Anda di halaman 1dari 6

Lex Privatum Vol. VI/No.

9/Nov/2018

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENEGAKAN hukum lingkungan administrasi dibandingkan


HUKUM LINGKUNGAN ADMINISTRATIF dengan penegakan hukum lainnya (perdata dan
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 pidana), sebagaimana dikemukakan oleh
TAHUN 20091 Ahmad Santoso, yakni:
Oleh : Diana E. Rondonuwu2 - Penegakan hukum administrasi di bidang
lingkungan hidup dapat dioptimalkan
ABSTRAK sebagai perangkat pencegahan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (preventive); Penegakan hukum
mengetahui bagaimana tinjauan yuridis administrasi (yang bersifta pencegahan)
terhadap penegakan hukum lingkungan dapat lebih efisien dari sudut
administratif menurut Undang-undang Nomor pembiayannya dibandingkan penegakan
32 Tahun 2009. Dengan menggunakan metode hukum pidana dan perdata. Pembiayaan
penelitian yuridis normatif, disimpulkan: untuk penegakan hukum administrasi
Penegakan hukum dari perspektif hukum meliputi biaya pengawasan lapangan
administrasi terhadap kasus pencemaran dan yang dilakukan secara rutin dan
kerusakan lingkungan dilaksanakan melalui 2 pengujian laboratorium, lebih murah
(dua) upaya, yakni upaya preventif dibandingkan upaya pengumpulan alat
(pengawasan) dan upaya represif (sanksi bukti, investigasi lapangan,
administrasi). Pengawasan adalah upaya memperkerjakan saksi ahli untuk
preventif dalam rangka pengendalian dampak membuktikan kausalitas dalam kasus
lingkungan, sedangkan penegakan hukum pidana dan perdata;
adalah upaya represif terhadap pencemaran - Penegakan hukum administrasi lebih
dan kerusakan lingkungan hidup yang sudah memiliki kemampuan mengundang
terjadi.Dalam pemberian izin suatu perusahaan partisipasi masyarakat. Partisipasi
atau industri harus terlebih dahulu diperiksa masyarakat dilakukan mulai dari proses
kriteria pembuangan limbah industri untuk perizinan, pemantauan
mencegah terjadinya kerugian yang dialami penataan/pengawasan, dan partisipasi
oleh masyarakat sekitar akibat lingkungan yang dalam mengajukan keberatan dan
tercemar, karena sebagian besar akibat dari meminta pejabat tata usaha negara
perusahaan atau industri yang tidak memenuhi untuk memberlakukan sanksi
kriteria pembuangan limbah industri pada administrasi.
akhirnya akan dikenai sanksi administrasi. Oleh Ahmad Santoso menambahkan perangkat
sebab itu, upaya represif dan upaya preventif penegakan hukum administrasi dalam sebuah
harus dilaksanakan secara seimbang. Selain itu sistem hukum dan pemerintahan paling tidak
juga, sanksi paksaan pemerintahan harus meliputi :
(besturdwang) dan uang paksa (dwangsom) (1) izin, yang didayagunakan sebagai
harus lebih banyak dipahami dan diterapkan perangkat pengawas dan pengandalian;
dalam rangka mendukung kebijakan (2) persyaratan dalam izin dengan merujuk
pembangunan yang berwawasan lingkungan pada Amdal, standar baku lingkungan,
dan berkelanjutan. peraturan perundang-undangan;
Kata kunci: Tinjauan Yuridis, Penegakan Hukum (3) mekanisme pengawasan penataan;
Lingkungan Administratif. (4) keberadaan pejabat pengawas yang
memadai;
PENDAHULUAN (5) sanksi administrasi.
A. Latar belakang Kelima perangkat ini merupakan prasayarat
Penegakan hukum lingkungan melalui awal demi efektivitas dari penegakan hukum
sarana administrasi merupakan langkah administrasi di bidang lingkungan hidup.
pertama yang harus dilakukan untuk mencapai
penataan peraturan. Ada kelebihan penegakan B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
1
Artikel yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
2
Dosen Pada Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi. tinjauan yuridis terhadap penegakan hukum
Magister Ilmu Hukum: NIDN. 0001077605

188
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018

lingkungan administratif menurut Undang- Dalam pengertian ini, maka manusia,


undang Nomor 32 Tahun 2009? hewan dan tumbuh-tumbuhan tersebut
dilihat dan dianggap sebagai perwujudan
C. Metode Penelitian fisik jasmaniah belaka. Dalam hal ini
Dalam menyusun tulisan ini penulis lingkungan diartikan mencakup
menggunakan metode penelitian kepustakaan lingkungan hidup manusia, hewan, dan
(Library Research) yakni suatu metode yang tumbuh-tumbuhan yang ada di
digunakan dengan jalan mempelajari buku dalamnya”.
literatur, perundang-undangan, dan bahan- - Danusaputro berpendapat bahwa:
bahan tertulis lainnya yang berhubungan “Lingkungan hidup adalah semua benda
dengan materi pembahasan yang penulis dan daya serta kondisi termasuk di
gunakan. dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya yang terdapat dalam ruang
PEMBAHASAN dimana manusia berada dan
Secara umum istilah lingkungan mempengaruhi kelangsungan hidup serta
(environment) lebih luas daripada istilah kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lingkungan hidup (life environment). lainnya. Dengan demikian tercakup segi
Selanjutnya penulis mengemukakan beberapa lingkungan fisik dan segi lingkungan
pendapat mengenai lingkungan dan lingkungan budaya”.
hidup, sebagai berikut:3 Dari uraian di atas dapat dikemukakan lebih
- Sunu mengemukakan bahwa: lanjut bahwa antara lingkungan dan lingkungan
“Lingkungan adalah sekeliling tempat hidup dipakai dalam pengertian yang tidak
organisasi beroperasi, termasuk udara, berbeda. Hal ini juga dianut oleh UULH Tahun
air, tanah, sumber daya alam, flora, 1982, dimana dalam Pasal 1 angka 1
fauna, manusia, dan hubungan menyebutkan bahwa:
diantaranya. Sekeliling dalam hubungan “Lingkungan hidup di sini merupakan
ini jangkauannya dari dalam organisasi sistem yang meliputi lingkungan alam
hingga sistem global” . hayati, lingkungan alam non hayati, dan
- Salim mengemukakan pendapatnya lingkungan sosial yang mempengaruhi
mengenai pengertian lingkungan hidup kelangsungan perikehidupan dan
sebagai berikut: kesejahteraan manusia serta mahluk
“Secara umum lingkungan hidup hidup lainnya. Istilah lingkungan hidup
diartikan sebagai segala benda, kondisi, dan lingkungan dipakai dalam pengertian
keadaan dan pengaruh yang terdapat yang sama”.
dalam ruangan yang kita tempati dan Sedangkan dalam UUPLH Tahun 1997
mempengaruhi hal yang hidup termasuk menjelaskan:
kehidupan manusia. Batas ruang “Lingkungan hidup adalah kesatuan
lingkungan menurut pengertian ini bias ruang dengan semua benda, daya,
sangat luas, namun untuk praktisnya keadaan dan mahluk hidup termasuk
dibatasi ruang lingkungan dengan faktor- manusia dan perilakunya, yang
faktor yang dapat dijangkau oleh mempengaruhi kelangsungan
manusia seperti faktor alam, faktor perikehidupan dan kesejahteraan
politik, faktor ekonomi, faktor sosial dan manusia serta mahluk hidup lain”.
lainnya”. Menurut Koesnadi Hardjasoemantri bahwa
- Hal yang senada dikemukakan oleh ada suatu pendapat yang keliru, yang cukupo
Soedjono bahwa: meluas di berbagai kalangan, yaitu bahwa
“Lingkungan hidup sebagai lingkungan penegakan hukum hanyalah melalui proses di
hidup fisik atau jasmani yang mencakup pengadilan. Penegakan hukum dilaksanakan
dan meliputi semua unsur dan faktor fisik melalui berbagai jalur dengan berbagai sanksi,
jasmaniah yang terdapat dalam alam. seperti sanksi administratif, sanksi perdata, dan
sanksi pidana. Ada pula pendapat yang keliru
3
Manik, Karden Eddy Sontang, Pengelolaan Lingkungan tentang penegakan hukum yakni semata-mata
Hidup, Djambatan, Jakarta, 2003 hal. 14.

189
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018

tanggung jawab aparat penegak hukum. hukum, baik hukum administrasi, hukum
Penegakan hukum adalah kewajiban dari perdata, maupun hukum pidana.
seluruh masyarakat dan untuk itu pemahaman Ada prinsip umum dalam hukum
tentang hak dan kewajiban menjadi syarat lingkungan administrasi, bahwa pejabat
mutlak.4 yang berwenang memberi izin
Penegakan hukum lingkungan berkaitan erat bertanggungjawab terhadap penegakan
dengan kemampuan aparatur dan kepatuhan hukum lingkungan administrasi. Dengan
warga masyarakat terhadap peraturan yang demikian pejabat yang berwenang
berlaku, yang meliputi tiga bidang hukum, yaitu memberi izin bertanggungjawab dalam
administrasi, pidana, dan perdata. Penegakan melakukan pengawasan. Pejabat atau
hukum lingkungan merupakan upaya untuk instansi mana yang bertanggungjawab
mencapai ketaatan peraturan dan persyaratan dalam pengawasan sangat tergantung
dalam ketentuan hukum yang berlaku secara pada jenis dan kewenangan perizinan.
umum dan individual, melalui pengawasan dan Semakin banyak jenis dan berbedanya
penerapan (atau ancaman) sanksi administratif, kewenangan perizinan, semakin banyak
kepidanaan, dan keperdataan.5 pula pejabat atau instasi yang
bertanggung jawab dalam pengawasan.
1. Upaya Preventif (Pengawasan) Saat ini wewenang pengawasan diatur
Dari perspektif Hukum Administrasi dalam Pasal 71-75 Undang-undang
sebagai upaya preventif dalam rangka Nomor 32 Tahun 2009.6 Menurut Pasal
pengendalian dampak lingkungan hidup 71 Undang-undang Nomor 32 Tahun
perlu dilaksanakan dengan 2009, wewenang pengawasan ada pada
mendayagunakan secara maksimal Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
instrumen pengawasan dan perizinan. sesuai dengan kewenangannya.
Dalam hal pencemaran dan keusakan Kewenangan tersebut dapat
lingkungan hidup sudah terjadi, perlu didelegasikan kepada pejabat atau
dilakukan upaya represif berupa instansi teknis yang bertanggungjawab di
penegakan hukum yang efektif, bidang perlindungan dan pengelolaan
konsekuen, dan konsisten terhadap lingkungan hidup.
pencemaran dan kerusakan lingkungan Secara umum yang diawasi dalam Pasal
hidup yang sudah terjadi. 72 Undang-undang Nomor 32 Tahun
Pengawasan adalah upaya preventif 2009 adalah ketaatan penaggungjawab
dalam rangka pengendalian dampak usaha dan/atau kegiatan terhadap izin
lingkungan, sedangkan penegakan lingkungan. Untuk itu pejabat pengawas
hukum adalah upaya represif terhadap lingkungan hidup menurut pasal 74
pencemaran dan kerusakan lingkungan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
hidup yang sudah terjadi. Oleh sebab itu, diberi wewenang berikut ini :
perlu dikembangkan suatu sistem hukum - melakukan pemantauan;
perlindungan dan pengelolaan - meminta keterangan;
lingkungan hidup yang jelas, tegas, dan - membuat salinan dari dokumen
menyeluruh guna menjamin kepastian dan/atau membuat catatan yang
hukum sebagai landasan bagi diperlukan;
perlindungan dan pengelolaan sumber - memasuki tempat tertentu;
daya alam serta kegiatan pembangunan - memotret;
lain. Penegakan hukum dilakukan dengan - membuat rekaman audio visual;
mendayagunakan berbagai ketentuan - mengambil sampel;
- memeriksa peralatan;
- memeriksa instalasi dan/atau alat
4
transportasi; dan/atau
Koesnadi Haerdjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan,
- menghentikan pelanggaran tertentu.
Gajah Mada Press, Yogyakarta, 2000, hal. 390
5
Hadin Muhjad, HUKUM LINGKUNGAN (Sebuah Pengantar
untuk Konteks Indonesia), GENTA Publishing, Yogyakarta,
6
2015, hal. 200. ibid hal. 281-283

190
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018

2. Upaya Represif (Sanksi Administrasi) Pasal 76 ayat (2) huruf b


Dalam rangka penegakan hukum berupa:
lingkungan telah diadakan sanksi a. penghentian sementara
administrasi seperti yang tertuang dalam kegiatan produksi;
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 b. pemindahan sarana
tentang Perlindungan dan Pengelolaan produksi;
Lingkungan Hidup:7 c. penutupan saluran
- Pasal 76 pembuangan air limbah
(1) Menteri, gubernur, atau atau emisi;
bupati/walikota menerapkan d. pembongkaran;
sanksi administratif kepada e. penyitaan terhadap barang
penanggung jawab usaha atau alat yang berpotensi
dan/atau kegiatan jika dalam menimbulkan pelanggaran;
pengawasan ditemukan f. penghentian sementara
pelanggaran terhadap izin seluruh kegiatan; atau
lingkungan. g. tindakan lain yang
(2) Sanksi administratif terdiri atas: bertujuan untuk
a. teguran tertulis; menghentikan pelanggaran
b. paksaan pemerintah; dan tindakan memulihkan
c. pembekuan izin lingkungan; fungsi lingkungan hidup.
atau (2) Pengenaan paksaan
d. pencabutan izin lingkungan. pemerintah dapat dijatuhkan
- Pasal 77 tanpa didahului teguran
Menteri dapat menerapkan sanksi apabila pelanggaran yang
administratif terhadap penanggung dilakukan menimbulkan:
jawab usaha dan/atau kegiatan jika a. ancaman yang sangat serius
Pemerintah menganggap pemerintah bagi manusia dan
daerah secara sengaja tidak lingkungan hidup;
menerapkan sanksi administratif b. dampak yang lebih besar
terhadap pelanggaran yang serius di dan lebih luas jika tidak
bidang perlindungan dan pengelolaan segera dihentikan
lingkungan hidup. pencemaran dan/atau
- Pasal 78 perusakannya; dan/atau
Sanksi administratif sebagaimana c. kerugian yang lebih besar
dimaksud dalam Pasal 76 tidak bagi lingkungan hidup jika
membebaskan penanggung jawab tidak segera dihentikan
usaha dan/atau kegiatan dari pencemaran dan/atau
tanggung jawab pemulihan dan perusakannya.
pidana. - Pasal 81
- Pasal 79 Setiap penanggung jawab usaha
Pengenaan sanksi administratif dan/atau kegiatan yang tidak
berupa pembekuan atau pencabutan melaksanakan paksaan pemerintah
izin lingkungan sebagaimana dapat dikenai denda atas setiap
dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2) keterlambatan pelaksanaan sanksi
huruf c dan huruf d dilakukan apabila paksaan pemerintah.
penanggung jawab usaha dan/atau - Pasal 82
kegiatan tidak melaksanakan paksaan (1) Menteri, gubernur, atau
pemerintah. bupati/walikota berwenang
- Pasal 80 untuk memaksa penanggung
(1) Paksaan pemerintah jawab usaha dan/atau kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam untuk melakukan pemulihan
lingkungan hidup akibat
7
ibid, hal. 283-285

191
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018

pencemaran dan/atau perusakan b. Uang paksa (dwangsom);


lingkungan hidup yang c. Penutupan tempat usaha;
dilakukannya. d. Penghentian sementara kegiatan
(2) Menteri, gubernur, atau mesin perusahaan;
bupati/walikota berwenang atau e. Pencabutan izin.
dapat menunjuk pihak ketiga Sanksi paksaan pemerintahan
untuk melakukan pemulihan maupun uang paksa merupakan sanksi
lingkungan hidup akibat administrasi yang cukup efektif untuk
pencemaran dan/atau perusakan mengendalikan pencemaran dan/atau
lingkungan hidup yang perusakan lingkungan. Paksaan
dilakukannya atas beban biaya pemerintahan merupakan tindakan
penanggung jawab usaha nyata dan amat lansung dari
dan/atau kegiatan. pemerintah untuk mengakhiri keadaan
- Pasal 83 yang dilarang oleh suatu kaidah hukum
Ketentuan lebih lanjut mengenai administrasi misalnya tindakan
sanksi administratif diatur dalam menyuruh singkirkan, menghalangi
Peraturan Pemerintah. dan mengembalikan seperti keadaan
Sanksi administrasi mempunyai fungsi semula.
instrumental, yaitu pencegahan dan Paksaan pemerintah merupakan
penanggulangan perbuatan terlarang wewenang mandiri pemerintahan,
dan terutama ditujukan kepada sehingga untuk melaksanakannya tidak
perlindungan kepentingan yang dijaga perlu bantuan organ lain. Sifat
oleh ketentuan hukum yang dilanggar. wewenang mandiri inilah
Sanksi administrasi juga memiliki membedakan antara paksaan
karakter repartoir, yaitu untuk pemerintahan dengan sanksi lain yang
memulihkan pada keadaan sebelum sejenis dalam hukum perdata dan
terjadi pelanggaran. Dengan demikian pidana. Misalnya putusan pengadilan
melalui fungsi ini repartoir, penerapan memerintahkan untuk memperbaiki
sanksi administrasi dalam hukum instalasi pengelohaan air limbah atau
lingkungan sangat diperlukan untuk untuk mengembalikan fungsi
mencegah dan menanggulangi lingkungan seperti dengan cara
pencemaran dan/atau perusakan menebar perintah menebar bibit ikan
lingkungan. Karena itu, penerapan ke sungai dan sebagainya. Sanksi
sanksi administrasi secara konsisten, semacam ini diberikan berdasarkan
terutama yang bersifat pemulihan putusan pengadilan sehingga
keadaan (misalnya paksaan wewenang bukan dari pemerintah.
pemerintahan = bestursdwang) sangat Pengenaan sanksi paksaan
diperlukan untuk mendukung pemerintahan pada dasarnya
terwujudnya pembangunan bertujuan untuk menghentikan
berwawasan lingkungan dan pelanggaran dan tindakan memulihkan
berkelanjutan sebagaiaman tertuang fungsi lingkungan hidup. Oleh karena
dalam Deklarasi Stockholm 1972 dan itu dalam Pasal 80 (2) UUPPLH 2009
Deklarasi Rio de Jeneiro 1992. sanksi paksaan pemerintahan dapat
Secara teoritik beberapa jenis dikenakan tanpa didahului teguran
sanksi administrasi yang dapat apabila pelanggaran yang dilakukan
digunakan dalam penegakan hukum menimbulkan:9
lingkungan adalah:8 a). ancaman yang sangat serius bagi
a. Paksaan pemerintahan manusia dan lingkungan hidup;
(besturrsdwang); b). dampak yang lebih besar dan lebih
luas jika tidak segera dihentikan
8
Wijoyo, Suparto, Penyelesaian Sengketa Lingkungan
9
(Settlement of Environment Disputes), Airlangga University Rahmadi, Hukum Lingkungan Indonesia, PT. Rajagrafindo
Press, Surabaya, 1999, hal. 148 Persada, Jakarta, 2011, hal. 88

192
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018

pencemaran dan/atau (pengawasan) dan upaya represif (sanksi


perusakannya; dan/atau administrasi). Pengawasan adalah upaya
c). kerugian yang lebih besar bagi preventif dalam rangka pengendalian dampak
lingkungan hidup jika tidak segera lingkungan, sedangkan penegakan hukum
dihentikan pencemaran dan/atau adalah upaya represif terhadap pencemaran
perusakannya. dan kerusakan lingkungan hidup yang sudah
Dalam hal terdapat suatu keadaan yang terjadi. Sanksi administrasi yang diatur dalam
menyebabkan paksaan pemerintahan sulit Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 terdiri
dilaksanakan sebagai suatu sanksi yang terlalu atas:
berat, maka sebagai pilihan pengganti kepada a. teguran tertulis;
yang berkepentingan dapat dikenakan uang b. paksaan pemerintah;
paksa. Sebagai pengganti paksaan c. pembekuan izin lingkungan; atau
pemerintahan, pengenaan uang paksa hanya d. pencabutan izin lingkungan.
boleh dibebankan jika pada dasarnya paksaan Dalam pemberian izin suatu perusahaan
pemerintahan dapat diterapkan. Uang paksa atau industri harus terlebih dahulu diperiksa
yang dibebankan tersebut akan hilang untuk kriteria pembuangan limbah industri untuk
tiap kali pelanggaran atau untuk tiap hari mencegah terjadinya kerugian yang dialami
pelanggaran (sesudah waktu yang ditetapkan) oleh masyarakat sekitar akibat lingkungan yang
masih berlanjut. Sebagai sanksi alternatif maka tercemar, karena sebagian besar akibat dari
pengenaan uang paksa harus didasarkan pada perusahaan atau industri yang tidak memenuhi
peraturan perundang-undangan yang secara kriteria pembuangan limbah industri pada
tegas mengatur sanksi ini. Dengan demikian, akhirnya akan dikenai sanksi administrasi. Oleh
sanksi ini tidak dapat diterapkan, karena tidak sebab itu, upaya represif dan upaya preventif
diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun harus dilaksanakan secara seimbang. Selain itu
2009. juga, sanksi paksaan pemerintahan
Sanksi admnistrasi berupa pembekuan izin (besturdwang) dan uang paksa (dwangsom)
lingkungan pada dasarnya juga bertujuan untuk harus lebih banyak dipahami dan diterapkan
mengakhiri keadaan yang dilarang oleh suatu dalam rangka mendukung kebijakan
kaidah hukum administrasi, misalnya pembangunan yang berwawasan lingkungan
perusahaan yang didirikan membuang limbah dan berkelanjutan.
tanpa melalui proses pengolahan terlebih
dahulu, atau melebihi ketentuan baku mutu DAFTAR PUSTAKA
lingkungan. Lebih riil lagi kalau digunakan jenis Hadin Muhjad, HUKUM LINGKUNGAN (Sebuah
sanksi berupa penghentian sementara kegiatan Pengantar untuk Konteks Indonesia), GENTA
atau penutupan tempat usaha sebagaimana Publishing, Yogyakarta, 2015.
dikenal dalam kepustakaan hukum Koesnadi Haerdjasoemantri, Hukum Tata
administrasi. Lingkungan, Gajah Mada Press, Yogyakarta,
Terakhir adalah mengenai sanksi 2000.
pencabutan izin lingkungan, hal ini dapat terjadi Manik, Karden Eddy Sontang, Pengelolaan
karena penyimpangan perizinan, pandangan Lingkungan Hidup, Djambatan, Jakarta, 2003
kebijakan yang berubah, keadaan nyata yang Rahmadi, Hukum Lingkungan Indonesia, PT.
berubah, dan penarikan kembali sebagai sanksi. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2011
Penarikan kembali izin sebagai sanksi termasuk Wijoyo, Suparto, Penyelesaian Sengketa
kategori penegakan hukum, tetapi hendaknya Lingkungan (Settlement of Environment
merupakan upaya paling akhir dalam proses Disputes), Airlangga University Press,
penegakan hukum lingkungan administrasi. Surabaya, 1999

PENUTUP
Penegakan hukum dari perspektif hukum
administrasi terhadap kasus pencemaran dan
kerusakan lingkungan dilaksanakan melalui 2
(dua) upaya, yakni upaya preventif

193

Anda mungkin juga menyukai