Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

(KAK) PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS

A. PENDAHULUAN
Penyakit TB sampai saat masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah
diterapkan di banyak Negara sejaktahun 1995.
Menurut data WHO bahwa Indonesia berada di peringka tke 2 jumlah penderita TB
terbanyak setelah India dengan angka prevalensi 647 kasus 100.000 jumlah
penduduk. Masalah in isemakin kompleks dengan banyak ditemukannya Penderita
TB yang juga mengalami MDR (Multi Drugs Resistant) yang di estimasisekitar 6600
per tahun, dan penderita TB yang mengalami masalah kesehatan lain seperti DM,
HIV maupun penyaki tlainnya.

B. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO )menyatakan bahwa situasi Tuberkulosis (TB)
dunia semakin memburuk, dimana jumlah kasus TB meningkat dan banyak yang
tidak berhasil disembuhkan. WHO mencanangkan TB sebagai kegawatan
dunia(Global Emergency), terutama karena epidemi Human Immunodeficiency
Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) dan kasusMulti Drug
Resistance (MDR) (Kemenkes RI, 2014).

Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia paling produktif secara ekonomis
(15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata
waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan
pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat
TB,maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan
secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial, seperti
stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.

Menyikapi hal ini tentu saja diperlukan keseriusan dari semua stakeholder
untuk menekan angka tersebut seminim mungkin dan meminimalisir masalah-
masalah yang mungkin timbul.
Terkait masa pandemic ini petugas melakukan kunjungan rumah dengan
menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan protocol kesehatan.Pencegahan
dan penularan individu dengan beberapa tindakan yaitu membersihkan tangan
secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama 40-60
detik atau menggunakan cairan anti septic berbasis alcohol (handsanitezer 20-30
detik)

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
jaga jarak minimal 1 meter, membatasi diri kontak dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya,saat tiba dirumah setelah berpergian langsung
mandi, sebelum kontak dengan anggota keluarga lain. Meningkatkan daya tahan
tubuh dengan pola PHBS (Kemenkes RI 2020)

VISI, MISI, TUJUAN, DAN TATA NILAI UPT PUSKESMAS PARMONANGAN

A. Visi
“Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumber Daya Manusia Yang Berkualiatas
serta Daerah Tujuan Wisata”

B. Misi
1. Meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan
petanidan lahan pertanian yang berkelanjutan.
2. Pengembangan komoditi pertanian dan sumber daya lokal.
3. Meningkatkan kualitas layanan Pendidikan dan Kesehatan.
4. Meningkatkan kuaitas dan daya saing SDM melalui pelatihan tenaga kerja,
pemanfaatan IPTEK dan pengembangan jiwa kewirausahaan.
5. Meningkatkan destinasi wisata melalui pengawasan Kawasan wisata alam dan
budaya, rohani dan agrowisata.
6. Meningkatkan kualitas infrastuktur yang terintegrasi denga mengacu pada penataan
ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarianlingkungan hidup.
7. Meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri.
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan system e-government.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memutus rantai penularan TB
2. TujuanKhusus
a. Menemukan pasien terduga/ suspek TB
b. Mengobati secara dini penderita TB baru
c. Memberikan penyuluhan tentang tanda dan gejala TB serta cara
pencegahan penularan

Tata Nilai

Simpel (Praktis) : Dalam membuat kebijakan, mudah dilaksanakan, birokrasi di


dalam UPT Puskesmas Parmonangan efektif dan efisien.
Inovatif (Kreatif ) : UPT Puskesmas Parmonangan selalu mengikuti perkembangan
zaman dengan melakukan terobosan baru dalam membuat program.
Attensi (Perhatian) : Meneberikan perhatian pada semua hal termasuk Staf sebagai
pemberi pelayanan, perhatian terhadap kualitas mutu, pelayanan
yang diberikan dan masyarakat sebagai penerima layanan.
Profesional : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
D. KEGIATAN

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Tabel 1. Distribusi Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Penanggulangan a. Mengusulkan kegiatan deteksi dini TBC
Tuberkulosis
lewat dana BOK
b. Melakukan pelacakan disetiap desa untuk
masyarakat yang mempunyai tanda dan
gejala TBC

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Membentuk tim terdiri dari 2 orang petugas (pelaksana program P2
TB, dan bidan desa)
2. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor (kepala desa dan kader)
untuk pelaksanaan kegiatan Deteksi dini TBC

F. SASARAN KEGIATAN

Semua masyarakat yang mempunyai tanda dan gejala TB paru

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N KEGIATAN Ja Fe Ma Apr Mei Ju Jul Ags Se Ok t No De
o n b r n p p s

1 Penanggul
angan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tuberkulos is

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


(1) Evaluasi
a. Dilakukan oleh petugas TB Paru agar dapat diketahui sejauh mana
kegiatan tersebut dapat dilaksanakan. Mengawasi adanya
hambatan permasalahan, juga kemungkinan adanya
penyimpangan dalam pelaksanaan upaya program dan hasil yang sudah dicapai.

(2) Pelaporan
Dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan format dan ketentuan yang
berlaku.
I. PENCATATAN,PELAPORAN,DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan
Petugas mencatat kegiatan-kegiatan yang dikerjakan pada saat proses
kegiatan.
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan oleh petugas TB Paru agar dapat diketahui sejauh
mana kegiatan tersebut dapat dilaksanakan.Mengawasi adanya hambatan
dan permasalahan dalam pelaksanaan upaya program serta hasil yang
sudah dicapai.

Anda mungkin juga menyukai