Anda di halaman 1dari 16

HUKUM

LINGKUNGAN

I MADE DERMAWAN, S.H., M.Kn


UNIVERSITAS PAMULANG
Pengertian Hukum
- Drs. E. Utrecht, SH.
Hukum adalah kumpulan pertaturan-peraturan
(perintah-perintah & larangan-larangan) yang
mengurus tata tertib untuk masyarakat karena
itu harus ditaati untuk masyarakat itu.

- SM Amin, SH.
Hukum kumpulan peraturan-peraturan yang
terdiri dari norma-norma & sanksi-sanksi.
Sedangkan tujuan hukumadalah mengadakan
ketertiban-ketertiban dalam pergaulan manusia,
sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.
 Mengapa hukum diperlukan dalam
pengelolaan lingkungan??
PERBEDAAN HUKUM DAN MORAL
HUKUM MORAL
Dikodifikasi/ditulis sistematis, relatif Kebalikan dari hukum
pasti dan objektif
Mengatur perilaku lahiriah Mengatur perilaku batiniah
Sanksinya memaksa Sanksi cenderung tdk memaksa
Didasari pada kehendak masyarakat Didasarkan pada norma moral yg
atau negara melebihi indv/masy/negara.

MORALITAS (ciri khas manusia yang berkaitan dengan kesadaran


tentang baik dan buruk. Keharusan moral adalah suatu kewajiban). Oki.
HUKUM dijiwai oleh moralitas (moral diungkapkan dan dilembagakan
dalam hukum)/
adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
adalah tatanan unsur lingkungan hidup
yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas
dan produktivitas lingkungan hidup
Hukum lingkungan menyangkut penetapan
nilai-nilai yang sedang berlaku dan nilai-
nilai yang diharapkan diberlakukan di masa
mendatang serta dapat disebut “hukum
yang mengatur tatanan lingkungan
hidup”.(Rangkuti, 1996)

Dari situ dapat disimpulkan bahwa hukum lingkungan adalah


himpunan peraturan-peraturan yang berisikan suatu perintah,
larangan atau izin untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
dalam upaya menjaga kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya
Pengertian analisis mengenai dampak
lingkungan, disingkat Analisis mengenai
dampak lingkungan, sebagaimana dirumuskan
dalam Pasal 1 butir 11 adalah “kajian mengenai
dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.”
“upaya pengelolaan dan upaya pemantauan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.”
Penegakan Hukum Lingkungan merupakan upaya
untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan
persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku
secara umum dan individual melalui pengawasan dan
penerapan atau ancaman sanksi administratif,
kepidanaan dan keperdataan. (Rangkuti, 1996)

Penegakan Hukum Lingkungan (Environmental Law Enforcement)

terdapat 3 (tiga) Aspek :

1. Aspek Administratif
2. Aspek Keperdataan
3. Aspek Kepidanaan
 Sarana aspek administratif adalah di bidang pengawasan dan
penerapan sanksi. Pengawasan merupakan langkah preventif
untuk memaksakan kepatuhan dan dilakukan secara periodik
oleh instansi yang berwenang memberi izin (lingkungan)
terhadap persyaratan perizinan.

 Sarana administratif dapat bersifat preventif dan bertujuan


menegakkan peraturan perundang-undangan lingkungan
(misalnya : UU, PP, Keputusan Menteri Perindustrian,
Keputusan Gubernur, Keputusan Walikotamadya dsb).
Penegakan hukum dapat diterapkan terhadap kegiatan yang
menyangkut persyaratan perizinan, baku mutu lingkungan,
Rencana pengelolaan (RKL) dsb. (Rangkuti, 1996)
 Sanksi Adminitratif :
 1. terutama mempunyai fungsi instrumental yaitu
pengendalian perbuatan terlarang.
 2. Ditujukan kepada perlindungan kepentingan yang dijaga
oleh ketentuan yang dilanggar tersebut.

Beberapa Jenis Sarana penegakan hukum adminitratif


adalah :
1. Paksaan Pemerintahan atau tindakan paksa
2. Uang Paksa
3. Penutupan Tempat Usaha
4. Penghentian Kegiatan Mesin Perusahaan
5. Pencabutan izin melalui proses: teguran, paksaan
pemerintahan, penutupan dan uang paksa.
 Aspek Keperdataan Berkaitan dengan gugatan ganti kerugian
bagi korban pencemaran lingkungan.
 Dalam Undang-undang No. 23 Thn. 1997 Pasal 30-39
terdapat upaya hukum yang bisa ditempuh dalam
menyeleaikan sengketa lingkungan, yaitu dengan dua jalur di
luar pengadilan dan melalui pengadilan
 Delik lingkungan merupakan delik biasa/umum bukan
delik aduan. Delik lingkungan yang diatur dalam
undang-undang Nol. 23 Thn. 1997 Pasal 41 sampai 42
adalah delik materiil dan pasal 43 sampai 44
merupakan delik formil.

Anda mungkin juga menyukai