Anda di halaman 1dari 136

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

NOTA DINAS

Kepada : Yth. Tim Mutu Puskesmas Gitik Dari


: Kepala UPTD Puskesmas Gitik
Tanggal : 12 Januari 2022
Nomor : 445/9.2/429.114.13 /2022
Sifat : Penting/ Segera
Lampiran : --
Perihal : Pertemuan Penetapan Indikator Mutu Layanan, Penetapan Area
Prioritas, Penetapan Indikator Mutu Prioritas Puskesmas, Indikator
Nasional Mutu dan Keselamatan Pasien

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan mutu tahun 2022 di wilayah kerja


UPTD Puskesmas Gitik, bersama ini kami mohon persetujuan Kepala UPTD
Puskesmas Gitik Kabupaten Banyuwangi untuk menugaskan kepada Sdr: Karyawan/
Karyawati Puskesmas Gitik untuk menghadiri rapat Pertemuan Penetapan Indikator
Mutu Layanan, Penetapan Area Prioritas, Penetapan Indikator Mutu Prioritas
Puskesmas, Indikator Nasional Mutu dan Keselamatan Pasien, pada :
Hari /Tanggal : Rabu / 12 Januari 2022
Pukul : 12.30 - selesai
Tempat : Aula Puskesmas Gitik

Demikian atas persetujuannya disampaikan terimakasih.

Rogojampi, 12 Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Gitik

drg. Ai Nurul Hidayah


NIP. 19780717 200604 015
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

NOTULA

Nama Rapat : Pertemuan Penetapan Indikator Mutu Layanan,


Penetapan Area Prioritas, Penetapan Indikator Mutu
Prioritas Puskesmas, Indikator Nasional Mutu dan
Keselamatan Pasien
Hari/tanggal : Rabu, 12 Januari 2022
Waktu : 12.30 – selesai
Tempat : Aula Puskesmas Gitik
Acara : 1. Pembukaan
2. Sambutan Kepala Puskesmas
3. Pembahasan Notulen sebelumnya
4. Paparan/Pembahasan
5. Diskusi/Rekomendasi
6. Kesimpulan
7. Kesepakatan (Rencana Tindak Lanjut)
8. Penutup
Pimpinan Rapat
Ketua : drg. Weny Andriyani
Sekretaris : Mika Fathrotul H.
Pencatat : Mika Fathrotul H.
Peserta Rapat : Sdr: Karyawan/ Karyawati Puskesmas Gitik
Kegiatan Rapat :
Susunan acara
a. Pembukaan
Ketua Tim Mutu Puskesmas, drg. Weny Andriyani, membuka
kegiatan pertemuan dengan mengucapkan salam dan puji syukur kehadirat
Allah SWT, karena hanya atas Kehendak-Nya kita bisa berkumpul untuk
melaksanakan kegiatan ini. Ucapan terimakasih kepada Kepala Puskesmas
dan teman-teman tenaga klinis yang
sudah menyediakan waktunya. Selanjutnya mempersilahkan Kepala UPTD
Puskesmas Gitik drg. Ai Nurul Hidayah untuk memberikan sambutan dan
arahan.
b. Sambutan
drg. Ai Nurul Hidayah menyampaikan bahwa sebagai karyawan /
karyawati Puskesmas Gitik harus mengetahui indikator mutu dan
keselamatan pasien. Indikator mutu puskesmas terdiri dari 3 aspek utama
yaitu indicator mutu Admen, indicator mutu UKM, dan indicator mutu UKP.
Selain itu juga pada tahun 2022 ini terdapat tambahan indicator mutu yang
harus dikerjakan yaitu indicator mutu prioritas puskesmas. karyawan /
karyawati Puskesmas Gitik wajib berperan aktif dalam upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien karena menjadi tanggung jawab seluruh tenaga
klinis yang memberikan asuhan pasien dan setiap karyawan / karyawati
puskesmas. Oleh karena itu pada hari ini seluruh karyawan / karyawati harus
berperan aktif dalam menganalisis permasalahan yang ada di unit layanan
masing-masing dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
c. Pembahasan Notulen Sebelumnya
- Pertemuan selanjutnya akan diadakan dalam waktu dekat dengan agenda
penetapan indicator mutu Admen, UKM, UKP.
d. Paparan / Pembahasan
A. PENETAPAN INDIKATOR MUTU UNIT LAYANAN
1. Penetapan Indikator Mutu Admen
Karyawan Puskesmas Gitik memilih dan menetapkan indikator mutu
Admen/KMP sebagai berikut:
NO INDIKATOR STANDAR
1 Ketepatan pelaksanaan Minggu ke-1 pada bulan
Lokakarya Mini Bulanan tersebut (100%)

2. Penetapan Indikator Mutu UKM


Karyawan Puskesmas Gitik memilih dan menetapkan indikator mutu
UKM berdasarkan capaian PKP 2021.
NO INDIKATOR STANDAR
1 PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Penduduk usia 15-59 th yang 100%
dilakukan skrining sesuai
standar
2 PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pelayanan kesehatan ibu hamil 100%
(k4)
3 PROGRAM LANSIA
Pelayanan kesehatan pada usia 100%
lanjut (usia >60 tahun) yang di
skreening
4 PROGRAM TBC
Persentase Pelayanan orang 100%
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
5 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Rumah Tangga Sehat yang 63%
memenuhi 10 indikator PHBS

3. Penetapan Indikator Mutu UKP


Karyawan Puskesmas Gitik memilih dan menetapkan indikator mutu
Klinis adalah sebagai berikut:
Jenis
No Pelayanan Indikator Standart
1. LOKET Kelengkapan pengisian rekam medis 100%
2. POLI UMUM Pemberi pelayanan adalah dokter 100%
3. Kelengkapan pengisian laporan Tindakan
POLI GIGI 100%
pencabutan gigi
4. POLI KIA Kelengkapan pengisian laporan Tindakan
100%
DAN KB implant
5. LABORATO Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
100%
RIUM
6. FARMASI / Pengkajian kelengkapan resep
100%
APOTEK
7. Pemilahan alat diet makan pasien menular dan
GIZI 100%
tidak menular
8. KLINIK pelayanan konseling sanitasi adalah 100%
SANITASI sanitarian
9. Respon time/waktu tanggap pelayanan Petugas
UGD 100%
di gawat darurat ≤ 5 menit
10. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
100%
INAP
11. RUANG Respon time/waktu tanggap pelayanan rujukan
100%
BERSALIN di ruang bersalin ≤ 2 jam
12. POLI VCT Pemberian Konseling di Poli VCT 100%
Pengukuran indikator dilakukan oleh petugas dari masing – masing unit
pelayanan setiap bulan. Setiap penanggung jawab unit pelayanan bertanggung jawab
untuk mengumpulkan hasil pengukuran indikator dan menyerahkan hasil pengukuran
kepada Tim Mutu dan Keselamatan Pasien. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
melakukan rekap terhadap hasil pengukuran dan melaporkan hasil tersebut kepada
Kepala Puskesmas.

B. PENETAPAN AREA PRIORITAS


Untuk menetapkan area prioritas Puskesmas Gitik yang akan diperbaiki
ditetapkan dengan kriteria: high risk, high volume, high cost, dan kecendrungan
terjadi masalah.
a. Area Prioritas KMP / Admen
Hasil Skoring Penetapan Area Prioritas UKP
High High High Kecendrungan
Jenis Variabel Total Peringkat
Risk Cost Volume terjadi masalah
Manajemen Umum
Ketepatan
pelaksanaan
9 4 9 5 27 1
Lokakarya mini
bulanan
Publikasi
Penyajian/updating
data keluhan
9 6 5 5 25 2
pelanggan dan survei
kepuasan
masyarakat
Manajemen SDM
Jumlah SDM 9 3 8 3 23 4
sesuai dengan
kebutuhan
Kompetensi SDM
7 8 4 5 24 3
sesuai standar
Keterangan
High Risk (resiko tinggi) : mengarah pada area yg rawan atau tidak
stabil, pertimbangkan resiko dlm perawatan
populasi ttt, potensial dampak kegagalan
pemberian tindakan/pengobatan yg salah,
contoh: pemeriksaan eksperimental, atau
intervensi khusus yg beresiko
High Cost (biaya tinggi) : biaya yg dibutuhkan untuk suatu tindakan
tinggi, sulit dijangkau
High Volume (volume tinggi) : pelayanan yg frekuensinya besar,
demografis pasien berperan dlm hal ini, pasien
apa yg sering dilayani di puskesmas, contoh :
10 besar penyakit
Problem Prone (rawan masalah): tindakan yg dilakukan beresiko tinggi, tp
tdk disengaja, prosedur yg dapat menghasilkan
outcome yg tdk diharapkan, contoh pasien jatuh
2x di unit saraf, bayi tertukar (sifat erornya
tinggi)
Kesimpulan :
Dari hasil skoring diatas, terdapat 1 area prioritas KMP / Admen yang perlu
diperbaiki adalah :
1. Ketepatan pelaksanaan Lokakarya mini bulanan
Selain ditetapkan 1 area prioritas juga ditetapkan indikator mutu beserta
standar dari masing –masing unit KMP/Admen yang perlu diperbaiki.
Penanggungjawab KMP/Admen berdiskusi dan memilih indikator mutu yang
mengacu pada buku Standar Puskesmas
b. Area Prioritas UKM
Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):
NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS
1 Persentase Pelayanan orang
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar 4 4 4 12 4

belum memenuhi target

2 Pelayanan kesehatan ibu hamil


5 5 4 14 2
(k4) belum mencapai target
3 Pelayanan kesehatan pada usia
lanjut (usia >60 tahun) yang di
5 4 4 13 3
skreening belum memenuhi
target
4 Penduduk usia 15-59 th yang
dilakukan skrining sesuai 5 5 5 15 1
standar belum mencapai target

5 Rumah Tangga Sehat yang 4 4 3 11 5


memenuhi 10 indikator PHBS
belum memenuhi target

6 Jumlah pembinaan sarana Tempat- 2 2 2 6 10


Tempat Umum belum memenuhi target

7 Puskesmas dan jejaringnya / faskes di 3 2 2 7 9


wilayahnya melayani Upaya Berhenti
Merokok (UBM) belum memenuhi
target

8 Pelayanan balita paripurna (12- 4 3 3 10 6


59bln) belum memenuhi standar

9 Penemuan Diare balita 3 3 3 9 7

10 Penemuan balita Pneumonia 3 3 2 8 8


Berdasarkan penilaian masalah UKM dengan metode USG, didapatkan prioritas
masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu yaitu
1. Program PTM : Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining
sesuai standar
2. Program Kia : Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
3. Program TBC : Persentase Pelayanan orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
4. Program Lansia : Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia
>60 tahun) yang di skreening
5. Program Promkes : Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10
indikator PHBS

c. Area Prioritas UKP


Di Puskesmas Gitik terdapat beberapa pelayanan klinis diantaranya:
1) Loket Pendaftaran
2) BP Umum
3) POLI Gigi
4) KIA/KB
5) Farmasi
6) Laboratorium
7) Gizi
8) Ruang Sanitasi
9) UGD
10) Rawat Inap
11) Ruang Bersalin
12) Poli VCT
Hasil Skoring Penetapan Area Prioritas UKP
High High High Kecendrungan
Unit Layanan Total Peringkat
Risk Cost Volume terjadi masalah
LOKET 7 4 6 2 19 7
POLI UMUM 9 3 8 3 23 5
POLI GIGI 7 5 5 3 20 6
POLI KIA DAN KB 5 2 6 3 16 9
LABORATORIUM 9 6 5 5 25 2
FARMASI /
9 4 9 5 27 1
APOTEK
GIZI 5 1 6 2 15 11
KLINIK SANITASI 4 1 6 2 14 10
UGD 7 8 4 5 24 3
RAWAT INAP 9 2 8 5 24 4
RUANG
6 2 6 3 17 8
BERSALIN

Keterangan
High Risk (resiko tinggi) : mengarah pada area yg rawan atau tidak
stabil, pertimbangkan resiko dlm perawatan
populasi ttt, potensial dampak kegagalan
pemberian tindakan/pengobatan yg salah,
contoh: pemeriksaan eksperimental, atau
intervensi khusus yg beresiko
High Cost (biaya tinggi) : biaya yg dibutuhkan untuk suatu tindakan
tinggi, sulit dijangkau
High Volume (volume tinggi) : pelayanan yg frekuensinya besar,
demografis pasien berperan dlm hal ini, pasien
apa yg sering dilayani di puskesmas, contoh :
10 besar penyakit
Problem Prone (rawan masalah): tindakan yg dilakukan beresiko tinggi, tp
tdk disengaja, prosedur yg dapat menghasilkan
outcome yg tdk diharapkan, contoh pasien jatuh
2x di unit saraf, bayi tertukar (sifat erornya
tinggi)
Kesimpulan :
Dari hasil skoring diatas 5 area prioritas yang perlu diperbaiki adalah :
1. Laboratorium
2. Farmasi
3. UGD
4. Rawat Inap
5. Poli Umum
Selain ditetapkan 5 area prioritas juga ditetapkan indikator beserta standar
dari masing –masing unit pelayanan klinis. Masing-masing penanggungjawab upaya
pelayanan klinis berdiskusi dan memilih indikator mutu yang mengacu pada buku
Standar Puskesmas

INDIKATOR MUTU PRIORITAS UKP PUSKESMAS TAHUN 2022


Jenis
No Pelayanan Indikator Standart
1. LABORAT Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
100%
ORIUM
2. FARMASI Pengkajian kelengkapan resep
100%
/ APOTEK
3. Respon time/waktu tanggap pelayanan Petugas di gawat
UGD ≥80%
darurat ≤ 5 menit
4. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
≥80%
INAP
5. POLI Pemberi pelayanan adalah dokter
≥80%
UMUM

C. PENETAPAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS


Ketua Tim mutu memulai penyusunan indikator mutu puskesmas berdasarkan
hasil curah pendapat dari seluruh tim mutu dan penanggung jawab admen/kmp, ukm
dan ukp melalui penentuan area prioritas maka ditetapkan :
a. Area prioritas admen/KMP adalah
1) ketata usahaan manajemen umum
Ketepatan pelaksanaan lokakarya mini bulanan
b. Area prioritas UKM adalah
1) Program PTM : Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan
skrining sesuai standar
2) Program Kia : Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
3) Program TBC : Persentase Pelayanan orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
4) Program Lansia : Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia
>60 tahun) yang di skreening
5) Program Promkes : Rumah Tangga Sehat yang memenuhi
10 indikator PHBS

c. Area prioritas UKP berdasarkan penetapan indicator mutu unit layanan


adalah
Jenis
No Pelayanan Indikator
1. LABORATO Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
RIUM
2. FARMASI / Pengkajian kelengkapan resep
APOTEK
3. Respon time/waktu tanggap pelayanan
UGD
Petugas di gawat darurat ≤ 5 menit
4. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
INAP
5. POLI Pemberi pelayanan adalah dokter
UMUM

d. Area prioritas UKP berdasarkan penilaian kinerja puskesmas adalah


Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar

e. Area prioritas berdasarkan hasil survey PIS-PK (Program Indonesia


Sehat dengan Pendekatan Keluarga) tahun 2020 menunjukkan data
1. Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
2. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
3. Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG) dalam


penentuan INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS:
NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS
1 Ketepatan pelaksanaan Lokakarya
4 4 4 12 4
mini bulanan
2 Persentase Pelayanan orang 4 4 3 11 5
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
belum memenuhi target
3 Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
5 4 4 13 3
belum mencapai target
4 Pelayanan kesehatan pada usia
lanjut (usia >60 tahun) yang di 3 3 3 9 7
skreening belum memenuhi target
5 Penduduk usia 15-59 th yang
dilakukan skrining sesuai standar 5 5 4 14 2
belum mencapai target
6 Rumah Tangga Sehat yang 2 1 1 4 12
memenuhi 10 indikator PHBS
belum memenuhi target
7 Pelaporan nilai kritis hasil 2 2 1 5 11
laboratorium
8 Pengkajian kelengkapan resep 3 4 3 10 6

9 Respon time/waktu tanggap pelayanan 3 2 2 7 9


Petugas di gawat darurat
≤ 5 menit
10 Kelengkapan pengisian rekam 2 2 2 6 10
medis
11 Pemberi pelayanan adalah dokter 3 3 2 8 8

12 Setiap penderita hipertensi


mendapatkan pelayanan kesehatan 5 5 5 15 1
sesuai standar
13 Keluarga mengikuti program 1 1 1 3 13
keluarga berencana (KB)
14 Penderita Tuberkulosis paru 4 4 3 11 6
mendapatkan pengobatan sesuai
standar
Setelah dilakukan dilakukan USG dari tiap permasalahan dari tiap
area prioritas KMP, UKM dan UKP serta PIS-PK tersebut, maka didapatkan
hasil kesepakatan diskusi dan curah pendapat bahwa Setiap penderita
hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
menjadi Indikator Mutu Prioritas Puskesmas.
Penentapan Indikator Mutu Prioritas Puskesmas ini juga didukung
berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas program hipertensi bahwa
rendahnya cakupan setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar yaitu sebesar 6,8% dari total target 100% pada
tahun 2021. Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Gitik yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
sebesar 721 orang, sedangkan jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15
tahun yang berada didalam wilayah kerja Puskesmas Gitik berdasarkan angka
prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama yaitu sebesar
10.608. Kesenjangan yang cukup besar sekali dari cakupan/pencapaian di
Puskesmas Gitik
Selain itu, berdasarkan hasil survey PIS-PK (Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga) tahun 2022 juga menunjukkan data
penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur di desa
Rogojampi 20,21%, Desa Pengatigan 30,89%, Desa Lemahbangdewo 34%,
Desa Kedaleman 4,3%, Desa Karangbendo 16,05% dan Desa Gitik 36,73%.
Hal tersebut membuktikan bahwa setiap penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar masih jauh dari standar kesehatan.

D. INDIKATOR NASIONAL MUTU


NO INM TARGET
1 Kepatuhan kebersihan tangan (KKT) 85%
2 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 100%
3 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%
4 Keberhasilan pengobatan pasien Tuberkolosis semua 90%
kasus Sensitif Obat (SO)
5 Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ante natal care 100%
(ANC) sesuai standar
6 Kepuasan Pasien 76,61

E. SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Sasaran keselamatan pasien mengacu pada Permenkes Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
NO. SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1 Mengidentifikasi pasien dengan benar 100%
2 Meningkatkan komunikasi yang efektif 100%
3 Meningkatkan keamanaan obat-obatan 100%
yang harus diwaspadai (High Alert
Medications)
4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, 100%
prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
5 Mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan 100%
kesehatan
6 Mengurangi resiko cedera pasien akibat 100%
terjatuh

e. Diskusi / Rekomendasi
Ibu Bidan Laila bertanya “kapankah dilakukan pembahasan hasil
tindak lanjut?”
Koordinator menjawab “ Akan di bahas pada rapat setiap 6 bulan sekali.”
f. Kesimpulan
Indikator Mutu yang telah dipilih dan ditetapkan diukur setiap bulan
dan dianalisa oleh Tim Mutu dan Keselamatan Pasien untuk kemudian
dilaporkan kepada Kepala Puskemas dan disosialisasikan kepada karyawan
Puskesmas.
g. Kesepakatan (Rencana Tindak Lanjut)
Pengukuran indikator dilakukan oleh petugas dari masing – masing
unit layanan setiap bulan. Setiap penanggung jawab unit pelayanan
bertanggung jawab untuk mengumpulkan hasil pengukuran indikator dan
menyerahkan hasil pengukuran kepada Tim Mutu dan Keselamatan Pasien.
Tim Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan
rekap terhadap hasil pengukuran dan melaporkan hasil tersebut kepada
Kepala Puskesmas.
h. Penutup
Acara pertemuan di tutup dengan doa, agar akreditasi lancar

Mengetahui, Rogojampi, 12 Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Gitik Ketua Tim Mutu

drg. Ai Nurul Hidayah drg. Weny Andriyani NIP.


NIP. 19870717 200604 2 015 19900121 201903 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN


PENETAPAN INDIKATOR MUTU UNIT LAYANAN, PENETAPAN
INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS, PENETAPAN AREA
PRIORITAS, DAN KESELAMATAN PASIEN TAHUN 2022
TIM MUTU PUSKESMAS GITIK

I. PENDAHULUAN
Indikator mutu adalah variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu,
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang
terjadi dari waktu ke waktu atau tolok ukur presentasi kuantitatif/ kualitatif yang digunakan
untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standart yang telah
ditetapkan sebelumnya atau cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan
dalam hal ini mutu pelayanan di Puskesmas.

Pengukuran indikator mutu UPTD Puskesmas Gitik dilakukan dengan menggunakan


indikator-indikator yang mengacu pada proses pelayanan yang dilakukan di Puskesmas
Gitik. Indicator-indikator tersebut yang telah ditetapkan telah melalui proses identifikasi
masalah setiap unit layanan, hasil prioritas masalah, dan menetapkan akar-akar penyebab
masalah. Kemudian dilakukan pemilihan dan penetapan indicator mutu beserta penentuan
standar yang harus dicapai setiap indicator.

II. TUJUAN
Umum : Agar tercapai kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal .
Khusus : Memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem manajemen
mutu dan sistem pelayanan Puskesmas.

III. PESERTA
Karyawan dan karyawati Puskesmas Gitik sebanyak 25 orang selaku penanggung jawab
unit layanan, penanggung jawab admen, dan penanggung jawab UKM
IV. NARASUMBER
Narasumber pertemuan adalah Tim Mutu Puskesmas.

V. MATERI
Materi yang disampaikan adalah pembahasan tentang penetapan indicator mutu,
penetapan area prioritas, dan keselamatan pasien puskesmas tahun 2022

VI. TEMPAT DAN WAKTU


Tempat pertemuan di Aula Puskesmas Gitik, pada tanggal 12 Januari 2022 .

VII. PROSES PERTEMUAN


a. Pembukaan :
Ketua Tim Mutu Puskesmas, drg. Weny Andriyani, membuka kegiatan
pertemuan dengan mengucapkan salam dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena
hanya atas Kehendak-Nya kita bisa berkumpul untuk melaksanakan kegiatan ini. Ucapan
terimakasih kepada Kepala Puskesmas dan teman-teman tenaga klinis yang sudah
menyediakan waktunya. Selanjutnya mempersilahkan Kepala UPTD Puskesmas Gitik
drg. Ai Nurul Hidayah untuk memberikan sambutan dan arahan.
b. Sambutan
drg. Ai Nurul Hidayah menyampaikan bahwa sebagai karyawan / karyawati
Puskesmas Gitik harus saling bahu-membahu untuk bekerja sama berkomitmen untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Hal ini bertujuan agar dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas gitik secara berkesinambungan demi kesehatan
masyarakat di wilayah puskesmas Gitik. Oleh karena itu pada hari ini seluruh karyawan /
karyawati harus berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
c. Pembahasan Notulen Sebelumnya
-
d. Paparan / Pembahasan
F. PENETAPAN INDIKATOR MUTU UNIT LAYANAN
4. Penetapan Indikator Mutu Admen
Karyawan Puskesmas Gitik memilih dan menetapkan indikator mutu
Admen/KMP sebagai berikut:
NO INDIKATOR STANDAR
1 Ketepatan pelaksanaan Lokakarya Minggu ke-1 pada bulan
Mini Bulanan tersebut (100%)
5. Penetapan Indikator Mutu UKM
Karyawan Puskesmas Gitik memilih dan menetapkan indikator mutu UKM
berdasarkan capaian PKP 2021.
NO INDIKATOR STANDAR
1 PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Penduduk usia 15-59 th yang 100%
dilakukan skrining sesuai standar
2 PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pelayanan kesehatan ibu hamil 100%
(k4)
3 PROGRAM LANSIA
Pelayanan kesehatan pada usia 100%
lanjut (usia >60 tahun) yang di
skreening
4 PROGRAM TBC
Persentase Pelayanan orang 100%
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
5 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Rumah Tangga Sehat yang 63%
memenuhi 10 indikator PHBS

6. Penetapan Indikator Mutu UKP


Karyawan Puskesmas Gitik memilih dan menetapkan indikator mutu Klinis
adalah sebagai berikut:
Jenis
No Pelayanan Indikator Standart
1. LOKET Kelengkapan pengisian rekam medis 100%
2. POLI UMUM Pemberi pelayanan adalah dokter 100%
3. Kelengkapan pengisian laporan Tindakan
POLI GIGI 100%
pencabutan gigi
4. POLI KIA Kelengkapan pengisian klaporan Tindakan
DAN KB implant 100%

5. LABORATO Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium


100%
RIUM
6. FARMASI / Pengkajian kelengkapan resep
100%
APOTEK
7. Pemilahan alat diet makan pasien menular dan
GIZI 100%
tidak menular
8. KLINIK pelayanan konseling sanitasi adalah
100%
SANITASI sanitarian
9. Respon time/waktu tanggap pelayanan Petugas
UGD ≥80%
di gawat darurat ≤ 5 menit
10. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
≥80%
INAP
11. RUANG Respon time/waktu tanggap pelayanan rujukan
≥80%
BERSALIN di ruang bersalin ≤ 2 jam
12. POLI VCT Pemberian Konseling di Poli VCT 100%
Pengukuran indikator dilakukan oleh petugas dari masing – masing unit pelayanan setiap
bulan. Setiap penanggung jawab unit pelayanan bertanggung jawab untuk mengumpulkan hasil
pengukuran indikator dan menyerahkan hasil pengukuran kepada Tim Mutu dan Keselamatan
Pasien. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan rekap terhadap hasil pengukuran dan
melaporkan hasil tersebut kepada Kepala Puskesmas.

G. PENETAPAN AREA PRIORITAS


Untuk menetapkan area prioritas Puskesmas Gitik yang akan diperbaiki ditetapkan dengan
kriteria: high risk, high volume, high cost, dan kecendrungan terjadi masalah.
d. Area Prioritas KMP / Admen
Hasil Skoring Penetapan Area Prioritas UKP
High High High Kecendrungan
Jenis Variabel Total Peringkat
Risk Cost Volume terjadi masalah
Manajemen Umum
Ketepatan
pelaksanaan
9 4 9 5 27 1
Lokakarya mini
bulanan
Publikasi
Penyajian/updatin
g data keluhan
9 6 5 5 25 2
pelanggan dan
survei kepuasan
masyarakat
Manajemen SDM
Jumlah SDM
sesuai dengan 9 3 8 3 23 4
kebutuhan
Kompetensi SDM
7 8 4 5 24 3
sesuai standar
Keterangan
High Risk (resiko tinggi) : mengarah pada area yg rawan atau tidak stabil,
pertimbangkan resiko dlm perawatan populasi ttt, potensial
dampak kegagalan pemberian tindakan/pengobatan yg
salah, contoh: pemeriksaan eksperimental, atau intervensi
khusus yg beresiko
High Cost (biaya tinggi) : biaya yg dibutuhkan untuk suatu tindakan tinggi, sulit
dijangkau
High Volume (volume tinggi) : pelayanan yg frekuensinya besar, demografis pasien
berperan dlm hal ini, pasien apa yg sering dilayani di
puskesmas, contoh : 10 besar penyakit
Problem Prone (rawan masalah): tindakan yg dilakukan beresiko tinggi, tp tdk
disengaja, prosedur yg dapat menghasilkan outcome yg tdk
diharapkan, contoh pasien jatuh 2x di unit saraf, bayi
tertukar (sifat erornya tinggi)
Kesimpulan :
Dari hasil skoring diatas, terdapat 1 area prioritas KMP / Admen yang perlu diperbaiki
adalah :
2. Ketepatan pelaksanaan Lokakarya mini bulanan
Selain ditetapkan 1 area prioritas juga ditetapkan indikator mutu beserta standar dari
masing –masing unit KMP/Admen yang perlu diperbaiki. Penanggungjawab KMP/Admen
berdiskusi dan memilih indikator mutu yang mengacu pada buku Standar Puskesmas

e. Area Prioritas UKM


Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS


1 Persentase Pelayanan orang terduga
TBC mendapatkan pelayanan TBC
4 4 4 12 4
sesuai standar belum memenuhi
target

2 Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4) 2


5 5 4 14
belum mencapai target
3 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
(usia >60 tahun) yang di skreening 5 4 4 13 3

belum memenuhi target


4 Penduduk usia 15-59 th yang
dilakukan skrining sesuai standar 5 5 5 15 1
belum mencapai target

5 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 4 4 3 11 5


10 indikator PHBS belum memenuhi
target

6 Jumlah pembinaan sarana Tempat- Tempat 2 2 2 6 10


Umum belum memenuhi target

7 Puskesmas dan jejaringnya / faskes di 3 2 2 7 9


wilayahnya melayani Upaya Berhenti
Merokok (UBM) belum memenuhi target

8 Pelayanan balita paripurna (12-59bln) 4 3 3 10 6


belum memenuhi standar

9 Penemuan Diare balita 3 3 3 9 7

10 Penemuan balita Pneumonia 3 3 2 8 8

Berdasarkan penilaian masalah UKM dengan metode USG, didapatkan prioritas


masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu yaitu
6. Program PTM : Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining sesuai
standar
7. Program Kia : Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
8. Program TBC : Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
9. Program Lansia : Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60 tahun)
yang di skreening
10. Program Promkes : Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator
PHBS

f. Area Prioritas UKP


Di Puskesmas Gitik terdapat beberapa pelayanan klinis diantaranya:
13) Loket Pendaftaran
14) BP Umum
15) POLI Gigi
16) KIA/KB
17) Farmasi
18) Laboratorium
19) Gizi
20) Ruang Sanitasi
21) UGD
22) Rawat Inap
23) Ruang Bersalin
24) Poli VCT
Hasil Skoring Penetapan Area Prioritas UKP
High High High Kecendrungan
Unit Layanan Total Peringkat
Risk Cost Volume terjadi masalah
LOKET 7 4 6 2 19 7
POLI UMUM 9 3 8 3 23 5
POLI GIGI 7 5 5 3 20 6
POLI KIA DAN KB 5 2 6 3 16 9
LABORATORIUM 9 6 5 5 25 2
FARMASI /
9 4 9 5 27 1
APOTEK
GIZI 5 1 6 2 15 11
KLINIK SANITASI 4 1 6 2 14 10
UGD 7 8 4 5 24 3
RAWAT INAP 9 2 8 5 24 4
RUANG
6 2 6 3 17 8
BERSALIN

Keterangan
High Risk (resiko tinggi) : mengarah pada area yg rawan atau tidak stabil,
pertimbangkan resiko dlm perawatan populasi ttt,
potensial dampak kegagalan pemberian
tindakan/pengobatan yg salah, contoh: pemeriksaan
eksperimental, atau intervensi khusus yg beresiko
High Cost (biaya tinggi) : biaya yg dibutuhkan untuk suatu tindakan tinggi, sulit
dijangkau
High Volume (volume tinggi) : pelayanan yg frekuensinya besar, demografis pasien
berperan dlm hal ini, pasien apa yg sering dilayani di
puskesmas, contoh : 10 besar penyakit
Problem Prone (rawan masalah): tindakan yg dilakukan beresiko tinggi, tp tdk
disengaja, prosedur yg dapat menghasilkan outcome yg tdk
diharapkan, contoh pasien jatuh 2x di unit saraf, bayi
tertukar (sifat erornya tinggi)
Kesimpulan :
Dari hasil skoring diatas 5 area prioritas yang perlu diperbaiki adalah :
6. Laboratorium
7. Farmasi
8. UGD
9. Rawat Inap
10. Poli Umum
Selain ditetapkan 5 area prioritas juga ditetapkan indikator beserta standar dari masing –
masing unit pelayanan klinis. Masing-masing penanggungjawab upaya pelayanan klinis
berdiskusi dan memilih indikator mutu yang mengacu pada buku Standar Puskesmas
INDIKATOR MUTU PRIORITAS UKP PUSKESMAS TAHUN 2022
Jenis
No Pelayanan Indikator Standart
1. LABORAT Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
100%
ORIUM
2. FARMASI Pengkajian kelengkapan resep
100%
/ APOTEK
3. Respon time/waktu tanggap pelayanan Petugas di gawat
UGD ≥80%
darurat ≤ 5 menit
4. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
≥80%
INAP
5. POLI Pemberi pelayanan adalah dokter
≥80%
UMUM

H. PENETAPAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS


Ketua Tim mutu memulai penyusunan indikator mutu puskesmas berdasarkan hasil
curah pendapat dari seluruh tim mutu dan penanggung jawab admen/kmp, ukm dan ukp melalui
penentuan area prioritas maka ditetapkan :
f. Area prioritas admen/KMP adalah
2) ketata usahaan manajemen umum
Ketepatan pelaksanaan lokakarya mini bulanan
g. Area prioritas UKM adalah
6) Program PTM : Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining
sesuai standar
7) Program Kia : Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
8) Program TBC : Persentase Pelayanan orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
9) Program Lansia : Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60
tahun) yang di skreening
10) Program Promkes : Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10
indikator PHBS

h. Area prioritas UKP berdasarkan penetapan indicator mutu unit layanan adalah
Jenis
No Pelayanan Indikator
1. LABORATO Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
RIUM
2. FARMASI / Pengkajian kelengkapan resep
APOTEK
3. Respon time/waktu tanggap pelayanan
UGD
Petugas di gawat darurat ≤ 5 menit
4. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
INAP
5. POLI Pemberi pelayanan adalah dokter
UMUM

i. Area prioritas UKP berdasarkan penilaian kinerja puskesmas adalah Setiap


penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

j. Area prioritas berdasarkan hasil survey PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga) tahun 2020 menunjukkan data
4. Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
5. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
6. Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG) dalam penentuan


INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS:
NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS
1 Ketepatan pelaksanaan Lokakarya mini
4 4 4 12 4
bulanan
2 Persentase Pelayanan orang terduga TBC 4 4 3 11 5
mendapatkan pelayanan TBC
sesuai standar belum memenuhi target
3 Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
5 4 4 13 3
belum mencapai target
4 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
(usia >60 tahun) yang di skreening 3 3 3 9 7
belum memenuhi target
5 Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan
skrining sesuai standar belum mencapai 5 5 4 14 2
target
6 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 2 1 1 4 12
indikator PHBS belum memenuhi
target
7 Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium 2 2 1 5 11

8 Pengkajian kelengkapan resep 3 4 3 10 6

9 Respon time/waktu tanggap pelayanan 3 2 2 7 9


Petugas di gawat darurat ≤ 5 menit
10 Kelengkapan pengisian rekam medis 2 2 2 6 10

11 Pemberi pelayanan adalah dokter 3 3 2 8 8

12 Setiap penderita hipertensi mendapatkan


5 5 5 15 1
pelayanan kesehatan sesuai standar
13 Keluarga mengikuti program keluarga 1 1 1 3 13
berencana (KB)
14 Penderita Tuberkulosis paru 4 4 3 11 6
mendapatkan pengobatan sesuai
standar
Setelah dilakukan dilakukan USG dari tiap permasalahan dari tiap area prioritas
KMP, UKM dan UKP serta PIS-PK tersebut, maka didapatkan hasil kesepakatan diskusi
dan curah pendapat bahwa Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar menjadi Indikator Mutu Prioritas Puskesmas.
Penentapan Indikator Mutu Prioritas Puskesmas ini juga didukung berdasarkan
hasil penilaian kinerja puskesmas program hipertensi bahwa rendahnya cakupan setiap
penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yaitu sebesar 6,8%
dari total target 100% pada tahun 2021. Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Gitik yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
sebesar 721 orang, sedangkan jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja Puskesmas Gitik berdasarkan angka prevalensi Kab/Kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama yaitu sebesar 10.608. Kesenjangan yang cukup
besar sekali dari cakupan/pencapaian di Puskesmas Gitik
Selain itu, berdasarkan hasil survey PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga) tahun 2022 juga menunjukkan data penderita hipertensi yang
melakukan pengobatan secara teratur di desa Rogojampi 20,21%, Desa Pengatigan
30,89%, Desa Lemahbangdewo 34%, Desa Kedaleman 4,3%, Desa Karangbendo 16,05%
dan Desa Gitik 36,73%. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap penderita hipertensi
yang mendapatkan pelayanan sesuai standar masih jauh dari standar kesehatan.

I. INDIKATOR NASIONAL MUTU


NO INM TARGET
1 Kepatuhan kebersihan tangan (KKT) 85%
2 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 100%
3 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%
4 Keberhasilan pengobatan pasien Tuberkolosis semua 90%
kasus Sensitif Obat (SO)
5 Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ante natal care 100%
(ANC) sesuai standar
6 Kepuasan Pasien 76,61
J. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran keselamatan pasien mengacu pada Permenkes Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
NO. SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1 Mengidentifikasi pasien dengan benar 100%
2 Meningkatkan komunikasi yang efektif 100%
3 Meningkatkan keamanaan obat-obatan yang 100%
harus diwaspadai (High Alert Medications)
4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, 100%
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar
5 Mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan 100%
kesehatan
6 Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh 100%

i. Diskusi / Rekomendasi
Ibu Bidan Laila bertanya “kapankah dilakukan pembahasan hasil tindak
lanjut?”
Koordinator menjawab “ Akan di bahas pada rapat setiap 6 bulan sekali.”
j. Kesimpulan
Indikator Mutu yang telah dipilih dan ditetapkan diukur setiap bulan dan
dianalisa oleh Tim Mutu dan Keselamatan Pasien untuk kemudian dilaporkan kepada
Kepala Puskemas dan disosialisasikan kepada karyawan Puskesmas.
k. Kesepakatan (Rencana Tindak Lanjut)
Pengukuran indikator dilakukan oleh petugas dari masing – masing unit layanan
setiap bulan. Setiap penanggung jawab unit pelayanan bertanggung jawab untuk
mengumpulkan hasil pengukuran indikator dan menyerahkan hasil pengukuran kepada
Tim Mutu dan Keselamatan Pasien. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan rekap
terhadap hasil pengukuran dan melaporkan hasil tersebut kepada Kepala Puskesmas.

l. Penutup
Acara pertemuan di tutup dengan doa, agar akreditasi lancar
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Gitik

drg. Ai Nurul Hidayah


NIP. 19780717 200604 2 015
PERTEMUAN PENETAPAN INDIKATOR MUTU LAYANAN, PENETAPAN AREA
PRIORITAS, PENETAPAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS, INDIKATOR
NASIONAL MUTU DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DI UPTD PUSKESMAS GITIK
TANGGAL 12 JANUARI 2022

12 Jan 2022 12.45.01 12 Jan 2022 12.46.31


214o E 96o SW
Giti Gitik
k Kecamatan Rogojampi Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur Jawa Timur
Altitude:101.2m Altitude:101.2m
Penetapan indikator mutu thn 2022 Penetapan indikator mutu thn 2022
Index number: 132 Index number: 134

12 Jan 2022 12.50.05


206o SW
Gitik
Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur
Altitude:111.4m
Penetapan indikator mutu thn 2022
Index number: 136
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462 Email :
gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN AREA PRIORITAS

Untuk menetapkan area prioritas Puskesmas Gitik yang akan diperbaiki


ditetapkan dengan kriteria: high risk, high volume, high cost, dan kecendrungan
terjadi masalah.
g. Area Prioritas KMP / Admen
Hasil Skoring Penetapan Area Prioritas UKP
High High High Kecendrungan
Jenis Variabel Total Peringkat
Risk Cost Volume terjadi masalah
Manajemen Umum
Ketepatan
pelaksanaan
9 4 9 5 27 1
Lokakarya mini
bulanan
Publikasi
Penyajian/updatin
g data keluhan
9 6 5 5 25 2
pelanggan dan
survei kepuasan
masyarakat
Manajemen SDM
Jumlah SDM
sesuai dengan 9 3 8 3 23 4
kebutuhan
Kompetensi SDM
7 8 4 5 24 3
sesuai standar
Keterangan
High Risk (resiko tinggi) : mengarah pada area yg rawan atau tidak
stabil, pertimbangkan resiko dlm perawatan
populasi ttt, potensial dampak kegagalan
pemberian tindakan/pengobatan yg salah,
contoh: pemeriksaan eksperimental, atau
intervensi khusus yg beresiko
High Cost (biaya tinggi) : biaya yg dibutuhkan untuk suatu tindakan
tinggi, sulit dijangkau
High Volume (volume tinggi) : pelayanan yg frekuensinya besar,
demografis pasien berperan dlm hal ini, pasien
apa yg sering dilayani di puskesmas, contoh :
10 besar penyakit
Problem Prone (rawan masalah): tindakan yg dilakukan beresiko tinggi, tp
tdk disengaja, prosedur yg dapat menghasilkan
outcome yg tdk diharapkan, contoh pasien jatuh
2x di unit saraf, bayi tertukar (sifat erornya
tinggi)
Kesimpulan :
Dari hasil skoring diatas, terdapat 1 area prioritas KMP / Admen yang perlu
diperbaiki adalah :
3. Ketepatan pelaksanaan Lokakarya mini bulanan
Selain ditetapkan 1 area prioritas juga ditetapkan indikator mutu beserta
standar dari masing –masing unit KMP/Admen yang perlu diperbaiki.
Penanggungjawab KMP/Admen berdiskusi dan memilih indikator mutu yang
mengacu pada buku Standar Puskesmas

h. Area Prioritas UKM


Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):
NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS
1 Persentase Pelayanan orang
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar 4 4 4 12 4

belum memenuhi target

2 Pelayanan kesehatan ibu hamil


5 5 4 14 2
(k4) belum mencapai target
3 Pelayanan kesehatan pada usia
lanjut (usia >60 tahun) yang di
5 4 4 13 3
skreening belum memenuhi
target
4 Penduduk usia 15-59 th yang
dilakukan skrining sesuai standar 5 5 5 15 1
belum mencapai target

5 Rumah Tangga Sehat yang 4 4 3 11 5


memenuhi 10 indikator PHBS
belum memenuhi target

6 Jumlah pembinaan sarana Tempat- 2 2 2 6 10


Tempat Umum belum memenuhi target

7 Puskesmas dan jejaringnya / faskes di 3 2 2 7 9


wilayahnya melayani Upaya Berhenti
Merokok (UBM) belum memenuhi
target

8 Pelayanan balita paripurna (12- 4 3 3 10 6


59bln) belum memenuhi standar

9 Penemuan Diare balita 3 3 3 9 7

10 Penemuan balita Pneumonia 3 3 2 8 8

Berdasarkan penilaian masalah UKM dengan metode USG, didapatkan prioritas


masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu yaitu
11. Program PTM : Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining
sesuai standar
12. Program Kia : Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
13. Program TBC : Persentase Pelayanan orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
14. Program Lansia : Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia
>60 tahun) yang di skreening
15. Program Promkes : Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10
indikator PHBS

i. Area Prioritas UKP


Di Puskesmas Gitik terdapat beberapa pelayanan klinis diantaranya:
25) Loket Pendaftaran
26) BP Umum
27) POLI Gigi
28) KIA/KB
29) Farmasi
30) Laboratorium
31) Gizi
32) Ruang Sanitasi
33) UGD
34) Rawat Inap
35) Ruang Bersalin
36) Poli VCT
Hasil Skoring Penetapan Area Prioritas UKP
High High High Kecendrungan
Unit Layanan Total Peringkat
Risk Cost Volume terjadi masalah
LOKET 7 4 6 2 19 7
POLI UMUM 9 3 8 3 23 5
POLI GIGI 7 5 5 3 20 6
POLI KIA DAN KB 5 2 6 3 16 9
LABORATORIUM 9 6 5 5 25 2
FARMASI /
9 4 9 5 27 1
APOTEK
GIZI 5 1 6 2 15 11
KLINIK SANITASI 4 1 6 2 14 10
UGD 7 8 4 5 24 3
RAWAT INAP 9 2 8 5 24 4
RUANG
6 2 6 3 17 8
BERSALIN

Keterangan
High Risk (resiko tinggi) : mengarah pada area yg rawan atau tidak
stabil, pertimbangkan resiko dlm perawatan
populasi ttt, potensial dampak kegagalan
pemberian tindakan/pengobatan yg salah,
contoh: pemeriksaan eksperimental, atau
intervensi khusus yg beresiko
High Cost (biaya tinggi) : biaya yg dibutuhkan untuk suatu tindakan
tinggi, sulit dijangkau
High Volume (volume tinggi) : pelayanan yg frekuensinya besar,
demografis pasien berperan dlm hal ini, pasien
apa yg sering dilayani di puskesmas, contoh :
10 besar penyakit
Problem Prone (rawan masalah): tindakan yg dilakukan beresiko tinggi, tp
tdk disengaja, prosedur yg dapat menghasilkan
outcome yg tdk diharapkan, contoh pasien jatuh
2x di unit saraf, bayi tertukar (sifat erornya
tinggi)
Kesimpulan :
Dari hasil skoring diatas 5 area prioritas yang perlu diperbaiki adalah :
11. Laboratorium
12. Farmasi
13. UGD
14. Rawat Inap
15. Poli Umum
Selain ditetapkan 5 area prioritas juga ditetapkan indikator beserta
standar dari masing –masing unit pelayanan klinis. Masing-masing penanggungjawab
upaya pelayanan klinis berdiskusi dan memilih indikator mutu yang mengacu pada
buku Standar Puskesmas
INDIKATOR MUTU PRIORITAS UKP PUSKESMAS TAHUN 2022
Jenis
No Pelayanan Indikator Standart
1. LABORATO Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
100%
RIUM
2. FARMASI / Pengkajian kelengkapan resep
100%
APOTEK
3. Respon time/waktu tanggap pelayanan Petugas
UGD ≥80%
di gawat darurat ≤ 5 menit
4. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
≥80%
INAP
5. POLI UMUM Pemberi pelayanan adalah dokter ≥80%

KEPALA UPTD PUSKESMAS GITIK

drg. Ai Nurul Hidayah NIP. 19780717 200604 2


PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462 Email :
gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS

Ketua Tim mutu memulai penyusunan indikator mutu puskesmas berdasarkan


hasil curah pendapat dari seluruh tim mutu dan penanggung jawab admen/kmp, ukm
dan ukp melalui penentuan area prioritas maka ditetapkan :
k. Area prioritas admen/KMP adalah
3) ketata usahaan manajemen umum
Ketepatan pelaksanaan lokakarya mini bulanan
l. Area prioritas UKM adalah
11) Program PTM : Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan
skrining sesuai standar
12) Program Kia : Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
13) Program TBC : Persentase Pelayanan orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
14) Program Lansia : Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia
>60 tahun) yang di skreening
15) Program Promkes : Rumah Tangga Sehat yang memenuhi
10 indikator PHBS

m. Area prioritas UKP berdasarkan penetapan indicator mutu unit layanan


adalah
Jenis
No Pelayanan Indikator
1. LABORATO Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium
RIUM
2. FARMASI / Pengkajian kelengkapan resep
APOTEK
3. Respon time/waktu tanggap pelayanan
UGD
Petugas di gawat darurat ≤ 5 menit
4. RAWAT Kelengkapan pengisian rekam medis
INAP
5. POLI Pemberi pelayanan adalah dokter
UMUM

n. Area prioritas UKP berdasarkan penilaian kinerja puskesmas adalah


Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar

o. Area prioritas berdasarkan hasil survey PIS-PK (Program Indonesia Sehat


dengan Pendekatan Keluarga) tahun 2020 menunjukkan data
7. Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
8. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
9. Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG) dalam


penentuan INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS:
NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS
1 Ketepatan pelaksanaan Lokakarya
4 4 4 12 4
mini bulanan
2 Persentase Pelayanan orang 4 4 3 11 5
terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar
belum memenuhi target
3 Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4)
5 4 4 13 3
belum mencapai target
4 Pelayanan kesehatan pada usia
lanjut (usia >60 tahun) yang di 3 3 3 9 7
skreening belum memenuhi target
5 Penduduk usia 15-59 th yang
dilakukan skrining sesuai standar 5 5 4 14 2
belum mencapai target
6 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 2 1 1 4 12
10 indikator PHBS belum
memenuhi target
7 Pelaporan nilai kritis hasil 2 2 1 5 11
laboratorium

8 Pengkajian kelengkapan resep 3 4 3 10 6

9 Respon time/waktu tanggap pelayanan 3 2 2 7 9


Petugas di gawat darurat
≤ 5 menit
10 Kelengkapan pengisian rekam 2 2 2 6 10
medis
11 Pemberi pelayanan adalah dokter 3 3 2 8 8

12 Setiap penderita hipertensi


mendapatkan pelayanan kesehatan 5 5 5 15 1
sesuai standar
13 Keluarga mengikuti program 1 1 1 3 13
keluarga berencana (KB)
14 Penderita Tuberkulosis paru 4 4 3 11 6
mendapatkan pengobatan sesuai
standar

Setelah dilakukan dilakukan USG dari tiap permasalahan dari tiap area
prioritas KMP, UKM dan UKP serta PIS-PK tersebut, maka didapatkan hasil
kesepakatan diskusi dan curah pendapat bahwa Setiap penderita
hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
menjadi Indikator Mutu Prioritas Puskesmas.
Penentapan Indikator Mutu Prioritas Puskesmas ini juga didukung
berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas program hipertensi bahwa
rendahnya cakupan setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar yaitu sebesar 6,8% dari total target 100% pada tahun
2021. Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas
Gitik yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 721
orang, sedangkan jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja Puskesmas Gitik berdasarkan angka prevalensi
Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama yaitu sebesar 10.608.
Kesenjangan yang cukup besar sekali dari cakupan/pencapaian di Puskesmas
Gitik
Selain itu, berdasarkan hasil survey PIS-PK (Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga) tahun 2022 juga menunjukkan data penderita
hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur di desa Rogojampi
20,21%, Desa Pengatigan 30,89%, Desa Lemahbangdewo 34%, Desa
Kedaleman 4,3%, Desa Karangbendo 16,05% dan Desa Gitik 36,73%. Hal
tersebut membuktikan bahwa setiap penderita hipertensi yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar masih jauh dari standar kesehatan. Sehingga untuk
meningkatkan capaian tersebut, maka diperlukan dukungan dari segala aspek
seperti dukungan KMP, UKM, maupun UKP.
Dukungan KMP, UKM dan UKP dalam meningkatkan cakupan Setiap
penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar adalah
sebagai berikut :

a. KMP : Anggaran Kegiatan: refreshing tentang hipertensi kepada kader dan


TOMA, pengadaan obat hipertensi, pengadaan alat tensimeter, kalibrasi
alat tensimeter, transport petugas dalam kunjungan rumah penderita
hipertensi

b. UKM :
- Peningkatan peran aktif masyarakat dalam memanfaatkan
posbindu PTM dan atau kampung cerdik dalam penemuan kasus
hipertensi di masyarakat
- Melakukan intervensi / asuhan keluarga yang mempunyai factor
resiko hipertensi melalui program PIS-PK
- Melakukan screening hipertensi melalui kegiatan program UKK
- Melakukan screening hipertensi pada institusi Pendidikan melalui
kegiatan program kesorga
- Melakukan screening hipertensi pada usia lanjut melalui program
lansia
- Melakukan screening terintegrasi dengan program KB di
posyandu balita pada Wanita usia subur
c. UKPP : Pelayanan bagi pasien hipertensi untuk mendapatkan pelayanan
sesuai standar di Puskesmas. Melakukan rujukan kasus hipertensi pada
faskes tingkat lanjut

KEPALA UPTD PUSKESMAS GITIK

drg. Ai Nurul Hidayah NIP.


19780717 200604 2 015
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU ADMEN


Identifikasi Masalah:
1. Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan tidak tepat waktu
2. Jumlah SDM tidak sesuai dengan kebutuhan
3. Kompetensi SDM tidak sesuai standar
4. Kurangnya publikasi Penyajian/updating data keluhan pelanggan dan survei kepuasan masyarakat

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan tidak tepat waktu 5 5 5 15 1


2. Jumlah SDM tidak sesuai dengan kebutuhan 4 5 4 13 3
3. Kompetensi SDM tidak sesuai standar 4 4 4 12 4
4. Kurangnya publikasi Penyajian/updating data keluhan 5 5 4 14 2
pelanggan dan survei kepuasan masyarakat
Berdasarkan penilaian masalah unit Admen dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu yaitu
1. Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan tidak tepat waktu
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

DANA BAHAN MANUSIA

banyaknya kegiatan program yang dilaksanakan


Petugas rangkap tugas

Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan

Programmer tidak tepat waktu dalam menyelesaikan laporan

Pencatatan dan pelaporan yang banyak dan harus diselesaikan

LINGKUNGAN METODE ALA


MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak Lanjut/Perbaikan
penyebab
Manusia 1. banyaknya kegiatan Programmer melaksanakan
program yang kegiatan/tugas setelah pertemuan
dilaksanakan lokakarya sehingga pada minggu ke-1
2. petugas rangkap tugas bisa dilaksanakan pertemuan
lokakarya mini bulanan
Metode 1. Programmer tidak tepat Kesepakatan Bersama untuk
waktu dalam programmer menyelesaikan
menyelesaikan laporan laporannya sehingga pada minggu ke-
2. Pencatatan dan pelaporan 1 bisa dilaksanakan pertemuan
yang banyak dan harus lokakarya mini bulanan
diselesaikan

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji
coba selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal- hal berikut:
1. Programmer tidak melakukan kegiatan luar gedung saat lokakarya mini bulanan
berjalan
2. Laporan bulanan hasil kegiatan sudah diselesaikan pada minggu ke-1, akan tetapi
pelaksanaan lokakarya mini bulanan masih dilaksanakan pada minggu ke-
2. Hal ini dikarenakan adanya pertemuan pra lokmin dan beberapa kegiatan lain yang
sudah terjadwal di minggu ke-1

KESIMPULAN
Dari pemantauan tim mutu puskesmas diketahui bahwa pelaksanaan lokakarya mini bulanan
pada 3 bulan pertama
BULAN Tanggal pada Tanggal pelaksanaan
Minggu ke-1 lokakarya mini
bulanan

Januari 3-8 15 Januari 2022


Februari 1-5 21 Februari 2022
Maret 1-5 15 Maret 2022
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462 Email :
gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR ADMEN TAHUN 2022


No Judul Indikator Ketepatan pelaksanaan lokakarya mini bulanan
1 Dasar Pemikiran Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI tentang Pedoman Lokakarya Mini
Puskesmas tahun 2006
2 Dimensi Mutu Tepat-waktu, efektif dan efisien
3 Tujuan Meningkatkan fungsi puskesmas melalui penggalangan kerja sama tim secara lintas program serta
terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan
4 Definisi Operasional Ketepatan pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas pada minggu ke-1
5 Jenis Indikator Input
6 Satuan Pengukuran Persentase (%)
7 Numerator (pembilang) Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas pada minggu ke-1
8 Denominator (penyebut) Tidak ada
9 Target Pencapaian 100%
10 Kriteria: Kriteria inklusi :
- Pertemuan Lokakarya mini bulanan puskesmas
Kriteria eksklusi :
-
11 Formulasi Pelaksanaan lokakarya mini bulanan pada minggu ke-1 = 100%
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan pada minggu ke-2 = 75%
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan pada minggu ke-3 = 50%
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan pada minggu ke-4 = 25%
Tidak Melaksanakan lokakarya mini bulanan = 0%
12 Metode Pengumpulan Data Observasional
13 Sumber Data Laporan hasil kegiatan pelaksanaan lokakarya mini bulanan
14 Instrumen Pengumpulan Data Formulir
15 Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan
16 Periode Pelaporan Data Bulanan
17 Periode Analisis Data Tribulan
18 Penyajian Data Tabel
19 Penanggung Jawab PJ mutu Admen
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKM


Identifikasi Masalah:
NO UPAYA IDENTIFIKASI MASALAH KESENJANGAN INDIKATOR

A. UKM ESSENSIAL
1 UPAYA PROMOSI Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS belum memenuhi target
-59.2% PKP
KESEHATAN

Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) belum
-6,88% PKP
memenuhi target

2 UPAYA Jumlah pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum belum memenuhi target


-26,24% PKP
KESEHATAN LINGKUNGAN

Jumlah Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas belum memenuhi target -20% PKP

3 UPAYA KESEHATAN Pelayanan kesehatan ibu hamil (k1) belum memenuhi target -9,94%
PKP
KELUARGA UKM
Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4) belum memenuhi target -14,71% PKP

Pelayanan persalinan oleh nakes belum memenuhi target -10,40% PKP

Pelayanan persalinan oleh nakes di faskes belum memenuhi target -10,40% PKP

Pelayanan nifas oleh nakes belum memenuhi target -9,23% PKP

Penanganan komplikasi kebidanan belum memenuhi target -36,44% PKP

Pelayanan neonatus pertama (kn1) belum memenuhi target -5,69% PKP

Pelayanan kesehatan neonatus ( kn lengkap ) belum memenuhi target -5,69% PKP

Pelayanan neo komplikasi belum memenuhi target -11% PKP

Pelayanan bayi paripurna belum memenuhi target -5,53% PKP

Pelayanan balita paripurna (12-59bln) belum memenuhi standar -95,39% PKP

Pelayanan balita paripurna( 0-59 bln ) belum memenuhi standar -80,20% PKP

Pelayanan anak prasekolah belum memenuhi standar 80,,40% PKP

KB Baru / PUS belum memenuhi target -4,49% PKP

PUS dengan 4 T Ber KB belum memenuhi target -17,08% PKP

KB Pasca Salin belum memenuhi target -8,02% PKP

D/S -20% PKP


Pemberian fe bumil 90 tab belum memenuhi target -4.2% PKP

5 UPAYA PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN PENYAKIT

A. DIARE Penemuan Diare balita -87,13% PKP

Pemberian Oralit pada diare balita 6,9% PKP

Pemberian Zinc pada diare balita 10,34% PKP

Layanan LROA 12,5% PKP

B. HIV/AIDS Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan -40 % PKP
HIV/AIDS belum memenuhi target
Rujukan penderita HIV ke layanan perawatan Dukungan dan Pengobatan -53% PKP
(PDP/CST) belum memenuhi target

Pemberian ARV di layanan CST Puskesmas belum memenuhi target -39% PKP

C. DEMAM BERDARAH Angka Bebas Jentik ( ABJ ) belum memenuhi target -3,4% PKP
DENGUE (DBD)
D. HEPATITIS Ibu hamil mendapatkan pemeriksaan hepatitis B belum memenuhi target -21.5% PKP

Pemberian HBIG pada bayi belum memenuhi target -25% PKP

E. ISPA (INFEKSI Penemuan balita Pneumonia -80,4% PKP


SALURAN
PERNAPASAN ATAS)
F. TUBERCULOSIS Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai -89,58 % PKP
BACILLUS (TB) PARU standar belum memenuhi target

Kasus TBC yang ditemukan dan diobati belum memenuhi target -50,62% PKP

G. IMUNISASI Ketepatan pengumpulan laporan dari wilayah

H. SURVEILLANCE Ketepatan Laporan STP belum memenuhi target -55% PKP

Ketepatan Laporan C1 belum memenuhi target -55% PKP

I. POSBINDU PTM Sekolah di Wilayah Puskesmas yang melakukan KTR belum memenuhi target -39.5% PKP

Penduduk usia 15-59 tahun (usia produktif) yang dilakukan skrining sesuai -24.23% PKP
standart belum memenuhi target

Perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara belum -74.8% PKP
memenuhi target

Presentase merokok penduduk usia 10-18 tahun belum memenuhi target -6.9% PKP

Deteksi Dini Faktor Resiko PTM usia ≥ 15 tahun belum memenuhi target -38.7% PKP

Puskesmas dan jejaringnya / faskes di wilayahnya melayani Upaya Berhenti -85.7% PKP
Merokok (UBM) belum memenuhi target

J. HIPERTENSI Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar -96,4% PKP
belum memenuhi target

K. DIABETUS MELITUS Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar -44.2% PKP
belum memenuhi target

6 PERKESMAS Individu dan keluarga dari kk rawan yang mendapat keperawatan kesehatan -3,82% PKP
masyarakat(Home care
Kemandirian keluarga -3,33% PKP

Asuhan keperawatan kelompok -50% PKP

B. UKM PENGEMBANGAN
1 PELAYANAN KESEHATAN Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa (-40%) -40% PKP
JIWA

Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat (-61%) -61% PKP

Pelayanan kesehatan depresi (- 1,8%) -1,8% PKP

Pelayanan kesehatan rujukan (-1,8) -1,8% PKP

2 PELAYANAN KESEHATAN Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk belum memenuhi target -10% PKP
TRADISIONAL

Penyehat Tradisional yang memiliki STPT belum memenuhi target -10%

3 PELAYANAN KESEHATAN Kelompok/club olahraga yang dibina belum memenuhi target -25% PKP
OLAHRAGA
Pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah belum memenuhi target -24% PKP

Sekolahan yang melaksanakan kebugaran pengukuran kebugaran jasmine pada -73% PKP
anak sekolah belum memenuhi target

4 PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60 tahun) yang di skreening belum -88,4% PKP
LANSIA memenuhi target

Pelayanan kesehatan pada pra lansia (45-59) dan usia lanjut(>60tahun) belum -62,3% PKP
memenuhi target

5 PELAYANAN KESEHATAN Masih rendahnya Promotif dan Preventif yang dilakukan pada kelompok -19% PKP
KERJA kesehatan kerja dari target 35% dan tercapai 16%

6 KEFARMASIAN Edukasi dan Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada Gerakan -25% PKP
masyrakat cerdas menggunakan obat

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):


NO MASALAH U S G U+S+G PRIORITAS
1 Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
4 4 4 12 4
TBC sesuai standar belum memenuhi target

2 Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4) belum mencapai target 5 5 4 14 2


3 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60 tahun) yang di
5 4 4 13 3
skreening belum memenuhi target

4 Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining sesuai standar


5 5 5 15 1
belum mencapai target

5 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS belum 4 4 3 11 5


memenuhi target

6 Jumlah pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum belum memenuhi target 2 2 2 6 10

7 Puskesmas dan jejaringnya / faskes di wilayahnya melayani Upaya 3 2 2 7 9


Berhenti Merokok (UBM) belum memenuhi target

8 Pelayanan balita paripurna (12-59bln) belum memenuhi standar 4 3 3 10 6

9 Penemuan Diare balita 3 3 3 9 7

10 Penemuan balita Pneumonia 3 3 2 8 8

Berdasarkan penilaian masalah UKM dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu yaitu
1. Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining sesuai standar belum mencapai target
2. Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4) belum mencapai target
3. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60 tahun) yang di skreening belum memenuhi target
4. Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar belum memenuhi target
5. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS belum memenuhi target

PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH


Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :
1. Penduduk usia 15-59 th yang dilakukan skrining sesuai standar belum mencapai target
POSBINDU PTM  Skrining Penduduk Deteksi Dini Faktor Resiko PTM usia ≥ 15 tahun belum mencapai target

DAN BAHAN MANUSIA


Kurangnya sosialisasi kegiatan screening kesehatan
Koordinasi petugas dengan lintas sector kurang maksimal
Rendahnya pencapaian Penduduk usia 15-59 th yang dila

yaitu sebesar 61.3% dari target 100% di Puskesmas Gitik


Banyak kegiatan kontak tracing pasien covid-19 oleh petugas

Kegiatan posbindu ptm tidak berjalan secara optimal


Adanya pandemic Covid-19

Pelaporan kegiatan pemeriksaan oleh jejaring belum maksimal

Pelaksanaan kegiatan ptm di wilayah terbatas

Sistem pelaporan yang belum terintegrasi

LINGKUNGAN AL
2. Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4) belum mencapai target
METODE

DAN BAHAN MANUSIA


A
Kurangnya Kerjasama dengan Linsek

Masih Kurang Maksimalnya Tenaga Kesehatan dalam melakukan penyuluhan pentingnya pemeriksaan ibu ham

Kurangnya Kerjasama dengan TOMA dan TOGA maup

Pelayanan kesehatan ibu hamil (k4) belum mencapai target

Adanya pandemic covid-19 sehingga ibu hamil enggandan


Pencatatan melakukan pemeriksaan
pelaporan yang belum maksimal

3
LINGKUNGAN METODE ALA
3. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60 tahun) yang di skreening belum memenuhi target

DANA BAHAN MANUSIA

Masih Kurang Maksimalnya Tenaga Kesehatan Yang Melayani Posyandu Lansia


Petugas rangkap tugas
Pelayanan kesehatan pada usia

Kurangnya Sosialisasi Terhadap Masyarakat Tentang Posyandu Lansia


Kurangnya Kerjasama dengan Linsek Terlalu Banyaknya Pertanyaan Di Dalam Blangko SCREENING Lansia P3G

4
LINGKUNGAN METODE ALA
4.Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar belum memenuhi target

DAN BAHAN MANUSIA


Koordinasi dengan kader kurang maksimal
Koordinasi petugas dengan lintas sector kurang maksimal

Covid-

Banyak kegiatan kontak tracing pasien covid-19 oleh petugas


Kegiatan kunjungan tidak berjalan secara optimal
Persentase Pelayanan orang terduga TB

Adanya
pandemic

Peserta penyuluhan sedikit

Masyarakat enggan ke Puskesmas

Penyuluhan yang tidak menarik

LINGKUNGAN AL
METODE
5. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS belum memenuhi target
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
SKORING

ALTERNATIF PEMECAHAN

Pemecahan
Rangking/
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH

masalah
terpilih
MASALAH C A R L CxAxRxL

1. Rendahnya pencapaian 1. Koordinasi petugas dengan lintas sector 1. Melakukan sosialisasi 4 4 4 4 16 1


Penduduk usia ≥ 15 th kurang maksimal sehingga kegiatan tentang pentingnya
yang dilakukan skrining posbindu ptm tidak berjalan secara pelaksaan PTM di masyarakat
sesuai standar optimal 2. Melakukan koordinasi dengan
2. Kurangnya sosialisasi kegiatan screening lintas sector tentang waktu 4 3 4 3 14 3
kesehatan karena Banyak kegiatan kontak pelaksanaan ptm
tracing pasien covid- 19 oleh petugas 3. Melaksanakan ptm dengan
3. Pelaksanaan kegiatan ptm di wilayah menerapkan protocol kesehatan 4 4 4 3 15 2
terbatas karena adanya pandemic covid- 4. Melakukan koordinasi kemabali
19 dengan jejaring puskesmas untuk
4. Pelaporan kegiatan pemeriksaan oleh memaksimalkan 4 3 3 3 13 4
jejaring belum maksimal karena Sistem pelaporan kepada puskesmas
pelaporan yang belum
terintegrasi
SKORING

ALTERNATIF PEMECAHAN

Pemecahan
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH

Rangking/

masalah
terpilih
MASALAH C A R L CxAxRxL

1. Pelayanan kesehatan ibu 1. Koordinasi petugas dengan lintas sector 1. Melakukan sosialisasi tentang 4 4 4 4 16 1
hamil (k4) belum mencapai kurang maksimal pentingnya pemeriksaan
target
2. Kurangnya koordinasi dengan TOGA kehamilan di masyarakat
TOMA dan Kader 2. Melakukan koordinasi dengan
3. Adanya pandemic covid-19 sehingga lintas sector 4 3 4 3 14 3
ibu hamil enggan melakukan 3. Melakukan koordinasi dengan
pemeriksaan kehamilan TOGA TOMA dan kader
4. Pencatatan dan Pelaporan kegiatan 4. Melaksanakan pemeriksaan 4 4 4 3 15 2
pemeriksaan kehamilan oleh jejaring kehamilan dengan menerapkan
belum maksimal karena Sistem protocol kesehatan
pelaporan yang belum terintegrasi 5. Melakukan koordinasi kembali 4 3 3 3 13 4
dengan jejaring puskesmas untuk
memaksimalkan
pelaporan kepada puskesmas

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN SKORING


MASALAH

Pemecahan
Rangking/

masalah
terpilih
C A R L CxAxRxL

1. Rendahnya Pencapaian 1. Koordinasi petugas dengan lintas 1. Melakukan sosialisasi tentang 4 4 4 4 16 1


Pelayanan Penduduk Usia sector kurang maksimal sehingga pentingnya pelaksaan POSYANDU
>60 th yg di lakukan kegiatan posbindu ptm tidak berjalan LANSIA di masyarakat
Screening secara optimal 2. Melakukan koordinasi dengan lintas
2. Kurangnya sosialisasi kegiatan sector tentang waktu pelaksanaan 4 3 4 3 14 3
Posyandu Lansia oleh petugas Posyandu Lansia
3. Pelaksanaan kegiatan Posyandu 3. Melaksanakan Posyandu Lansia
Lansia di wilayah terbatas karena dengan menerapkan protocol 4 4 4 3 15 2
adanya pandemic covid-19 kesehatan
4. Pelaporan kegiatan Posyandu Lansia 4. Melakukan koordinasi kembali dengan
belum maksimal karena adanya Bidan Wilayah untuk memaksimalkan 4 3 3 3 13 4
pandemic covid 19 pelaporan kepada puskesmas

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN SKORING


MASALAH

Pemecahan
Rangking/

masalah
terpilih
C A R L CxAxRxL

1. Cakupan Persentase 1. Koordinasi petugas dengan lintas sector 1. Melakukan koordinasi dengan 3 4 4 3 14 1
Pelayanan orang terduga kurang maksimal sehingga kegiatan lintas sector tentang skreening TBC
TBC mendapatkan
kunjungan tidak berjalan secara optimal 2. Melakukan sosialisasi tentang TBC
pelayanan TBC sesuai
standar belum memenuhi 2. Kurangnya sosialisasi kegiatan di masyarakat
target screening kesehatan dan kurangnya 3. Tetap menggunakan masker 3 4 4 4 15 2
koordinasi dengan kader karena Banyak meskipun pandemi selesai
kegiatan kontak tracing pasien covid-19 4. Melakukan koordinasi kembali
oleh petugas dengan kader dan jejaring 4 4 4 4 16 1
3. Adanya pandemic covid-19, puskesmas untuk
mengurangi penularan TBC karena memaksimalkan pelaporan kepada
pakai masker puskesmas 3 4 4 4 13 4
4. Pelaporan oleh jejaring belum maksimal
walaupun Sistem
pelaporan yang sudah terintegrasi

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN SKORING


MASALAH

Pemecahan
C A R L CxAxRxL

Rangking/
1. Rendahnya pencapaian RT 1. Koordinasi petugas dengan lintas 1. Melakukan koordinasi 4 3 4 3 14 2
Sehat target 69% sector kurang maksimal sehingga dengan lintas sector tentang
pencapaian 40,8% di kegiatan Promosi Kesehatan tidak pentingnya PHBS
Wililayah Puskesmas Gitik berjalan secara optimal 2. Melakukan sosialisasi
pada th 2021 2. Metode Penyuluhan kurang tentang bahaya merokok dg 4 3 4 3 14 3
mengena pada Pelaku Rokok metode yang menarik pada
3. Pendataan dan pengolahan data , masyarakat dan pelaku
kader Kurang maksimal 3. Integrasi dg Program PIS-
PK untuk memaksimalkan
hasil melalui intevensi
4 4 4 3 15 1
4. Refreshing pada kader
Kesehatan ttg cara pengisisan
K3

4 3 3 3 13 4

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses
berjalan 1 bulan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal
berikut:
2. Pencapaian program terjadi peningkatan
2. Pelaksanaan kegiatan program dilakukan sesuai dengan RPK tahun 2022 yang telah dibuat

KESIMPULAN
Dari pemantauan tim mutu puskesmas diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan program UKM pada 3 bulan pertama, didapatkan hasil sebagai berikut
JANUARI FEBRUARI MARET
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN KESENJANGAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
Penduduk usia 15- 100 12,6 87,38 100 22,2 77,78 100 33 66,98
59 th yang dilakukan
skrining sesuai
standar
2 PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pelayanan 100 6,75 93,25 100 11,93 88,07 100 19,28 80,72
kesehatan ibu hamil
(k4)
3 PROGRAM LANSIA
Pelayanan 100 3,64 96,38 100 6,52 93,48 100 9,99 90,01
kesehatan pada usia
lanjut (usia >60
tahun) yang di
skreening
4 PROGRAM TBC
Persentase 100 1,30 98,7 100 2,34 97,66 100 3,38 96,62
Pelayanan orang
terduga TBC
mendapatkan
pelayanan TBC
sesuai standar
5 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Rumah Tangga - - - - - - - - -
Sehat yang
memenuhi 10
indikator PHBS
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462 Email :
gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKM TAHUN 2022

1. PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR


Judul Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015
tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan Usia produktif yang efektif dan berkesinambungan
Tujuan Mengetahui Faktor Risiko PTM di Puskesmas Gitik
Definisi Operasional Skrining yang dilakukan minimal sekali setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular meliputi:
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan gula darah
d. Anamnesa perilaku beresiko
Keterangan : wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai
riwayat berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek
IVA
Jenis Indikator Output
Satuan pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator jumlah orang usia 15 - 59 tahun di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
Kriteria Kriteria inklusi : Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
Kriteria ekslusi : -
Formulasi Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah
orang usia 15 - 59 tahun di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
Metode Pengumpulan Data Total sampling
Sumber Data Layanan puskesmas dan jaringannya
Instrumen pengumpulan data Formular
Besar sampel Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

Cara pengambilan sampel Setiap bulan


Periode pengumpulan data Setiap bulan sekali
Penyajian data Setiap bulan sekali
Periode analisis dan pelaporan data Setiap bulan sekali
Standart 100% usia produktif mendapatkan pelayanan kesehatan
Penanggung Jawab Pengumpulan Data PJ.Penyakit Tidak menular

2. PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK


Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ( K4 )
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2021 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
Dimensi Mutu Cakupan Ibu Hamil K4, pelayanan yang efektif dan berkesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan kebidanan ( ANC dan INC ) terpadu dan
komprehensif sesuai standart.
Definisi Operasional Adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan Ante Natal oleh Tenaga
Kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai standart, minimal 4 kali selama
kehamilannya dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali
pada trimester ke dua, dan 2 kali pada trimester ke tiga, meliputi :
1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Nilai status Gizi ( Ukur Lingkar Lengan Atas / LILA )
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Tentukan Pesentasi Janin dan Denyut Jantung Janin ( DJJ )
6. Skrinning Status Imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus
Toxoid ( TT ) bila diperlukan
7. Beri Tablet Tambah Darah minimal 90 Tablet selama kehamilan
8. Periksa Laboratorium ( Rutin dan Khusus )
9. Tatalaksana / Penanganan Kasus
10. Temu Wicara ( Konseling )
Dan ibu hamil tersebut bersalin ke Tenaga Kesehatan di Fasilitas
Kesehatan.
Jenis Indikator Output
Satuan pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah komulatif ibu hamil dengan K4
Denominator Jumlah sasaran semua ibu bersalin dalam 1 tahun
Kriteria Kriteria inklusi : jumlah komulatif ibu hamil dengan K4
Kriteria ekslusi : -
Formulasi Jumlah komulatif ibu hamil dengan K4
X 100%
Jumlah sasaran semua ibu bersalin dalam 1 tahun
Metode Pengumpulan Data Satu bulan sekali
Sumber Data Laporan PWS KIA
Instrumen pengumpulan data Formulir
Besar sampel Jumlah komulatif ibu hamil dengan K4
Cara pengambilan sampel Total sampling
Periode pengumpulan data Setiap bulan
Penyajian data Setiap bulan sekali
Periode analisis dan pelaporan data Setiap bulan sekali
Standart 100% dalam 1 tahun ( 8,33% per bulan )
Penanggung Jawab Pengumpulan Data Penanggung Jawab Program Kesehatan Ibu dan Anak
3. PROGRAM LANSIA
Judul Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (usia >60 tahun) yang di screening
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015.
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan
Masyarakat
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut yang efektif dan
berkesinambungan
Tujuan Mengetahui angka pelayanan kesehatan usia lanjut di wilayah
Puskesmas Gitik
Definisi Operasional Setiap warga negara usia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 kali pada kurun waktu satu tahun.
Skrining meliputi :
1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
4. Pemeriksaan gangguan mental
5. Pemeriksaan gangguan kognitif
6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
7.Anamnesa perilaku berisiko. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan
meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
Jenis Indikator Ouput
Satuan pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 (satu) kali di suatu wilayah kerja

Denominator semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih di suatu wilayah kerja
Kriteria Kriteria inklusi : warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 (satu) kali
Kriteria ekslusi : -
Formulasi Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 (satu) kali di suatu wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun di bagi jumlah semua warga negara berusia 60 tahun
atau lebih di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu
satu tahun yang sama di kali 100 %.
Metode Pengumpulan Data Setiap bulan sekali
Sumber Data Laporan program Lansia
Instrumen pengumpulan data Formulir
Besar sampel warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 (satu) kali
Cara pengambilan sampel Purposive sampling
Periode pengumpulan data Setiap bulan
Penyajian data Setiap bulan sekali
Periode analisis dan pelaporan data Setiap bulan sekali
Standart 100%
Penanggung Jawab Pengumpulan Data Penanggung Jawab Program Lansia

4. PROGRAM TB
Judul Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC
sesuai standar
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016. Tantang
Penanggulangan Tuberkulosis
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan pada penderita TBC yang efektif dan
berkesinambungan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah Persentase Pelayanan orang terduga TBC mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar dan mengurangi angka
penularan penyakit TB di wilayah kerja Puskesmas Gitik
Definisi Operasional Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC meliputi :
1. Pemeriksaan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali setahun, adalah
pemeriksaan gejala seseorang dengan batuk lebih dari 2 minggu disertai
dengan gejala dan tanda lainnya
2. Pemeriksaan penunjang , adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dan/atau radiologis
3. Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan penularan
4. Melakukan rujukan jika diperlukan
5. Edukasi Etika Batuk
Jenis Indikator Output
Satuan pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai
standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang terduga TBC yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun yang sama dikali 100%
Kriteria Kriteria inklusi : Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan
TBC sesuai standar di fasyankes dalam kurun waktu satu
tahun Kriteria ekslusi : -
Formulasi Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di
fasyankes dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah orang terduga TBC yang
ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
(Jumlah orang terduga TBC yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu
tahun ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
masing-masing)
Metode Pengumpulan Data Total sampling
Sumber Data TB 01, TB 08 SITT
Instrumen pengumpulan data Formulir
Besar sampel Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai
standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun
Cara pengambilan sampel Setiap bulan
Periode pengumpulan data Setiap bulan
Penyajian data Setiap bulan sekali
Periode analisis dan pelaporan data Setiap bulan sekali
Standart 100%
Penanggung Jawab Pengumpulan Data PJ Program TB

5. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


Judul Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
Dasar pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2269/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Pedoman Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Dimensi Mutu Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS yang efisien,
efektif dan berkesinambungan
Tujuan Untuk menegetahui rumah tangga yang menerapkan PHBS dan
memenuhi 10 indikator PHBS di wilayah Puskesmas Gitik
Definisi Operasional Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% dari Total Rumah Tangga)
yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh
nakes, bayi diberi ASI eksklusif, menimbang bayi/balita, menggunakan air
bersih, mencuci tangan pakai air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah
dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah)
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
Jenis Indikator Output
Satuan pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga
Denominator jumlah sasaran rumah tangga yang dikaji
Kriteria Kriteria inklusi : Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator
PHBS rumah tangga
Kriteria ekslusi : -
Formulasi Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga
dibagi jumlah sasaran rumah tangga yang dikaji dikali 100%
Metode Pengumpulan Data Total sampling
Sumber Data Laporan program Promkes
Instrumen pengumpulan data Formular
Besar sampel Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga
Cara pengambilan sampel Setiap bulan
Periode pengumpulan data Setiap bulan sekali
Penyajian data Setiap bulan sekali
Periode analisis dan pelaporan data Setiap bulan sekali
Standart 63%
Penanggung Jawab Pengumpulan Data PJ.Penyakit Tidak menular
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP


RUANG LOKET PENDAFTARAN
Identifikasi Masalah:
1. PENGISIAN REKAM MEDIS TIDAK LENGKAP
2. PENGEMBALIAN REKAM MEDIS TIDAK TEPAT WAKTU (LEBIH DARI 1X24 JAM)
3. REKAM MEDIS TIDAK MASUK KE TEMPAT YANG DITUJU
Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PENGISIAN REKAM MEDIS TIDAK LENGKAP 5 5 5 15 1


2. PENGEMBALIAN REKAM MEDIS TIDAK TEPAT WAKTU 5 5 4 14 2
(LEBIH DARI 1X24 JAM)
3. REKAM MEDIS TIDAK MASUK KE TEMPAT YANG 4 4 4 12 3
DITUJU

Berdasarkan penilaian masalah di ruang loket pendaftaran dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
2. Pengisian rekam medis yang tidak lengkap
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

DANA BAHAN MANUSIA


Petugas tidak patuh dalam melaksanakan SOP pengisian reka
Pemahaman Petugas kurang tentang kelengkapan pengisian rekam medis

Pengisian rekam medis ya


lengkap

Banyaknya pasien di poli sehingga petugas kesehatan tidak mengisi rekam medis dengan lengkap
Tidak ada monev tentang kelengkapan pengisian rekam medis

LINGKUNGAN METODE ALA


MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 1. Pemahaman Petugas 1. Sosialisasi pengisian
kurang tentang rekam medis yang
kelengkapan pengisian lengkap
rekam medis
2. Melakukan audit
2. Petugas tidak patuh
daftar tilik pengisian
dalam melaksanakan
rekam medis secara
SOP pengisian rekam
berkala
medis
Metode Tidak ada monev tentang Melakukan monev
kelengkapan pengisian kelengkapan pengisian
rekam medis rekam medis
Lingkungan Banyaknya pasien di poli Pengisian rekam medis
sehingga petugas kesehatan dengan lengkap sebelum
tidak mengisi rekam medis pelayanan kepada pasien
dengan lengkap
yang berikutnya

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
3. Petugas memahami pentingnya melakukan penulisan rekam medis secara lengkap
4. Semua Rekam medis sudah di tulis secara lengkap

KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa Pengkajian rekam medis
Lengkap, dan ada kenaikan
BULAN Jumlah rekam Jumlah total Rekam
medis Yang di kaji medis Yang dikaji
Lengkap
Januari 954 974
Februari 530 535
Maret 725 740
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG LOKET PENDAFTARAN


Judul : Kelengkapan pengisian rekam medis Dimensi
Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam mengisi
kelengkapan informasi medis
Definisi Operasional : Assesmen Medis lengkap adalah proses mengevaluasi
pasien oleh tenaga medis meliputi pengumpulan informasi,
menganalisa informasi,dan membuat rencana pelayanan untuk
memenuhi semua kebutuhan yang telah di identifikasi.
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah rekam medis dengan assesmen medis yang di isi
Lengkap dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah total rekam medis dalam 1 bulan
Sumber data : cek list rekam medis
Penanggung jawab : PJ Rekam medis
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP


RUANG PELAYANAN POLI UMUM
Identifikasi Masalah:
1. PETUGAS TIDAK MENGISI REKAM MEDIS DENGAN LENGKAP
2. DOKTER JARANG MEMBERI PELAYANAN DI POLI UMUM
3. TIDAK ADA PEMBAGIAN RUANGAN INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PETUGAS TIDAK MENGISI REKAM MEDIS DENGAN LENGKAP 4 4 5 13 2


2. DOKTER JARANG MEMBERI PELAYANAN DI POLI UMUM 5 5 5 15 1
3. TIDAK ADA PEMBAGIAN RUANGAN INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS 4 4 4 12 3
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan poli umum dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
3. Dokter jarang memberi pelayanan di poli umum
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

DANA BAHAN MANUSIA

Dokter mengikuti kegiatan vaksinasi

Dokter jarang memberi pelayan

Karena adanya pandemic covid- 19 sehingga kegiatan vaksin terus menerus


Dokter merangkap tugas USG di UGD

LINGKUNGAN METODE ALA


MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia Dokter mengikuti kegiatan Sementara dokter yang
vaksinasi bertugas di UGD/Ranap
selama jam pelayanan
rawat jalan berada di poli
umum
Metode Dokter merangkap tugas Memindahkan alat USG ke
USG di UGD ruangan poli KIA-KB

Lingkungan Karena adanya pandemic Sementara dokter yang


covid-19 sehingga kegiatan bertugas di UGD/Ranap
vaksin terus menerus selama jam pelayanan
rawat jalan berada di poli
umum

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
5. Petugas memahami pentingnya pelayanan dokter di poli umum
6. Ada peningkatan pelayanan dokter di poli umum

KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa pemberi pelayanan di poli
umum adalah dokter
BULAN Jumlah hari pemberi Jumlah hari aktif
pelayanan adalah pelayanan poli
dokter umum
Januari 25 25
Februari 22 22
Maret 26 26
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG PELAYANAN POLI UMUM


Judul : Pemberi pelayanan adalah dokter umum
Dimensi Mutu : Kompetensi teknis
Tujuan : Tersedianya pelayanan klinis oleh tenaga medis yang
Kompeten di poli umum
Defini Operasional : Dokter umum adalah tenaga medis yang kompeten
Memberikan pelayanan medis pada pasien
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evaluasi : setiap 3 bulan
Numerator : jumlah kehadiran dokter umum dalam memberikan
pelayanan Di poli umum dalam 1 bulan
Denumerator : jumlah hari aktif pelayanan poli umum dalam satu bulan
Sumber data : ceklist
Penanggung jawab : PJ Poli Umum
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG PELAYANAN POLI GIGI


Identifikasi Masalah:
1. PETUGAS TIDAK MENGISI REKAM MEDIS DENGAN LENGKAP
2. PETUGAS TIDAK MEMBUAT LAPORAN TINDAKAN PENCABUTAN GIGI
3. PETUGAS TIDAK MENGISI INFORMED CONSENT DENGAN LENGKAP

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PETUGAS TIDAK MENGISI REKAM MEDIS DENGAN LENGKAP 4 4 4 12 3


2. PETUGAS TIDAK MEMBUAT LAPORAN TINDAKAN PENCABUTAN GIGI 5 5 4 14 1
3. PETUGAS TIDAK MENGISI INFORMED CONSENT DENGAN LENGKAP 5 4 4 13 2
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan poli gigi dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
4. Petugas tidak membuat laporan tindakan pencabutan gigi
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

DANA BAHAN MANUSIA


Kurangnya kepatuhan petugas dalam melaksanakan SOP pen
Pemahaman Petugas kurang tentang kelengkapan pengisian laporan Tindakan gigi

Petugas tidak membuat lap


Tindakan gigi

Banyaknya pasien di poli sehingga petugas kesehatan tidak mengisi laporan Tindakan gigi
Tidak ada monev tentang kelengkapan pengisian laporan Tindakan gigi

Tidak tersedia form laporan Tindakan gigi

LINGKUNGAN METODE ALA


MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 3. Pemahaman Petugas 3. Sosialisasi
kurang tentang pengisian laporan
kelengkapan pengisian tindakan
laporan Tindakan pencabutan gigi
pencabutan gigi dengan lengkap
4. Kurangnya kepatuhan 4. Melakukan audit
petugas dalam daftar tilik pengisian
melaksanakan SOP laporan tindakan
pengisian laporan pencabutan gigi
tindakan pencabutan secara berkala
gigi
Metode Tidak ada monev tentang Melakukan monev
kelengkapan pengisian kelengkapan pengisian
laporan tindakan laporan tindakan
pencabutan gigi pencabutan gigi
Lingkungan Banyaknya pasien di poli Pengisian laporan tindakan
sehingga petugas kesehatan pencabutan gigi dengan
tidak mengisi laporan lengkap sebelum pelayanan
tindakan pencabutan gigi kepada pasien yang
berikutnya

Alat Tidak tersedia form Menyediakan form di


laporan tindakan ruang pelayanan poli gigi
pencabutan gigi

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
7. Petugas memahami pentingnya melakukan penulisan laporan tindakan pencabutan
gigi secara lengkap
8. Belum ada kasus Tindakan gigi yang memerlukan laporan tindakan pencabutan gigi
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa Pengkajian laporan tindakan
pencabutan gigi Lengkap, sebagai berikut
BULAN Jumlah laporan Jumlah total laporan
tindakan tindakan
pencabutan gigi pencabutan gigi
Yang di kaji Yang dikaji
Lengkap
Januari - -
Februari - -
Maret - -
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG PELAYANAN POLI GIGI


Judul : Kelengkapan pengisian laporan tindakan pencabutan gigi
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam mengisi
kelengkapan informasi medis
Definisi Operasional : laporan tindakan pencabutan gigi lengkap adalah proses
mengevaluasi pasien oleh tenaga medis meliputi pengumpulan
informasi, menganalisa informasi, dan membuat rencana pelayanan
untuk memenuhi semua kebutuhan yang telah di identifikasi.
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah laporan tindakan pencabutan gigi yang di isi
Lengkap dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah total laporan tindakan pencabutan gigi dalam 1
bulan
Sumber data : cek list laporan tindakan pencabutan gigi
Penanggung jawab : PJ Poli Gigi
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG PELAYANAN POLI KIA-KB


Identifikasi Masalah:
1. PETUGAS TIDAK MEMBUAT LAPORAN TINDAKAN IMPLANT DENGAN LENGKAP
2. KETERBATASAN PETUGAS KESEHATAN
3. PETUGAS TIDAK MENGISI INFORMED CONSENT DENGAN LENGKAP

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PETUGAS TIDAK MEMBUAT LAPORAN TINDAKAN IMPLANT DENGAN 5 5 4 14 1


LENGKAP
2. KETERBATASAN PETUGAS KESEHATAN 5 4 4 13 2
3. PETUGAS TIDAK MENGISI INFORMED CONSENT DENGAN LENGKAP 4 4 4 12 3
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan poli KIA-KB dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
1. Petugas tidak membuat laporan Tindakan implant dengan lengkap
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

DANA BAHAN MANUSIA

Pemahaman Petugas kurang tentang kelengkapanKeterbatasan


pengisian laporan
petugas
implant
(nakes)

Petugas tidak membuat laporan tindakan implant

Banyaknya pasien di poli sehingga petugas kesehatan tidak mengisi laporan tindakan impant
Tidak ada monev tentang kelengkapan pengisian laporan
Tidak tindakan
tersedia formimplant
laporan tindakan implant

Pengisian blanko Tindakan yang terlalu banyak

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 1. Pemahaman Petugas 1. Sosialisasi pengisian
kurang tentang laporan tindakan
kelengkapan pengisian implantdengan
Tindakan implant lengkap
2. Keterbatasan petugas 2. Melakukan
kesehatan di poli KIA- penambahan petugas
KB kesehatan di poli KIA-
KB
Metode 1. Tidak ada monev 1. Melakukan monev
tentang kelengkapan kelengkapan pengisian
pengisian laporan laporan tindakan implant
tindakan implant 2. Melakukan
2. Pengisian blanko penambahan petugas
Tindakan yang terlalu kesehatan di poli KIA-
banyak KB

Lingkungan Banyaknya pasien di poli Pengisian laporan tindakan


sehingga petugas kesehatan implant dengan lengkap
tidak mengisi laporan sebelum pelayanan kepada
tindakan implant pasien yang
berikutnya
Alat Tidak tersedia form Menyediakan form di ruang
laporan tindakan implant pelayanan poli KIA- KB

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
1. Petugas memahami pentingnya melakukan penulisan laporan tindakan implant secara
lengkap
2. Belum ada kasus Tindakan gigi yang memerlukan laporan tindakan implant
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa Pengkajian laporan tindakan
implant Lengkap, sebagai berikut
BULAN Jumlah laporan Jumlah total laporan
tindakan implant tindakan implant
Yang di kaji Yang dikaji
Lengkap
Januari 1 3
Februari 1 2
Maret 6 7
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG PELAYANAN POLI KIA-KB


Judul : Kelengkapan pengisian laporan tindakan implant
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam mengisi
kelengkapan informasi medis
Definisi Operasional : laporan tindakan implant lengkap adalah proses
mengevaluasi pasien oleh tenaga medis meliputi pengumpulan
informasi, menganalisa informasi, dan membuat rencana pelayanan
untuk memenuhi semua kebutuhan yang telah di identifikasi.
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah laporan tindakan implant yang di isi Lengkap dalam
1 bulan
Denumerator : Jumlah total laporan tindakan implant dalam 1 bulan
Sumber data : cek list laporan tindakan implant
Penanggung jawab : PJ Poli KIA-KB
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG FARMASI
Identifikasi Masalah:
1. KURANGNYA KEPATUHAN PETUGAS MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SAAT PENYERAHAN OBAT
2. PENGAMBILAN OBAT YANG TIDAK SESUAI DENGAN RESEP
3. PENULISAN RESEP YANG TIDAK JELAS
4. BELUM DILAKUKANNYA PENGKAJIAN RESEP
5. PELAYANAN INFORMASI OBAT YANG BELUM MAKSIMAL

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. KURANGNYA KEPATUHAN PETUGAS MELAKUKAN IDENTIFIKASI 4 4 4 12 4


PASIEN SAAT PENYERAHAN OBAT
2. PENGAMBILAN OBAT YANG TIDAK SESUAI DENGAN RESEP 5 4 4 13 3
3. PENULISAN RESEP YANG TIDAK JELAS 4 5 4 13 2
4. BELUM DILAKUKANNYA PENGKAJIAN RESEP 5 5 4 14 1
5. PELAYANAN INFORMASI OBAT YANG BELUM MAKSIMAL 4 3 3 10 5

Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan farmasi dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
2. Belum dilakukannya pengkajian resep
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN
Kurangnya kepatuhan petugas dalam melaksanakan SOP pengkajian resep
Belum ada apoteker dan kurangnya AA

Belum dilakukannya pengkajian

Belum dilakukan pengkajian resep


Tidak tersedia nomor antrian / urut resep

Belum adanya monev tentang pengkajian resep

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 1. Belum ada apoteker 3. Melakukan sosialisasi
dan kurangnya AA tentang SOP pengkajian
2. Kurangnya kepatuhan resep
petugas dalam 4. Mengusulkan
melaksanakan SOP penambahan petugas
pengkajian resep apoteker maupun AA

Metode 1. Belum adanya 3. Melakukan monev


monev tentang pengkajian resep
pengkajian resep
2. Belum dilakukan
pengkajian resep

Alat Tidak tersedia nomor Menyediakan nomor


antrian/urut resep antrian/urut resep

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
3. Petugas memahami pentingnya melakukan pengkajian kelengkapan resep
4. Telah dilakukan pengkajian kelengkapan resep dalam hal administratif

KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa pengkajian kelengkapan resep
sebagai berikut
BULAN Jumlah penulisan Jumlah seluruh
resep yang ditulis resep pada bulan ini
lengkap
Januari 543 1211
Februari 571 1021
Maret 601 934
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG FARMASI
Judul : Pengkajian Kelengkapan Resep
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : untuk mencegah terjadinya kesalahan identifikasi pasien dan
kesalahan pemberian obat
Definisi Operasional : Pengkajian Kelengkapan Resep adalah proses penilaian
administrasi resep berupa kelengkapan penulisan resep
1. Nomor urut resep
2. Kop puskesmas
3. Nama dokter
4. Tanggal penulisan resep
5. Nama pasien
6. Umur pasien
7. Jenis kelamin
8. Alamat pasien
9. Pada pasien pediatri terdapat tulisab berat badan
10. Resep sudah disimpan minimal 3 tahun denga tertib dan
sesuai dengan nomor, tanggal
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah penulisan resep yang ditulis lengkap dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah total seluruh resep dalam 1 bulan
Sumber data : resep
Penanggung jawab : PJ Farmasi
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG LABORATORIUM
Identifikasi Masalah:
1. BELUM TERCATATNYA NILAI KRITIS
2. PELAKSANAAN PMI BELUM TERCAPAI
3. BELUM TERLAKSANANYA KALIBRASI ALAT
4. KURANGNYA PETUGAS ADMINISTRASI LABORATORIUM

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. BELUM TERCATATNYA NILAI KRITIS 5 5 4 14 1


2. PELAKSANAAN PMI BELUM TERCAPAI 5 4 4 13 2
3. BELUM TERLAKSANANYA KALIBRASI ALAT 4 4 4 12 3
4. KURANGNYA PETUGAS ADMINISTRASI LABORATORIUM 4 4 3 11 4
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan poli gigi dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
3. Belum tercatatnya nilai kritis

PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH


Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN
Tidak adanya petugas administrasi laboratorium

Belum tercatatnya nilai kritis


Keterbatasan petugas (nakes)

Adanya pandemic covid-19 sehingga petugas membagi waktu antara pelayanan dalam gedung dengan pelayanan swab
Belum melaksanakan pencatatan nilai kritis Tidak tersedia form / buku khusus untuk pencatatan nilai kritis

Belum adanya monev tentang pencatatan nilai kritis

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 3. Tidak adanya petugas 5. Melakukan penambahan
administrasi petugas administrasi di
laboratorium laboratorium
4. Keterbatasan petugas
kesehatan di
laboratorium
Metode 3. Tidak ada monev 4. Melakukan monev
tentang pencatatan pencatatan nilai kritis
nilai kritis
4. Belum melaksanakan
pencatatan nilai kritis
Lingkungan Adanya pandemic covid-19 Melakukan pelimpahan
sehingga petugas membagi wewenang kepada petugas
waktu antara pelayanan kesehatan yang telah
dalam gedung dengan dilakukan pelatihan
pelayanan swab pelayanan swab

Alat Tidak tersedia form / buku Menyediakan form buku


khusus untuk pencatatan khusus untuk pencatatan
nilai kritis nilai kritis di laboratorium

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
5. Petugas memahami pentingnya melakukan pencatatan nilai kritis dengan benar
6. Terjadi pencatatan nilai kritis pada ruang laboratorium
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa pencatatan nilai kritis ditulis
Lengkap, sebagai berikut
BULAN Jumlah pencacatan Jumlah pasien yang
nilai kritis yang memiliki hasil nilai
dilaporkan kritis laboratorium
Januari 3 3
Februari 1 1
Maret 3 3
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG LABORATORIUM
Judul : Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium Dimensi
Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab petugas laboratoium dalam
mengisi kelengkapan pencatatan nilai kritis
Definisi Operasional : pelaporan nilai kritis laboratoium adalah proses pelaporan
dan pencatatan nilai kritis hasil laboratorium oleh petugas
laboratorium kepada dokter umum sebagai bentuk tanggung jawab
agar dokter umum dapat melakukan rencana terapi/pengobatan bagi
pasien dengan nilai kritis
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah nilai kritis hasil laboratorium yang dilaporkan dalam
1 bulan
Denumerator : Jumlah total pasien yang memiliki hasil nilai kritis
laboratorium dalam 1 bulan
Sumber data : buku register laboratorium
Penanggung jawab : PJ laboratorium
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP

KONSELING SANITASI
Identifikasi Masalah:
1. PENGISIAN FORM KONSELING SANITASI YANG TERLALU BANYAK
2. PELAYANAN KONSELING SANITASI BUKAN SANITARIAN
3. LETAK KONSELING SANITASI YANG TIDAK STRATEGIS

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PENGISIAN FORM KONSELING SANITASI PADA REKAM MEDIS YANG 5 4 4 13 2


TERLALU BANYAK
2. PELAYANAN KONSELING SANITASI BUKAN SANITARIAN 5 5 5 15 1
3. LETAK KONSELING SANITASI YANG TIDAK STRATEGIS 5 4 3 12 3
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan konseling sanitasi dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya
peningkatan mutu yaitu
1. PELAYANAN KONSELING SANITASI BUKAN SANITARIAN
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN Petugas rangkap tugas sebagai petugas vaksinasi

Kurangnya petugas sanitarian untuk berfokus di konseling sanitasi


PELAYANAN KONSELING SAN

Ruangan konseling yang terlalu jauh

Tidak ada pendelegasian wewenang jika sanitarian tidak ada

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 1. Kurangnya petugas Melakukan pengusulan /
sanitarian untuk pengajuan penambahan
berfokus di konseling tenaga sanitarian
sanitasi
2. Petugas rangkap tugas
sebagai petugas
vaksinasi
Lingkungan Ruangan konseling sanitasi Terdapat petugas yang
yang terlalu jauh dan terpisah mengantar pasien sampai ke
dari poli rawat ruangan konseling
jalan sanitasi
Metode Tidak ada pendelegasian Membuat pendelegasian
wewenang jika sanitarian wewenang
tidak ada

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
7. Petugas memahami pentingnya pelayanan konseling sanitasi oleh sanitarian
8. Telah dilakukan pelayanan konseling sanitasi oleh sanitarian dengan
maksimal
9. Pembuatan pendelegasian wewenang
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa pelayanan konseling sanitasi
adalah sanitarian adalah sebagai berikut
BULAN Jumlah pasien Jumlah semua
dengan pasien yang
pelayanan dikonseling
konseling
sanitasi adalah
sanitarian
Januari
Februari
Maret
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

GIZI KLINIK
Judul : pelayanan konseling sanitasi adalah sanitarian
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : untuk mengatasi masalah kesehatan melalui upaya terintegrasi
kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit
Definisi Operasional : Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang
mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi untuk
mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan pemukiman yang
dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang
dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan di luar
gedung
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah pasien dengan pelayanan konseling sanitasi
adalah sanitarian dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah semua pasien yang dikonseling sanjtasi dalam 1
bulan
Sumber data : ceklist
Penanggung jawab : PJ kesehatan lingkungan
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU UKP

GIZI KLINIK
Identifikasi Masalah:
1. BELUM ADANYA PEMISAHAN ALAT MAKAN ANTARA PTM DAN PENYAKIT MENULAR
2. BELUM ADANYA STERILISASI ALAT MAKAN YANG SESUAI STANDAR
3. KURANG MAKSIMALNYA QUALITY KONTROL MASAKAN DIET KARENA TEMPAT CATERING TIDAK BERADA DALAM SATU GEDUNG
4. PELAYANAN GIZI KLINIK BELUM MAKSIMAL
5. BELUM ADANYA STIKER NAMA PASIEN UNTUK SETIAP PASIEN RAWAT INAP

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. BELUM ADANYA PEMISAHAN ALAT MAKAN ANTARA PTM DAN 5 5 5 15 1


PENYAKIT MENULAR
2. BELUM ADANYA STERILISASI ALAT MAKAN YANG SESUAI STANDAR 5 4 4 13 2
3. KURANG MAKSIMALNYA QUALITY KONTROL MASAKAN DIET 5 4 3 12 3
KARENA TEMPAT CATERING TIDAK BERADA DALAM SATU GEDUNG
4. PELAYANAN GIZI KLINIK BELUM MAKSIMAL 4 4 3 11 4
5. BELUM ADANYA STIKER NAMA PASIEN UNTUK SETIAP PASIEN 4 3 3 10 5
RAWAT INAP

Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan gizi klinik dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
1. BELUM ADANYA PEMISAHAN ALAT MAKAN ANTARA PTM DAN PENYAKIT MENULAR
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN
Kurangnya petugas gizi untuk quality control gizi klinik
Belum dilakukan penganggaran untuk pemisahan alat makan
BELUM ADANYA PEMISAHAN ALA

Belum adanya alat makan disposable ware untuk pasien penyakit menular
Tidak adanya SOP pemisahan alat makan pasien dengan penyakit tidak menular dan penyakit menular

Belum adanya monev tentang pemisahan alat makan pasien dengan penyakit tidak menular dan penyakit menular

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Dana Belum dilakukan Menganggarkan untuk
penganggaran untuk pemisahan alat makan
pemisahan alat makan
Manusia Kurangnya petugas gizi Melakukan pengusulan /
untuk quality control gizi pengajuan penambahan
klinik tenaga gizi
Metode 5. Tidak adanya SOP 1. Membuat SOP
pemisahan alat makan pemisahan alat makan
pasien dengan penyakit pasien dengan penyakit
tidak menular dan tidak menular dan
penyakit menular penyakit menular
6. Belum adanya monev 2. Melakukan monev
tentang pemisahan alat tentang pemisahan alat
makan pasien dengan makan pasien dengan
penyakit tidak menular penyakit tidak menular
dan penyakit dan penyakit
menular menular
Alat Belum adanya alat makan Menggunakan alat makan
disposable ware untuk disposable ware untuk
pasien penyakit menular pasien dengan penyakit
menular

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
10. Petugas memahami pentingnya melakukan pemisahan alat makan antara ptm dan
penyakit menular
11. Telah dilakukan pemisahan alat makan antara ptm dan penyakit menular
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa pemisahan alat makan antara
ptm dan penyakit menular adalah sebagai berikut
BULAN Jumlah alat diet Jumlah semua
makan pasien psien rawat inap
menular dan tidak yang disurvey
menular yang
dipilah
dengan tepat
Januari
Februari
Maret
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

GIZI KLINIK
Judul : Ketepatan pemilahan alat diet makan pasien menular dan tidak
menular
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan : untuk mencegah terjadinya penularan penyakit kepada
sesama pasien maupun kepada petugas
Definisi Operasional : Pemilahan alat diet makan adalah alat diet makan pasien
rawat inap yang di[pilah/dipisah antara pasien dengan
Riwayat penyakit menular dan tidak menular
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah alat diet makan pasien menular dan tidak menular
yang dipilah dengan tepat dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah semua psien rawat inap yang di survey dalam 1
bulan
Sumber data : ceklist
Penanggung jawab : PJ Gizi klinik
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG BERSALIN
Identifikasi Masalah:
1. TENAGA PERSALINAN TIDAK STANDAR (PERSALINAN 2 TANGAN)
2. PENGISIAN REKAM MEDIS YANG TIDAK LENGKAP
3. RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN RUJUKAN DI RUANG BERSALIN > 2 JAM

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. TENAGA PERSALINAN TIDAK STANDAR (PERSALINAN 2 TANGAN) 4 5 4 14 2


2. PENGISIAN REKAM MEDIS YANG TIDAK LENGKAP 4 4 5 13 3
3. RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN RUJUKAN DI RUANG 5 5 5 15 1
BERSALIN > 2 JAM
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan RUANG BERSALIN dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya
peningkatan mutu yaitu
1. RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN RUJUKAN DI RUANG BERSALIN > 2 JAM
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN Banyak bumil resti dari luar wilayah yang belum mendapatkan

Kurangnya koordinasi bidan dan ibu hamil di wilayah

RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN RUJUKAN DI RUANG BERSALIN > 2 JAM

Banyaknya rujukan ke UGD RS pemerintah sehingga respon lambat dan banyak syarat yang harus dipenuhi
Supir ambulance tidak standby di tempat 24 jam

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia 1. Kurangnya Melakukan koordinasi
koordinasi bidan dengan bidan wilayah
dan ibu hamil di dalam pengiriman pasien
wilayah bumil resiko tinggi
2. Banyak bumil resti
dari luar wilayah
yang belum
mendapatkan KIE
resiko kehamilan
Lingkungan Banyaknya rujukan ke Melakukan kemitraan
UGD RS pemerintah dengan bidan rumah sakit
sehingga respon lambat dengan cara mengikuti grup
dan banyak syarat yang wa rumah sakit
harus dipenuhi
Alat Supir ambulance tidak Telepon/HP Sopir
standby di tempat 24 jam ambulance harus standby
jika sewaktu-waktu harus
merujuk pasien

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
12. Petugas memahami pentingnya respon time/waktu tanggap pelayanan rujukan
di ruang bersalin < 2 jam
13. Telah dilakukan pelayanan rujukan di ruang bersalin < 2 jam
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa respon time/waktu tanggap
pelayanan rujukan di ruang bersalin < 2 jam adalah sebagai berikut

BULAN Jumlah Jumlah


pelayanan pelayanan
rujukan di ruang rujukan yang
bersalin < 2 jam terlayani di
ruang bersalin
Januari
Februari
Maret
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

RUANG BERSALIN
Judul : Respon time/waktu tanggap pelayanan rujukan di ruang
bersalin < 2 jam
Dimensi mutu : keselamatan dan efektifitas
Tujuan : Tersedianya pelayanan yang cepat,responsive dan
mampu menyelamatkan pasien bersalin
Definisi operasional : Waktu tanggap adalah waktu yang di butuhkan mulai
pasien Datang di ruang bersalin puskesmas Gitik sampai
mendapat pelayanan rujukan ke ruamh sakit oleh tenaga medis
Frekuensi pengumpulan : setiap hari Periode
analisa : setiap bulan
Periode evaluasi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah pasien dengan pelayanan rujukan di ruang
bersalin < 2 jam
Denumerator : Jumlah total pelayanan rujukan yang terlayani di ruang
bersalin dalam 1 bulan
Sumber data : ceklist
Penanggung jawab : PJ VK bersalin
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG RAWAT INAP


Identifikasi Masalah:
1. PENGISIAN REKAM MEDIS TIDAK LENGKAP
2. KURANGNYA KEPATUHAN PETUGAS MENGGUNAKAN APD
3. KURANGNYA TENAGA PERAWAT

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PENGISIAN REKAM MEDIS TIDAK LENGKAP 5 4 4 13 1


2. KURANGNYA KEPATUHAN PETUGAS MENGGUNAKAN APD 4 4 4 12 2
3. KURANGNYA TENAGA PERAWAT 5 3 3 11 3

Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan RAWAT INAP dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya
peningkatan mutu yaitu
1. PENGISIAN REKAM MEDIS TIDAK LENGKAP
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN
Keterbatasan tenaga/petugas jaga shift hanya 2 orang (1 perawat
dan 1 bidan)
PENGISIAN REKAM MEDIS TID

Petugas kesehatan menunda-nunda pengisian kelengkapan rekam medis

Pasien UGD memerlukan Tindakan yang lama dan memerlukan > 1 orang petugas kesehatan

Banyaknya pasien UGD yang datang

Banyaknya pengisian form yang harus ditulis lengkap

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia Keterbatasan tenaga/petugas Melakukan pengusulan /
jaga shift hanya 2 orang (1 pengajuan penambahan
perawat tenaga/petugas kesehatan
dan 1 bidan)
Lingkungan 1. Banyaknya pasien yang Pasien lain memerlukan
datang Tindakan yang lama dan
2. Pasien lain memerlukan memerlukan > 1 orang
Tindakan yang lama dan petugas kesehatan
memerlukan > 1 orang
petugas
kesehatan
Metode 1. Petugas kesehatan Petugas kesehatan langsung
menunda-nunda menulis/melengkapi rekam
pengisian kelengkapan medis Ketika selesai tindakan
rekam medis
2. Banyaknya pengisian
form yang harus ditulis
lengkap

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
14. Petugas memahami pentingnya kepatuhan petugas dalam melengkapi
pengisian rekam medis
15. Telah dilakukan pengisian rekam medis secara lengkap
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa kepatuhan petugas dalam
pengisian rekam medis secara lengkap adalah sebagai berikut

BULAN Jumlah rekam Jumlah rekam


medis yang medis yang
ditulis lengkap disurvey
Januari
Februari
Maret
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

GIZI KLINIK
Judul : Kelengkapan pengisian rekam medis
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan, dan keselamatan
Tujuan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dan tenaga medis dalam
mengisi kelengkapan informasi medis
Definisi Operasional : Rekam Medis lengkap adalah proses mengevaluasi
pasien oleh tenaga medis meliputi pengumpulan informasi,
Menganalisa informasi, dan membuat rencana pelayanan Untuk
memenuhi semua kebutuhan yang telah di identifikasi
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerato r : Jumlah rekam medis yang di tulis Lengkap dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah total rekam medis yang disurvey dalam 1 bulan Sumber
data : cek list rekam medis
Penanggung jawab : PJ Rawat Inap
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG POLI VCT


Identifikasi Masalah:
1. PETUGAS JARANG ADA DI LAYANAN VCT
2. PENGISIAN REKAM MEDIS KLIEN HIV/AIDS TIDAK LENGKAP
3. TIDAK SEMUA PASIEN POLI VCT DILAKUKAN PELAYANAN KONSELING

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. PETUGAS JARANG ADA DI LAYANAN VCT 5 5 5 15 1


2. PENGISIAN REKAM MEDIS KLIEN HIV/AIDS TIDAK LENGKAP 5 5 4 14 2
3. TIDAK SEMUA PASIEN POLI VCT DILAKUKAN PELAYANAN 5 4 4 13 3
KONSELING
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan RUANG POLI VCT dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya
peningkatan mutu yaitu
1. PETUGAS JARANG ADA DI LAYANAN VCT
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN
Kurangnya keaktifan petugas dalam penemuan kasus
Kurangnya Jumlah petugas di poli VCT
Kurangnya anggaran kun jungan dari BOK

Tidak ada anggaran subsidi pemeriksaan HIV/AIDS


PETUGAS JARANG ADA DI L

Kurangnya keaktifan pasien ODHA dalam berkunjung ke puskesmas untuk perawatan dan pengobatan

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Dana 1. Kurangnya anggaran Melakukan pengajuan
kunjungan dari BOK anggaran untuk kegiatan
2. Tidak ada anggaran program HIV/AIDS
subsidi pemeriksaan maupun pelayanan di poli
HIV/AIDS VCT

Manusia 1. Kurangnya Jumlah Melakukan penambahan


petugas di poli VCT tenaga sukarelawan untuk
2. Kurangnya keaktifan membantu pelayanan di poli
petugas dalam VCT
penemuan kasus
Lingkungan Kurangnya keaktifan pasien Melakukan penyuluhan
ODHA dalam berkunjung ke tentang HIV/AIDS kepada
puskesmas untuk perawatan masyarakat umum
dan
pengobatan

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
16. Petugas memahami pentingnya respon time/waktu tanggap pelayanan rujukan
di ruang bersalin < 2 jam
17. Telah dilakukan pelayanan rujukan di ruang bersalin < 2 jam
KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa respon time/waktu tanggap
pelayanan rujukan di ruang bersalin < 2 jam adalah sebagai berikut

BULAN Jumlah Jumlah


pelayanan pelayanan
rujukan di ruang rujukan yang
bersalin < 2 jam terlayani di
ruang bersalin
Januari
Februari
Maret
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022


POLI VCT
Judul : Pemberian Konseling di Poli VCT
Dimensi mutu : keselamatan dan efektifitas
Tujuan : untuk mendorong orang yang sehat, asimtomatik untuk
mengetahui status HIV, sehingga mereka yang dapat mengurangi
tingkat penularannya. VCT dapat menurunkan perilaku beresiko,
terutama pada mereka yang telah dites dan dapat membantu
beberapa program preventif di masyarakat.
Definisi operasional : Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah
satu strategi kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk
menangani penyebaran HIV/AIDS (Depkes RI, 2006). VCT adalah
proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing
HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan
secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV.
Konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV dan
manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan
perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post
testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status
(HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary
Counseling Test (VCT) merupakan pintu masuk penting untuk
pencegahan dan perawatan HIV.Frekuensi pengumpulan : setiap
hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evaluasi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan konseling di ruang
poli VCT dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah semua pasien yang dikonseling dalam waktu 1
bulan
Sumber data : ceklist
Penanggung jawab : PJ poli VCT
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PENETAPAN INDIKATOR MUTU UKP

RUANG UGD
Identifikasi Masalah:
1. KURANGNYA TENAGA DOKTER
2. KURANGNYA TENAGA PERAWAT
3. INFORMED CONSENT TINDAKAN KURANG LENGKAP
4. RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN PETUGAS DI UGD > 5 MENIT

Penilaian dan penetapan prioritas masalah (Metode USG):

NO MASALAH U S G JUMLAH RANGKING

1. KURANGNYA TENAGA DOKTER 4 4 3 11 4


2. KURANGNYA TENAGA PERAWAT 5 4 4 13 2
3. INFORMED CONSENT TINDAKAN KURANG LENGKAP 4 4 4 12 3
4. RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN PETUGAS DI UGD > 5 5 5 4 14 1
MENIT
Berdasarkan penilaian masalah di ruang pelayanan UGD dengan metode USG, didapatkan prioritas masalah yang harus diperbaiki sebagai upaya peningkatan
mutu yaitu
2. RESPON TIME/WAKTU TANGGAP PELAYANAN PETUGAS DI UGD > 5 MENIT
PENCARIAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Prioritas masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga cara-cara pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diagram fishbone berikut :

MANUSIA
DANA BAHAN
Keterbatasan tenaga/petugas jaga shift hanya 2 orang (1 perawat
dan 1 bidan)
RESPON TIME/WAKTU TANGG

Pasien lain memerlukan Tindakan yang lama dan memerlukan > 1 orang petugas kesehatan

Banyaknya pasien yang datang

LINGKUNGAN METODE ALA


T
MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Tindak
penyebab Lanjut/Perbaikan
Manusia Keterbatasan tenaga/petugas Melakukan pengusulan /
jaga shift hanya 2 orang (1 pengajuan penambahan
perawat tenaga/petugas kesehatan
dan 1 bidan)
Lingkungan 3. Banyaknya pasien Melakukan pengusulan /
yang datang pengajuan penambahan
4. Pasien lain memerlukan tenaga/petugas kesehatan
Tindakan yang lama dan
memerlukan > 1 orang
petugas kesehatan

EVALUASI HASIL
Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang dilakukan setelah dilakukan uji coba
selama kurang lebih 3 bulan. Tim melakukan evaluasi setelah proses berjalan 1 bulan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan proses perbaikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
18. Petugas memahami pentingnya melakukan Tindakan sesuai dengan respon
time/waktu tanggap pelayanan petugas di ugd < 5 menit
19. Telah dilakukan perhitungan respon time di layanan UGD

KESIMPULAN
Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa pemisahan alat makan antara
ptm dan penyakit menular adalah sebagai berikut

BULAN Jumlah pasien Jumlah semua


UGD yang pasien UGD
dilayani < 5 menit yang disurvei
Januari
Februari
Maret
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
JL. Raya Sempi No. 24 Telp. (0333) 631118 Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id

PROFIL INDIKATOR UKP TAHUN 2022

GIZI KLINIK
Judul : Respon time/waktu tanggap pelayanan petugas di ugd < 5 menit
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan, efektifitas dan keselamatan Tujuan
: Tersedianya pelayanan yang cepat,responsive dan mampu
Menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional : Waktu tanggap adalah waktu yang di butuhkan mulai
pasien Datang dan dilakukan Triage di UGD sampai
mendapat Pelayanan tenaga medis
Frekuensi pengumpulan : setiap hari
Periode analisa : setiap bulan
Periode evalusi : setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah pasien UGD yang dilayani < 5 menit dalam 1 bulan
Denumerator : Jumlah semua pasien UGD yang disurvey dalam 1 bulan Sumber
data : ceklist
Penanggung jawab : PJ UGD

Anda mungkin juga menyukai