaga
oleh ketentuan yang dilanggar tersebut.

Beberapa Jenis Sarana penegakan hukum adminitratif


adalah :
1. Paksaan Pemerintahan atau tindakan paksa
2. Uang Paksa
3. Penutupan Tempat Usaha
4. Penghentian Kegiatan Mesin Perusahaan
5. Pencabutan izin melalui proses: teguran, paksaan
pemerintahan, penutupan dan uang paksa.
Aspek Keperdataan Berkaitan dengan gugatan ganti kerugian
bagi korban pencemaran lingkungan.
Dalam Undang-undang No. 23 Thn. 1997 Pasal 30-39
terdapat upaya hukum yang bisa ditempuh dalam
menyeleaikan sengketa lingkungan, yaitu dengan dua jalur di
luar pengadilan dan melalui pengadilan
Delik lingkungan merupakan delik biasa/umum bukan
delik aduan. Delik lingkungan yang diatur dalam
undang-undang Nol. 23 Thn. 1997 Pasal 41 sampai 42
adalah delik materiil dan pasal 43 sampai 44
merupakan delik formil.

Anda mungkin juga menyukai