9/Nov/2018
188
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018
189
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018
tanggung jawab aparat penegak hukum. hukum, baik hukum administrasi, hukum
Penegakan hukum adalah kewajiban dari perdata, maupun hukum pidana.
seluruh masyarakat dan untuk itu pemahaman Ada prinsip umum dalam hukum
tentang hak dan kewajiban menjadi syarat lingkungan administrasi, bahwa pejabat
mutlak.4 yang berwenang memberi izin
Penegakan hukum lingkungan berkaitan erat bertanggungjawab terhadap penegakan
dengan kemampuan aparatur dan kepatuhan hukum lingkungan administrasi. Dengan
warga masyarakat terhadap peraturan yang demikian pejabat yang berwenang
berlaku, yang meliputi tiga bidang hukum, yaitu memberi izin bertanggungjawab dalam
administrasi, pidana, dan perdata. Penegakan melakukan pengawasan. Pejabat atau
hukum lingkungan merupakan upaya untuk instansi mana yang bertanggungjawab
mencapai ketaatan peraturan dan persyaratan dalam pengawasan sangat tergantung
dalam ketentuan hukum yang berlaku secara pada jenis dan kewenangan perizinan.
umum dan individual, melalui pengawasan dan Semakin banyak jenis dan berbedanya
penerapan (atau ancaman) sanksi administratif, kewenangan perizinan, semakin banyak
kepidanaan, dan keperdataan.5 pula pejabat atau instasi yang
bertanggung jawab dalam pengawasan.
1. Upaya Preventif (Pengawasan) Saat ini wewenang pengawasan diatur
Dari perspektif Hukum Administrasi dalam Pasal 71-75 Undang-undang
sebagai upaya preventif dalam rangka Nomor 32 Tahun 2009.6 Menurut Pasal
pengendalian dampak lingkungan hidup 71 Undang-undang Nomor 32 Tahun
perlu dilaksanakan dengan 2009, wewenang pengawasan ada pada
mendayagunakan secara maksimal Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
instrumen pengawasan dan perizinan. sesuai dengan kewenangannya.
Dalam hal pencemaran dan keusakan Kewenangan tersebut dapat
lingkungan hidup sudah terjadi, perlu didelegasikan kepada pejabat atau
dilakukan upaya represif berupa instansi teknis yang bertanggungjawab di
penegakan hukum yang efektif, bidang perlindungan dan pengelolaan
konsekuen, dan konsisten terhadap lingkungan hidup.
pencemaran dan kerusakan lingkungan Secara umum yang diawasi dalam Pasal
hidup yang sudah terjadi. 72 Undang-undang Nomor 32 Tahun
Pengawasan adalah upaya preventif 2009 adalah ketaatan penaggungjawab
dalam rangka pengendalian dampak usaha dan/atau kegiatan terhadap izin
lingkungan, sedangkan penegakan lingkungan. Untuk itu pejabat pengawas
hukum adalah upaya represif terhadap lingkungan hidup menurut pasal 74
pencemaran dan kerusakan lingkungan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
hidup yang sudah terjadi. Oleh sebab itu, diberi wewenang berikut ini :
perlu dikembangkan suatu sistem hukum - melakukan pemantauan;
perlindungan dan pengelolaan - meminta keterangan;
lingkungan hidup yang jelas, tegas, dan - membuat salinan dari dokumen
menyeluruh guna menjamin kepastian dan/atau membuat catatan yang
hukum sebagai landasan bagi diperlukan;
perlindungan dan pengelolaan sumber - memasuki tempat tertentu;
daya alam serta kegiatan pembangunan - memotret;
lain. Penegakan hukum dilakukan dengan - membuat rekaman audio visual;
mendayagunakan berbagai ketentuan - mengambil sampel;
- memeriksa peralatan;
- memeriksa instalasi dan/atau alat
4
transportasi; dan/atau
Koesnadi Haerdjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan,
- menghentikan pelanggaran tertentu.
Gajah Mada Press, Yogyakarta, 2000, hal. 390
5
Hadin Muhjad, HUKUM LINGKUNGAN (Sebuah Pengantar
untuk Konteks Indonesia), GENTA Publishing, Yogyakarta,
6
2015, hal. 200. ibid hal. 281-283
190
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018
191
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018
192
Lex Privatum Vol. VI/No. 9/Nov/2018
PENUTUP
Penegakan hukum dari perspektif hukum
administrasi terhadap kasus pencemaran dan
kerusakan lingkungan dilaksanakan melalui 2
(dua) upaya, yakni upaya preventif
193