Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SARANA AIR BERSIH


(SAB)

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal(UU Kesehatan No. 23 Tahun
1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program ataukegiatan telah
dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air
bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih
yang digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk
kebutuhan sehari – hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang
telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi
syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan masyarakat
melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang
ditularkan melalui air.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
2. Tujuan Khusus :
a. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
b. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
c. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
d. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan
pengawasan kualitas air

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan airbersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air,
pembinaan pemakai air.penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas
air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan
pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih
(SAB) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mauk.

F. SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB).

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Setiap bulan
2. Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkankepada kepala puskesmas

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KLINIK SANITASI
A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang
berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
- Keluhan utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Lamanya sakit
- Kondisi lingkungan
- Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama
sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

B. LATAR BELAKANG
1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit
diare, demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi
perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui
makanan antaralain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan
kimia dan pestisidadi rumah tangga.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,
kuratif dan promotifyang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus
menerus.
2. Tujuan Khusus :
a. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector
dalam program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan
lingkungan dengan memberdayakan masyarakat Meningkatnya
pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat
(pasien, klien,dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat
untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan
serta masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada.
c. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya
kondisi kesehatan lingkungan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah
atau kunjungan lapangan

F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan
yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya
dikunjungi.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari kamis.
2. Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal posyandu
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program
dan dilaporkankepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai