Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN (YANKESLING)

A. PENDAHULUAN

Penyakit berbasis lingkungan merupakan penyakit yang disebabkan oleh


factor resiko lingkungan dan perilaku, masih menjadi permasalahan terbesar di
fasilitas layanan kesehatan dan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat tercermin
dari masih tingginya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan dan
menempati 10 besar penyakit pada pelayanan kesehatan, Berdasarkan hasil
Riskesdas , riset kesehatan dasar (2007) , diperoleh bahwa penyebab kematian
pada balita usia 1- 4 tahun, diare sebagai penyebab kematian no.1 dg (25%),
disusul pneumoni 15,6 %.
Angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan di Puskesmas Kertosari,
dalam beberapa tahun ini masih dalam 10 besar penyakit , namun pada tahun
2015 telah terjadi pergeseran dalam 10 besar penyakit di Puskesmas Kertosari.
Faktor resiko penyakit berbasis lingkungan lingkungan antara lain kondisi sanitasi
dasar, misalnya sarana air bersih, jamban, pengelolaan sampah , limbah rumah
tangga, hygiene dan sanitasi makanan serta perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) masyarakat,
Sebagai upaya untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit dapat
dilakukan dengan upaya perbaikan lingkungan /sanitasi dasar dan berPerilaku
Hidup Bersih dan Sehat ( PBHS). Salah satu pendekatan yang menekankan pada
upaya promotif dan preventif pada penderita penyakit berbasis lingkungan di
Puskesmas adalah dengan layanan konseling kesehatan lingkungan di
Puskesmas yang diharapkan mampu memberikan gambaran kepada pasien
tentang faktor resiko penyakit dan penularan penyakit, sehingga dapat
memberikan pengetahuan pasien untuk dapat mencegah penyakitnya kembali
terulang dan penularan penyakit.

B. LATAR BELAKANG
Konseling kesehatan lingkungan di Puskesmas merupakan bagian dari
upaya pelayanan kesehatan lingkungan untuk pasien penyakit berbasis
lingkungan dan klien serta merupakan upaya promotif dan preventif penyakit
berbasis lingkungan. Proses konseling adalah komunikasi/wawancara terhadap
pasien penyakit berbasis dengan tenaga Kesehatan yang bertujuan untuk
mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi .
Wilayah kerja Puskesmas Kabat Kecamatan Kabat terdiri dari 14 Desa dengan 53
dusun. Jumlah penduduk tahun 2021 sebesar 60.487 jiwa, jumlah KK 20.994 KK.
Data sanitasi perumahan pada tahun 2021, jumlah rumah 17.971, jumlah rumah
tanggav20.994KK dengan akses jamban sehat 100% . Jumlah kasus penyakit berbasis
lingkungan antara lain : diare sebesar 239 penderita, ISPA sebesar 1112 penderita,
Kulit sebesar 794 penderita , penderita,TB Paru/EP sejumlah 57 penderita dan DHF
sejumlah 28 penderita, kecacingan sebesar 0 orang.
Berdasarkan data diatas bahwa layanan konseling sanitasi di Puskesmas
menjadi suatu kebutuhan sebagai upaya palayanan kesehatan paripurna melalui
promotif dan promotif penyakit berbasis lingkungan dengan menggerakkan potensi
petugas kesehatan dan masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan
dan penularan penyakit berbasis lingkungan.

C. TUJUAN
1. Umum
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku masyarakat
untuk mencegah penyakit dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
risiko lingkungan, serta untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan
b. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat
c. Terlaksananya penyelenggaraan program kesehatan lingkungan di
Puskesmas dengan baik dan lancar.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Konseling Kesehatan Lingkungan
a. Petugas menerima rujukan dari pemeriksaan umum, MTBS,dan KIA
b. Petugas mengisi data umum pasien termasuk alamat lengkap dalam register
c. Petugas melakukan konseling dan wawancara terhadap pasien / klien
d. Petugas menetapkan factor resiko penyebab penyakit dan memberikan
Konsultasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
e. Petugas memyampaikan akan dilakukan kunjungan rumah ( penderita
dengan faktor resiko lingkungan)
2. Kegiatan luar gedung
a. Petugas melakukan kunjungan rumah pada penderita
b. Petugas melakukan pengamatan fisik lingkungan
c. Petugas melakukan analisis risiko kesehatan lingkungan
d. Petugas menyampaikan komunikasi, informasi, dan edukasi
e. Petugas menyampaiakan upaya perbaikan yang bisa dilakukan oleh
penderita
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Konseling kesehatan lingkungan
a. Pasien berbasis lingkungan
2. Inspeksi kesehatan lingkungan Pasien Berbasis Lingkungan (PBL)
3. Intervensi kesehatan lingkungan
a. Komunikasi, informasi dan edukasi
b. Saran perbaikan dan pembangunan sarana

F. SASARAN
Sasaran kegiatan konseling kesehatan lingkungan adalah pasien penderita
penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan, pada kunjungan
sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama (berulang), atau dalam
1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih penderita penyakit yang sama, penderita
TB paru, adanya kecenderungan jumlah penderita meningkat atau potensial KLB.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Nama Kegiatan Jan Feb Ma Apr Mei Ju Jul Agt Sep Ok Nop Des
r n t

Konseling Kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lingkungan

Inspeksi Kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lingkungan Pasien
Berbasis Lingkungan

Intervensi Kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lingkungan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil kegiatan kesehatan lingkungan dievaluasi setiap akhir kegiatan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencacatan , pelaporan dan evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan dalam
form laporan kegiatan secara manual dan elektronik dan dievaluasi dalam lokmin
bulanan.
J. PEMBIAYAAN
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Yankesling) didanai oleh BOK dan
JKN

Banyuwangi, 02 Januari 2022

Mengetahui
Kepala UPTD Pusesmas Kabat Penanggungjawab Kegiatan

Drg. Wahyu Primawati,M. AP. Istiyani,Amd.


NIP. 19650227 199203 2 003 Nip. 19750205 200604 2 024

Anda mungkin juga menyukai